THE Online System

siang hari yang cukup panas dengan deburan ombak yang tidak terlalu besar, deva dan yang lainnya sedang bermain bola voli di bibir pantai, sambil sesekali harus berenang untuk mengambil bola yang terlempar ke dalam air.

"huh…, bolanya masuk ke air mulu," keluh sintia.

"iya, jadi makin capek gara-gara ngambil bolanya," ucap aishley.

"kalo gitu kita istirahat aja dulu," ucap baim.

"ayok dev kita beli makanan," ajak ken.

"yaudah ayok," jawab deva.

mereka berdua pun langsung pergi mencari stand makanan yang ada di sekitar sana, sedangkan yang lain, mereka berjalan untuk mencari tempat duduk yang nyaman di sekitar sana.

karena cukup banyak tempat di sana, jadi mereka tidak lama untuk mencari, hanya 3 menit mencari, dan mereka langsung menemukan sebuah gazebo berukuran cukup luas.

sedangkan deva dan ken juga sudah menemukan stand yang mereka cari, mereka membeli burger dan juga beberapa seafood dengan bumbu khas daerah itu.

sekitar 15 menit menunggu, akhirnya pesanan mereka sampai, mereka juga tak lupa mencari stand minuman, dan beruntungnya di samping nya sudah ada stand limun, jadi hanya butuh 5 menit, mereka sudah bisa kembali.

mereka berjalan dengan hati-hati karena takut makanan dan minumannya akan jatuh, jadi mereka membutuhkan waktu untuk sampai di gazebo.

tapi saat sampai gazebo, mereka berdua harus berurusan lagi dengan orang yang menyusahkan, tepatnya… mereka harus berurusan dengan liura dan bagas yang tiba-tiba sudah berada di sana.

……………

sebelum deva dan ken kembali…

"lau…, cobak ceritain gimana rasanya tidur bareng sama…, pa-car mu," ucap sintia membuka obrolan.

"heh…, nggak, aku nggak mau," ucap claude.

"beb…, kita jugak penasaran kan," ucuap sintia sambil menarik tangan baim.

"hah…," jawab baim, tapi sintia langsung mencubit perutnya, "ah…iya, aku juga penasaran lau," lanjut baim.

"iya lau, ceritain…ceritain…ceritain," ucap aishley membujuk claude dengan semangat.

"huh…, iya-iya," jawab claude.

"yeayy!," teriak sintia dan aishley bersamaan.

"jadi semalem itu-," belum selesai menyelesaikan kalimat nya, sebuah suara yang tak asing terdengar di belakang claude.

"hai… sayang," tiba-tiba liura datang bersama orang yang juga tak kalah familiar, yaitu bagas laergas.

saat claude menoleh ke arah suara itu, dia langsung berteriak antara kaget, takut, semuanya bercampur aduk, karena mereka berdua sudah menyebabkan trauma yang cukup besar di masa lalu.

claude langsung loncat ke arah aishley, dan aishley langsung memeluk claude untuk menenangkan nya, sedangkan baim sudah bersiap untuk melawan jika mereka ingin main-main, dan sintia dia juga langsung pergi ke arah aishley untuk ikut menenangkan claude.

saat liura ingin mendekat ke arah claude, tiba-tiba deva datang dan langsung menghajar nya tanpa aba-aba.

bugh…

"akh…, siapa itu," ucap liura.

"hmm…, kalian berdua ternyata masih berani menunjukkan wajah kalian di depan ku," ucap deva dengan nada dingin.

"hoh…, pahlawan sudah datang ternyata," ucap liura.

"bagas!, panggil orang-orang ku, dan bilang pada mereka, mereka harus sampai dalam 5 menit," lanjut liura.

"baik bos…," ucap bagas langsung bergegas ke arah bibir pantai.

bagas langsung berteriak memanggil anak buah liura yang sedang berenang di laut, dan dia juga menghubungi orang-orang liura yang sedang bermain jetski.

sekitar 5 menit menunggu, mereka semua akhirnya sampai di daratan, dan bagas beserta bawahan liura langsung menuju tempat bos mereka, tapi saat sampai, bos mereka sudah babak belur di hajar oleh baim dan ken.

"bos!," ucap mereka serentak.

"bos tidak papa?," tanya bagas.

"dasar bodoh, kau sudah liat aku babak belur masih di tanya kenapa-napa," ucap liura sambil memegangi mulutnya yang sudah berwarna keunguan.

"hehe…sorry bos," ucap bagas.

"kalian semua!, tunggu apa lagi…, serbu mereka semua," teriak bagas.

"kalian semua…, maju!!!," ucap pemimpin kelompok itu.

mereka semua langsung menyerbu deva dan yang lainnya, jumlah mereka sekitar 20 orang, dan deva tidak mungkin bisa mengalahkan mereka, jadi dia membeli skill beladiri sebelum bawahan liura datang.

………

"olle, belikan aku skill beladiri tingkat tinggi," ucap deva di dalam hatinya.

[ okey…tuan, tunggu 5 menit untuk prosesnya…]

[ untuk seni beladiri tingkat tinggi, 70cp telah di potong…]

"baiklah, ayo maju kalian semua," batik deva.

…………

ken dan baim juga ikut membantu deva untuk melawan ke-20 bawahan liura itu, ken dan baim melawan 5 orang, sedangkan sisanya di urus oleh deva.

bugh…

bugh…

kretek…

bugh…

"akhh…,"

pukulan demi pukulan terbang menuju orang-orang itu, tapi karena jumlah mereka yang lumayan banyak, deva akhirnya terkena satu pukulan di bagian wajahnya.

sedangkan untuk baim dan ken, nasib mereka juga sama seperti deva, mereka juga menerima beberapa pukulan.

tanpa deva sadari, salah seorang dari mereka membawa sebilah pisau, melihat deva yang lengah, orang itu langsung maju dan ingin menikam deva dari belakang.

"akh…, rasakan ini bocah sialan!!," teriak orang itu.

tapi karena deva sudah memiliki seni beladiri tingkat tinggi, reflek nya jadi meningkat, tapi sayangnya dia harus sedikit tergores di bagian lengannya.

"kau akan menerima hasil dari perbuatan mu ini," ucap deva dengan suara dingin dan sambil menatap orang itu.

"k-kau mau apa," ucap orang itu gemetaran, karena pisau yang dia pegang susah terlempar cukup jauh.

"tentu saja membalas hadiahmu," ucap deva.

deva langsung maju dengan seulas senyum pahit di bibirnya, dia dengan mudah langsung mematahkan tangan orang itu.

"akh!!, banjingan kau…," teriak orang itu.

deva tidak memperdulikan nya, dia langsung menghampiri bagas yang masih tersisa dari mereka semua.

"hey…, kau mau apa deva, kita-, kita sudah impas bukan," ucap bagas sambil berjalan mundur.

"hmm…, impas!, ya!… impas untuk hal yang dulu, tapi apa, kau masih menggangguku sampai sekarang, jadi kau harus membayarnya dengan salah satu tangan mu, atau kalau tidak kakimu!!," ucap deva dengan suara keras.

"akh!!!!, kakiku!!," teriak bagas ketika deva menendangnya hingga jatuh, lalu menginjak kakinya hingga terdengar suara patahan tulang.

"ini adalah peringatan terakhir bagi kalian, jika kalian masih ingin mengganggu ku, dan orang-orang terdekat ku, maka kalian akan mendapatkan hal yang setimpal, atau lebih buruk lagi daripada sakit, yaitu kehancuran perusahaan kalian!," ucap deva.

liura yang sudah pingsan dari tadi tidak bisa mendengar itu, tetapi anak buahnya yang masih sadar mendengar hal itu.

deva langsung berjalan menuju teman-temannya, claude langsung memeluk deva dengan sangat erat sambil menangis kecil.

mereka semua akhirnya memutuskan untuk meninggalkan liura dan bawahannya di sana dengan keadaan yang cukup mengenaskan.

…………….

mereka semua langsung kembali ke villa, setelah cukup tenang… mereka akhirnya makan siang dengan makanan yang dibeli deva dan ken tadi.

claude makan sambil di suapi oleh deva, karena dia masih ingin bermanja-manja pada deva sebelum deva sibuk dengan perusahaannya nanti.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...