NovelToon NovelToon
Regresi: Psikopat Membalas Dendam

Regresi: Psikopat Membalas Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Penyelamat
Popularitas:48.8k
Nilai: 5
Nama Author: KOHAPU

Istri yang dimanfaatkan olehnya telah tiada, meninggal dalam pelukannya. Wanita berwajah rusak yang tidak pernah lelah menunggunya.

"Bangun Foline..." gumamnya, tidak pernah mengijinkan pemakaman sang istri. Memeluk jenazah yang berada dalam peti mati dalam kamarnya.

Pemuda keji, yang menampik rasa kasih dari istrinya. Menghancurkan keluarganya, hanya demi ambisinya untuk memiliki segalanya.

"Sayang...jika aku dapat mengulangi waktu, aku tidak akan membiarkanmu menangis, tidak akan membiarkan jarimu tergores..." gumamnya hendak mengakhiri hidupnya. Kala bahkan tidak ada lagi rasa kasih dari keluarganya.

*
Namun, ada yang aneh. Otto Celdric tidak meninggal. Matanya terbuka mengamati ruangan, dirinya kembali ke masa 12 tahun lalu.

Mencari keberadaan istrinya, melindungi keluarganya, itulah yang akan dilakukan psikopat itu kali ini.

Menginjak tubuh orang-orang yang akan menghancurkan keluarganya.

"Kalian tidak ingin bermain lagi denganku?"

"Aaggh!"

"Adios!"

Dor!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KOHAPU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Turunkan Harga

Keponakannya benar-benar terlalu lemah. Hanya dengan beberapa pukulan sudah tidak sadarkan diri. Mungkin dirinya benar-benar harus menghilangkan timbunan lemak.

"Br*ngsek!" Geram Alex yang ada di bawah kaki Eric.

Eric hanya tersenyum menikmati segalanya. Sebelum waktu terulang...salah! Sejak senior high school (SMU). Alex memang kerap melakukan hal buruk padanya. Memasukkan kepalanya dalam kloset, tidak! Itu bukan yang terburuk. Alex bahkan datang ke rumah Eric dalam kondisi mabuk. Menghancurkan barang-barang, memaksanya untuk merangkak mengelilingi rumah.

Tidak ada perlawanan sama sekali. Karena dahulu dirinya hanya menganggap segalanya akan baik-baik saja, jika terus berdoa dan berbuat baik. Menahan segalanya dalam tangisan. Tidak dapat mengadu pada ayahnya yang tengah merawat ibunya di Jepang, akibat tumor. Bukan tidak dapat, tapi tidak ingin. Tidak ingin membuat kedua orang tuanya cemas. Menahan pembullyan seorang diri, selalu berkirim pesan mengatakan dirinya baik-baik saja tinggal seorang diri.

Pukulan? Segalanya kerap didapatkan olehnya. Dan Veronica sebagai pacar? Itu hanyalah jalan Alex untuk memeras uang Eric. Kenyataan pahit yang diketahuinya setelah pesta ulang tahun Veronica.

"Hewan peliharaan tidak seharusnya bicara." Eric menginjak wajah Alex penuh senyuman. Seperti apa yang dulu selalu mereka lakukan padanya.

Gilbert, Rudwig, dan Perkin bersiap untuk menyerang. Satu melawan tiga, sudah jelas siapa yang menang bukan?

Namun, entah kenapa aura predator gila pembunuh benar-benar terasa menyengat.

Hendak melayangkan tinju, tapi kecepatan tendangan Eric lebih akurat dan tajam. Kelemahan Eric, mungkin bentuk tubuhnya yang tidak seperti lawannya.

Karena itu, berbuat curang tentu boleh bukan?

Drak!

Brak!

Pyur!

Suara kaleng bir yang tepat mengenai bagian pelipis Gilbert. Membenturkan tepat di bagian sudut, tidak efektif, namun menimbulkan rasa sakit pada bagian pelipis. Pukulan yang bahkan menyebabkan segel kaleng bir terbuka.

Dua orang lagi mendekat. Benar-benar cara menyerang yang amatir, menghindar dengan cepat, membenturkan kepala orang yang menyerangnya ke sudut besi alat olahraga.

Bersamaan dengan satu orang lagi berusaha memegangnya. Tendangan dilancarkan pada...telur... maaf! Alat perkembangbiakan pria. Apa ada telur yang pecah?

Entahlah! Dirinya tidak peduli, karena membunuh atau dibunuh. Ada lebih banyak orang lagi yang memiliki nasib serupa dengan Eric. Bahkan lebih mengenaskan, mereka bukan manusia.

Mungkin kehidupan kedua yang dialami olehnya, merupakan kebaikan hati Tuhan yang menjawab doa-doanya dalam keputusasaan sebelum dirinya tidak percaya pada Tuhan lagi. Entahlah...

Namun, rasa syukur ada ada dalam benaknya. Jika dirinya memang ditakdirkan oleh Tuhan untuk menjadi pedang yang menghukum mereka. Maka segalanya akan dilakukan olehnya.

Menghentikan empat orang tanpa membunuh? Itu bukan hal yang mudah.

Gilbert hendak kembali menyerang.

Tapi.

Srak!

Brak!

Jarak beberapa sentimeter, besi barbel hampir mengenai wajahnya. Eric yang melemparkannya. Menelan ludah, jika terkena kepala sudah pasti akan mati, itulah yang ada di fikiran Gilbert.

Kakinya gemetar, pemuda ini serius hendak membunuh mereka.

Eric tertawa, mengambil tongkat besi."Kenapa diam? Kita lanjutkan permainan ini. Benar-benar menyenangkan, berolahraga bersama kalian."

Pemuda yang mengayunkan tongkat besinya, wajahnya tersenyum membunuh keempat orang ini mungkin lebih baik.

Satu? Tidak! Beberapa orang menjadi korban mereka sebelum waktu terulang. Bahkan ada beberapa yang dibunuh diam-diam.

Kala masih tersenyum mengayunkan besinya. Eric memikirkan sesuatu, bukankah kematian terlalu indah untuk mereka.

"Tolong..." Jerit Gilbert.

"Hentikan..." Alex menahan rasa sakitnya.

Tang!

Tang!

Tongkat besi dijatuhkan olehnya. Melangkah mendekati keponakannya. Namun, sedikit melirik ke belakang sembari tersenyum."Aku akan mengintai kalian..." senyuman menyeringai yang benar-benar mengerikan.

Bagaikan orang ini bukan Eric yang sering mereka injak-injak. Bukan seseorang yang gemetar ketakutan, bersedia merangkak berkeliling rumah sembari menggigit tulang sapi mentah. Bukan anak pintar yang hanya dapat menangis dan berdoa.

Tapi.

Senyuman menyeringai, benar-benar keji."Aku diciptakan Tuhan, untuk mengawasi mata kalian, agar bisa dicungkil jika memiliki niat jahat. Aku diciptakan Tuhan, untuk memotong tangan kalian, jika membunuh. Aku diciptakan Tuhan untuk melumpuhkan kaki kalian, yang kalian gunakan untuk menendang kepala orang. Tapi, aku tidak diciptakan untuk membunuh kali ini..." Gumam Eric.

Kalian demi kalimat bagaikan iblis yang diciptakan Tuhan sebagai sisi lain dunia. Mengambil troli, menggelindingkan tubuh Ryu ke atas troli barang. Kemudian membawanya ke dalam mobil.

Mengapa tidak ada orang yang menghentikan perkelahian mereka. Itu karena ayah Alex merupakan bandar narkotika yang memiliki banyak anak buah.

"Sial!" Teriak Alex tidak dapat bangkit.

*

Sedangkan Eric masih bersiul, berusaha keras memasukkan tubuh Ryu ke dalam mobil. Mungkin harus meminta bantuan security?

"Orang ini! Bagaimana caranya agar dia bisa menjadi kurus, lebih pintar, lebih pandai menjaga diri! Dasar keponakan sial!" Teriak Eric kesulitan memasukkan Ryu ke dalam mobil.

*

Mata pemuda itu mengerjap menyadari dirinya berada dalam kamar. Menatap ke arah pamannya yang tengah membaca beberapa buku dengan tenang. Bagaimana dirinya bisa kembali ke rumah? Itulah yang ada dalam benak Ryu.

Tapi yang lebih penting, pamannya yang malang sudah pasti juga dihajar dan mengalami pembullyan.

"Sudah sadar?" Eric menghela napas, membantu Ryu duduk meminumkan air pada keponakannya tercinta.

Namun.

Pandangan Ryu berubah matanya berkaca-kaca. Benar-benar iba pada sang paman."Apa paman juga dipukuli? Apa selama ini paman mengalami pembullyan, hingga ingin aku belajar bela diri?"

Eric mengangkat salah satu alisnya. Apa ini mungkin cara yang terbaik mengajari keponakannya cara bertahan hidup? Karena itu lebih baik pura-pura menjadi korban. Daripada seperti di kehidupan sebelumnya, melindungi Ryu membiarkan dirinya sendiri menjadi korban.

"Iya..." Eric tertunduk sembari menangis."Saat kamu tidak sadarkan diri, mereka memukuliku. Baru mengijinkan membawamu pergi."

Benar-benar akting yang mempuni. Tapi jika bisa merubah timbunan lemak ini menjadi makhluk yang lebih berguna. Bukan budak dari ular yang hanya menghabiskan harta kakaknya saja, itu lebih baik bukan?

"Paman...aku tidak tau. Apa saja yang mereka lakukan pada paman?" Tanya Ryu bersimpati, dirinya akan melindungi pamannya apapun yang terjadi. Akan berlatih lebih keras, membakar timbunan lemak ini. Hanya untuk paman yang memiliki usia dua tahun lebih muda darinya.

Meskipun ini cerita lama yang membuat dirinya jenuh. Lebih baik katakan yang sebenarnya saja.

"Aku mengikuti 4 kali program akselerasi (percepatan). Hingga masuk SMU di usia yang tidak seharusnya. Mereka memulainya dari sana, toilet? Hampir setiap hari wajahku dimasukkan ke dalam toilet. Bahkan lelucon terkurung di loker sudah biasa. Setiap acara sekolah aku akan menjadi bahan tertawan, sekalipun yang aku katakan di depan semua orang kebenaran. Saat acara amal tahunan, orang-orang membayar lima dollar hanya untuk dapat melempar wajahku menggunakan tumpukan kirim." Ucapnya, mengatakan kejujuran.

Bagaimana kepribadiannya terbentuk. Saat waktu belum terulang, dirinya mungkin saat ini masih menjadi Eric yang tidak dapat berkata-kata. Bagaikan hewan peliharaan.

"Paman! Hidupmu sangat menyedihkan! Aku akan melindungi paman!" Teriak Ryu memeluk pamannya."Syukurlah paman punya pacar yang cantik."

"Tidak! Wanita idamanku benar-benar berwajah buruk rupa." Eric tetap pura-pura menangis, membalas pelukan keponakannya. Tapi memang benar bukan? Istri masa depannya adalah Foline.

*

Sementara itu, di negara lain.

Duduk di bawah terik matahari, makhluk yang benar-benar cantik. Tunggu! Cantik itu relatif bukan? Tapi ini seperti... penjabaran dewi?

Entahlah, gadis yang memakai seragam mahasiswa, mengangkat tangannya, bersamaan dengan ratusan orang."Bubarkan DPR! Turunkan harga minyak!" Teriaknya penuh semangat, demi nasi bungkus yang disediakan aktifis.

Sebagai salah satu mahasiswa yang mengikuti demonstrasi. Dirinya harus tetap bersemangat, mahasiswa bernama Foline.

"Kenapa kamu ikut demonstrasi? Kamu kan anak orang kaya?" Tanya mahasiswa di sampingnya.

Foline menghela napas, membuat nada dan gerakan mendramatisir."Aku sedang mencari tujuan hidup. Dengan berusaha tinggal mandiri tanpa kehadiran orang tua."

"Bilang saja kamu diusir ibumu. Karena ayah tirimu tertarik padamu." Mahasiswa di sampingnya mengangkat salah satu alisnya.

"Dasar bandot tua genit!" gerutu Foline mengingat masalah hidupnya, berusaha tersenyum. Kembali mengangkat kertas besar, berisikan tulisan.

'Turunkan Harga BBM!'

1
Mauijah Mauijah
lanjut kak 💪
Heti Supriyati Laela
semua karyamu keren
Ufi Yani
anak2 panti&pngurus g ada yg brcerita ke eric ttg kebaikan zhou??dr stu eric bsa mngenl zhou
Yani Setyani
Thor..
Belakangan ini saya sering baca terputus putus..
Dalam artian... kadang dalam satu part butuh bererapa waktu..
Apakah pengaruh pada rwtensinya author?
kalau iya...
saya akan baca setelah benar2 ada waktu..
🙏🙏🙏🙏
KOHAPU: tidak berpengaruh, retensinya dihitung setelah mencapai bab 20, 40, 80, 90, 100, dst. Retensi🤔 dalam artian habis baca, berapa persen pembaca yang bertahan membaca hingga bab tertentu😅
total 1 replies
Yani Setyani
Psyco ketemu biangnya Psyco
Yani Setyani
Good job Eric
Siti Rokayah
lanjutkan ,Kusuka smua karyamu Thor, tetap semangat jaga kesehatan، sayang othor banyak2
Eka suci
Bily berusaha cuci tangan sampai jadi korban ke 12, tapi sekarang ada t Rex kamu akan jadi korban pertama
Siti Rokayah
mantabbb, bgus bnget Thor ceritanya ...gak sabar nunggu bsok up
yesi yuniar
apapun genrenya bagiku karya kak kohapu selalu menarik, seru, dan bisa bikin mood boster dalam menjalani rutinitas👌
semangat kak, ditunggu terus kelanjutannya 😍😍😍😍
Senjaa💞
waowww ternyata zhou jg memiliki darah psikopat seperti eric...bayangin jika mereka bersatu melawan para penjahat,entah apa yg akan terjadi🤔🤔🤔
༄༅⃟𝐐🏡Dena🌹
lanjut ko, semakin menarik

semangat semangat semangat
evi
lanjut thor
Endah Tmy
terimakasih pada autor yg sudah bikin novel sebagus ini
Me mbaca
kata siapa novel ini ga menarik? duh salah tuh...ini novel bagus, kaya akan misteri, ga bisaa nebak ke depannya gimana. kereen...
jadi ga sabar menunggu up selanjutnya.
semangat kak
nurul zakiyah: yang bilang ngga menarik mungkin karena terlalu menanti kisah romantisnya saja
alia: karyamu bagusk,mungkin yg lain belum nenu cerita kaka,JD blm pada mampir,tetap semangat, kutunggu kelanjutan,,
total 2 replies
Nur Wahyuni
wah si Zhou langsung dateng ke Billy..
RahaYulia
telanjangi lepas liar digurun pasir aja
Eka suci
good job Erik , banyak cara untuk memancing ikan besar umpan nya cukup paman bilyy
evi
lanjut
iin marlina
syukurlah
tinggal iblis yang bertindak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!