"Cih....apa kau benar ingin menyelamatkan anak dari seseornag yang telah membunuh ibumu?" ucap Lee dengan seringainya. Serontak Arion terdiam dengan ucapan Lee, "Apa maksudmu??" "Hahahaha ternyata kau tidak tau yah, ck..ck..ck" Lee melemparkan beberapa dokumen foto-foto. * Seorang wanita bernama Gizela Arabella wanita yang menjadi yatim piatu akibat pembantaian oleh beberapa orang berseragam hitam kepada keluarganya, Mereka bahkan mengebom rumah milik Gizela menjadi hancur lebur, dan ia menyaksikan sendiri kobaran api serta kepulan asap hitam yang mengancurkan rumah serta orangtua dan orang-orang di dalam sana. "Tidak!!! ayah!!! ibu!!!" Dengan bekal uang dan perhiasan yang diberikan snag ibu Gizel memutuskan untuk membeli sebuah ruko bertingkat dua, terdapat sebuah toko di lantai satu dan lantai dua terdapat dua ruangan yang ia gunakan sebagai kamar dan gudang. No plagiasme🚫 Karya sendiri✔️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andriana Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
"Selamat siang tuan" sapa Grace
"Kau sudah mengeceknya?" tanya Arion sembari memperbaiki kancing lengannya
"Nona belum bangun tuan" jawab Greca sembari menunduk hormat.
"Hem biarkan saja, kau lakukan apa yang ku perintahkan! ingat tetap kunci kamarnya jangan biarkan dia pergi!" Perintah Arion kepada Grace
"Baik tuan"
Arion memutuskan untuk berangkat ke kantor, sementara Greca kembali ke dapur menyiapkan makanan untuk Gizel.
Ceklek
Greca menaruh makanan di atas nakas,
"Nona bangunlah!" serunya secara perlahan.
"Eugh...." Gizel membuka matanya dan terkejut,
"Dimana aku?" tanyanya linglung.
"Anda sekarang ada di kediaman tuan Arion nona, apa anda kup?" Jawab Greca dengan senyum.
Gizel menghela nafas ia baru ingat jika Arion membawa dirinya ke rumahnya, "Dimana dia sekarang?"
"Tuan sudah berangkat ke kantor nona"
"Oh...." jawabnya singkat
"Lebih baik anda segera sarapan nona sebelum makanannya dingin, saya permisi" Greca menunduk hormat dan berlalu meninggalkan Gizel dan tak lupa ia mengunci pintu kamar itu.
Gizel melihat makanan di atas nakas yang kelihatannya sangat lezat sehingga membuat perutnya keroncongan.
"Tidak salahnya aku makan, agar tubuhku kuat jika harus melawan pembunuh itu" gumamamnya.
Setelah makan dan membersihkan diri Gizel memutuskan untuk keliling kamar, ia sempat mengecek pintu dan ternyata terkunci, ia melihat pintu menuju balkon dan ternyata terkunci juga.
"Haah apa dia akan mengurungku di ruangan ini, ck bagaimana caranya aku kabur?"
Gizel melirik nakas yang berada di samping ranjangnya, karena penasaran akhirnya ia membuka beberapa laci, matanya berbinar saat ia menemukan sebuah kunci disana.
"Ini pasti kunci pintu balkon itu" ucapnya senang, dengan cepat Gizel meraih kunci itu dan memasangkannya ke pintu balkon dan benar itu adalah kuncinya.
Gizel semakin senang ia fikir ini adalah takdir yang membiarkannya bisa kabur.
Ceklek
"Haah syukurlah" Gizel keluar dan menghirup udara disana,
"Aku bisa kabur dari sini" Gizel melihat sekeliling, matanya terpaku saat melohat danau indah di dekat mansion Arion, rumah bergaya klasik dan megah itu sengaja di bangun di dekat danau dan memang rumah Arion tidak terlalu jauh dari keramaian.
"Aku harus lompat dari sini, tapi.....jika aku melompat kakiku pasti patah aku akan sulit untuk kabur" gumamnya sembari terus berfikir.
"Atau aku bisa menggunakan selimut dan menyambungnya sebagai tali?"
"Astaga rumah ini tinggi sekali, tapi pemandangannya sangat indah dari sini, menyejukkan" gumamnya dengan seutas senyuman.
Seketika masalah dan bebannya terasa hilang saat melihat pemandangan yang indah, sementara itu Arion terus memantau Gizel dari CCTV awalnya ia merasa geram karena Gizel berani membuka balkon ia berfikir jika Gizel akan kabur namun ternyata ia malah melihat Gizel yang menikmati pemandangan dari luar sana.
"Aku tidak akan membiarkanmu kabur dariku apapun alasannya, kau akan selamanya menjadi mainanku kau harus menebus semua perbuatan keluargamu!!" Sarkasnya dengan tatapan tajam.
Namun tidak dengan perasaannya ia sedikit lega melihat senyuman yang muncul di wajah Gizel jantungnya bahkan tak henti-hentinya berdetak kencang.
BRAK
Pintu tiba-tiba terbuka keras saat Arion tengah menikmati pemandangan di layarnya.
"ARION!!!" panggilnya dengan nada tinggi, berjalan menuju kursi kebesaran Arion dengan raut wajah penuh kekesalan.
"Ck!! siapa yang menyuruhmu masuk seenaknya saja hah??" kesal Arion.
Wanita paruh baya itu yah Diana bibi Arion datang ke perusahaan dengan raut wajah kesalnya.
"Siapa wanita yang kau bawa masuk kerumahmu hah??" Tanyanya sarkas.
Serontak Arion memijit pangkal hidungnya ia merasa kesal "Tahu dari mana kau?"
"Haish jadi benar, sudah kau tidak perlu tahu, cepat siapa wanita itu??, Greca bilang kau mengurungnya? apa kau sudah gila hah??"
"Ck! bibi Greca dia memang hah!!" gemingnya saat tahu jika pelayannya yang bernama Grec yang memberi tahu tentang keberadaan Gizel kepada Diana
"Yaah dia tawananku, lalu apa urusannya denganmu??"
"Jelas ini juga urusanku, kau keponakanku dan Ana sudah menitipkanmu padaku, ck!! apa ku ingin menjadi pria bajingan juga hah??" Ucapnya dengan sedikit nada tinggi.
"Kau tidak tahu apapun tentangku jadi berhentilah untuk berlagak seperti keluarga!!" kesal Arion
"Hey aku memang keluargamu bodoh!! lebih baik kau lepaskan wanita itu, jika kau menyukainya maka menikahlah jangan jadikan wanita sebagai mainan!!......"
"Diam!! aku tidak butuh ceramahmu!!" potong Arion.
"Aku hanya memperingatkanmu, ingat jangan menirukan jalan dari pria bajingan itu atau ibumu akan sedih, ingat itu!!"
"Dan satu lagi, aku tidak akan segan-segan untuk menganggumu jika kau mengikuti sifat buruk bajingan itu!!" Ucapnya sarkas dan pergi meninggalkan ruangan Arion
Sementara Arion ia sangat kesal karena ia disamakan dengan salah satu orang yang juga ia benci dan siapakah itu??
"Ini semua karena bibi Greca, lihat saja nanti aku akan menghukumnya"
Karena Arion sempat di ganggu oleh tantenya Diana, ia jadi tidak tahu apa yang dilakukan oleh Gizel. Dan saat ia kembali menatap layar rahangnya mengeras dan tangannya mengepal keras saat ia melihat Gizel berusaha kabur melalui balkon kamar dengan menggabungkan beberapa kain untuk di jadikannya tali.
"Sial!! beraninya kau"
*
"Yes berhasil, akhirnya aku bisa turun juga, tidak sia-sia aku lulus kejuaraan silat" Gumamnya senang.
Gizel mencoba melihat situasi sekeliling dan untungnya disana sepi dan tidak ada satupun pengawal yang berjaga.
"Ck! aku harus lewat mana?" Gumamnya sembari celingukan terus mencari jalan.
Gizel mengeryitkan matanya saat melihat ada pintu kayu, ia segera mengembangkan senyumnya senang.
"Yah itu pasti jalan menuju danau itu, dengan begitu aku bisa mencari jalan melaluinya" Ucapnya senang dan melanjutkan jalannya menuju pintu kayu itu.
Setelah sampai pada tujuannya ia merasa kesal karena pintu itu tengah terkunci oleh gembok emas, namun Gizel tak kehabisan akal, ia mengambil jepit rambutnya dan mencoba untuk membukanya.
"Berhasil, kau memang cerdik Gizel" ucapnya bangga.
Gizel membuka pintu itu dan ia terpaku saat melihat hamparan hutan lebat disana terdapat pohon-pohon kayu yang sangat besar.
"Pasti ini jalannya, aku yakin hutan ini akan mengarah ke jalan raya" Gizel akhirnya memutuskan untuk kabur melalui hutan itu.
Sementara itu Arion tengah mengendarai mobilnya dengan kecepatan sangat penuh dan tak lupa ia juga meminta bantuan kepada Febiola untuk melihat keberadaan Gizel.
"Dimana dia?"
"Gawat"
"Ada apa?" tanya Arion bingung
"Dia masuk ke sarang binatang buas!!" Jawab Febiola.
"Sial!! benar-benar wanita bodoh!!" Arion menambah kecepatan mobilnya agar ia segera sampai ke mansionnya.
"Kau harus cepat jika tidak...."
"Aku tahu...."
"Semoga saja kau tidak dimakan oleh harimau-harimau pelinaraan om-om itu" Gumam Febiola dengan raut wajah khawatir.
Yah hutan yang di maksud oleh Gizel adalah tempat peliharaan binatang buas Arion, disana ada beberapa ekor harimau dan serigala.
Arion sengaja membuat tempat khusus semacam hutan untuk peliharaannya karena ia biasanya akan memasukkan musuhnya ke dalam sana agar mati termakan oleh binatang buas peliharaannya
saya Pocipan ingin mengajak kaka untuk bergabung di Gc Bcm
di sini kita adakan Event dan juga belajar bersama dengan mentor senior.
jika kaka bersedia untuk bergabung
wajib follow saya lebih dulu untuk saya undang langsung. Terima Kasih.