~Berawal dari kesal jadi suka~
Senja Aurelia dan Fajar Mahardika, yang memiliki perbandingan mencolok dari sisi ekonomi. Senja hanyalah seorang anak panti, berbeda dengan Fajar yang terlahir di keluarga kaya. Keduanya juga memiliki kesamaan yaitu sama-sama pintar. Semua murid SMA Cempaka pun tau pasti siapa yang akan jadi juara 1. Siapa lagi kalo bukan Senja ya Fajar. Jika yang memperoleh juara 1 Senja, maka yang meraih juara 2 dapat dipastikan adalah Fajar. Begitu pula sebaliknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon qinaiza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26. Calon Pacar
"Hiks, nggak ada yang peduli lagi Fajar, sama Keyla dan Kak Ken."
"Jangan ngomong gitu ya Key, masih ada aku kok yang peduli sama kalian. Kamu mau tinggal sama aku ?"
Keyla melepaskan pelukannya pada Fajar.
"Keyla nggak mau ngerepotin Om sama Tante."
"Mereka nggak keberatan Keyla" ucap Fajar sembari mengelus puncak kepala Keyla.
"T-tapi..."
"Udah ya, pokoknya kamu sama Kenzo tinggal di rumah aku."
"Makasih Fajar"
"Iya Keyla. Malahan nih ya, Mami sama Papi bener-bener berusaha buat nyari kamu juga Kenzo tapi gak ketemu-ketemu informasi tentang kalian berdua ada dimana. Eh malah sekarang ada di sini. Jadi nggak susah-susah buat nyari lagi deh."
"Om sama Tante peduli ya dengan Keyla dan kakak."
"Pastinya Key" Fajar mengangguk dan tersenyum padanya.
.
Sebelum Senja beranjak mengayuh sepedanya, tangannya dipegang oleh seseorang. Ia menoleh, dan dilihatnya Fajar yang dibelakang cowok itu berdiri Keyla juga Kenzo. Ia masih bertanya-tanya, sebenarnya apa hubungan Fajar dan Keyla, juga Kenzo ? Entahlah membingungkan.
"Iya ?"
"Gue anterin lo ya nanti buat ngajar les ?"
"Nggak usah Fajar, makasih." tolak Senja
"Tapi waktu itu lo kan udah mau"
"Gue lagi pengen sendiri. Apa lo nggak bisa buat ngerti ?"
Tanpa berlama-lama lagi, Senja memutuskan untuk mengayuh sepedanya. Meninggalkan Fajar yang tengah dilanda tanya.
"Dia kenapa sih. Perasaan, beberapa hari ini fine-fine aja deh. Kok tiba-tiba jadi nyebelin lagi." batinnya
"Lo deket sama dia ?" tanya Kenzo yang tau-tau sudah ada dibelakang Fajar dan menepuk bahunya pelan.
"Ya deket dong kak. Kak Ken gak tau, dari sorot matanya Fajar aja udah ada sesuatu gitu saat natap Senja." bukan Fajar yang menjawab, akan tetapi Keyla.
"Ng-nggak" elak Fajar
"Halah, nggak usah ngelak deh wkwkwk." kata Keyla meledeknya.
"Iya iya, gue suka sama dia. Dia milik gue loh ya, jangan coba-coba deketin lo Kenzo." padahal belum menjadikan miliknya, tapi sudah main mengklaim saja. Dasar Fajar 🙂
"Nggak" jawab Kenzo
"Nggak janji" batinnya melanjutkan omongannya barusan.
...🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺...
"Mami, Fajar pulang. Coba tebak, siapa yang Fajar bawa ke rumah."
"Mami... Mami mana Bi ?" bukannya melihat keberadaan sang Mami, malah pembantunya yang tergopoh-gopoh menghampiri dirinya.
"Maaf den, nyonya sedang tidak ada rumah."
"Keluar sama temen-temen sosialitanya ?" tebak Fajar dan diangguki oleh bibi secara takut-takut.
"Sudah terduga. Kapan si Mami berubah." Fajar menghela nafas lelah.
"Bi, tolong tunjukkan kamar buat Keyla sama Kenzo ya. Dan untuk Keyla sama Kenzo, kalian jangan sungkan. Anggap aja rumah sendiri oke. Abis ini gue mau keluar."
"Kemana ?" tanya Kenzo
"Ada urusan. Dah ya, gue mau siap-siap." Ia langsung saja pergi. Takut nya Keyla akan menangkap maksud kepergiannya, yang tak lain dan tak bukan adalah untuk mengantarkan Senja ke tempat mengajar les. Sudah cukup dia digoda tadi.
.
Dia lupa kalo cowok disampingnya ini seorang pemaksa. Padahal dia sendiri sedang tidak ingin melihatnya. Entahlah, ia masih merasa kesal.
"Masa gue cemburu si ? Nggak nggak, itu nggak mungkin." batinnya. Tanpa sadar, kepalanya menggeleng kuat menolak apa yang baru saja dipikirkan tersebut.
"Lo kenapa, pusing ?"
"Nggak, nggak kenapa-kenapa."
"Terus ?"
"Bisa nggak sih, nggak usah banyak nanya."
"Lo kesel sama gue ?"
"Fajar" peringatnya kalo memang dia benar-benar tidak ingin diganggu.
"Apa susahnya, toh tinggal jawab iya apa nggak."
Sedangkan Senja tak mau menjawabnya, ia hanya bungkam. Cukup, dia tak mau berdebat dengan cowok itu.
"Ah, jadi benar Senja kesal sama gue. Berarti yang diucapkan Keyla benar, kalo dia mungkin saja cemburu, karena gue dan Keyla yang terlihat dekat." batin Fajar
"Fajar"
"Iya key, ada apa ?"
"Sebelum kamu pergi sama Senja, aku mau bilang."
"Tuh kan, Keyla tau." batinnya
"Soal apa ?"
"Aku tau yang ngebuat Senja kesal sama kamu. Dia ngeliat kita dekat dan dia belum tau kan kalau kita cuma saudara sepupu."
"Memang iya begitu ?"
"Iya lah, aku kan peka Fajar masalah percintaan."
"Kalo gitu kenapa sekarang masih jomblo ?" pertanyaan Fajar seolah mengejek Keyla, membuat gadis itu mendengus kesal.
"Ishh... Udah baik loh aku udah ngasih tau kamu."
"Hehehe iya iya maaf"
"Mending kamu jelasin ke Senja saat ketemu dia nanti."
"Pasti"
"Oh iya satu lagi. Seperti yang ku lihat, Kak Ken mulai ada rasa sama Senja deh. Beware oke ?"
"Oke Keyla, makasih ya. Aku pergi dulu." pamit Fajar sembari mengelus puncak kepala gadis itu pelan.
"Iya Fajar, hati-hati."
Setelah berkata seperti itu, Keyla menoleh, matanya menelusuri ke seluruh sudut ruangan.
"Untung saja nggak ada kak Ken. Maaf ya kak, tapi aku nggak mau kamu jadi perebut kebahagiaan orang lain. Aku liat Fajar sama Senja sudah saling menyukai satu sama lain. Biarkan mereka berdua bahagia."
"Senja" panggil Fajar yang dibalas deheman oleh gadis itu.
"Hm"
"Sebenarnya, gue sama Keyla nggak ada hubungan apa-apa. Dia saudara sepupu gue."
"Untuk apa ?" tanya Senja penasaran kenapa Fajar repot-repot menjelaskan padanya. Walau tak dapat dipungkiri kini hatinya lega.
"Gue pikir itu perlu, karena sikap lo yang tiba-tiba kesal sama gue tanpa sebab. Em, jadi ya gue pikir lo cemburu."
"Ishh... Siapa bilang gue cemburu." gerutunya kesal.
"Gue"
"Ihh... Nggak ya, gue gak cemburu. Enak aja kalo ngomong."
Tak dapat dipungkiri pipinya Senja kini terasa memanas menahan malu. Ia yakin sekali pasti pipinya sekarang terlihat seperti kepiting rebus. Namun buru-buru ia menutupi pipinya dengan kedua telapak tangannya.
"Ciee yang malu ciee, karena ketauan cemburu. Lucu banget sih." Fajar mengacak-ngacak puncak kepala Senja.
"Fajar udah ih. Fokus sama nyetir sana."
"Hahaha oke-oke"
"Kalo Kenzo ?" tanya Senja untuk memecah keheningan yang ada.
"Dia juga saudara sepupu gue, dan kembarannya Keyla."
"Oh gitu"
Beberapa menit kemudian keduanya telah sampai. Namun sebelum Senja membuka pintu mobil Fajar, tangannya terlebih dahulu dipegang oleh cowok itu, menahannya agar jangan beranjak terlebih dahulu.
"Kenapa ?"
"Senja Aurelia, I want you to be my girlfriend. Gue tau memang hal ini nggak romantis. Tapi gue bakalan buat pengakuan untuk yang kedua kalinya di tempat yang romantis, dan saat itu gue mau tau jawaban lo. Jadi mulai sekarang pikirin baik-baik yah." ucap Fajar sembari tersenyum tulus.
Dirinya sudah tak tahan untuk memendam perasaannya lebih lama lagi. Ia pun merasa takut, jika tidak bergerak dengan cepat, Senja akan diambil oleh cowok lain. Fajar tidak mau hal itu sampai terjadi. Senja cinta pertamanya, seseorang yang pertama kali berhasil memasuki hatinya. Dengan sifat-sifatnya yang begitu unik dimata Fajar.
Untuk sesaat, Senja terdiam sambil mengedipkan matanya berkali-kali. Dia masih bingung, hal ini nyata kan, tidak sekedar mimpi ataupun ilusi semata bukan.
"Senja ?"
"Eh, iya."
"Iya apa ?"
"Iya, gue bakalan pikirin jawabannya baik-baik."
"Bagus deh. Oh iya, sini gue bisikin suatu rahasia." otomatis Senja langsung mendekat, tanpa tau Fajar yang sudah melancarkan aksi liciknya.
'cup' Fajar mencium pipi kiri Senja.
Satu detik,
dua detik,
tiga detik.
"FAJARRR" teriak Senja kesal bercampur malu.
"Hahaha iya-iya maaf. Semangat ngajarnya ya calon pacar. Entar gue jemput oke ?"
"Dah sana pergi" ketusnya
Senja masih kesal dan juga malu mengingat hal tersebut. Apalagi detak jantungnya yang kini malah menggila tak bisa terkontrol.
"Ahahahaha. Judesnya calon pacar. Bye-bye."
Setelah mobil Fajar tak terlihat dari pandangan, Senja mengelus pipinya yang telah dicium oleh cowok itu. Sudut bibirnya tertarik ke atas, dan kemudian kepalanya menggeleng pelan, malu.