3D1M - Dua Dewa Dunia Modern

Kota yang didatangi oleh keduanya itu merupakan kota Bintang. Kota yang pernah menjadi tempat Zayn belajar disekolah menengah atas sebelumnya.

Dan Zayn membawa Zora untuk mendatangi kota tersebut tentu saja memiliki alasannya sendiri, yaitu karena dirinya sudah sangat tahu seluk beluk dari kota tersebut.

...

"Jadi, kemana tujuan kita selanjutnya, kak?" tanya Zora pada Zayn setelah memasuki kota tersebut.

"Pasar."

Jawab Zayn singkat.

Sebelum kemudian sosoknya terlihat mulai meninggalkan Zora menuju tempat yang sebelumnya disebutkannya itu.

Yang kemudian langsung di ikuti oleh Zora di belakangnya, dengan raut wajah yang terlihat seperti orang yang tengah berpikir keras.

Karena dia benar bingung dengan jawaban yang di berikan Zayn sebelumnya itu, namun meksipun begitu pada akhirnya ia memilih untuk menyimpan hal itu untuk dirinya sendiri.

...

Beberapa waktu kemudian.

Terlihat keduanya sudah berada di pasar seperti apa yang di katakan oleh Zayn sebelumnya, membuat Zora pun benar benar tak mengerti dengan jalan pikiran kakaknya itu.

Apalagi pasar yang di datangi keduanya saat ini bukanlah pasar besar atau semacamnya, melainkan pasar kecil yang tersembunyi di pinggiran kota.

Karena itu, Zora pun tidak bisa lagi menahan rasa penasarannya itu.

"Kak, apakah kamu yakin tempat kecil dan kumuh seperti ini memiliki dana untuk membayar seluruh barang yang akan kita jual itu?" tanya Zora dengan cara berbisik pada Zayn.

Karena takut di dengar oleh orang orang yang terlihat berlalu lalang di sekitar mereka saat ini.

Karena pasar tersebut rupanya sudah cukup ramai oleh pengunjung meskipun matahari baru saja menunjukkan sosoknya berapa saat yang lalu.

...

Zayn yang mendapatkan pertanyaan itu Zora hanya bisa tersenyum canggung di buatnya, karena dia sadar seharusnya menjelaskan terlebih dahulu akan tempat ini pada Zora sebelumnya.

Namun karena sudah terlanjur terjadi seperti ini, mau tak mau dia pun harus menjelaskannya pada adiknya itu.

Karena jika tidak, maka pasti Zora akan terus terusan menggangunya selama rasa penasarannya itu tidak terjawab.

Oleh karena itu Zayn pun langsung memegang tangan Zora untuk di bawa ke tempat sepi guna menceritakan hal tersebut.

Kemudian....

Wush...

Keduanya tiba tiba saja menghilang dari tempatnya tanpa bisa di sadari oleh orang orang yang ada di sekitar mereka itu.

Namun bukan berarti hal itu tidak ada yang mengetahuinya, karena saat peristiwa tersebut terjadi rupanya ada sepasang mata yang menyaksikan kejadian tersebut.

Yang mana pemilik kedua mata itu rupanya merupakan seorang pemuda berusia kisaran 23 tahunan yang tengah bekerja sebagai kuli panggul yang tak jauh dari tempat Zayn dan Zora berdiri terkahir kali.

Sehingga membuatnya tanpa sadar langsung menjatuhkan barang yang tengah di panggulnya itu, akibatnya dia pun langsung dimarahi oleh pemilik barang tersebut.

Namun meskipun begitu, nampak jika pemuda tersebut terlihat tidak menghiraukan ucapan dari sosok yang tengah memarahinya itu. Karena saat ini pikirannya sudah di kuasai oleh kejadian sebelumnya itu.

Kemudian setelah dia sadar dari keterkejutannya itu, sosok pemilik barang yang sebelumnya mengomel di sisinya itu sudah tidak terlihat lagi di sana. Begitu pula dengan barang yang sebelumnya di jatuhkan oleh pemuda tersebut.

Membuat pemuda itu pun hanya bisa tersenyum masam di bibirnya setelah menyadari apa yang telah di lakukannya sebelumnya.

Kemudian setelahnya, pemuda itupun terlihat meninggalkan tempatnya berada itu. Tapi bukan untuk mencari pelanggan lain di pasar itu untuk menggunakan jasanya, melainkan dia justru malah pergi menuju ke wilayah luar pasar itu.

...

Sementara itu di tempat lain.

Terlihat Zayn dan Zora baru saja keluar dari gang kecil yang berada di wilayah luar pasar sebelumnya itu, dimana mereka berdua berada di gang kecil itu untuk membahas masalah yang ingin di ketahui oleh Zora sbelumnya itu.

Dan kini setelah keduanya selesai membahas masalah itu, kini mereka pun memutuskan untuk kembali ke pasar sebelumnya guna melanjutkan rencana mereka sebelumnya itu.

Namun baru beberapa puluh meter saja keduanya berjalan dari gang kecil sebelumnya itu, mereka berdua tiba tiba menangkap keberadaan satu sosok yang bersembunyi tak jauh dari tempat mereka berada saat ini.

Dan sosok tersebut rupanya terlihat terus memperhatikan keduanya dari tempat persembunyiannya itu.

Membuat Zayn dan Zora pun langsung menghentikan langkahnya,

kemudian...

Wush...

Wush....

Tiba tiba kejadian seperti sebelumnya terulang kembali, dimana sosok Zayn dan Zora yang sempat menghentikan langkahnya itu menghilang begitu saja dari tempatnya.

Membuat sosok yang masih berada di tempat persembunyiannya itu terkejut bukan main atas kejadian tersebut.

Alhasil dia pun berencana langsung pergi dari tempatnya itu karena takut kedua sosok yang tiba tiba menghilang sebelumnya itu malah mendatangi tempatnya.

Namun belum sempat dia bergerak dari tempatnya berada itu, tiba tiba saja dia merasakan seperti ada dua tangan yang tengah memegangi kedua pundaknya.

Membuatnya pun refleks langsung menolehkan kepalanya ke kiri dan ke kanan untuk mengecek pundaknya.

Deg...

Jantungnya se akan mau lepas dari tubuhnya, karena rupanya di kedua pundaknya itu benar benar ada tangan seseorang yang bertengger di sana.

"Tu-tuan, tolong lepas...

"Hentikan omong kosong mu! Sekarang lebih baik jelaskan pada kami apa maksud dari tindakanmu ini!"

Belum selesai apa yang ingin di ucapkannya itu, tiba tiba saja ucapannya itu terpotong oleh suara dingin seseorang yang muncul dari arah belakang tubuhnya.

Yang mana itu merupakan suara milik Zora yang kini terlihat berdiri di sisi kiri belakang tubuh sosok tersebut seraya meletakkan tangan kanannya di pundak sosok itu.

Sementara di sebelahnya terlihat Zayn juga melakukan hal yang sama.

Karena setelah mereka menghilang dari tempat sebelumnya itu, rupanya mereka itu hanya bergerak dengan kecepatan tinggi saja meninggalkan tempat sebelumnya itu, yang kemudian hanya dalam waktu sepersekian detik saja keduanya sudah berada di belakang sosok yang mengawasi mereka itu.

...

"Tu-tuan, ak-aku...

"Tidak usah berpura pura ketakutan seperti itu! Sebaiknya kau gunakan kekuatan mu yang sudah berada di tahap Jenderal beladiri itu untuk melawan kami! Karena itu merupakan cara yang lebih terhormat untuk bisa kamu lakukan dari para merengek seperti itu."

Ucap Zora lagi.

Yang mana kali ini suaranya terdengar lebih menakutkan dari pada sebelumnya.

Yang mana hal itu terjadi karena rupanya sosok yang tertangkap basah tengah mengawasi dirinya dan Zayn itu merupakan kultivator yang sudah berada di tingkat Jendral beladiri dan sengaja menyembunyikan kekuatannya.

Alhasil perlakuan Zora pada sosok tersebut pun langsung berubah seratus delapan puluh derajat setelahnya.

Karena dia sudah bertekad sebelumnya untuk membasmi para kultivator yang menggunakan kekuatannya untuk hal hal menyimpang seperti apa yang di lakukan oleh sosok yang di tangkapnya itu.

Salah satu contohnya adalah seperti apa yang terjadi saat ini, karena sosok tersebut menggunakan kekuatannya untuk menguntit dirinya dan juga Zayn.

Yang mana hal itu adalah sesuatu yang sangat di bencinya.

.

.

Kembali ke cerita.

Cukup lama waktu berlalu setelah ucapan kedua yang di katakan oleh Zora itu keluar dari mulutnya untuk sosok itu, namun masih belum juga ada tanda tanda dari sosok tersebut untuk merespon perkataannya itu.

Membuat Zora yang sudah tidak sabar dengan kebungkaman sosok di depannya itupun langsung mengambil tindakan, dengan mengeraskan cengkeramannya pada bahu sosok itu.

Kemudian...

Krak...

Argghh...