Gadis yang tengah patah hati karena kekasihnya kedapatan tengah bermesraan di dalam kamar dengan adik tiri itu memilih pergi ke sebuah pulau untuk menenangkan hatinya. Ia merasa begitu hancur setelah kematian sang ibu, karena ayahnya menikah lagi. Dan hal tergilanya, adik tirinya tidur dengan kekasihnya sendiri. Dalam kekalutan, ia memilih pergi ke sebuah club malam untuk melampiaskan kemarahannya. Namun kondisinya yang tengah mabuk membuat ia tak sadar dan merayu seorang pria hingga malam itu menjadi malam terburuk dalam hidupnya. Ia kehilangan mahkota yang telah ia jaga selama ini. Hidupnya bahkan semakin hancur setelah pria yang telah merenggut kesuciannya itu datang dan terus mengusik kehidupnnya. Sampai pada akhirnya ia positif hamil dan mencoba mengakhiri kehidupannya yang begitu rumit.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nickname_12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dirahim mu ada Benihku
Di Dalam ruang kerjanya, Dave sedang mengerjakan beberapa tugas yang memang seharusnya dia kerjakan, Dave berencana mengerjakan semuanya secepatnya karena dia menyadari kalau dia sudah menundanya beberapa hari karena meliburkan diri.
Satu persatu berkas yang sudah menumpuk di meja kerjanya ia periksa, sebenarnya Dave tidak perlu juga memeriksanya terlalu detail karena asisten nya pasti sudah mengerjakan dan dia hanya tinggal tanda tangan saja untuk mengesahkan. beberapa proyek besar pekerjaan dari kantor nya sedang dia tangani, papanya sengaja menugaskannya untuk menangani semua proyek tersebut karena proyek ini harus sukses dan papanya begitu berharap pada nya yang tiba tiba mau dan meminta sendiri untuk mulai bekerja di kantor sang papa hingga Andika mempercayakan kepadanya dan menugaskannya secara khusus untuk menangani beberapa project kantor.
"Maaf pak, kita ada meeting satu jam lagi." Ucap sekretaris nya sesaat setelah dia masuk kedalam ruang kerja Dave.
"Hmm?" Ucap Dave sambil menatap jengah perempuan yang tampak begitu seksi dengan gaya centilnya tersebut.
Dave tersenyum smirk ketika mengingat bahwa dia akan bertemu dengan Veronica seperti biasanya saat meeting
"Siapkan semua berkasnya, aku akan segera kesana." Ucap Dave sambil kembali mantap ke arah tumpukan berkas pekerjaan yang ada di hadapannya.
"Siap pak." Ucap sekertaris tersebut sambil berjalan mendekati meja kerja Dave
Perempuan tersebut berdiri di sebelah Dave yang sedang duduk di kursi kebesarannya, dia mulai membuka beberapa berkas yang masih menumpuk di atas meja kerja Dave, beberapa saat kemudian perempuan tersebut mengambil sebuah berkas dan kemudian memberikan kepada Dave.
"Diperiksa dulu pak, saya akan menyiapkan file pendukungnya." Ucap sekertaris tersebut kepada Dave.
Dave menutup berkas yang sedang dibacanya dan kemudian menerima berkas yang diberikan oleh sekretaris nya tersebut.
Sekertarisnya berjalan keluar dari ruang kerja Dave dan meninggalkan Dave yang sedang memeriksa berkas yang ada di tangannya.
Dave berdiri dari duduknya untuk kemudian berjalan keluar dari dalam ruangan sambil membawa berkas yang barusan dibaca. Di depan ruangannya, sekretaris yang sebelum nya masuk kedalam ruangan berdiri dari duduknya dan kemudian mengikuti Dave sambil menenteng laptopnya.
Sepanjang perjalanan dari depan ruang kerjanya, Dave berbincang dengan sekretarisnya tentang project yang sedang mereka kerjakan, Dave membutuhkan lebih banyak informasi tentang project tersebut karena dalam beberapa hari terakhir dia meliburkan diri dan tidak tahu perkembangan project tersebut, sekretarisnya yang secara khusus ditugaskan untuk membantunya menangani project tersebut jauh lebih tahu kondisi yang sebenarnya sehingga Dave memintanya untuk menjelaskannya kepadanya secara singkat. Meski ia bisa meminta Andika untuk menjelaskan namun rasa nya malas sekali jika harus bertanya pada papa nya.
Didalam ruang meeting, Dave mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan untuk mencari keberadaan Veronica, Dave tidak mendapati Veronica mengikuti meeting hari ini, Dave hanya melihat asisten pribadi Veronica yang terlihat datang dan mengikuti meeting tersebut.
Rasa penasaran Dave semakin memuncak, Dave ingin tahu kenapa Veronica tidak datang dan ikut meeting hari ini. Dave menjadi tidak fokus untuk mengikuti meeting karena pikirannya selalu tertuju kepada sosok Veronica.
Sesaat setelah meeting selesai, Dave berjalan mendatangi asisten Veronica yang masih tampak sedang merapikan laptopnya. Dave menanyakan keberadaan Veronica dan menanyakan alasan kenapa Veronica tidak datang untuk meeting hari ini.
"Bu Veronica ada keperluan keluarga." Kata asisten Veronica kepada Dave
"Keperluan keluarga?" Tanya Dave memastikan
"Iya pak." Ucap asisten Veronica tersebut
"Kemana? Berapa lama? Kapan saya bisa bertemu?" Tanya Dave bertubi tubi
"Kalau kemananya tidak tahu, kalau berapa lama, katanya bisa beberapa Minggu, kalau kapan bisa bertemu, mungkin saya akan tanyakan dulu kepada beliau." Jawab asisten Veronica sambil tersenyum kepada Dave.
"Bilang pada atasan mu, saya mau bertemu dengannya." Ketus Dave
"Iya pak akan saya sampaikan." Dave berbalik badan dan meninggalkan asisten Veronica tersebut. Sekretaris Dave yang sebelumnya duduk sambil menunggu Dave berbicara dengan asisten Veronica tersebut berdiri dari duduknya untuk mengikuti Dave yang sedang berjalan keluar dari ruang meeting, Dave mengambil ponselnya dari dalam kantong celana dan kemudian mencoba menghubungi Veronica. Dave sangat berharap bisa bertemu Veronica hari ini untuk menjelaskan kesalah pahaman diantara mereka mengenai Merry dan Jenny
"Ngga aktif." Ucap Dave Sambil mematikan ponselnya dan kemudian mencoba kembali menggunakan ponselnya untuk mencoba menghubungi Veronica kembali.
"Mau makan siang apa pak? Mau saya pesankan atau bapak mau keluar makan siang di luar." Tanya sekertaris nya beberapa saat setelah Dave tampak kembali menutup ponselnya untuk yang kedua kalinya.
"Tolong pesankan saja." Ucap Dave sambil terus berjalan ke arah ruang kerjanya
"Mau dipesankan apa?" Tanya sekretaris nya
"Apa saja, asal tidak beracun." Jawab Dave cuek sambil kembali mencoba menggunakan ponselnya untuk kembali menghubungi Veronica.
"Apapun buat bapak yang ganteng akan kupastikan yang higienis, walaupun beracun biar lah aku dulu yang mati demi mu." gumam sekertaris nya lirih sambil terus berjalan mengikuti Dave.
Dave masuk kedalam ruang kerjanya sementara sekretarisnya kembali ke meja kerjanya untuk kemudian memesankan makan siang untuk Dave.
Di Dalam ruang kerjanya, sambil berdiri menghadap ke arah jendela kaca besar dan menatap deretan gedung pencakar langit di seberang kantornya, untuk yang keempat kalinya, Dave kembali mencoba menghubungi Veronica, namun lagi lagi ponsel Veronica selalu di luar jangkauan dan tidak dapat dihubungi.
Setelah menutup ponselnya, Dave menatap ke atas meja kerjanya, di sana masih bertumpuk berkas berkas pekerjaan yang lain yang harus segera Dave periksa. Dave duduk kembali di meja kerjanya, tidak ada yang Dave lakukan selain kembali manatap ponselnya, Dave masih ingin mencoba menghubungi Veronica dengan menggunakan ponselnya, sebelum Dave sempat memencet nomer Veronica, mata Dave melihat foto profil yang terpajang di nomor Veronica pada ponselnya. Meskipun hanya gambar telapak tangan, Dave tahu betul bahwa itu adalah tangan orang yang tengah ia cari, Veronica.
Waktu seakan berhenti berputar, Dave terpaku menatap gambar tangan yang ada di dalam ponselnya tersebut. sedetik kemudian, pikiran Dave sudah melayang jauh ke sosok perempuan yang sangat membuat nya hampir gila, senyuman manis Veronica seakan nyata ada di pelupuk matanya. Dave begitu ingin segera bertemu kembali dengan Veronica.
Dave juga sangat ingin berbicara dengan Veronica untuk menjelaskan kesalahpahaman yang terjadi diantara mereka, Dave ingin menjelaskan kepada Veronica bahwa pesan dari Merry dan Jenny bukan apa apa karena diantara dia, Merry dan Jenny tidak ada hubungan apapun.
"Nomornya tidak aktif, asistennya pun tidak tahu dimana dia berada, tepat nya lebih menutupi keberadaan lo dari gue. Lo bahkan sengaja mengganti nomor karena gue Vero, tapi lo lupa dengan apa yang terjadi malam itu, di rahim lo ada benih gue, maka berlari sejauh apapun, lo akan tetap kembali saat benih itu tumbuh dan membesar di rahim lo.” Ucap Dave sambil tersenyum smirk. Sampai kapan pun ia tidak akan pernah melepaskan wanita yang telah memberinya sesuatu yang termahal dan belum pernah ia dapat dari wanita dan jalang manapun. Ia takkan pernah melepas kan Veronica lantaran ia lah yang telah merenggut kesucian wanita itu.
nanti pusing sendiri loe milih yg mana
blm nanti rebutan sama Oliver