Berceritakan tentang karakter utama kita, yang dipindahkan ke dunia lain. Dia sangat senang sekali mengetahui bahwa, dia telah dipindahkan ke dunia lain, seperti di Komik, Manga, dan Novel yang dulu pernah dia baca. Mereka akan mendapatkan jari emas atau sistem, untuk membantunya menjadi kuat dan tak terkalahkan. Tapi... "APA-APAAN INI!!!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Morarty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31 Kemana Semua Uang Zane
"TIDAAAAAAAKKK!!!" Teriak Zane, ia duduk termenung didepan sebuah toko.
"S-semua uangku... Habis!" Zane melohok melihat isi kantong koin emasnya, yang sudah habis semuanya tanpa tersisa sedikitpun.
"Kenapa aku selalu tidak beruntung... Tidak! Mereka pasti bermain curang! Tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa juga sial!" Zane menggebrak tanah dengan kedua tangannya.
Ia menyesal datang ke tempat tersebut, seharusnya dengan semua koin emas yang banyak itu, Zane bisa memanjakan dirinya untuk beberapa bulan kedepan.
****
Kita mundur ke satu hari yang lalu, dimana Zane yang baru saja bangun dari tempat tidurnya.
"Hoaaaamm!" Zane duduk dari tidurnya sambil menguap, dan juga mengulet di tempat.
"Kapan terakhir aku tidur nyenyak yah! Sepertinya itu sudah sangat lama sekali." Ucap Zane, ia tersenyum bisa tidur nyenyak setelah sekian lamanya.
Sebelumnya... Setelah puas mondar-mandir, mencoba berbagai makanan ringan yang di jual di pinggiran jalan kota, Zane pun berinisiatif untuk mencari tempat tinggal sementara.
Mencari penginapan yang bagus sambil bertanya-tanya, pada setiap pedagang yang Zane beli makanannya.
Menghabiskan beberapa waktu untuk menentukan pilihan, ingin menginap di penginapan yang ia suka.
Zane menghampiri semua penginapan yang direkomendasikan oleh para pedagang sebelumnya, dan menemukan satu penginapan yang cocok menurutnya.
Yaitu penginapan Rootwell namanya, di sana tersedia makanan dan minuman di bagian lantai bawahnya, dan kamar di lantai dua dan tiga.
Ketika Zane masuk untuk pertama kalinya, banyak orang yang sedang mabuk-mabukan dan sedang makan.
'Krieeet!" Suara pintu terbuka.
Zane sempat terdiam sejenak, suasananya mencekam karena semua mata tertuju padanya, tapi Zane tidak mempedulikan orang sekitar, ia terus jalan menuju tempat si resepsionis.
"Ada yang bisa saya bantu tuan?" Tanya sang resepsionis, ia menyambut dengan senyuman dan sangat ramah sekali.
"Aku pesan satu kamar... aaa kira-kira berapa ya?" Tanya balik Zane pada si resepsionisnya.
"Jika untuk menginap sehari 5 koin silver dan 20 koin bronze, untuk menginap seminggu 10 koin silver dan 50 koin bronze, untuk satu bulan 50 koin silver, anda mau memesan yang mana tuan?"
"Hmm... Ini tiga koin emas berapa bulan aku bisa menginap?" Ucap Zane, ia tanpa basa basi langsung mengambil tiga koin emas dari dalam kantongnya.
"Waaaa! I-inii ini." Si resepsionis itu tercengang melihat koin emas di mejanya.
"Emm... Hey! Berapa lama aku bisa menginap disini?" Tanya Zane, ia menggoyang-goyangkan tangannya didepan muka si resepsionis yang sedang tercengang itu.
"Ahh i-ini... Anda bisa menginap selama 4 bulan tuan!" ujarnya.
"Ohh kalo begitu... Ini satu koin emas lagi buat makanan pagi dan malamnya." Ucap Zane, ia mengambil satu koin emas lagi, dan meletakkannya di meja resepsionis.
"Ahhh! I-iyaa kalo begitu ini kuncinya, dan mari saya tunjukkan kamar anda tuan!" ujarnya.
Zane mengambil kuncinya dan pergi mengikuti si resepsionis di belakangnya, mereka berdua naik ke atas melewati tangga.
"Nama saya Luna tuan, jika anda butuh sesuatu anda bisa mencari saya!" Ucapnya, ia mengenalkan dirinya, sembari berjalan menuju kamar Zane.
Luna ini adalah wanita yang cantik, dia ini gadis yang sangat ceria, dengan ciri rambut hijaunya, pakaiannya yang rapih, kira-kira umurnya 20 tahunan ke atas.
"Oh! Iya baiklah." Zane menjawab dengan cueknya.
"Apa anda orang yang baru di sini tuan?" Tanya Luna.
"Yahh benar, aku tiba di sini hari ini." Saut Zane.
"Pantas saja! Wajah anda tampak asing... Ahh ini kamar anda tuan... mmm?"
"Zane namaku Zane!"
"Ya benar! Selamat beristirahat tuan Zane."
Setelah membukuk Luna pergi meninggalkan Zane di depan kamarnya.
'Ceklak! Krieet!' Suara membuka kunci dan pintu terbuka.
'Bruk!' Zane langsung tiduran di kamarnya.
"Haaa... Hari yang menyenangkan bukan? Hehe...."
Setelah itu tiba-tiba saja mata Zane terasa sangat berat, dan ia mulai tertidur begitu saja saking lelahnya.
Bersambung....