Kimberly tidak menyangka keluarganya akan tega dan sejahat itu menjadikan dirinya sebagai gadis pelunas hutang, sedangkan kekasihnya dinikahkan dengan adik tirinya.
Kimberly lebih terpukul ketika mengetahui calon suaminya buruk rupa dan lumpuh, di tambah sikap lelaki itu sangat kejam serta Arogant. Tak peduli yang dia siksa lelaki atau perempuan, yang calon suaminya tahu hanya menindas.
Apakah pernikahan mereka berjalan harmonis atau berakhir perceraian?
Ikuti yuk Novelku yang Ke 41
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Barang Berharga
Kimberly menatap ke arah Mommy Valen dan Bela kemudian memutar bola matanya dengan malas. Kimberly berjalan dengan santai ke arah kamarnya dengan diikuti Ray yang sejak tadi diam namun Ray bersiap siaga jika Kimberly membutuhkan pertolongan.
"Kamu mau kemana? Dan Kamu siapa?" Tanya Mommy Valen.
Mommy Valen menatap tajam ke arah Kimberly lalu menatap ke arah Ray secara bergantian sedangkan Kimberly yang mendengar ucapan Mommy Valen membuat Kimberly menghentikan langkahnya.
"Mau ke kamar Mom dan dia adalah Kak Alex bodyguard ku." Jawab Kimberly sambil melanjutkan langkahnya.
"Hallo, kenalkan namaku Bela." Ucap Bela memperkenalkan dirinya sambil mengulurkan tangannya ke arah Ray tanpa memperdulikan apa yang dilakukan oleh Kimberly.
'Walau hanya seorang bodyguard tapi sangat tampan dan terlihat kalau pakaian, jam dan sepatu yang dikenakan terlihat bermerk pasti gajinya gede. Lumayan buat cadangan kalau Tio mendadak miskin.' Sambung Bela dalam hati.
Ray tidak memperdulikan uluran tangan Bela malah Ray dengan sengaja berjalan mengikuti langkah Kimberly. Bela yang pertama kali diperlakukan seperti itu menurunkan tangannya sambil menahan amarahnya.
'Baru kali ini ada seorang pria yang menolak pesonaku. Tapi tunggu kenapa sekarang Kak Kimberly bertambah cantik dan memakai pakaian mahal? Aku akan menjelekkan Kak Kimberly di depan Kak Alex agar Kak Alex mengatakan ke bosnya kalau Kak Kimberly tidak pantas menikah dengan Tuan Muda Raynaud.' Ucap Bela sambil berjalan menyusul mereka berdua.
'Si*l, mentang-mentang ada bodyguardnya datang ke sini seenaknya tanpa menghormati ku.' Ucap Mommy Valen dalam hati sambil membalikkan badannya dan menyusul Bela.
'Pasti putri kesayanganku merencanakan sesuatu untuk Kimberly.' Sambung Mommy Valen dalam hati.
Kimberly menaiki anak tangga satu demi satu menuju ke lantai tiga di mana kamarnya berada.
"Apakah mansion ini tidak ada lift?" Tanya Ray sambil ikut menaiki anak tangga.
"Ada lift tapi Aku lebih suka pakai tangga." Jawab Kimberly.
"Bukannya lebih enak naik lift dari pada naik tangga?" Tanya Ray penasaran.
"Memang benar tapi dengan berjalan kaki menaiki anak tangga sama saja kita berolahraga." Jawab Kimberly menjelaskan.
Kamarmu, ada di lantai berapa?" Tanya Ray karena dirinya sudah berada di lantai dua begitu pula dengan Kimberly.
"Lantai tiga, kalau Kak Ray lelah lebih baik Kak Ray duduk di situ nanti Aku menyusul." Jawab Kimberly yang tidak tega melihat Ray seperti kelelahan.
"Tidak apa-apa santai saja." Jawab Ray.
'Ke dua kakiku langsung pegal dan sampai mansion Aku akan minta Paman Donald untuk memijat ke dua kakiku.' Sambung Ray dalam hati.
"Ok, kalau lelah bilang Aku, nanti kita istirahat." Ucap Kimberly.
Ray hanya menganggukkan kepalanya hingga beberapa saat mereka sudah berada di lantai tiga. Kimberly memutar bola matanya dengan malas karena melihat Bela sedang berdiri tepat di depan pintu kamarnya sambil menatapnya dengan tatapan tajam.
"Minggir, Aku mau masuk." Ucap Kimberly dengan nada kesal.
Ingin rasanya Kimberly memukul Bela terlebih Kimberly masih kesal karena Bela menjelekkan Kimberly di depan umum waktu di mall kemarin siang.
"Kak Kimberly, kenapa marah padaku? Selama ini Aku selalu baik padamu." Ucap Bela dengan wajah di buat sedih.
"Wajahmu jadi jelek ketika pura-pura sedih. " Ucap Kimberly sambil mendorong tubuh Bela ke arah samping.
Bruk
"Akhhhhhhhh ... Kak Kimberly ... kenapa mendorong ku ? Apa karena Kak Kimberly marah gara-gara Kak Tio tidak mencintai Kakak dan hanya mencintaiku? Kalau iya, ya sudah Aku mengalah menikah dengan Tuan Muda Raynaud dan Kakak menikah dengan Kak Tio." Ucap Bela sambil mengelus bokongnya yang sakit akibat di dorong oleh Kimberly.
"Sayang, kamu kenapa?" Tanya Mommy Valen sambil membantu putri bungsunya berdiri.
"Mommy, Kakak marah padaku dan mendorongku ke lantai jadi sebagai adik Aku mengalah lagi." Ucap Bela sambil berdiri.
"Lebih baik Aku mengalah menikah dengan Tuan Muda Raynaud agar Kakak bisa bahagia karena menikah dengan Kak Tio." Sambung Bela.
"Kamu sering mengalah dan kenapa sekarang mengalah lagi?" Tanya Mommy Valen pura-pura sedih.
"Demi kebahagiaan Kak Kimberly, Aku akan mengalah terus asalkan Kak Kimberly bahagia." Jawab Bela.
Kimberly yang melihat Mommy Valen ingin berbicara untuk menjelekkan Kimberly membuat Kimberly tidak bisa menahan amarahnya. Rasa amarah, kecewa, kebencian bercampur menjadi satu.
Bagaimana tidak, selama ini dirinya selalu mengalah karena orang tuanya lebih membela Bela dan lebih menyayangi nya padahal dirinya sama-sama putri kandungnya.
Rasa kecewa dan amarahnya semakin bertambah besar ketika dirinya di jual oleh orang tuanya tanpa ada rasa bersalah sedikitpun.
"CUKUP!!! Jangan bermain drama di sini!" Teriak Kimberly.
"Bela, kalau kamu menyukai Kak Alex katakan saja dan jangan bersandiwara di depan kami. Selain itu jangan memasang wajah pura - pura polos dengan mengatakan Aku sebagai Kakak yang jahat." Sambung Kimberly dengan nada satu oktaf.
Ceklek
Selesai mengatakan hal itu Kimberly membuka pintu dan masuk ke dalam diikuti oleh Ray. Ketika Mommy Valen dan Bela ingin masuk ke dalam kamar Kimberly langkahnya mendadak langsung terhenti.
"Sekali lagi melangkah masuk ke dalam kamar maka salah satu kaki kalian jangan harap bisa digerakkan." Ancam Ray dengan nada dingin.
"Apa maksudmu? Apa kamu tidak tahu putri yang Aku sayangi ini bicaranya tidak mengerti sopan santun terhadap Aku padahal Aku ini Mommynya." Ucap Mommy Valen sambil menahan amarahnya.
"Memangnya aku percaya dengan apa yang kalian katakan tentang Kimberly?" Tanya Ray sambil menatap tajam ke arah Mommy Valen tanpa menyebut Nona Kimberly.
'Auranya sangat menakutkan.' Ucap Mommy Valen dan Bela dalam hati.
Ceklek
Selesai mengatakan hal itu Ray membuka pintu kamar Kimberly untuk masuk ke dalam kamar Kimberly karena sejujurnya dirinya ingin tahu kamar Kimberly.
"Kamu hanya seorang bodyguard, tidak pantas masuk ke kamar putriku. Apakah kamu tidak takut dengan Tuan Muda Raynaud?" Tanya Mommy Valen dengan nada kesal.
"Tuan Muda Raynaud sangat percaya padaku, jadi apapun yang kalian katakan tidak berpengaruh sedikitpun." Ucap Ray dengan nada masih dingin.
Mommy Valen dan Bela hanya bisa menggenggam erat ke dua tangannya untuk menahan amarahnya sedangkan Ray masuk ke dalam kamar Kimberly kemudian menutup pintu dengan rapat.
"Kenapa Kak Alex ikut masuk?" Tanya Kimberly sambil membuka lemari pakaian dan mengambil barang yang dibutuhkan.
"Aku di suruh Tuan Muda Raynaud untuk membantu Nona membawa barang yang ingin Nona bawa." Jawab Ray sambil menatap sekeliling kamar Kimberly.
Kimberly terdiam sambil masih mengeluarkan barang kemudian meletakkan di ranjang. Kimberly berjalan ke arah samping lemari dan ingin menggeser lemari.
"Biarkan aku saja Nona." Ucap Ray sambil menggeser lemari ke arah samping.
"Ok." Jawab Kimberly singkat.
Ray melihat kotak berwarna coklat ukuran sedang sedangkan Kimberly mengambil kotak tersebut.
"Kenapa disembunyikan di belakang lemari?" Tanya Ray.
"Agar Mommy dan Bela tidak mengambil barang berhargaku." Jawab Kimberly sambil berjalan ke arah ranjang.
"Barang berharga?" Tanya ulang Ray sambil mendorong kembali lemari tersebut.