~Jingga melambangkan keindahan dan kesempurnaan tanpa celah ~
Cerita ini mengisahkan tentang kehidupan cinta Jingga. Seorang yang rela menjadi pengantin pengganti untuk majikannya, yang menghilang saat acara sakral. Ia memasuki gerbang pernikahan tanpa membawa cinta ataupun berharap di cintai.
Jingga menerima pernikahan ini, tanpa di beri kesempatan untuk memberikan jawaban, atas penolakan atau penerimaannya.
Beberapa saat setelah pernikahan, Jingga sudah di hadapkan dengan sikap kasar dan dingin suaminya, yang secara terang-terangan menolak kehadirannya.
"Jangan harap kamu bisa bahagia, akan aku pastikan kamu menderita sepanjang mejalani pernikahan ini"~ Fajar.
Akankah Jingga nan indah, mampu menjemput dinginnya sang Fajar? layaknya ombak yang berguling, menari-nari menjemput pasir putih di tepi pantai.
Temukan jawabannya hanya di kisah Jingga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rengganis Fitriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cantik
“Eh buka Bi-an-ca bukan Bambang! Itu nama kecilku dulu sekarang eke sudah besar, panggil aku Bianca!”, seru Bambang dengan datang ke arah Fajar, membelai lembut rambut dan wajahnya.
“Pergi gak kamu dari depan wajahku, atau mau aku patahkan tanganmu!”, Fajar menatap dingin wajah Bambang yang sedang membelai lembut wajahnya.
“Ih ye itu ya, slalu saja jahat sama eke, lihat saja nanti eke buat ye bertekuk lutut sama istri ye, biar kapok”, cibir Bambang dengan menarik tangan Jingga dan membawanya di depan meja rias kamarnya.
Sementara Jingga berdiri dengan mulut yang menganga melihat interaksi di antara mereka berdua.
“Aduh miss Jingga, melongo saja sudah cantik sekali, apalagi nanti kalau sudah eke permak bakalan gak bisa nelen ludah tuh anak sialan, kita lihat saja. Serahkan semuanya pada Bianca, ok”. jelasnya dengan menatap wajah Jingga dari cermin yang ada didepannya.
Tiga orang ART yang bertugas menemani Bianca, kini sedang membantu memakaikan baju untuk Jingga, ada tiga baju khusus yang telah disediakan oleh Bu Nadin untuknya malam ini. Gaun pesta di pesan langsung dari butik langganan tempat ia berbelanja biasanya. Gaun di desain khusus sesuai dengan karakter dan kepribadian Jingga.
Gaun pertama, dengan warna baby pink, terdapat lengan balon pada kedua sisinya, gaun menjuntai ke bawah dengan bagian bawah yang cukup lebar layaknya Cinderella serta hiasan payet yang ada di bagian dadanya.
“Ini bagus, tapi coba pakai dulu gaun yang kedua”. Tangan Bianca mengibas-ibas kembali ke arah Jingga, sebagai pertanda ia harus mencoba gaun yang kedua.
Gaun kedua, masih dengan warna yang sama baby pink, namun dengan potongan lengan yang lurus, gaun berbentuk slim dan menjuntai ke bawah. Terdapat ekor yang berukuran cukup panjang di lantai.
“Ini juga bagus, tapi lekuk tubuhmu terlihat sangat jelas, rupanya kamu memiliki bentuk tubuh yang sangat proporsional Miss Jingga”, puji Bianca dengan mengitari tubuh Jingga, sorot matanya memindai setiap lekuk tubuh Jingga.
Reflek Jingga menghilangkan kedua tangannya di atas dua bukit kembarnya, bagaimanapun juga Bianca adalah seorang cowok.
Hehehe
Bianca tertawa melihat tingkah Jingga, yang baginya berbeda dengan wanita pada umunya, jika biasanya wanita akan bahagia ketika di puji dengan bentuk tubuhnya, maka tidak dengan Jingga, ia malu memperlihatkan itu semua.
“Sepertinya ye kurang nyaman dengan baju ini, coba baju yang ketiga!”. Tangan Bianca kembali mengibas-ibas sebagai isyarat menyuruhnya untuk mengganti bajunya.
Dengan sigap ketiga ART tersebut membantu Jingga untuk menganti baju yang terakhir, mereka dengan cukup telaten membantu membuka dan mengancingkan satu persatu kancing yang ada dalam baju itu.
Gaun ketiga masih dengan warna baju yang sama baby pink, kali ini baju dengan potongan tangan sedikit membentuk balon di sisi lengannya, terdapat aksen mutiara serta Swarovski yang berada di pundak sebelah kanan. Pada bagian dada terdapat lipatan kecil yang dapat menyamarkan bentuk aset Jingga. Potongan dress di buat panjang sedikit mengembang di bagian bawahnya.
“Luar biasa ini cantik sekali dengan gaun yang ini, semuanya terlihat pas mulai dari panjang dan bentuknya, sepertinya kamu juga nyaman dengan baju ini Miss Jingga?”. Tanya Bianca kembali dengan mengitari tubuh Jingga.
Kali ini Jingga merespon dengan baik, ia tidak perlu menutup dadanya dengan menyilangkan kedua tangan. Rumbai kecil yang ada di dada dapat menyamarkan bentuk dan isi di dalamnya, bagian pinggang juga di buat tidak terlalu ketat.
“Saya suka gaun yang ini”, jawab Jingga dengan pelan dan malu, ia menatap pantulan wajahnya di depan cermin dengan menggunakan gaun ketiga.
Sementara Fajar, ia memilih untuk keluar dari kamarnya semenjak kedatangan Bianca juga ketiga ARTnya. Ia memilih untuk duduk di balkon lantai empat rumahnya, menikmati hawa senja yang indah. Fajar menatap langit yang membentang sempurna. Warna Jingga mendominasi cakrawala.
“Indah”, gumamnya lirih kala menatap keindahan sang pencipta, sudut bibirnya sedikit tertarik ke atas membuat lengkung tipis di wajahnya. Ia kembali meneguk air dingin yang ia bawa, meminumnya hingga habis tak tersisa.
*Kembali ke kamar.
Tangan Bianca, dengan cukup lihai mengaplikasikan make up di wajah Jingga, perlahan ia mulai menyentuh wajah cantik Jingga dan mengaplikasikan pembersih muka yang di balut dengan kapas.
“Aduh wajah kamuh, halus sekali seperti pantat bayi. Aduh ini perawatan di mana? Eke meski coba ikut perawatan di situ, biar bisa dapat kulit yang mulus seperti ini”. Tangan Bianca mencubit halus pipi mulus Jingga.
“Tidak kak, aku tidak pernah perawatan”.
“What? Wajah semulus ini tidak pernah perawatan? Kamu pakai skincare apa?”, tanyanya kembali dengan heran.
“Skincare?”, Jingga mengerutkan keningnya tampak bingung dengan ucapan Banca.
“Jangan bilang yu tak tau skincare itu apa?”. Bianca menghentikan sejenak aktivitas membersihkan wajah Jingga, ia tampak melongo mendengar jawaban Jingga.
Sementara Jingga kembali menggelengkan kepalanya.
“Astaga!!! kamuh benar-benar bidadari ya, kulit sebagus ini tampa perawatan tanpa skincare, umur berapa kamuh saat ini?, coba tunjuk ke eke bedak yang kamuh pakai saat ini”. Bianca masih menatap heran pada Jingga, masih ada ternyata gadis jaman sekarang yang cantiknya alami.
Kini tangan Jingga terulur mengambil satu bedak tabur yang ada di laci meja rias Fajar, bedak tabur warna kuning dengan bentuk yang bulat. Terdapat gambar seorang perempuan berambut pendek di tutupnya.
“What? Kamu hanya pakai bedak ini?”. Bianca kembali menganga kala membaca tulisan yang ada di tutup bedak itu.
“Kamu benar-benar istimewa dan wanita langka, pantas saja Fajar memilih kamuh jadi istrinya”. Puji Bianca pada Jingga, sedang Jingga hanya tersenyum kecut kala mendengar pujian Bianca.
“Apa kamu pernah memakai make up sebelumnya, jangan bilang ini adalah pertama kalinya?”.
Jingga kembali tersenyum, “ini yang kedua kak, yang pertama waktu acara pernikahan kemarin”.
Bianca kembali di buat takjub dengan penuturan Jingga.
Tangannya kembali beradu dengan kuas dan rentetan make up yang ada, ia mengaplikasikan dengan cukup tenang agar menghasilkan maha karya yang sempurna, sesuai dengan perintah Bu Nadin padanya.
Make up natural dengan blush on warna pink yang membuat pipinya kian merona, bibirnya yang mungil sedikit di beri sentuhan warna peach membuatnya terlihat segar dan sangat anggun. Kini tangan Bianca mulai mengaplikasikan jilbab di kepala Jingga.
Bianca memilih untuk memakaikan jilbab segitiga dan menantanya dengan sangat rapi, ia juga memberikan sentuhan bros yang terbuat dari berlian asli di bagian samping jilbabnya. Jilbab yang terbuat dari bahan lady Dior menambah aura cantik alami yang dimiliki Jingga.
.
.
.
.
Satu jam berlalu, sejak Bianca memoles wajah cantik Jingga, tiga orang ART baru saja meninggalkan kamar itu. Fajar mulai masuk kembali ke kamarnya, ia sedikit terkejut kala membuka pintu.
“Coba lihat cantik bukan? Mahakarya ku malam ini?”.
Fajar mengikuti pandangan mata Bianca, dimata Fajar, Jingga begitu mempesona dengan tampilan barunya. Aura kecantikan Jingga keluar dari dalam dirinya. Fajar cukup tertegun sesaat.
“Sempurna”, Glek.
.
.
.
.
.
Jangan lupa like, komen dan jadikan favorit ya kak, vote juga 😊