NovelToon NovelToon
Lembayung Dibalik Kabut.

Lembayung Dibalik Kabut.

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Dikelilingi wanita cantik / Ibu Pengganti / Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Wanita Karir
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Alvinoor

Novel ini lanjutan dari Antara Takdir dan Harga Diri. Bagi pembaca baru, silahkan mulai dari judul diatas agar tau runtun cerita nya.

kehilangan orang yang paling berharga di dalam hidup nya, membuat Dunia Ridho seakan runtuh seketika. Kesedihan yang mendalam, membuat nya nyaris depresi berat hingga memporak porandakan semua nya.

Dalam kesedihan nya, keluarga besar Nur Alam sedang bertikai memperebutkan harta warisan, sepeninggal Atu Nur Alam wafat.

Mampu kah Ridho bangkit dari keterpurukan nya?.
silahkan simak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvinoor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Si Kembar.

Sementara itu, di Pualam jaya di selatan kota metropolitan Brunandi, nampak Puan Sri Mustika Alam di temani oleh suami nya Raja Muda Malindo, sedang berbincang dengan Abang nya Datuk Tan Sri Khairil Alam di rumah kediaman Datuk Tan Sri Khairil Alam.

"Abang! nampak panas sangat suasana akhir akhir ni, Abang Adi sama Abang Badron nampak ambisi sangat ingin kuasa penuh semua warisan abah!" ujar Tan Sri Mustika Alam.

"Aku dah tahu adik!, masa alah harta warisan tuh, Abang tak risau, bagi atau tak, tak soal, yang Abang risau nih, cucu kita di Indo sana terkena pula masa alah nih!" ucap Datuk Tan Sri Khairil Alam masgul.

"Maaf Abang Aril, mungkin saya lancang, tapi saya tak mahu cucu saya kena getah dari pertikaian keluarga Alam nih, saya dah kirim ajen ajen rahsia tuk jaga keselamatan cucu kita diam diam, karena menurut informasi kenegaraan yang saya dapat, Abang Adi dan Abang Badron dah sewa gangster internasional, tuk lacak harta kekayaan almarhum Abah!" ujar Datuk Raja muda Malindo.

Datuk Tan Sri Khairil Alam termenung menatap kearah cakrawala nan jauh, bayangan wajah cucu nya melintas Dimata nya. Ada mendung kesedihan bergelayut di mata orang tua itu.

"Lepas abah wafat tuh, Tasya istri nya Ridho juga wafat, tak tahu aku, sekuat apa hati cucu aku itu menerima musibah bertubi tubi nih, aku dah telpon dia, tuk melarang mereka ke sini, takut terlibat masalah pelik perebutan harta almarhum Abah tuh, kudengar sekarang dia pindah dekat adik nya!" ucap Datuk Tan Sri Khairil Alam dengan wajah masgul.

"Iya bang!, Rita ada telpon saya, katanya sekarang ini Ridho dah kurus sangat, seperti terus menerus berdukacita, wajah selalu murung, Rita menangis bicara sama saya hal Abang nya tuh!" ujar puan Sri Mustika Alam menetes kan air mata nya.

"Masa masa sekarang nih, tak elok kita berkunjung pada Ridho, takut dikira kita dah kasih Ridho harta peninggalan abah, saya hanya bisa utus laskar arahan kuasa rahasia negara untuk menjaga cucu serta uyut kita disana, bagus nya Ridho dah tinggal di rumah sempit di dalam gang kecil, orang tak akan curiga pada nya!" Pangeran Raja muda ikut menjelaskan apa apa yang sudah dia lakukan.

"Abang Laksana dan Abang Khaidir sedang menyuruh kuasa negara khusus arahan keagamaan tuk mendata dan membagi harta warisan abah sesuai dengan syariat agama!" ujar Datuk Tan Sri Khairil Alam.

"Saya tak repot bagi harta Abah tuh, kalau abang abang yang lain mahu, silahkan saja, kami tak nak segala harta warisan" ucap pangeran Raja muda Malindo.

"Tapi, itu tak elok juga Raja, nama nya warisan tuh, harus diterima, baik itu harta benda, ataupun hutang piutang, semua kita warisi, masa alah kau mahu kasih pada orang lain, itu lain pasal lagi Raja, bagai mana dengan kak Ratna dan kak Nur, apakah ada Khabar nya sekarang?" tanya Datuk Tan Sri Khairil Alam.

"Tak ada Bang, sepertinya menghilang begitu saja, polis dan lacak keberadaan mereka, tapi tak ada hasil!" sahut pangeran Raja muda Malindo.

Sementara itu di ibukota, pukul tiga siang, Yuanchi Juan keluar dari kantor nya pulang ke apartemen mewah milik nya.

Sudah beberapa tahun ini semenjak tahu papah nya selingkuh dengan rekan kerja nya, rasa muak membuat Yuanchi Juan membeli sebuah apartemen mewah, dan tinggal sendirian.

Baru saja berjalan beberapa puluh menit di jalan yang cukup padat itu, tiba tiba di kejauhan dia melihat dua orang anak remaja sedang berlari dikejar oleh dua orang pria paro baya bertubuh tinggi besar.

Dari seragam sekolah nya, terlihat jika sepasang anak remaja itu baru SMP.

Saat dekat dengan mobil Yuanchi Juan, anak remaja perempuan itu mengetuk pintu mobil memohon pertolongan nya.

Yuanchi Juan segera membuka pintu belakang mobil nya, dan menyuruh sepasang anak remaja itu naik, lalu meluncur meninggalkan tempat itu.

Dari kejauhan, terlihat dua orang pria paro baya itu nampak kesal bukan main, karena kedua anak remaja itu lepas dari pengejaran mereka.

Yuanchi Juan menatap sepasang anak remaja ini, kedua nya nampak sangat mirip sekali.

"Kalian ada masalah apa nak?" tanya Yuanchi Juan pada kedua nya.

"Kami tidak tahu Tante, dua orang itu membuntuti kami, seperti nya berniat tidak baik, saat kami berlari, mereka juga berlari mengejar kami!" sahut anak perempuan itu.

"Nama kalian siapa nak?" tanya Yuanchi Juan lagi.

"Nama saya Hafizah dan ini adik kembar saya, Syafiq nama nya, kami siswa SMP di dalam gang kecil tadi" sahut Hafizah disela nafas nya yang tersengal sengal.

Saat mendekati gang tempat rumah kontrakan mereka, di depan gang terlihat dua orang pria paro baya tadi sudah ada di depan gang, menunggu mereka.

"Celaka Tante, kami tidak bisa pulang sekarang, kedua pria tadi sudah menunggu di depan gang!" seru Hafizah panik.

"Diam lah!, berusaha lah tetap tenang, kita tidak usah kerumah kalian dulu, terlalu berbahaya!" ujar Yuanchi Juan.

"Kita ke mana tante?" tanya Hafizah panik.

Kita ketempat Tante saja dulu, mau?, nanti bila sudah agak tenang, baru Tante antar pulang!" ujar Yuanchi Juan menawarkan bantuan pada sepasang anak SMP itu.

Sepasang anak remaja itu saling pandang, seperti minta pendapat masing masing.

"Kami takut merepotkan Tante saja, antar saja kami ke bengkel tempat papah kerja!" ujar Syafiq menyahut.

"Bengkel nya di mana?, bengkel apa?" tanya Yuanchi Juan.

"Ya bengkel mobil, alamat nya… dimana ya kak?" tanya nya pada Hafizah.

"Bengkel mobil itu banyak nak, maksud tante nama bengkel nya apa, dan alamat bengkel nya dimana?" ujar Yuanchi Juan mengulangi pertanyaan nya lagi.

Tanpa berkata kata, sepasang anak remaja kembar ini kompak menggelengkan kepala nya saja.

"Nah kalian saja tidak tahu, apalagi tante, sekali lagi Tante tawarkan, mampir di rumah Tante saja ya" tawar Yuanchi Juan pada kedua anak remaja itu.setelah saling memandang satu sama lain nya, kedua nya serentak menganggukkan kepala nya.

Setelah menempuh perjalanan nyaris menyita waktu setengah jam di tengah kemacetan lalu lintas, akhirnya mereka masuk kesebuah ruang parkir umum untuk para penghuni apartemen mewah itu.

Ruang parkir berlantai lima itu di jaga ketat oleh para petugas parkir dan petugas keamanan apartemen mewah itu.

Dengan sebuah tangga lift, mereka naik ke tingkat lima.

Disebuah ruangan yang cukup besar, Yuanchi Juan membukakan pintu ruangan itu, dan sebuah tempat yang mewah serta cukup besar terpampang di depan kedua nya.

"Apakah ini tempat tinggal tante?" tanya Hafizah kagum.

"Iya, inilah tempat tinggal tante!" jawab Yuanchi Juan seraya menyuguhkan sepasang anak remaja kembar ini minuman segar.

"Tante sendirian?, tidak punya suami kah?" tanya Syafiq polos.

Yuanchi Juan tertegun sejenak mendengar pertanyaan polos dari anak remaja putra ini.

"Pletok!" ....

"Aduh!" ....

Hafizah menggetok kepala sang adik hingga Syafiq ter aduh dibuat nya.

"Kakak jahat!" ucap Syafiq mengelus kepala nya.

"Habis, pertanyaan mu itu kurang ajar Syafiq, tuh lihat Tante tersinggung!" ujar Hafizah menegur adik kembar nya itu.

"Syafiq kan cuma mau tahu doang kak, tidak ada maksud Syafiq menyinggung Tante cantik itu, coba almarhumah mamah masih hidup, pasti secantik Tante ini" ucap Syafiq.

terperanjat menoleh kearah sepasang anak remaja itu, "emang nya mamah kalian sudah meninggal?" tanya nya heran.

Sepasang anak remaja itu terdiam, mata kedua nya berkaca kaca, lalu serentak menganggukkan kepala nya.

Nampak sekali awan mendung kedukaan menggelayut di wajah kedua nya.

"Sudah lama?" tanya Yuanchi Juan lagi.

Sepasang anak remaja itu tidak berucap, hanya menggelengkan kepala nya saja.

"Beberapa bulan yang lalu, semenjak itu papah seperti kehilangan gairah hidup lagi, kasihan papah, begitu cinta nya dengan almarhumah mamah, hingga kehilangan gairah hidup nya setelah di tinggalkan mamah!" ucap Hafizah bergetar.

Yuanchi Juan termenung, ada rasa sesak di dalam dada nya, "adakah manusia yang memiliki cinta sejati, dan begitu berduka setelah ditinggalkan pasangan nya, beruntung nya wanita yang mendapat pasangan seperti itu" pikir Yuanchi Juan.

"Mau makan apa?, biar Tante pesankan" ucap Yuanchi Juan mengalihkan pembicaraan mereka.

Kedua anak remaja itu menggelengkan kepala nya, "tidak usah Tante, nanti kami merepotkan tante!" sahut Hafizah.

Tak tahan, Yuanchi Juan segera memeluk anak remaja cantik itu dengan erat. Hatinya langsung terpikat dengan sepasang anak remaja itu.

"Tentu saja tidak merepotkan sayang, malah tante gembira mendapat teman makan sore ini" ujar Yuanchi Juan segera memesan Gober fut untuk mereka.

"Tante sangat mirip dengan almarhumah mamah kami, ramah tidak pernah marah!" ucap Syafiq mengeluarkan isi hati nya.

"Kalau kalian mau, kalian boleh panggil Tanta dengan mamah!" ucap Yuanchi Juan yang bahagia melihat mendung tebal di wajah sepasang anak kembar ini sedikit tersingkap dengan senyum singkat kedua nya.

"Tidak usah tante, kami takut papah mencari kami!" sahut Hafizah.

"Papah nya galak ya?" pancing Yuanchi Juan.

Serentak keduanya menggelengkan kepala nya.

"Kalau tidak galak, kenapa harus takut?" pancing Yuanchi Juan lagi.

"Kami takut bikin papah bertambah sedih, kalau papah menyusul mamah, kami tidak punya siapa siapa lagi!" ucap Syafiq lugu.

Tiba tiba dada Yuanchi Juan terasa perih, ada rasa haru, ada pula rasa sedih di sana. Begitu cinta nya anak anak ini dengan papah nya, sehingga tidak berani membuat sang papah bertambah sedih.

Dia teringat dengan usia nya yang sudah dua puluh delapan tahun itu, namun jangankan anak, kekasih saja dia tidak punya.

"Apakah kalian mau menjadi putra putri tante?" tanya nya.

Kembali kedua anak remaja itu serentak menggelengkan kepala nya.

"Kenapa?" tanya nya heran.

"Kasihan papah!" ucap kedua nya serentak.

"Kecuali papah kawin sama Tante, baru kami punya mamah baru!" ucap Syafiq dengan lugu nya.

"kalau Tante mau jadi mamah kita, Tante mesti kawin sama papah dulu" tambah Hafizah.

...****************...

1
A. H. Daniel
lanjut /Cry//Cry//Cry/
Apis
pasti ini ulah si daniar musuh dlm slimut
Herybae Hery
semangaat thoooor💪💪💪💪💪
Abiyyu Sultan
mantap
Herybae Hery
jgn kelamaan thor cepat buat tidho jatuh cinta,😃😃
Apis
yuanci juan gercep mepet ridho 😂😂😂
Apis
thor up nya jngn lama" ya 😄 pengin ya sich bacanya kalo udah tamat ceritnya tp setiap ada notifkasi buru" pengin lngsng di baca 😅😅
Wahyu Kasep: sebaiknya ' bacaan ialah bacaan Al Quran dan hadits 😊
Wahyu Kasep: hijrah 😁
total 2 replies
hairul amin
Luar biasa
Herybae Hery
gass thoor semangaaat💪💪💪💪💪
Herybae Hery
siiiip lanjuttt👍👍👍👍👍
Herybae Hery
jodohkan thooor biar bawang nya ilang
Herybae Hery
gass thooor jgn kebanyakan bawang nya
Apis
ikutan nyesek 😭😭😭😭😭
Apis
othor nich naroh bawang nya kebanyakan 😭😭😭😭😭 pasti si intan ondel" pasar tuch yg ngerjain tasya 😡😡😡
Dida Madu Pati
sangat menyebtuh hati
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Makjlebz
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!