NovelToon NovelToon
Tempus Amoris

Tempus Amoris

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: Uppa24

realita kehidupan seorang gadis yang dari kecil cacat akan kasih sayang yang sebenarnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uppa24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ada apa dengna jeksen dan aluna?

"Karena bagi Aluna, itu adalah masa lalu yang menyakitkan," jawab Yuri. "Saat Navin mengkhianatinya, hidupnya berantakan. Banyak hal yang terjadi setelah itu, dan Aluna akhirnya memilih untuk fokus pada apa yang bisa dia kontrol—yaitu karir dan kehidupannya saat ini. Hubungan dengan Navin, meski ada banyak kenangan, bagi Aluna lebih baik menjadi kenangan yang terkubur jauh."

Elvanzo berpikir dalam-dalam setelah mendengar cerita itu. Ia tahu, meskipun saat ini ia ingin membangun hubungan dengan Aluna, ia tak boleh terburu-buru. Ada banyak luka yang masih perlu sembuh dan banyak cerita yang harus terbuka dalam waktu yang tepat. Tetapi untuk saat ini, Elvanzo hanya bisa berusaha membuat Aluna merasa nyaman dan bisa kembali mempercayainya.

Terlepas dari semua yang telah dipahami Elvanzo, hatinya masih dipenuhi oleh perasaan yang sulit dijelaskan. Sesuatu yang tetap mengikat dirinya kepada Aluna, meskipun banyak keraguan dan pertanyaan yang belum terjawab.

...~||~...

Setelah percakapan itu hampir berakhir, suasana seketika menjadi canggung. Elvanzo masih merasa bingung dengan apa yang baru saja ia dengar, terutama tentang Navin dan Jeksen. Tak sengaja, saat Yuri bergumam "navin memang mimpi buruk aluna... Namun, jeksen adalah mimpi paling buruknya"

Elvanzo mendengar jelas nama itu—nama yang membuat hatinya terasa nyeri, entah karena rasa penasaran atau kekhawatiran yang mulai tumbuh.

“Jeksen?” tanya Elvanzo, terkejut.

Yuri tampak terdiam sejenak, wajahnya berubah cemas. “vanzo… itu bukan untuk dibicarakan sekarang,” jawab Yuri, dengan nada yang jelas-jelas menunjukkan ketidaknyamanan. Ia menatap Alendrox, yang sepertinya merasakan ketegangan yang sama.

Namun, rasa penasaran elvanzo membuatnya bertanya kembali walaupun melihat respon yuri yang sangat jelas tak nyaman “jawab aku dan jelaskan jeksen itu ? Atau, Maksudmu Jeksen yang mahasiswa baru lulus setahun lalu itu, yang sering nongkrong di kampus ku, nggak jelas kerjanya? Dia siapa sih?”

Yuri yang terkejut, seolah langsung merasa salah langkah, dan hanya terdiam membisu

Alendrox yang sejak tadi diam saja, akhirnya berdiri dan berkata, “Sudah, lebih baik kita bicara nanti, vanzo. Kita semua sedang sibuk, banyak pekerjaan.”

Dengan kata-kata yang cepat dan penuh arti, Yuri dan Alendrox langsung beranjak pergi meninggalkan Elvanzo, yang masih terpaku di tempatnya. Namun, saat mereka pergi, Elvanzo merasa semakin bingung. Apa sebenarnya yang terjadi dengan Jeksen? Kenapa pembicaraan tentang dirinya bisa membuat suasana jadi tegang?

Di dalam kepalanya, pertanyaan-pertanyaan itu terus berputar. Siapa Jeksen sebenarnya? Kenapa ia begitu terkait dengan masa lalu Aluna? Dan mengapa semua orang begitu berhati-hati ketika menyebut namanya?

Elvanzo memutuskan untuk tidak tinggal diam. Ia merasa, semakin ia mencari tahu lebih banyak tentang Jeksen, semakin ia bisa mengerti lebih banyak tentang Aluna—tentang apa yang telah terjadi pada gadis itu, yang selama ini ia anggap begitu tertutup dan penuh rahasia.

Namun satu hal yang pasti, semakin ia berusaha mendekat, semakin banyak tembok yang harus ia hadapi.Elvanzo, yang semakin penasaran dengan sosok Jeksen, memutuskan untuk mencari tahu lebih banyak. Ia berpikir, jika ia bisa mendapatkan informasi langsung dari seseorang yang mengenal Jeksen dengan baik, itu bisa membantunya memahami apa yang sebenarnya terjadi pada Aluna di masa lalu.

Keesokan harinya, Elvanzo mengunjungi salah satu dosen senior di kampus, yang dianggap cukup mengenal mahasiswa-mahasiswa lain. Dosen tersebut adalah seorang profesor yang sudah lama mengajar di sana, dan cukup dihormati oleh banyak kalangan di kampus.

"Pak, saya ingin bertanya tentang seseorang. Namanya Jeksen," Elvanzo membuka percakapan.

Dosen itu menoleh, sedikit terkejut dengan pertanyaan Elvanzo. "Jeksen?" ia mengulang nama itu, lalu berpikir sejenak. "Ah, ya, saya kenal dia. Jeksen adalah mahasiswa yang sangat aktif di kampus, seorang teladan. Banyak organisasi yang dia ikuti, selalu tampil dalam banyak kegiatan. Orang yang bertanggung jawab, sangat dikenal oleh banyak orang."

Elvanzo mendengarkan dengan seksama. Dosen itu melanjutkan, "Dia bukan hanya sekadar aktif, tapi dia punya pengaruh yang besar di kalangan mahasiswa, sering memberikan seminar, dan punya banyak koneksi. Tapi untuk hal pribadi... saya tidak tahu banyak. Jeksen adalah sosok yang sangat tertutup soal kehidupannya."

Mendengar itu, Elvanzo merasa sedikit bingung. Apa yang bisa ia peroleh dari informasi ini? Ia tahu bahwa jika Jeksen begitu terkenal di kampus, pasti ada banyak orang yang tahu tentangnya. Namun, kenapa tak ada yang bisa memberi penjelasan lebih jauh mengenai hubungannya dengan Aluna?

Dosen itu melanjutkan, “Secara keseluruhan, Jeksen adalah mahasiswa yang mengesankan di mata banyak orang. Tidak ada hal mencurigakan atau masalah yang terdengar tentang dirinya. Tidak ada skandal atau konflik besar yang melibatkan dia.”

Elvanzo mengangguk perlahan, semakin banyak pertanyaan yang berputar di benaknya. "Jadi, Anda tak mengetahui apapun mengenai hubungannya dengan Aluna?" tanya Elvanzo, sedikit terpaksa menanyakan hal ini meskipun tahu betapa pribadi masalah tersebut bagi Aluna.

Dosen itu menggelengkan kepala. “Aluna? Tidak ada yang spesial atau mencurigakan terkait mereka berdua. Mereka memang pernah bertemu dalam beberapa kesempatan, karena Jeksen cukup dikenal dan selalu berhubungan dengan banyak orang di kampus. Tapi sejauh yang saya tahu, itu hanya sekadar pertemanan atau hubungan profesional.”

Mendengar penjelasan itu, Elvanzo merasa sedikit lega, tetapi sekaligus semakin bingung. Dari informasi yang ia dapatkan, Jeksen tampak seperti mahasiswa biasa yang banyak bergaul, tanpa ada tanda-tanda hubungan spesial atau apapun yang bisa mencurigakan. Namun, jika Aluna begitu menganggap Jeksen sebagai bagian dari masa lalu yang kelam, lalu apa yang sebenarnya terjadi?

Elvanzo mengucapkan terima kasih kepada dosen tersebut dan berjalan keluar dengan pikiran yang semakin berat. Tidak ada informasi baru yang ia peroleh dari sana, hanya semakin banyak pertanyaan yang belum terjawab.

Ia mulai menyadari bahwa untuk mendapatkan jawaban yang sebenarnya, ia perlu bertanya langsung kepada Aluna, meskipun ia tahu itu tidak akan mudah. Sebuah tembok besar antara mereka masih sangat terasa, dan Aluna tampaknya belum siap untuk membuka masa lalunya sepenuhnya.

Di dalam hati Elvanzo, muncul tekad baru. Ia akan memberi ruang dan waktu untuk Aluna, namun ia tidak akan berhenti mencari tahu lebih banyak, demi pemahaman yang lebih baik tentang wanita yang ia hargai lebih dari sekedar teman.

1
Lilovely
Mangat thor/Applaud/
Anonymous
semangat
Anonymous
aku suka banget ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!