【Bos Cantik×Pria idaman+Berjuang demi Keluarga+Cinta Manis】Sebelumnya mohon maaf jika karya ini ada kesamaan tokoh,tempat dan isi cerita.Karena ini adalah karya pertamaku. Cerita ini menggambarkan bagaimana seorang pelajar dengan segala kesibukannya,mengingat jarang sekali anak remaja sekarang memikirkan hal-hal positif untuk di kemudian hari,seperti bekerja paruh waktu atau diwaktu libur sekolah. Panggil saja Marga,remaja 17 tahun,yang memilih memulai menata masa depan dengan bekerja,lebih tepatnya membuka usaha sesuai hobynya,disela-sela kesibukan Marga sebagai pelajar tentu saja lelah letih selalu menyerang,tapi dengan tekat yang bulat serta selalu berfikir positif Marga tidak pernah menyerah.Meskipun banyak drama dalam perjuangannya kini Marga berhasil meraih apa yang diimpikan dan dia menjadi contoh para remaja masa kini untuk lebih berkarya.Dan mungkin akan bertemu dengan cinta sejatinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laksa_Naa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31 Ke Rumah Sakit
Di parkiran aku di dudukan oleh Selo di salah satu motor ngga tau punya siapa.
" Makasih ," ucapku.
" Di sini gue yang salah ,kenapa malah makasih ? "
" Gendong termasuk tanggung jawab kan ? .Ohh ya ngapain nyuruh Mahest panggil Pak Salim ? "
" Loe ngga tau ? Beliau Ayah gue Kak."
" Hah ,gue baru tau Sel "
" Pantes banyak yang ngomong loe aneh,emang beneran aneh ternyata "
" Bodo amat " ucapku.
Lalu datanglah Pak Salim dan Mahest.
" Ada apa ini ? Marga kamu kenapa ? "
"Jatuh dari tangga Pak " ucapku.
" Kok bisa ? " tanya Pak Salim terkejut.
" Nanti Selo jelasin Pak ,sekarang bantu bawa Kak Marga ke Rumah sakit dulu,biar cepet di obatin lukanya ,itu darahnya juga masih netes-netes walaupun ngga sederas tadi." ucapnya dengan sopan.
" Ya udah cepe bawa masuk ke mobil,"
Lalu tanpa ba bi bu.Aku kembali di gendong oleh Selo,kemudian di dudukkan di kursi belakang ,di sebelahku ada Mahest.Di kursi depan Selo dan Pak Salim sebagai pengemudi.
Di mobil,Selo mulai menjelaskan apa yang terjadi padaku.
" Selo yang salah Yah ,tadi pas lagi bercanda sama temen ngga sengaja nabrak Kak Marga sampai nggelinding di tangga." jelasnya dengan bahasa anak dan ayah.Tidak seperti pas di Sekolah,dia sangat pandai menggunakan bahasa sebeagai penghormatan bahwa di Sekolah Ayahnya adalah Guru.
" Oalah Sel mbok yo tadi hati-hati ,main boleh tapi tau batasan lah ,nah kejadian gini baru merasa bersalah kan ? ,Ayah ngga ikutan ,kamu tanggung jawab sendiri nanti "
" Iya Yah ,maaf ya Yah Selo salah "
" Di maafin ,udah minta maaf sama korban mu atau belum "
" Udah saya maafin Pak ," sahutku.
" Alhamdulillah ,nanti kalo ada apa-apa hubungi saja Selo ya jangan saya ,Insha Allah dia amanah anaknya."
" Iya Pak siap." ucapku
Sesampainya Rumah sakit terdekat.Hanya kami bertiga yang turun,karena Pak Salim harus segera kembali ke Sekolah.
Di sini ,di ruangan UGD aku di periksa oleh Dokter.
" Bagaimana Dok ? apa ada yang cidera atau patah tulang ? " tanya Selo.
" Alhamdulillah semua baik ,tapi memang perlu istirahat total agar cepat segera pulih."
" Ohh baik Dok,berarti tidak perlu rawat inap kan ? "
" Tidak perlu ,ini hanya terlalu shok saja makanya tubuhnya susah di gerakkan atau lebih tepatnya sakit jika dibawa bergerak.Ini resep obat yang harus kamu tebus di tempat administrasi."
" Baik Dok terima kasih,kalo gitu kami pamit "
" Iya silahkan hati-hati di jalan ya ,"
Karena aku kembali di gendong oleh Selo,banyak pasang mata melihat dan kadang berbisik yang masih terdengar oleh telinga kami.
" Anak jaman sekarang pacaran aneh-aneh akhirnya gitu tuh ujungnya,jangan-jangan dia hamil makanya buru-buru di bawa ke Rumah Sakit sampai ngga sempet ganti seragam."
Aku kira Selo akan diam saja pura-pura ngga peduli tapi ternyata salah.Dia mendekat dan mengeluarkan kata-kata savage nya yang membuat aku dan Mahest melongo.
" Tolong omongannya di jaga Bu,jangan sampai itu terjadi pada anakmu sendiri,kalo mau tau aslinya temui orangnya dan tanyain langsung ,ngga usah ngebacot dibelakang."
Setelah mengucapkan kalimat tidak sopan nya ,dia kembali kembali melangkah kan kakinya untuk membawaku keluar pintu UGD.
Di luar aku didudukkan di bangku panjang ,tempat menunggu pasien.
" Gue ambil obat bentar dan loe Hest tolong teleponin nomor ini bilang gue minta di jemput sekarang." ucapnya menyodorkan ponselnya yang sudah terlihat nomor orang untuk dihubungi.
" Oke ," .
Lalu tanpa menjawab dia berlalu begitu saja.Dan Mahest segera melaksanakan apa yang di suruh oleh Selo tadi.
" Udah ? ,siapa yang loe telpon ,"
" Udah ,tulisannya sih Mas , "
" Ohh, " jawabku singkat.
Kami terdiam sesaat sampai Selo kembali.
" Gimana,dia mau datang kan ? " tanyanya ke arah Mahest
" Iya ,bentar lagi sampai."
Baru juga Selo mau duduk,ada mobil mendekat dan mengklakson.
" Yuk pulang ,tapi mampir dulu ya ke Sekolah ambil tas ,sekalian gue urus surat ijin buat kita "
" Hmm,gue mau jalan aja Sel " ucapku saat Selo bersiap untuk mengangkat tubuhku.
" Loe yakin ? "
" Gue coba dulu "
" Oke "
Setelah itu aku segera berdiri perlahan.Tapi apa yang terjadi pemirsa,baru aja berdiri untuk melangkah tubuhku langsung oleng,untung dengan sigap Selo menahan tubuhku.
" Gue gendong " ucapnya yang langsung mengangkat ku seolah hanya sekilo kapas.Heran otot cowok kok kuat-kuat ya ?.
Lalu kami masuk ke mobil seperti formasi sebelumnya.Hanya beda pengemudi,dia cowok dan mirip sekali dengan Selo.Tanpa lama dia mengemudikan mobil agar cepat sampai sekolah.Diperjalanan menuju
" Gimana ? ngga ada yang parah ? " tanya si Mas nya ke Selo
" Alhamdulillah ngga ada ,kok loe udah tau ?" jawab Selo
" Ayah yang ngomong tadi pas di jalan pulang mau kembali ke Sekolah lagian loe sembrono amat jadi bocah."
" Ngga di sengaja,ohh ya Hest,Kak dia Mas Seno ,Mas ku"
" Ohh ya ,hallo Mas ,gue Mahest kalo dia Marga kakakku." jawab Mahest dengan senyum lebar dan seolah ingin tertawa.
" Hest yang sopan dong kalo sama orang baru kenal." tegurku lirih.
" Haha santai,kita udah kenal kebetulan." jawab Mas Seno.
" Hah " ucapku dan Seno barengan karena kaget.
" Kita udah kenal lama,gue kebetulan yang punya Toko alat elektronik langganan Bapak kalian.Ngga cuma Mahest Om Endro sama Tante Maria malah yang lebih dulu kenal gue."
" Lah dunia selebar kelor dong,berarti Mahest juga tau kalo kalian saudara ? " tanyaku.
" Ngga ,gue baru tau sekarang malah " jawab Mahest.
" Oalah ," jawabku.
" Sel ,ngapa diem ? "
" Ngga apa-apa ,kaget aja gue denger yang barusan "
" Mahest banyak kenalan ngga cuma seumuran bahkan om-om dan bapak-bapak juga banyak,karena terbiasa ikut bapaknya kemana-mana." ucap Mas Seno.
" Kalo loe suka bilang ngga usah di pendem,walaupun hasilnya ngga sesuai tapi setidaknya loe lega." lanjutnya yang membuat aku dan Mahest saling berpandangan,bermaksud saling melempar pertanyaan tanpa di ucapkan.
Kami bertiga diam menunggu jawaban dari Selo,tapi nyatanya kecewa guys,dia diam saja tanpa mengucapkan sesuatu,sampai tiba di depan Sekolah.
Selo turun dengan tetap diam.
" Mas kenapa dia ? marah ? " tanyab Mahest.
" Ngga ,nanti loe bakal tau kenapa dia diam " jawabnya.
" Ohh oke lah ,kalian beda berapa tahun kalo boleh tau kok kayanya jaraknya normal ngga kaya gue sama Marga "
" Haha ,jarak terlalu dekat ngga ada masalah kali Hest ,yang penting satu Bapak.Gue sama dia beda 8 tahun,hitung dah tuh umur gue berapa."
" Buset loe udah 24 aja ,tua ya makanya ngga heran banyak yang manggil Om."
" Ngga ,Mas Seno ngga tua tapi dewasa,loe kalo ngomong dipikir dulu Hest ngga asal mangap aja,heran gue " sahutku cepat
" Haha ,makanya gue mau cari jodoh kali aja ada yang mau kan ? ,Ga loe mau ngga nikah sama gue kalo udah lulus ? " ucapnya menoleh ke belakang menghadapku.
" Hah ,gila loe Mas main ngajakin nikah aja," jawab Mahest terkejut.
" Mau ,ijin aja sama Bapak kalo di bolehin aku pasti mau."
" Hah " ucap mereka barengan dengan nada terkejut luar biasa.
" Kenapa ? " tanyaku heran.
" Gue bercanda Ga ,loe malah di seriusin." jawab Mas Seno.
" Heran kenapa loe langsung jawab iya aja sih Ga ? " sahut Mahest.
" Realistis lah ,Mas Seno ngajakin nikah ,dengan kondisi dia udah dewasa,udah bisa mikir gimana ngasih nafkah istri dan anaknya kelak terus udah ada kerjaan tetap.Nah satu lagi gue yakin mereka dari keluarga baik dan menerapkan ilmu agama di kehidupan keluarganya.Semisal bukan gue ceweknya terus nolak di ajak nikah,bodoh banget dong dia ,emang mau nyari yang gimana lagi ? yang lebih kaya ? yang lebih ganteng ? dan lebih-lebih lainnya ? .Ngga masalah sih kalo emang dia nya lebih-lebih dari Mas Seno,bisa di katakan wajar ,lah kalo kaya gue kerjaan masih ditengah-tengah,dari kerluarga menengah juga.Kalo nolak kayanya wajib di banting deh."
Mereka hanya melongo mendengarkan ucapanku yang panjang lebar.
" Kenapa ? " tanyaku.Tapi mereka menggelengkan kepala.
" Jadi gue ganteng ya Ga ? " tanyanya.
" Kalo ada yang bilang Mas Seno jelek ,mungkin dia katarak " jawabku apa adanya.
" Ada yang nolak gue ajak nikah walaupun ngga ngomong gue jelek. ,wkwk "
" Sabar,berarti dia bukan jodohmu Mas." Jawabku santai.
" Pantes Mahest selalu nurutin ucapan loe ya Ga ,loe emang sedewasa itu ternyata."
" Diem ngga usah lanjut Mas ,gue tampol nih." sahut Mahest
Dan itu mengundang gelak tawa membahana dari Mas seno dan itu membuat Mahest manyun.
Aku ? ,hanya menggelengkan kepala saja,lalu teringat Selo yang ternyata lama sekali ngga datang-datang.
Huh.