Kemala Agnesia harus merelakan cita-cita dan masa muda nya karena sudah terlanjur mengandung benih dari seorang pebisnis keturunan Darwis yang bernama Davin Alvarendra Darwis.tak ada yang tak kenal dengan pemilik perusahaan raksasa itu.masa kelam orang tua nya kembali terjadi kepada putra sulung dari Alvarendra Darwis.akan kah hidup Mala sama beruntung nya dengan ibu sambung dari Davin.atau kah harus menyerah dengan sekelumit masalah yang terbentang luas di depan mata nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cinta??
Sudah sejak tadi Davin di buat kesal dengan sikap dan tindakan Mala yang menurut nya sangat keras kepala.Davin bahkan sudah memberikan segala nya kepada wanita ini,tapi entah kenapa dia justru memilih untuk berjualan,bahkan dagangan ini mereka masak sejak subuh tadi.selesai dengan pesanan yang satu lanjut lagi dengan pesanan yang lain nya.Davin mendesah kasar.pria ini bahkan sudah seperti seorang bodyguard yang sedang mengawasi nyonya nya.Nadia dan kedua sahabat nya terus menatap kagum Davin,tapi mereka tidak berani banyak bertanya.wajah garang Davin lah yang menjadi penyebab nya.
Detik ini juga darah Davin sudah mendidih mendengar permintaan wanita paruh baya ini yang ingin mengenal kan Mala kepada putra nya,Davin dengan cepat menggenggam tangan Mala agar wanita ini sadar jika Mala sudah ada yang punya.
" Masuk lah sebentar Nak Mala! Mungkin sebentar lagi anak ibu akan sampai." bujuk Bu Tejo yang tidak memperdulikan keberadaan Davin.
Mala bertugas mengantar pesanan ke rumah Bu Tejo, sedang kan Nadia bersama kedua sahabat nya mengantar pesanan yang satu nya lagi.Mala sendiri di antar oleh Davin menggunakan mobil pria ini.walaupun berada di dalam mobil yang sama,Mala lebih banyak diam memperhatikan jalanan.tadi malam pun Mala memilih tidur di lantai beralaskan selimut ketimbang harus tidur satu ranjang dengan suami nya ini.
Mala tak berani mengusir Davin dari kamar karena takut kepada kakek nya.
" Sayang...Ayok buruan! Kata nya Kamu mau jalan-jalan sama Aku." Davin sengaja mengeras kan suara nya untuk menyadarkan Bu Tejo.
Kata sayang yang keluar dari mulut Davin sukses membuat Mala salah tingkah.wajah Mala sudah memerah bak kepiting rebus.dengan cepat Mala mengubah ekspresi wajah nya supaya tidak terlihat oleh Davin
" Loh anda siapa nya Mala?" tanya Bu Tejo.
Bu Tejo menatap mereka tanpa berkedip,ada keterkejutan yang jelas terpancar dari wajah nya saat mendengar panggilan Davin kepada Mala.tangan Davin bahkan sudah merengkuh pinggang gadis itu,dia tak pernah menyangka jika Mala sudah memiliki seorang kekasih.
Harapan untuk memiliki menantu secantik Mala pun seketika sirna, apalagi ketika menyadari bahwa sosok pria ini adalah keturunan pengusaha sukses dan sangat di segani,di banding dengan keluarga mereka, keluarga Bu Tejo sungguh tidak ada apa-apa nya.
Bu Tejo semakin malu untuk membanggakan putra nya yang hanya sebagai karyawan biasa.apalah arti semua yang dia miliki di bandingkan dengan pria muda kaya raya ini.
" Saya suami nya Mala,saya datang ke sini untuk menjemput istri saya."jawab Davin lalu tersenyum miring.
Mala sangat sadar ada sebuah ketegangan yang tiba-tiba saja memenuhi udara,mau membantah ucapan Davin juga percuma karena pria ini sudah terlebih dahulu membuat sebuah pengakuan.
Bu Tejo masih terpaku, tidak langsung merespon karena dia sangat terkejut.mendapati kenyataan bahwa Mala adalah bagian dari keluarga Darwis.
"Wah Nak Davin ternyata suami yang tidak bisa berjauhan dari istri nya ya ."sahut Pak Tejo ketika melihat istri nya tidak memberi respon.
" Ya begitulah lah Pak,saya sangat mencintai istri saya dan tidak akan saya biarkan laki-laki lain mendekati nya." kata Davin penuh sindiran.
Bu Tejo kalah telak,jika di lihat dari penampilan dan kecantikan,Mala memang sangat cocok dengan pria ini.Bu Tejo berusaha mencari celah tapi belum juga ketemu.di dalam hati dia merasa kecewa dan marah dengan kenyataan yang ada.
Bu Tejo yang baru sadar jika sejak tadi ia hanya tenggelam dalam emosi nya sendiri lantas buru-buru mengejar Mala yang sudah ingin memasuki mobil mewah milik suami nya.
" Nak Mala... Tunggu dulu."seru Bu Tejo setengah berlari.
Davin mengurung kan niat nya untuk menutup pintu mobil.memberi waktu untuk wanita ini berbicara dengan istri nya .tentu saja dalam pengawasan nya langsung.
" Ya ada apa Bu Tejo?" tanya Mala ramah.
Bu Tejo tidak langsung menjawab melainkan menatap Davin dalam waktu yang lama.seolah mencari kebenaran kalau pria ini benar merupakan suami dari Mala.
" Boleh saya minta nomer telpon nak Mala,mana tahu lain kali saya mau pesan dagangan kalian lagi,jadi kita bisa berkomunikasi lewat telpon."kata Bu Tejo penuh basa-basi.
Davin yang sejak tadi memperhatikan gerak-gerik wanita ini tanpa sadar menyungging kan senyum di bibir nya.banyak drama sekali wanita ini, belum tahu saja dia apa yang bisa Davin lakukan kepada keluarga nya.
" Maaf Bu! Istri saya tidak akan berjualan lagi,kami akan kembali ke kota, kemarin istri saya hanya membantu sepupu nya saja." bukan Mala yang menjawab Bu Tejo melainkan Davin.
" Kami permisi dulu ya Bu. Istri saya sudah tidak sabar lagi pengen jalan-jalan sama Saya." Davin bergegas menutup pintu mobil bagian penumpang lalu berjalan cepat menuju ke arah kemudi.
Bu Tejo hanya menatap mereka dengan helaan nafas panjang.sia- sia perjuangan nya memesan dagangan gadis itu dan meminta putra nya pulang cepat, ternyata Mala sudah menikah dan suami nya berasal dari keluarga kaya raya.
Sementara itu di dalam mobil,Davin terlihat fokus menyetir karena jalanan di kampung ini sangat sempit sekali.Mala sendiri memilih diam sambil memainkan ponsel nya.
" Kita mau kemana ini?" tanya Mala merasa asing dengan jalanan yang mereka lalui.
Davin hanya menoleh kan kepala sebentar ke arah Mala lalu kembali menatap ke depan dengan senyuman tipis.
" Bukan kah tadi Aku sudah bilang mau ajak Kamu jalan-jalan."kata pria itu kemudian.
Mala menggerutu kesal mendengar jawaban dari Davin.sejak kapan dia setuju dengan ide pria itu, bukan kah tadi mereka hanya berakting saja di depan Bu Tejo?
" Aku nggak mau jalan-jalan sama kamu! Turun kan Aku di sini saja biar Aku jalan sendiri pulang nya."ucap Mala tak bisa di bendung lagi.
" Jangan protes terus, ikut saja kemana pun Aku bawa Kamu,Aku tidak mungkin membahayakan Kamu.mana sanggup Aku kehilangan istri kecil ku ini."ucap Davin menyakinkan Mala.
" Aku ingin menghabiskan waktu bersama mu selagi kita masih berada di sini, nanti Kamu harus ikut Aku pulang.Aku tidak suka melihat semua laki-laki di kampung ini menatap kagum ke arah mu.mereka bahkan sengaja membeli dagangan mu hanya agar bisa berdekatan dengan mu." sambung Davin begitu frontal.
Mala membeku,kenapa pria ini bisa posesif begini? Mala menatap datar wajah Davin.pria ini memang tampan,sayang nya luka di hati Mala juga di lukis oleh pria tampan ini.
" Bagaimana sayang? Kamu mau kan ikut pulang bersama ku?"desak Davin.
Mala masih belum menjawab apapun,ia sedang bertanya-tanya dalam hati nya, sebenarnya apa sih yang di inginkan oleh pria ini,kenapa dia harus capek-capek datang ke sini sementara itu dia bisa mencari wanita idaman nya.
Apakah pria ini benar-benar menyesal dan ingin memperbaiki semua nya atau karena mendapat tekanan dari orang tua nya?
" Sayang,tolong katakan sesuatu? Jangan diam saja." resah Davin .
Dia sangat sadar bahwa mendapatkan kata maaf itu pasti akan sulit,namun dia juga sangat berharap agar Mala mau ikut bersama nya, dengan begitu Davin bisa menunjukkan betapa besar tekad nya untuk mendapatkan maaf dari wanita ini.
Mala menatap Davin penuh tanda tanya besar,apakah nanti pria ini akan kembali menyakiti hati dan jiwa nya?Apakah Davin sudah melupakan wanita idaman nya itu sebelum mereka memulai hubungan ini dari awal?
Davin dengan cepat menepikan mobil nya,ketika melihat Mala sibuk melamun tanpa menjawab pertanyaan dari nya.
"Aku benar-benar sudah menyesal,kita bisa membicarakan semua nya dengan baik,Aku tidak bermaksud memaksa keinginan ku kepada mu,tapi Aku sangat berharap Kamu mau memulai semua nya lagi bersama ku.kalau memang Kamu belum ingin pulang dalam waktu dekat,Kamu boleh di sini untuk beberapa hari lagi.tapi jangan lama-lama karena Aku nggak bisa tidur kalau nggak lihat wajah Kamu.semua bisa kita bicarakan dengan kepala dingin.bagaimana?"suara Davin mulai lembut.tak seperti dulu lagi.
Sorot mata tulus dari Davin bisa di lihat oleh Mala,tapi luka di masa lalu selalu menjadi alarm bagi nya.
" Aku belum bisa sepenuhnya percaya sama Kamu, untuk apa Kamu susah payah memohon maaf dari ku, lebih baik Kamu mengejar wanita mu saja,Kamu pasti ingat kan apa yang Kamu katakan kepada ku di awal pernikahan kita.jangan jatuh cinta karena Aku bukan tipe mu dan Kamu sudah punya wanita idaman.Aku selalu menjaga tembok ku agar tidak runtuh.lagian Kamu juga tidak perlu lagi bertanggung jawab kepada ku,Aku sudah sehat dan bisa beraktivitas seperti semula.satu lagi ! Tidak usah pakai kata sayang karena Bu Tejo sudah tidak ada lagi di sini."kata Mala agar Davin tidak meneruskan sandiwara mereka.sedangkan Davin sudah terhenyak mendengar ucapan Mala.dia sangat tidak menyangka bahwa Mala akan bereaksi seperti ini.
Davin merutuki bibir nya yang dulu sudah lancang mengatakan itu kepada Mala, sekarang dia baru sadar bahwa bersama wanita ini hidup nya menjadi berwarna.
Meskipun belum bisa meluluhkan Mala, setidaknya dia tidak terlambat untuk menemukan wanita ini.saat ini dia harus mencari cara agar Mala mau ikut bersama nya.dan mereka akan menjalani rumah tangga layak nya keluarga yang harmonis.
Harus kah dia meminta bantuan kepada orang tua atau asisten pribadi nya?
Saat ini kesabaran Davin yang setipis tisu sedang di uji oleh Mala,dan sial nya Davin tak bisa melawan atau pun membantah.ketenangan dan kebahagiaan nya ada pada Mala,jika menyerah sama saja dia menghancurkan hidup nya sendiri.
Davin memperbaiki posisi duduk nya, sekarang dia bisa melihat wajah Mala secara menyeluruh.Davin hendak menggenggam tangan Mala,tapi wanita ini malah menolak nya.oke! Davin tidak ingin memaksa takut Mala semakin menjauhi nya.
" Sungguh,Aku benar-benar menyesal karena dulu sudah mengatakan itu kepada Kamu,Aku terlalu gelap mata untuk melihat mana berlian yang asli dan mana berlian palsu .Aku yang dulu sangat bodoh.Aku terlambat menyadari kalau Kamu lah yang pantas mendampingi ku,Aku sudah jatuh cinta sama Kamu.seluruh hati ku sudah di isi oleh Kamu.Aku benar- benar jatuh cinta sama kamu, kepergian mu membuat hidup ku hampa.Aku nggak mau lagi kehilangan Kamu."ucap Davin tak pernah memalingkan tatapan nya ke arah lain kecuali hanya untuk Mala.Davin sangat berharap kata-kata nya tadi bisa menyentuh hati Mala.
Davin sudah tidak tahan lagi, dengan cepat dia menarik Mala masuk ke dalam pelukan nya.
Cup...Cup..
Davin kembali memanfaatkan kesempatan,dia mengecup lama kening lama.
seakan ingin membayar lunas luka di masa lalu.
Mala sendiri mulai terbuai,ada kenyamanan dan kehangatan yang dia rasakan dari pelukan pria ini.Mala kian bingung dengan diri nya sendiri.
" Sejak kapan Kamu bisa merangkai kata sebagus ini,bukan kah Davin yang Aku kenal begitu jahat ,arogan dan dingin."Sahut Mala yang tidak rela membiarkan tubuh nya terbuai oleh pelukan dari pria ini.
" Sejak Aku sadar jika hati ku adalah milik mu,semua yang ada padaku adalah milik mu."Davin kembali mengecup kening Mala.
Mereka bahkan tidak sadar jika sudah sangat lama berhenti di tempat ini.
Wajah Mala sudah bersemu merah.tubuh nya seakan berkhianat kepada bibir nya.
" Udah jangan akting lagi, cepat jalankan mobil nya sebelum warga menaruh curiga kepada kita." kata Mala mengalihkan pembicaraan.
Davin tersenyum penuh makna,ternyata hati wanita ini sangat sulit untuk di luluhkan.Davin tidak akan menyerah dan akan selalu berusaha mendapatkan cinta dan kata maaf dari wanita ini.
Perjalanan pun kembali di lanjut kan, sebelum mengelilingi kota B,Davin terlebih dahulu membawa Mala masuk ke sebuah rumah makan yang terbilang sangat elit di kampung ini.karena perut nya juga sudah sangat lapar.Mala memilih pasrah mengikuti langkah kaki Davin dengan tangan yang saling bertaut erat.Davin memesan makanan yang dia tahu adalah merupakan makanan favorit dari istri nya.
Mala sangat tertegun dengan perubahan Davin.lagi dan lagi wanita ini berusaha untuk mengelak dari kenyataan.
Setelah cukup lama menunggu, akhirnya pesanan mereka pun datang.Mala makan dengan lahap sekali.dia bahkan acuh terhadap tatapan mata Davin.semua makanan sudah melambai minta untuk di sentuh.dia juga butuh tenaga untuk berdebat dengan Davin nanti nya.
Bersambung
Please tinggal kan jejak kalian di kolom komentar ya guys, terimakasih sudah mampir ke sini,jangan lupa mampir ke karya author yang lain nya
Jangan lupa mampir ya 💜
bagus mala harus berani melawan Davin jgn lemah d perlaku kan kasar oleh davin.lw perlu tinggal pergi pulang ke rumah org tua mu aja Davin, biar tau rasa tu davin.dan buat Davin menyesal telah menghina dan menyakiti mu setiap hari.
dan jgn lupa author buat Davin yg ngerasain mual muntah dan pusing kepala setiap hari,biar tau gimana susahnya mala mengandung anaknya,jgn tau marah2 aja dan ngatain Mala jorok dll....mau enaknya aja dia,sakitnya ngk mau .enak betul udh habis nanam benihnya lalu ngk mau repotnya jga.