Dyah permata baru saja menyelesaikan sekolahnya dia hanya berdua dengan adiknya yang berusia tujuh tahun. Dia pergi ke kota untuk mencari pekerjaan.
Bagaimana jika dia bertemu dengan anak perempuan yang berusia tiga tahun memanggilnya bunda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mutia al khairat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pulang kediaman Alexanders
Azka sudah menyelesaikan pekerjaannya di perusahaannya dan sudah menyerahkan urusan perusahaan di percayakan pada Putra, banyaj karyawan mersa kecewa setelah mendengar CEO mereka tak lagi mengurus perusahaan.
Saat ini Azka dan Akbar sudah tiba di bandara di temani oleh sekretarisnya dan putra, sebelum berangkat Azka sempat membicarakan menengai perusahaannya.
" Ingat Putra kamu harus mengurus perusahaan dengan baik jangan kecewakan saya dan kamu tolong bantu putra menjalani perusahaan" kata Azka pafa keduanya.
Keduanya menanggukan kepalanya dan menyatakan takkan mengecewakan Azka, taklama Akbar datang menemui mereka.
" Maaf tuan sudah waktunya kita berangkat" kata Akbar. " Baiklah kalian jangan lupa yang saya katakan" kata Azka. Mereka mengucapkan selamat tinggal dan saling bersalaman
Kemudian Azka dan Akbar naik pesawat pribadi menuju ke kota asal mereka.
Kediaman keluarga Alexanders.
Dyah sedang menemani Aquira bermain rumahan." Nona ini alat memasaknya" kata Dyah memberikannya pada Aquira.
Aquira mengambilnya dan mulai dengan memasaknya.
" Bunda lihat makanannya sudah siap" kata Aquira dengan menyerahkannya pada Dyah dengan lucu.
" Terimakasih sayang bunda makan ya" kata Dyah. Awalnya mereka terkejut ketika Aquira memanggil Dyah dengan sebutkan bunda, tapi tak ingin melihat cucunya bersedih terpaksa tuan dan nyonya Alexanders mengizinkannya.
" Kakak tolong Fathan mengerjakan tugas" kata Fathan yang baru datang dari kamarnya, Dyah tersenyum melihat adiknya datang dan mengajaknya duduk di sampingnya.
" Nona bermain sendiri dulu ya bunda ingin bantu kak Fathan belajar" kata Dyah. Aquira menanggukan kepalanya, awalnya duduk di depan Dyah kemudian naik ke pangkuan Dyah.
Dyah tersenyum dan memeluk nona Aquira dan menbantu Fathan dalam pembelajarannya.
" Dyah ini minumannya dan makanan ringannya" kata bibi Sumi membawa minuman. " Terima kasih bi, maaf ya bi seharusnya Dyah juga membantu bibi" kata Dyah, merasa tak enak.
" Jangan merasa tak enak Dyah kita sama bekerja disini, bibi mau masak makan malam dulu" kata bibi Sumi. Dyah tersenyum dan menanggukan kepalanya.
Tuan dan nyinya Alexanders berada di kantor sedang menghadiri rapat penting, setelah mendapatkan kesepakatan mereka menuju ruangan kerja tuan Ammar.
" Mommy apa yang difikirkan? " Daddy Ammar melihat istrinya sejak tadi melamun dan mengelus punggungnya.
Nyonya Atika tersenyum dan menghela nafasnya. " Momm memikirkan Azka anak itu belum juga memberi kabar pada mommy" kata mommy Atika terlihat kesal.
Daddy Ammar tersenyum. " Mommy tenang saja semuanya pasti baik saja" seru Daddy Ammar, membaca berkas yang dia bawa.
Mendengar perkataan suaminya membuatnya curiga dan menatap intens terhadap suaminya.
" Daddy, pasti tahu sesuatu hingga daddy hanya tenang saja" kata mommy Atika menatap duaminya, sedangkan daddy Ammar menghela nafasnya sepertinya dia harus memberitahu istrinya.
" Tadi daddy dapat kabar dari orang kepercayaan daddy disana bahwa putra kita sudah menyerahkan jabatannya pada Putra kepercayaan kita di sana, bahkan dia dan Akbar sudah menaiki pesawat" kata Daddy Ammar tetap fokus pada pekerjaannya.
" Daddy tidak bercanda kan" kata mommy Atika, memegang tangan suaminya. Daddy Ammar mengatakan bahwa itu benar dan beberapa jam lagi mereka akan sampai.
Mommy sangat bahagia karena putranya sudah 2 tahun pergi dari nya san sekarang kembali.
" Daddy ayo kita pulang mommy harus mempersiapkan makanan kesukaan Azka dan lainnya" kata mommy Atika dengan semangatnya menarik tangan suaminya.
Taklama mereka sudah sampai di kediaman keluarga Alexanders.
" Selamat datang tuan, nyonya" seru bibi Ina, menyambut kedatangan majikannya. " Bibi sudah masak makan malam? " nyonya Atika.
" Sudah nyonya saya dan bibi Sumi sudah memasak makan malam" kata bibi Ina. " Ya tak apa padahal saya ingin memasak " kata Mommy Atika.
.