NovelToon NovelToon
Setelah Suamiku Berselingkuh, Aku Menjadi Kaya

Setelah Suamiku Berselingkuh, Aku Menjadi Kaya

Status: tamat
Genre:Tamat / Patahhati / Balas Dendam
Popularitas:3.4M
Nilai: 4.7
Nama Author: Bunaya

Alea dan Radit baru saja merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang pertama, keesokan harinya Radit ditugaskan keluar kota. Siapa sangka kepulangan Radit dari luar kota merubah kebahagiaan Alea menjadi air mata.
Radit meminta Alea untuk membantu membiayai kebutuhan rumah tangga mereka dan juga membantu membiayai hidup ibu Radit yang belum lama ini menjada, dengan alasan usaha yang dia jalani sedang dalam masalah dan Radit hanya mengandalkan gajinya sebagai pegawai negeri.
Alea yang memiliki peghasilan tidak keberatan membantu sang suami. Tanpa Alea tahu, jika sebenarnya Radit telah menduakan Alea dengan Hana, teman satu kantornya.
Radit berubah menjadi suami yang dingin, menimbulkan kecurigaan bagi Alea.
Alea mencari tahu penyebab Radit berubah, Alea akhirnya menemukan fakta jika Radit menduakan cintanya.
Apa yang akan dilakukan Alea setelah tahu Radit berselingkuh?
Yuk ikuti ceritanya di Setelah Suamiku Berselingkuh, Aku menjadi Kaya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3. Mencari Tahu

Satu bulan berlalu, Radit belum kembali seperti Radit yang penuh cinta dan hangat. Terlebih lagi setelah Alea memberikan tanda tangannya yang mengijinkan Radit meminjam uang di bank.

Alea hanya bisa bersabar dengan perubahan suaminya, hanya air mata yang menenemani Alea dikala sendiri dan kesepian. Sudah sangat sedikit waktu yang dimiliki Radit untuk mereka bekumpul berbagi cerita seperti dulu.

Akhir-akhir ini suami Alea itu sering keluar kota. Satu bulan ini saja sudah empat kali laki-laki itu pergi meninggalkannya sendiri, dua sampai tiga hari lamanya.

Saat kembali dari luar kotapun Radit bersikap biasa-biasa saja padanya, seolah laki-laki itu sudah tidak memiliki perasaan rindu pada Alea yang beberapa hari dia tinggalkan.

"Mas, malam ini jangan lupa." ucap Alea saat mengantar Radit yang akan ke kantor.

Alea mengingatkan Radit yang semalam berjanji malam ini mereka akan menghabiskan waktu bersama. Banyak cara yang Alea lakukan agar Radit kembali melihat dirinya seperti dulu. Alea bahkan membuang jauh rasa malunya, dia yang selalu menawarkan diri terlebih dulu untuk mengajak Radit berhubungan intim. Tapi selalu saja berakhir dengan kekecewaan.

"Tentu saja, aku tidak akan lupa. Persiapkan dirimu, Sayang." jawab Radit sambil menggoda Alea dengan mengedipkan satu matanya.

Alea hanya bisa menghela nafas panjang setelah menerima pesan dari Radit, dia melempar ponselnya kesembarang arah. Suaminya mengirim pesan tidak akan pulang malam ini, Radit akan lembur membantu karyawan mereka mengerjakan beberapa pesanan di percetakan.

Selalu saja Radit membatalkan janji nya untuk memadu kasih dengan Alea, dia bisa apa?

"Kamu hanya memberi aku waktu enam bulan membantu biaya rumah tangga kita dan ibu, Sayang. Jadi aku harus bekerja lebih keras lagi agar percetakan kita kembali seperti dulu."

Jawaban yang selalu Radit berikan sebagai alasan, saat Alea mengeluh Radit yang selalu lembur di percetakan meninggalkannya sendiri yang hanya bisa memeluk guling.

Empat bulan berlalu, cukup sudah bagi Alea memberi waktu pada Radit dengan sikap dingin suaminya yang selalu saja memberinya berbagai alasannya. Bahkan tidak jarang Radit sesekali membentaknya saat Alea menanyakan keberadaan Radit yang jarang pulang ke rumah.

Alea sadar jika rumah tangganya sekarang dalam keadaan tidak baik-baik saja. Bukan dia yang menginginkannya, tapi Radit yang semakin hari semakin tidak peduli dengan dirinya. Alea tidak bisa berdiam diri, dia harus mencari tahu ada masalah apa sebenarnya pada suaminya.

Pagi ini seperti biasa Alea pergi kekantor seakan tidak ada masalah dalam rumah tangganya. Sikapnya yang santai tidak terlihat seperti orang yang sedang memilik masalah. Hari ini Dia berusaha menegerjakan pekerjaannya sebaik dan secepat mungkin, Alea ingin memulai penyelidikannya siang ini.

"Mas Bro, tolong setorin kerjaan aku ke bos, ya." ucap Alea pada Lukman teman satu ruangannya.

"Kenapa nggak kamu kasih sendiri aja?" tanya Lukman.

"Aku ada keperluan penting di luar. Please Mas Bro, tolongin aku." pinta Alea sambil memohon.

"Kalau bos tanya?" tanya Lukma lagi.

"Bilang aja Lea mau ke proyek, aku juga pinjam mobil kantor. Ok" jawab Alea sambil menyatukan jari telunjuk dan ibu jarinya membetuk lingkaran.

"Ok deh." jawab Lukman.

"Mas Bro memang yang terbaik." puji Alea sambil memberikan senyum yang lebar pada teman satu ruangannya itu.

"Balik lagi bawa makanan" teriak Lukman pada Alea yang berlalu.

Tujuan pertama Alea adalah mendatangi usaha percetakan suaminya yang tidak pernah Alea kunjungi sejak berdiri hinga saat ini. Dia hanya mengetahui perkembangannya dari laporan Radit, selama ini suaminya selalu jujur dan terbuka tentang usahanya.

Tapi empat bulan terakhir ini, Alea tidak pernah lagi melihat Radit menghitung untung dan rugi usahanya dirumah. Membuat Alea kesulitan untuk mengetahui perkembanganya, sebatas mana kemajuan yang Radit lakukan pada usahanya, setelah suaminya itu meminjam uang di bank.

Masuk kedalam tempat usaha percetakan milik Radit, Alea mengitarkan bola matanya keseluruh ruangan depan tempat mereka menerima tamu. Di ruangan ini ada meja kasir dan juga dua buah meja untuk customer konsultasi tentang pesanan mereka.

"Ada yang bisa kami bantu, Mbak?" tanya salah satu pegawai percetakan itu.

"Iya saya mau cetak beberapa bener, kartu nama dan juga paper bag untuk usaha saya." jawab Alea.

"Mau berapa banyak, Mbak?" tanya karyawan itu lagi yang Alea yakin jika itu adalah Ale orang kepercayaan Radit yang sering menghubungi suaminya.

"Apa jumlah pesananya itu menentukan harga?" tanya Alea lagi.

"Benar Mbak, semakin banyak jumlah pesanan yang Mbak pesan maka akan semakin murah harganya."

Alea meminta beberapa contoh kartu nama dan paper bag yang akan dia pesan. Sambil melihat-lihat contoh yang di berikan Ale, Alea mulai beraksi.

"Mas pernah tidak ada yang pesan banyak terus tidak diambil?" tanya Alea yang mulai masuk ke penyelidikannya.

"Alhamdulillah belum pernah, Mbak. Selama saya ikut membantu disini, pelangan selalu mengambil semua pesanan mereka."

"Mas sudah lama kerja disini?" tanya Alea lagi ingin meyakinkan jika yang bicara denganya adalah Ale.

"Sejak usaha ini berdiri." jawab Ale. Alea tersenyum, seperti dugaannya laki-laki ini Ale yang selalu disebut namanya oleh Radit.

"Tidak pernah ada pelangan yang ingkar janji, berarti usahanya lancar ya, Mas." ucap Alea.

"Ya, seperti itulah Mbak." sahut Ale.

"Saya minta hitungan yang ukuran ini Mas. Untuk pertama saya pesan yang minimal dulu." ucap Alea.

Sambil menunggu Ale menghitung harga produk yang Alea pesan, Alea kembali bertanya-tanya untuk mencari tahu tentang Radit dan usahanya.

"Kalau boleh tahu siapa yang punya percetakan ini Mas?" tanya Alea lagi.

"Yang punya percetakan ini namanya mas Radit, dia sebenarnya pegawai, tapi dia mencoba buka usaha untuk penghasilan tambahan. Dan ternyata pendapatannya lebih besar dari gajinya."

"Hebat ya." seru Alea menanggapi jawaban Ale.

Banyak hal lain yang Alea tanyakan pada Ale, terkait dengan kemajuan percetakaan ini. Termasuk bertanya tentang dirinya sendiri.

"Yang punya usaha ini sudah menikah?" tanya Alea.

"Sayang sekali sudah Mbak, jadi Mbak nggak bisa daftar jadi calon istrinya, mas Radit." jawab Ale sambil bercanda.

Alea terkekeh mendengar candaan Ale. Untuk masalah ini Radit jujur tentang statusnya yang sudah menikah. Alea bisa tersenyum senang, tapi senyum itu segera hilang mengingat Radit yang sudah membohonginya tentang usaha percetakannya yang merugi. Bahkan dia dibebani Radit dengan biaya rumah tangga mereka dan biaya untuk ibunya. Bagaimana cara Alea menanyakan ini semua pada Radit?

Alea pamit pada Ale, setelah dia menerima daftar harga cetak kartu nama dan paper bag serta baner yang akan dia pesan. Dengan alasan akan dia bicarakan terlebih dulu dengan rekannya, Alea tidak bisa memesannya sekarang. Alea meminta nomor telepon orang kepercayaan Radit itu, dia megatakan akan menghubungi Ale lagi untuk mengklarifikasi pesanannya.

Bukan itu tujuan Alea meminta nomor telepon Ale, Alea yakin dia akan membutuhkan keterangan Ale lagi kedepanya.

Alea masuk kedalam mobil, dia tidak langsung menjalankan kendaraan kantor yang dia pinjam. Alea masih memikirkan apa yang Ale informasikan padaya dan mencari cara untuk bicara dengan Radit.

Usaha percetakan Radit tidak mengalami kerugian, itu yang Alea simpulkan. Lantas mengapa Radit harus mengambil pinjaman di bank? Untuk apa dan kemana perginya uang itu?

Alea berdebat dengan pikirannya sendiri. Di tengah kebingungannya dia melihat mobil yang biasa di gunakan Radit masuk kehalaman tempat usaha mereka, Radit parkir tepat diseberang kendaraan yang dikendarai Alea. Alea sengaja meminjam mobil kantor, tentu saja agar Radit tidak mengetahui keberadaannya seperti saat ini.

Mata Alea membola saat tahu Radit tidak hanya sendiri keluar dari kendaraannya. Ada seorang wanita yang turun bersama suaminya, Alea kenal wanita itu sebagai teman satu divisi dengan Radit.

"Hana" gumam Alea.

Tanpa malu wanita itu melingkarkan tanganya di lengan Radit. Hal yang tidak pantas dilakukan oleh dua rekan kerja, jika mereka tidak memiliki hubungan special.

"Jadi ini yang membuat kamu berubah, Mas. Ada dia yang kamu sembunyikan di belakangku." gumam Alea.

Dada Alea bergejolak menahan sesak, dia merasakan sakit dihatinya. Tidak, Alea tidak akan membuat keributan dengan melabrak Radit dan selingkuhannya. Alea akan bermain cantik membalas semua penghianatan yang Radit lakukan di dalam rumah tangga mereka.

"Aku akan buat kamu hancur dengan penghianatan ini, Mas!"

...💔💔💔...

...Setelah Suamiku Berselingkuh, Aku Menjadi Kaya...

1
Rykho Faiq
satu kata, kereeen
Bunaya: Terima kasih Kak
total 1 replies
Puji Ningsih
karya yang sangat bagus
Rossi Valentina
Luar biasa
Ruby
radhit kui koyo laler.. sak enggon2 nelek.
Ruby
bagasnya ga tegas blas, mangkanya mslhnya ga kelar2.
Syultje Kindangen
Luar biasa
Ruby
harusnya jgn dkt dulu dgn laki2.. tunggu sampe cere slesai.
Rusmini Rusmini
akhirnya ulet keket gak kerja di kantor Bagas
Rusmini Rusmini
org halu emang paling susah di bilangin
Rusmini Rusmini
waduh..../Slight/
Rusmini Rusmini
mulai ikhlas....
Rusmini Rusmini
TIKA /Joyful//Joyful//Joyful/
Rusmini Rusmini
batu krikil mo saingan dgn batu berlian lu jauh Tik
Rusmini Rusmini
lebih baik kalian menikah saja Radit dan Ratna
Rusmini Rusmini
/Proud//Proud//Proud/
Rusmini Rusmini
benih Radit tercecer di mana mana...
Rusmini Rusmini
munkinkah Radit berjodoh dgn Ratna
Rusmini Rusmini
masalah muter2 di situsitu ajah
Rusmini Rusmini
Zio anak Radit dan Paula /Smug/
Rusmini Rusmini
kan blm muhrim Bagas Alea aduh aduh. /Chuckle/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!