NovelToon NovelToon
Kesalahan Fatal

Kesalahan Fatal

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: veli2004

Desya yang terlahir dari keluarga sederhana ia dijodohkan oleh kedua orang tuanya dengan seorang lelaki yang dimana lelaki itu inti dari permasalahannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon veli2004, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Siapa wanita itu?

"Tapi kesehatanmu itu lebih penting Van" ucapku membujuknya dengan suara yang lembut.

Betapa terkejutnya aku saat Evan tiba-tiba membalikkan wajahnya dan menatapku dengan tatapan yang tajam.

"Ini urusanku bukan urusanmu jadi nggak usah ikut campur!! kamu tau apa tentang pekerjaan ini bahkan kamu sama sekali nggak sampai kuliah" sentak Evan yang seketika membuatku terdiam menunduk.

Pandanganku ku alihkan kelantai, bukan main betapa sakitnya hatiku mendengar ucapan Evan yang sengaja menghinaku.

"Aku tau aku sama sekali tak mempunyai prestasi apapun Van, maaf" jawabku dengan suara yang gemetaran.

Keesokan harinya aku terbangun tepatnya jam tujuh pagi, sebelum turun ke lantai bawah aku membersihkan kamar dahulu lalu menyapu semua debu-debu yang ada.

Kejadian semalam sama sekali aku tak bisa lupakan bagaimana tidak, hatiku sakit setelah mendengar ucapan yang keluar dari mulut suamiku sendiri, sebelumnya aku tak pernah mendapatkan perlakuan seperti ini.

Saat aku berjalan menuju lantai atas seorang wanita berpakaian elegan terlihat sedang duduk di ruang tamu, aku yang penasaran langsung melihat dengan seksama siapakah wanita itu.

"Mamah?" ucapku yang dimana suaraku bisa terdengar oleh wanita itu.

"Baru bangun kamu Nak? " tanya nya.

"Hehehe iya Mah, Mamah sudah lama datang? " Tanya ku balik, yang langsung ikut duduk disamping mertuaku.

"Belum juga, niat Mamah kesini itu untuk melihat keadaanmu" jawabnya.

"Oh keadaan aku baik kok Mah, kalau Mamah sendiri gimana? " tanyaku balik yang dimana pertanyaan itu tidak dijawabnya.

Akupun memegang kedua tangan wanita yang menjadi mertuaku, ku usap kedua tangannya dengan pelan. Wajahnya tersenyum padaku.

Tiba-tiba saja wanita itu langsung memeluk tubuhku dengan sangat erat, aku tak tau maksud dari pelukan itu.

"Terima kasih sudah menjadi istri dari anakku, aku bersyukur mendapat menantu baik sepertimu Nak".

Aku terdiam dan mencerna semua perkataan mertuaku, aku bingung dan tidak tau harus bagaimana saat suaranya terdengar jelas ia sedang menangis.

" Mamah menangis? "Tanyaku dengan polosnya.

" Mamah hanya terharu saja, besyukur bisa mempunyai menantu seperti kamu. Apapun yang dikatakan oleh Evan anakku jangan dimasukan dihatimu yah Nak, dia memang seperti itu anaknya keras kepala" ucapnya saat pelukan itu dilepas nya.

"Iyah Mah" sahutku.

"Sore nanti Mamah mau ajak kamu jalan-jalan, bagaimana kamu mau tidak? ".

" Iyah mau banget Mah" sahutku dengan semangat.

Dirumah aku selalu merasa suntuk karena tak tau harus mau ngapain, bahkan untuk cuci piring dan lainnya sudah dikerjakan oleh semua pembantu dirumah besar ini. Hari-hari ku hanya berdiam dikamar keliling kesana kemari didepan rumah rasanya memang suntuk.

"Baiklah kalau begitu nanti sore Mamah kesini lagi. Mamah nggak bisa lama disini ada yang harus dikerjakan dirumah" ucapnya yang langsung berdiri untuk segera meninggalkan rumah Evan.

"Iyah Mah, Hati-hati dijalan" jawabku.

Aku lalu mengikuti mertuaku dari belakangnya begitupun juga dengan beberapa penjaga lainnya, terlihat sibuk sekali membukakan pintu mobil serta menutupnya kembali.

"Jadi begini kehidupan orang kaya sesungguhnya" gumamku saat mobil itu sudah pergi.

Setelah mobil itu pergi aku langsung menuju dapur untuk sarapan, Aku memang sengaja meminta kepada para pelayan agar tidak membuat makanan banyak karena aku risih melihat makanan yang terbuang sia-sia.

Tidak seperti dirumahku, makanan apapun itu tidak pernah di buang karena kami susah payah mencarinya sangat beda dengan keluarga Evan yang berada.

Aku sangat suntuk dirumah besar ini, aku juga malas untuk mandi setelah selesai makan aku memilih untuk menyisir rambutku dan mulai ber jalan-jalan ke sekitaran rumah ini.

Rumah yang sangat luas ini aku sampai bingung harus mulai lagi dari mana untuk melihat semua ruangan yang ada, memang aku orangnya penasaran akan sesuatu.

Berjalan dan terus berjalan, aku menaiki anak tangga kecil dan setelah sampai diatas betapa terkejutnya aku melihat pemandangan yang sangat indah, dimana diruangan itu banyak sekali buku-buku tertata rapih.

Yah, lebih jelasnya ruangan tersebut adalah perpustakaan, semua buku ada disini aku mengamati satu persatu dan kuambil buku tebal yang membuatku terpesona .

Buku tebal yang didepan buku itu bertuliskan “BAHASA ASING“.Aku juga tidak tau kenapa aku memilih buku tebal itu aku hanya mengikuti kata hatiku saja.

Kubuka satu persatu lembar buku itu, dimana buku itu adalah panduan untuk semua bahasa asing bahasa apapun ada didalam buku tersebut.

"Sangat menarik" gumamku pelan.

Aku lalu mengambil buku itu dan kubawa buku tersebut ikut bersamaku, Kemudian aku masuk lagi keruangan lainnya di ruangan yang sekarang tak ada yang menarik aku hanya melihat barang-barang antik yang disimpan di ruangan itu.

Ada beberapa yang di tutup dengan kain putih agar tak kena debu ataupun roh, becanda. Kubuka satu kain yang menutup barang itu saat terbuka terlihat sebuah lukisan yang terkesan menarik dipandang mata.

"Ternyata hanya lukisan yah" gumamku.

Saat akan keluar kakiku tiba-tiba saja menendang kursi yang akhirnya membuatku terjatuh ke lantai.

"Arghhhhh kursi sial*n" umpat ku yang merasa kesal.

Belum sempat berdiri kembali dari kejauhan aku melihat sesuatu dibawah meja yang berada didepanku, terlihat jelas dibawah meja itu terdapat sesuatu yang entah itu apa.

Aku merangkak kedepan meja itu lalu tanganku meraba-raba apa yang ada dibawahnya. Saat kuambil itu hanya sebuah bingkai foto serta didalamnya ada foto Evan dan seorang wanita cantik berambut panjang dengan berpakaian elegan dan memakai kalung yang dikelilingi beberapa butiran emas serta ditengahnya terdapat permata berwarna biru tua.

"Pasti harganya sangat mahal" ucapku yang masih memandangi foto itu dengan seksama, terlihat juga difoto itu Evan dan wanita tersebut sangat bahagia karena keduanya tersenyum.

Aku tak tau siapakah wanita ini, wanita yang berfoto bersama Evan suamiku. Aku mulai memikirkan hal ini dengan fikiranku yang sudah tak karuan entah kenapa dan aku pun tak tau kenapa.

Foto itu kuambil dari bingkai nya dan ku masukkan kesaku celana pendek ku, mungkin suatu saat ini akan berguna.

“Mungkin perempuan ini keluarganya“ Batinku.

Saat sudah selesai melihat-lihat aku pun kemudian mencari ruangan lainnya dengan masih membawa buku yang ku ambil dari ruangan sebelumnya.

Sudah lelah, aku langsung berjalan menuju belakang rumah lalu duduk di ayunan dan membaca satu persatu lembaran kertas tersebut dengan seksama.

Bahasa-bahasa asing yang ditulis memang sangat susah untuk dipelajari tapi ada beberapa kata yang aku sudah ketahui, Aku ingin mempelajari satu bahasa yang ada didalam buku ini.

Namun perkataan lainnya sangat sulit untuk ku ucap bahkan aku ingat, itu tak menjadi masalah bagiku dan aku pun tak menyerah karena memang aku bertekad untuk memegang satu bahasa atau dua atau tiga bahasa yang ada didalam buku ini.

1
Menteng Jaya
masih lanjut kan thor
vell: iya msih
total 1 replies
Menteng Jaya
thor lanjutin dong kebiasaan deh berhenti ditengah jln
Menteng Jaya
kenapa didalam rumah evan ga ada satupun yg ngobrol sama sya sih thor?.
♥\†JOCY†/♥
Terima kasih telah membuat kami terhibur dengan cerita yang luar biasa ini. Semoga terus sukses 🙏
Matsuri :v
Cerita seru banget, gak bisa dijelasin!
Myōjin Yahiko
Sempat lupa waktu sampai lupa mandi, duh padahal butuh banget idung dipapah😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!