Menikah belum menjadi prioritas Hasna walaupun dia menyukai anak kecil. Kesukaannya pada dunia kerja mempertemukannya dengan seorang anak yang membuatnya jatuh cinta dan terlibat terlalu dalam dengan Maura. Gadis kecil yang menempel padanya seperti anak koala dan sulit lepas. Tawaran menjadi ibu bagi Maura menjadi hal yang menarik dan menyenangkan, tapi Hasna lupa... Maura memiliki ayah dan kakak perempuan. Menjadi ibu Maura berarti menjadi istri dari Reza dan ibu dari Hujan. Mampukah Hasna menjalani kehidupan dengan 3 orang dengan karakter yang berbeda?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ShanTi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bapakable dan Ibuable
Meja Reza
"Mereka seperti rumah tangga muda yaa Pak... serasi heheheh jadi keliatannya seperti itu kalau melihat pasangan muda dengan anaknya" ucap Aswin melihat arah tatapan Reza yang seperti tidak lepas dari Hasna dan Maura. Ditambah dengan kehadiran Arya memang terlihat sangat serasi, sambil tertawa dan ada yang marah-marah, terlihat lucu dan menggemaskan.
"Hmmm... tadi sudah dipesankan makanan untuk dia?" Reza langsung beralih pada makanan yang baru datang ke mejanya.
"Dia siapa pak? Owh .... Mba Hasna sudah pak... itu langsung diantarkan ke mejanya" jawab Aswin.. Mereka berdua langsung asyik dengan makan siangnya.
Tak lama masuk Arcy dengan gaya supermodelnya, begitu melihat Reza dan Aswin di cafetaria dia langsung berbelok untuk makan siang bersama mereka. Asalnya dia ingin makan di cafe supaya bisa bebas merokok. Ada ruangan smoking room di cafe lantai 2 ini jadi Arcy bisa merokok dengan bebas disana.
"Tumben makan disini, biasanya juga keluar" Arcy mengambil posisi duduk di sebelah Reza, memanggil waiter dan memesan makan siang untuknya
"Mana Maura? dijemput pulang?" tanyanya tadi soalnya tadi Ia melihat Maura ikut dengan Reza ke kantor.
"Tuh lagi makan sama Mama Angkatnya" ucap Aswin sengaja memperkeruh suasana. Reza tampak tidak peduli dia masih asyik makan sambil membaca berita di hapenya.
Arcy menatap keluar ruangan VIP dan terlihat Maura asyik makan bersama Hasna dan Arya, mereka bertiga tampak menikmati makan sambil tertawa mendengarkan cerita Maura. Cerita apa sih itu anak sampai pada ketawa-ketawa begitu.
"Baguslah.. kayanya musti dijadikan baby sitter tuh anak, nempel banget kaya perangko Maura sama dia.. mungkin harus dipertimbangkan untuk menitipkan Maura ke Penitipan Anak Pak Reza supaya gak ikut terus ke kantor" ucap Arcy
"Urusan anak saya itu saya yang mengatur, kamu urus saja urusan kantor jangan ikut campur soal anak saya" jawab Reza dingin
"Eh... maksudnya banyak koq orangtua yang menitipkan anaknya di Penitipan Anak, jadi sudah biasa seperti itu.. jangan marah aku cuma ngasih saran koq" Arcy langsung menyadari kesalahannya, Reza paling sensitif kalau disinggung soal anaknya.
Meja Hasna
"Mba ini pesanannya" waiter menyimpan Nasi dan Sop Iga ke meja Hasna..
"Eh siapa saya gak pesan mba... salah meja kayanya" ucap Hasna bingung
"Engga ini memang dipesankan oleh Pak Aswin untuk mba, silahkan mbak"
"Eh...koq waaah" Hasna langsung memandang ke arah Aswin dan memakai bahasa isyarat menunjuk makanan dan menunjuk kedirinya. Aswin mengangguk dan mengangkat jempol. Hasna membalas dengan membungkukkan badannya mengucapkan terima kasih sambil tersenyum.
"Wah untung tadi gak pesan makanan, dasar rejeki anak soleh.. hehehehe.. itadakimashu Om Arya... wiiih enak Sup Iga rasanya udah bertahun-tahun aku gak makan ini. Bismillahirohmanirrohim"...ucap Hasna matanya berbinar-binar menatap Sop Iga didepannya.
"Dikasih sup iga aja kaya dikasih apaan huuh... lebih sehat makan gado-gado lagi, banyak mengandung serat" ucap Arya merasa kalau perjuangannya membelikan gado-gado untuk Hasna tidak dihargai seperti Sup Iga.
"Mola bole coba makan iniih...?" Maura langsung menunjuk Sup Iga yang dimakan Hasna.
"Boleh.. dicoba yah satu suap airnya kalau Maura suka nanti Ka Hasna suapin juga, Om Arya juga bisa makan Sup Iga... banyak koq, kan gado-gadonya juga dimakan berdua.. supaya adil kita makan sama-sama semuanya, tidak boleh manyun yaaaa itu tidak mensyukuri rejeki dari Allah, kita harus selalu bersyuuuuuukurrrr" Hasna mencoba mencairkan suasana, oppa yang didepannya agak sedikit gampang ngambekan kayanya seumur mentalnya sama anak koala..hehehe
Akhirnya semua makanan di meja dimakan bersama-sama oleh semuanya, gado-gado dan sup iga semuanya mencicipinya, bahkan buah-buahan yang menjadi bekal Maura pun dimakan oleh bertiga. Sekilas mereka tampak seperti keluarga kecil yang bahagia, beberapa karyawan yang melewati mereka tersenyum dan berkomentar.
"Arya... gak nyangka udah punya gebetan anak satu... perasaan belum dapat undangan kawinan deh" sejumlah karyawan laki-laki yang lewat komentar sambil menggoda Arya
"Sirik aja loe jomblo!... " jawab Arya sambil tertawa
"Apa itu jombo .." tanya Maura
"Owh itu makanan dari singkong trus di dalamnya ada pedas-pedasnya, kesukaan Om Arya... tolong yah mas... bahasanya di filter ada anak kecil disini... Ayo Maura sudah selesai kan makannya.. kita cuci tangan dulu kasian banyak orang mau duduk makan" Hasna langsung mengalihkan perhatian Maura
"Hahahahah combro itu sih..." Arya langsung membereskan bekas makanan dan menyimpannya pada pantry tempat penyimpanan piring dan gelas bekas makan. Ada kebijakan di cafetaria ini kalau semua alat makan yang habis dipakai harus dikembalikan oleh pengguna ke tempatnya dan membersihkan meja tempat makan sehingga dapat dipakai oleh orang lain yang belum mendapatkan tempat makan.
"Makasih mas... maaf jadi merepotkan menyimpan bekas makan saya" ucap Hasna, setelah kembali dari wastafel bersama Maura. Dia langsung membersihkan meja bekas makan supaya bersih kembali. Ada 3 karyawan perempuan yang sudah menunggu meja mereka, langsung duduk dengan manis dan tersenyum kepada Arya dan Hasna
"Terima kasih yaaa... waaah anaknya lucu banget" kata perempuan yang memakai blazer hitam.
"Mirip ayahnya yah ganteng" Arya langsung tebar pesona sambil senyum manis.
"iyaaa sayang udah punya anak, kiraian masih single Mas Arya" teman-temannya pada cekikikan. Arya langsung senyum kecut, salah strategi nih. Hasna langsung cekikikan melihat Arya jadi bengong, kasian juga dilihatnya jangan sampai gara-gara makan siang setitik bubar fanbase sebelanga.
"Engga mba ini anaknya Pak GM tuh lagi makan siang, kita cuma kebagian jagain anaknya. Mas Arya ini bapakable banget loh mba... tenang saja mba belum beranak dan diperanakbelikan" Hasna langsung mempromote Arya, yang dipromosikan langsung senyam senyum manis.
"Kami duluan yah mba.. " Hasna langsung pamit karena ditarik-tarik oleh Maura
"Ayoooo katana mau celita kula-kula limau"
"Iya sebentar, kita ijin dulu sama Papi Maura, soalnya Ka Hasna kan belum solat..." Hasna terpaksa menghampiri ruang makan VIP untuk bertemu Reza
"Maaf pak ini Maura sudah selesai makannya, saya ijin mau solat dulu, tapi ini Maura mau ikut dengan saya boleh pak?" Hasna berdiri dekat Aswin dan Arcy dilihatnya mereka sudah selesai makan hanya tinggal menunggu Arcy.
"Maura ikut sama Papi sekarang Ka Hasnanya mau bekerja.. jangan mengganggu" Reza langsung berdiri dan mengangkat Maura.
Maura langsung menarik dirinya dari Reza sambil menangis
"Ga mahu ... Mola mau ikut Ka Hasna... mau dengel celita Kula-kula Limau...woaaaaww gaaa mahuuu" Maura langsung menangis sambil memegang baju Hasna dengan keras.
"Ga apa-apa pak .. biar Maura ikut dengan saya dulu, saya solatnya di ruangan saya koq pak tidak dibawah jadi tidak akan mengganggu, nanti kalau sudah tenang akan saya antarkan ke ruangan bapak, kasian pak ... gak apa-apa koq" Hasna langsung berjongkok dan memandang Maura.
"Kalau mau ikut sama Ka Hasna jangan menangis, minta ijin dulu sama Papi yah Mauranya mau main ke ruangannya Ka Hasna." Hasna langsung menghapus airmata Maura dan mendorong Maura menghadap Reza.
"Papi .. Mola mau main cama Ka Asna boyeeeh?" Maura langsung memegang tangan Reza
Reza diam dan memandang Maura, sebetulnya dia merasa tidak nyaman tapi melihat Maura yang tampak merasa senang dan matanya yang masih ada genangan air mata menjadinya tidak tega.
"Ya boleh tapi tidak lama, karena nanti Maura harus tidur siang, tidak boleh mengganggu disana" Reza menggangguk dan tersenyum
"Ok... ayo Maura... Pamit dulu sama Papi, Om Aswin dan Tante Arcy" ucap Hasna
"Mola pergi dulu yaaah... dadaaaah" kata Maura
"Say assalamualikum " kata Hasna
"Lekummmm" sambung Maura...
Hasna langsung memangku Maura dan bergabung dengan Arya yang menunggunya di depan ruangan VIP, acara mengasuh anak masih dilanjutkan... bapakable dan ibuable harus mengasuh anak GM demi masa depan karir mereka dikantor itu....hihihihiihi
******************************
🥰🥰🥰 Terima kasih sudah membaca karya pertama saya, jangan lupa like n komen yaaa supaya semangat nulisnya.. love u all 🥰🥰🥰
\#\#\#\#\#\#\#\#\#\#\#\#\#
Pdhl sdh tau arah cerita tp tetep aja ngakak
Ha ha ha...
selamat Bunaa.. resmi jadi Bunda nya anak petir mulai hari ini🤣🤣🤣
pas bca pertama blmm ngerti.. pas bca ulang udah amit-amit dari part awal sama si nenek lampir🤭