NovelToon NovelToon
Lima Benih CEO Mandul

Lima Benih CEO Mandul

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / CEO / Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Kembar / Cerai
Popularitas:303.7k
Nilai: 5
Nama Author: sayonk

(Warning !! Mohon jangan baca loncat-loncat soalnya berpengaruh sama retensi)

Livia Dwicakra menelan pil pahit dalam kehidupannya. Anak yang di kandungnya tidak di akui oleh suaminya dengan mudahnya suaminya menceraikannya dan menikah dengan kekasihnya.

"Ini anak mu Kennet."

"Wanita murahan beraninya kau berbohong pada ku." Kennte mencengkram kedua pipi Livia dengan kasar. Kennet melemparkan sebuah kertas yang menyatakan Kennet pria mandul. "Aku akan menceraikan mu dan menikahi Kalisa."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayonk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 34

Kalisa menghubungi Kennet beberapa kali sambil mondar-mandir. "Mom tidak aktif."

"Coba Bernad kau hubungi," ucap Mommy Helena. Dia sangat yakin bahwa Bernad akan menerima.

Kalisa menghubungi Bernad dan yang ketiga kalinya Bernad mengangkat panggilannya. "Bernad ada sesuatu yang ingin aku katakan. Mommy Helena masih hidup dan saat ini di sedang bersama ku."

"Apa?" teriak Bernad. "Anda jangan bercanda." Dia tidak percaya, jelas sekali bahwa Nyonya Helena telah meninggal.

"Kalau kau tidak percaya, kau bisa datang ke hotel."

Kalisa memutuskan panggilannya. Kini dia hanya menunggu kedatangan Bernad.

Bernad memutar arah mobilnya. Dia kembali ke hotel Kalisa. Kalisa dan mommy Helena tersenyum mendengarkan suara ketukan. Kalisa membuka pintu kamar hotelnya.

Bernad masuk dan ia terkejut melihat nyonya Helena yang duduk di sofa. Kemudian wanita itu berdiri. Dia memeluk Bernad.

"Bernad bagaimana kabar mu?" tanya nyonya Helena sambil menangis.

Bernad tak percaya, ia merasa sebuah mimpi bertemu dengan majikannya ini.

“Apa benar ini nyonya?”

Nyonya Helena mengurai pelukannya. “Iya ini aku Bernad. Terima kasih kau telah menjaga Kennet dan Kalisa dengan baik.”

“Bisakah Nyonya menceritakan semuanya. Saya rasa semua mimpi.” Seru Bernad. Dia tidak percaya wanita ini ada di hadapannya.

“Baiklah.” Nyonya Helena menarik lengan Bernad. Dia menggenggamnya dengan erat. Bernad ia anggap seperti putranya sendiri. “Bernad, waktu kecelakaan itu. Aku kira aku tidak selamat, tapi sebenarnya aku selamat dan terluka parah. Beruntungnya Kalisa menemukan ku waktu aku berada di rumah sakit dan Kalisa yang merawat ku. Waktu Kennet meminta untuk bercerai, hati ku sedih. Kenapa harus Kalisa yang menolong ku?”

“Jadi wanita yang berada di dalam …”

“Dia bukan aku.”

Bernad masih bingung, ia tidak percaya namun untuk saat ini ia memilih percaya. “Saya akan mendatangi tuan Kennet.”

“Terima kasih Bernad.”

Kalisa dan nyonya Helena saling melirik. Bernad menutup pintu hotelnya dengan pelan. Dahinya berkernyit memikirkan sesuatu.

“Tuan, nyonya Livia, nyonya Helena masih hidup.”

Livia dan Kennet mematung, rasanya ia tidak percaya.

“Apa maksud mu? Kau jangan bercanda.”

“Aku tidak bercanda, baru saja aku datang ke hotel nyonya Kalisa dan dengan kedua mata ku sendiri. Aku melihatnya dan itu memang nyonya Helena.”

“Kita ke hotel Kalisa.”

Livia mematung, ia tidak percaya ibu mertuanya saat ini masih hidup. Dia tersenyum tipis, ia bersyukur nyonya Helena masih hidup. Namun rasanya ada sesuatu yang mengganjal.

Kennet menatap ibunya, dia melangkah lebar dan memeluk mommy Helena. “Mommy, ini benar Mommy?” Tanya Kennet.

Mommy Helena tak bisa menahan tangis. Dia sangat merindukan Kennet, hati ibu mana yang tidak sedih melihat anaknya sendiri. “Bagaimana kabar mu Sayang? Duduklah, Mommy akan menceritakan semuanya. Kau pasti ingin tau apa yang terjadi.”

Mommy Helena menceritakan semuanya walaupun sebenarnya adalah kebohongan. “Begitulah kejadiannya, jadi Kalisa ini yang menolong ku. Saat aku mendengar kau menikah dengan Kalisa aku senang.”

Dahi Bernad mengernyit, senang seharusnya nyonya Helena sedih karena menikah dengab Kalisa sama saja menceraikan Livia. Berarti perceraian itu nyonya Helena sudah mengetahuinya.

“Nyonya Kalisa kenapa anda tidak mengatakannya?”

“Bernad, aku tidak mengatakannya karena mommy ingin memberikan kejutan.”

“Sudah 10 tahun, berarti nyonya Helena sudah tau perceraian tuan Kennet dan nyonya Livia. Padahal saat ini anda memiliki seorang cucu.”

Nyonya Helena mengubah ekspresi wajahnya. "Aku sedih, tapi pengganti Livia juga baik. Kalisa baik, sebagai seorang ibu hati ku sakit Livia meninggalkan mu."

“Dimana Livia? Aku ingin bertemu dengannya dan aku ingin melihat cucu ku.” 

Kalisa meremas dressnya, ia tidak terima namun untuk saat ini ia harus menerimanya. “Mommy aku akan menemani Mommy untuk bertemu dengan mereka. Biar Kennet yang mengantarkan kita ke rumah Livia.”

Kennet menatap Bernad. Ia ragu untuk mengantarkan mereka karena belum meminta izin pada Livia. 

“Aku akan menghubunginya dulu.” Kennet menghubungi Livia. “Livia, mommy ingin bertemu dengan mu dan cucunya apakah boleh?”

“Baiklah, malam ini aku akan kesana.” Kennet menatap mommy Helena. “Livia menyetujuinya Mom.”

“Kennet katanya kau ingin bercerai dengan Kalisa. Kau tidak boleh melakukannya, dia sudah menyelamatkan hidup Mommy.” 

Kennet memalingkan wajahnya. “Aku tidak ingin membahasnya Mom. Lain kali saja kita akan membahasnya.” Dia sudah mantap untuk menceraikan Kalisa. Tapi untuk saat ini ia memilih dia dan meyakinkan ibunya itu.

"Baiklah, Mommy akan beristirahat. Kalian bicaralah dulu."

"Aku akan mengantarkan Mommy." Kalisa merangkul mommy Helena.

Sesampainya di dalam kamar.

"Mommy beristirahatlah. Aku akan menemani Kennet."

"Kalisa kau harus berpenampilan cantik, jangan seperti Livia yang lusuh. Sungguh membuat ku malu."

"Iya Mom." Kalisa merasa jengah mendengarkan omelan ibu mertuanya itu.

....

Kalisa duduk menghadap Kennet. "Aku akan menerima anak mu sebagai anak ku juga Kennet. Jadi aku berhadap tidak ada perceraian di antara kita berdua."

Kennet mengusap wajahnya. "Kau masih berpikir seperti itu. Kalisa kita akan tetap bercerai."

"Apa? aku bahkan merawat ibu mu dan kau tidak kasihan pada ku."

"Berarti kau meminta imbalan. Apa sebaiknya kau ingin di berikan imbalan uang saja?" tanya Bernad. Dia merasa ada sesuatu yang janggal. "Sudahlah, Tuan sebaiknya kita pergi saja. Ada sesuatu yang harus anda urus."

Kennet berlalu di ekori Bernad. Sesampainya di dalam mobil Bernad melihat Kennet dari kaca spionnya.

"Tuan sepertinya ada sesuatu yang tidak beres."

"Kau benar, kenapa Mommy baru saat ini muncul saat aku dan Kalisa bercerai. Kita harus menemukan sesuatu. Selidiki masa lalu Kalisa, aku yakin pasti ada sesuatu yang di sembunyikan."

"Tapi kita butuh waktu tuan, karena kecelakaan itu sudah sangat lama."

"Aku akan menunggu, kita menemui Livia."

"Baik tuan."

Bernad menghentikan mobilnya tepat di depan toko roti namun sepertinya sudah di tutup dan tidak orang. "Sepertinya nyonya sudah pulang."

Dan benar saja, Livia sudah pulang. Killian dan Caesar berdiri di belakang Livia sambil melipatkan kedua tangannya.

"Ma, untuk apa lagi mereka datang?"

"Sudah, biarkan mereka masuk. Ada sesuatu yang harus di bicarakan." Sahut Livia.

Caesar dan killian melengos, mereka ikut duduk. Mereka takut terjadi sesuatu pada sang ibu.

"Bagaimana kabar Mommy?" tanya Livia. Dia turut senang mendengarkan kabar mertuanya masih hidup.

"Dia baik, Kalisa yang menyelamatkannya."

Livia menatap lekat wajah Kennet. Jika sudah seperti itu, mungkin saja hubungan mereka akan harmonis.

"Tapi kau jangan khawatir, aku akan tetap menceraikan Kalisa."

"Aku tidak ingin kau menceraikan Kalisa hanya karena mereka. Anggap saja anak-anak tidak mengatakannya. Jangan sampai kau menyesalinya."

Kennet sangat yakin bahwa ia tidak akan menyesal. Dari pada ia harus memaksakan hatinya untuk menerima. "Aku merasa tersiksa."

1
Okto Mulya D.
Kalisa, nekat ingin menghabisi Livia. Kalisa benar² gelap mata dan tidak berfikir bahwa dirinya akan masuk penjara..
The🐱🐾🦊Symphony🐬
kalisa ini gak bisa mengikhlaskan aja gitu, minta imbalan uang kek, di jamin uang seumur hidup kek, kan bisa jadi pengangguran kaya raya, gak susah mikirin uang
The🐱🐾🦊Symphony🐬
jangan-jangan nanti ada romance antara mama nya Kenneth dan alan🤣🤣
Kartika Lina
pasti sangat sakit disaat anaknya tidak dipedulikan oleh ayahnya
Kartika Lina
kamu benar erland,, tpi ya temanmu itu emang bodoh bin bloon
Kartika Lina
nyeselkan sekarang,, ngakunya ceo tapi ko bodoh nya ga ketulungan 😡
Kartika Lina
ga tau aja mereka,, tu si bodoh kernet nikahin si kalisa waktu livia masih jadi istrinya dan sedang hamil
Kartika Lina
Luar biasa
Kartika Lina
laki laki bodoh 😡😡
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
0v¥
kayaknya mommy helena yg ke tembak biar nebus dosa2 nya sama livia setuju ngak
Hermalinda Nova
dan yg tertembak adalah mommy helena😜😜😜😜😜😜
Tiara Bella
waduh....menggantung LG.....penasaran siapa nnti yg akan tertembak
Yukeu Nadhira
nyes banget itu ucapan Caesar untuk mu Kenneth
🍁𝐌𝐈❣️💋🅷🅰🆁🅸🅶🆄🆁🆄👻ᴸᴷ
Sebesar apapun usahamu untuk melenyapkan Livia tidak akan pernah berhasil Khalisa justru kamu yang akan hancur
aca
males kalo. balik benci deh q inget bgt dlu anak anak minta kennet milih Kalisa atau si kembar dan bdoohnya kennet milih jalang kalisa
Tiara Bella
entahlah momy Helen udh lempeng apa blm....
Osie
aku harap livia g balik jd istri kennet.. kalu mau balikan asli livia spek perempuan terbodoh menurutku.
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor🙏
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!