Ini Kisah Anak Loli
Lita kini yatim piatu, ibunya meninggal dunia saat melahirkannya sementara ayah biologisnya hingga detik ini dirinya tidak tahu.
Kakek Neneknya juga telah meninggal dunia karena kecelakaan di hari perpisahan sekolah Lita di bangku SMP, harta warisan milik keluarganya habis tak bersisa untuk membayar hutang Kakek Nenek.
Dan akhirnya Lita menikah dengan seorang pria yang begitu meratukan dirinya dan membuatnya bahagia, namun ternyata semua kebahagiaan itu hanya sebentar.
Ikuti ceritanya yuk!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hafizoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
"Terima kasih, Ris. Kamu memang sahabat terbaik aku" ucap Lita dengan mata berkaca-kaca
Waktu kunjungan telah habis, Marisa pun bergegas meninggalkan kantor polisi dan berniat menemui Disa orang yang telah menghubungi dirinya mengunakan akun milik Lita.
Akhirnya kerja keras Marisa membuahkan hasil, berkat bukti-bukti yang dirinya dapatkan dan juga saksi yang di hadirkannya hingga akhirnya hukuman Lita di ringankan.
Namun karena Marisa tak mau sang sahabat mendekam lama di jeruji besi, akhirnya Marisa mengeluarkan banyak uang untuk menebus Lita agar Lita bisa segera bebas.
"Terima kasih banyak, Ris. Aku gak tau lagi bagaimana aku kalau gak ada kamu, mungkin aku akan menghabiskan lima tahun di jeruji besi" ujar Lita dengan mata berkaca-kaca terharu
"Sama-sama, Lit. Apa yang aku lakukan ini tak sebanding dengan pengorbanan kamu dulu, andai dulu kamu gak nolong aku yang jatuh di kolam renang. Mungkin aku gak akan bisa jadi pengacara seperti sekarang, mungkin juga kita gak ketemu lagi selamanya"
"Aku janji Ris, setelah aku dapat pekerjaan aku akan bayar semua hutang-hutang aku" ucap Lita dengan serius
"Hutang apaan sih, Lit. Aku gak anggap ini hutang loh, aku kan udah bilang kalau aku ikhlas bantu kamu" timpal Marisa dengan cepat
"Tapi Ris......"
"Gak ada tapi-tapian, lebih baik sekarang kita pulang dan jemput anak-anak kamu. Mereka pasti kangen sama Mamanya, kamu juga pasti kangen banget dengan mereka"
Marisa menggandeng Lita untuk keluar dari kantor polisi, Marisa segera mencari taksi untuk pergi ke rumah Lita.
"Ris, kok rumahnya kelihatan sepi ya. Mana kotor lagi, kayak udah lama gak di tempati?" tanya Lita turun dari taksi berjalan ke arah rumahnya
"Emang rumah ini udah lama kosong, Lit. Selama aku ngumpulin bukti, aku gak pernah lihat ada orang di rumah ini. Mungkin Kak Doni tinggal di rumah orang tuanya" jelas Marisa
"Sama Desi juga? Bukannya dia waktu itu bilang gak bisa tinggal di rumah ibu mertua, dia takut inget sama almarhum suaminya"
"Itu cuma gimmick aja, Lit. Supaya dia bisa tetap tinggal sama kalian" sahut Marisa sinis
"Terus gimana nih? Aku gak berani ke rumah ibu, pasti mereka akan menertawakan aku" ucap Lita tertunduk sedih.
"Gak berani kenapa sih, Lit? Kamu itu gak salah, ngapain takut segala. Harusnya mereka yang malu, karena udah khianati kamu"
"Pokoknya sekarang kita ke rumah mantan mertua kamu, jemput Leon dan Daniel. Kasihan kalau mereka di rawat sama orang-orang licik itu"
Marisa menarik lengan Lita untuk masuk ke dalam taksi lagi, setelah menempuh perjalanan sekitar setengah jam akhirnya mereka sampai di depan rumah mantan mertua Lita.
"Pak, tolong tunggu sebentar ya" pinta Marisa turun dari mobil
"Kok rumahnya sepi juga ya, Ris?" tanya Lita
"Lagi keluar mungkin" tebak Marisa, Lita berjalan mendekat dan terlihat disitu pintu gerbang terkunci.
Lita mulai cemas takut mantan suaminya dan keluarganya pindah, Marisa pun mengajak Lita untuk bertanya pada tetangga lalu mereka menyeberang jalan menuju rumah depan.
"Permisi" teriak Marisa dengan keras
Pintu gerbang rumah yang berada di depan rumah mantan mertua Lita terbuka sedikit, namun mereka tak berani jika langsung menyelonong masuk takut di kira mau m*ling.
"Permisi" panggil Marisa lagi
"Gak akan kedengaran, Ris. Kalau cuma teriak-teriak dari sini"
"Kalau gitu masuk yuk"
Marisa mengajak Lita masuk lalu menggeser pintu gerbang, mendengar suara gerbang di geser sang pemilik rumah langsung melihat keluar dan berdiri di teras rumahnya.
"Permisi, Bu" sapa Lita dengan ramah
"Kamu Lita kan? Menantunya Bu Mawar?" tanya Sang pemilik rumah, Lita tersenyum sembari berjalan mendekat.
"Iya Bu Siska, aku Lita tapi aku bukan lagi menantunya Bu Mawar" jelas Lita
"Maksud kamu apa, Nduk?" tanya Bu Siska dengan kening mengerut
"Ohh iya, silahkan masuk" ajaknya dengan ramah
"Terima kasih, Bu. Kami disini saja, kami cuma mau tanya. Bu Mawar dan keluarganya pergi kemana ya? Kok tumben gerbangnya di kunci" ujar Lita menatap rumah mantan mertuanya
"Loh, Nduk. Kamu ini gimana sih? Mereka kan udah pindah berapa hari yang lalu, memangnya kamu gak di ajak pindah juga?" sahut Bu Siska dengan wajah terkejut
"Pindah kemana, Bu? Aku sama sekali gak tau kalau mereka pindah" ucap Lita sama terkejutnya
"Ibu kurang tau mereka pindah kemana, yang jelas sih rumah itu udah di jual. Makanya mereka pindah, ibu pikir mereka pindah ke rumah kamu dan Doni" jelas Bu Siska
"Gak, Bu. Rumah disana juga kosong, bahkan udah kelihatan lama gak di tempati" sahut Lita menunduk hatinya mulai gelisah karena sulit mencari keberadaan kedua anaknya, Bu Siska terdiam mendengarnya.
"Maaf Nduk kalau Ibu lancang, kenapa kamu bisa pisah dari suami dan kedua putramu?"
Lita menarik napas panjang kemudian menceritakan kalau berapa minggu ini dirinya terkena masalah dan baru lepas dari masalah itu hari ini, itulah sebabnya terpaksa berpisah dengan anak-anak.
Dan hari ini juga Lita berencana ingin menjemput kedua putranya, namun ternyata harapannya kembali pupus setelah tahu kalau Doni dan keluarganya sudah pindah.
Keluarga Doni memang menutup rapat kasus Lita, mereka tak mau di cap buruk karena memenjarakan keluarganya sendiri. Bahkan tujuan merek pindah, agar tak ada yang tau tentang hubungan Doni dan Desi.
Yang tentu di nilai masyarakat sekitar kurang etis, dari adik ipar bakal jadi calon istri. Bu Siska mendengar dengan seksama lalu bertanya bagaimana hubungan Lita dan Doni, mengapa Doni tak membantu Lita keluar dari masalah.
"Mas Doni menceraikan aku karena masalah itu juga, Bu. Bahkan Mas Doni lah orang yang membuatku tertimpa masalah itu, Bu" jelas Lita tertunduk sedih
Bu Siska menatap Lita dengan iba, meskipun mereka tak terlalu dekat tapi Bu Siska lumayan tau kalau Lita wanita yang baik dan penurut. Setelah itu, Lita dan Marisa pun pamit pada Bu Siska.
Ingin mencari tau Doni dan keluarganya dengan saudara mereka, barang kali mereka tau kemana Doni dan keluarganya pindah namun harapan Lita kembali pulus karena tak ada satupun kerabat yang tau.
Kemana Doni dan keluarganya pindah, Marisa pun mengajak Lita untuk ke penginapannya. Marisa kasihan pada Lita karena Lita tak memiliki tempat tinggal lagi, bahkan pakaian saja hanya yang melekat di tubuhnya.
"Terus rencana kamu gimana, Lit? Kamu akan cari anak-anak kamu kemana?" tanya Marisa saat malam hari ketika mereka bersiap-siap ingin istirahat
Lanjut thor