Elina wanita terkuat di akhir zaman yang paling ditakuti baik manusia, zombie dan binatang mutan tiba-tiba kembali ke dunia tempat dia tinggal sebelum-nya!
Di kehidupan pertamanya, Elina hanyalah seorang gadis biasa yang hidupnya dihancurkan oleh obsesi cinta dan keputusan-keputusan keliru.
Sekarang, dengan kekuatan kayu legendaris dan ruang dimensi yang memberinya kendali atas kehidupan, Elina ingin memulai kembali hidupnya dengan membuat pertanian besar!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Si kecil pemimpi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cucu menantu
Elina tidak menyangka akan bertemu dengan Andra lagi, apalagi secepat ini. Meskipun wajahnya tampak tenang, hatinya berdetak kencang. Dia tidak merasa kebencian, karena jika dia berada di posisi Andra waktu itu, mungkin dia juga akan merasa risih.
Di depannya kini berdiri Andra, yang masih tampan seperti dulu. Dia mengenakan baju lengan panjang dan celana panjang yang stylish, memancarkan aura percaya diri. Rambutnya tertata rapi, dengan sedikit helai yang tampak sengaja dibiarkan berantakan, memberikan kesan santai namun tetap menarik. Wajahnya tetap setegas yang diingat Elina, dengan sorot mata yang masih tajam namun terlihat lebih tenang.
Andra awalnya berada di rumah sakit di kabupaten ketika kakeknya tiba-tiba memintanya menjemput. Pikirannya langsung mengira bahwa kakeknya mengalami kecelakaan, namun ketika ia melihat jalan yang familiar, barulah ia sadar bahwa itu alamat rumah Elina. Perasaannya pun menjadi rumit.
Andra memandang gadis cantik dengan ketenangan yang tak dimiliki orang biasa adalah Elina gadis yang dulu sering menguntitnya ke mana-mana, bahkan berhasil naik keranjangnya.
Kakek Andra, yang berdiri di antara mereka, merasakan sesuatu yang tak terucapkan di antara cucu dan gadis itu. Dengan tersenyum, kakek bertanya, "Kalian saling kenal?"
Secara bersamaan, Elina dan Andra menjawab, "Ya." Mereka pun saling memandang, dan kakek Andra, yang tak tahu apa yang sebenarnya terjadi di masa lalu, merasa senang.
Dia memandangi rumah di depannya, merasakan kenyamanan yang belum ia rasakan selama tiga bulan terakhir. Dalam hati, ia berpikir andai bisa, ia ingin mengajak istrinya untuk pensiun dan pindah ke desa ini. Karena Elina dan Andra saling mengenal, kakek merasa ia bisa datang sekali-kali untuk makan di rumah Elina. Jika gadis ini menjadi cucu menantunya, itu akan lebih bagus lagi, apalagi melihat ketenangan dan keagungan pada diri Elina, itu sangat cocok jika berdiri disamping cucunya.
Pikiran ini membuat kakek Andra semakin bersemangat. Ia menatap Elina dengan mata berbinar, membuat Elina merasa sedikit canggung.
Melihat ekspresi kakeknya yang aneh, Andra bertanya, "Apa yang terjadi, Kek?"
Kakeknya hanya tersenyum dan menjawab, "Tidak ada,"
lalu berkata pada Elina, "Panggil saja aku Kakek Long mulai sekarang."
Setelah berkata begitu, Kakek Long masuk ke dalam mobil, memberikan waktu bagi Andra dan Elina untuk berbicara. Di dalam mobil, Kakek Long segera menelepon istrinya, memberitahunya bahwa ia sudah menemukan menantu untuk cucunya. Istrinya pun sangat bersemangat, menyuruhnya membawa Elina untuk bertemu dengannya lain kali.
Sementara itu, Elina dan Andra yang ditinggalkan sendiri di luar hanya berdiri tanpa tahu harus bicara apa.
Suasana canggung ini membuat Elina angkat bicara lebih dulu, "Aku menemukan kakekmu pingsan di jalan."
Andra menjawab dengan sopan, "Terima kasih atas bantuanmu."
Melihat tidak ada lagi yang perlu dibicarakan, Elina bersiap untuk berbalik pergi.
Namun, Andra memanggilnya, "Elina." Panggilan itu membuat hati Elina bergetar. Dengan tenang, ia menjawab, "Ya?"
Andra menatapnya dengan tulus dan berkata, "Maaf."
Elina, yang melihat ketulusan di mata Andra, menjawab dengan lemah,
"Tidak perlu minta maaf, itu kesalahanku." Ia menunduk, mengenang masa lalu. "Seharusnya aku yang minta maaf atas sikapku dulu."
Andra mengangguk serius, lalu tersenyum, "Ya, itu memang salahmu"
"Kamu..." Mendengar candaan kecil itu, Elina terkekeh. Suasana pun menjadi lebih santai. Andra kemudian pamit untuk pulang, dan Elina tetap berdiri di tempatnya, menatap mobil Andra yang semakin menjauh.
Dalam hatinya, Elina tahu semua ini memang salahnya. Dulu, dia mengikuti keinginan egoisnya.
Pada awalnya, Andra tidak begitu menolak dengan pendekatannya. Ini menciptakan ilusi di hati Elina bahwa Andra menganggapnya istimewa. Namun, saat Adel muncul, Elina merasa seperti kehilangan kendali, seolah-olah sesuatu yang ia miliki akan diambil.
Dari situ, ia mulai mengejar Andra secara ekstrem, membuat sikap Andra pun berubah padanya. Memikirkan masa lalunya, Elina merasa dirinya dulu cukup mengerikan.
Dengan pikiran itu, ia akhirnya melangkah masuk ke rumah.
......................
Di dalam mobil, Kakek Long tidak berhenti merecoki Andra dengan serangkaian pertanyaan yang membuatnya semakin pusing. "Bagaimana kau bisa bertemu Elina? Sudah berapa lama kalian kenal? Apa kalian sering bertemu?" Dan masih banyak lagi pertanyaan yang menghujani Andra sepanjang perjalanan.
Merasa kepalanya hampir meledak, Andra akhirnya berkata tegas, "Kakek, hubungan kami tidak seperti yang kakek bayangkan."
Andra pun mulai menceritakan semuanya pada Kakek Long tanpa menambah atau mengurangi. Dia menceritakan masa lalunya dengan Elina, bagaimana hubungan mereka dulu, dan bahkan membuka soal penyakitnya yang tidak muncul saat bersentuhan dengan Elina.
Kakek Long mendengarkan dengan serius, sesekali menghela napas berat. Tiba-tiba, dia memukul bahu Andra dengan keras, membuat Andra yang sedang mengemudi menatapnya dengan heran.
Kakek Long menatap cucunya dengan sorot garang, "Kau harus bertanggung jawab karena telah mengambil kepolosannya!"
Andra hampir tertawa, tapi ditahannya, takut dipukul lagi. Jelas-jelas kepolosannya sendirilah yang diambil, tapi ia memilih untuk tidak mengatakannya.
Dengan hati-hati, Andra berkata, "Aku memang ingin bertanggung jawab, Kakek, tapi... situasi kami saat ini..." Ucapannya menggantung di udara, namun Kakek Long sudah mengerti apa yang tidak diucapkan.
Kakek Long mengangguk perlahan, lalu berkata dengan keyakinan yang tak tergoyahkan, "Kalian berdua memang ditakdirkan bersama. Buktinya, hanya sentuhan Elina yang tidak membuat kulitmu ruam."
Andra tersentak mendengar ini, tapi sebelum ia bisa menjawab, Kakek Long berkata dengan bangga, "Tenang saja, Kakek akan membantumu mendapatkan si cucu menantu!"
Mendengar itu, Andra hanya bisa tersenyum kecil, tak sanggup menahan kelucuan situasi ini. Di satu sisi, ia merasa lega kakeknya berpikir begitu positif. Tapi di sisi lain, ia tahu semuanya tidak akan semudah itu. Namun, dengan Kakek Long di sisinya, entah bagaimana, Andra merasa semuanya akan baik-baik saja.
......................
Hari ini, Elina memutuskan untuk tidak melakukan siaran langsung. Sebagai gantinya, ia ingin membuat baju untuk Xiaoya dkk. Neneknya adalah seorang penjahit dan penyulam yang handal. Selama tinggal bersama nenek, Elina belajar sedikit menjahit meski belum sebaik neneknya.
Dengan semangat, ia mengambil kain berwarna kuning cerah yang dia beli dan mulai mengukur ukuran tubuh Xiaoya dkk. Setelah selesai mengukur, ia dengan hati-hati memotong kain dan mulai menjahit. Setiap jahitan dilakukan dengan penuh perhatian, membawa kenangan indah masa kecilnya ketika membantu nenek.
Setelah semua baju selesai, Elina memanggil Xiaoya dkk mencoba. Melihat baju-baju tersebut pas di tubuh mereka, Elina merasa puas, begitu pula Xiaoya dkk meloncat senang melihat baju kecilnya. Baju-baju itu tidak hanya nyaman dipakai, tetapi juga membuat identitas mereka semakin jelas; Xiaoya satu hingga sepuluh, jadi dia tidak perlu bingung lagi ketika memanggil mereka. Sementara Jingga, Black, dan Grey mengenakan dasi kupu-kupu dilehernya, motifnya yang berbunga-bunga membuat mereka terlihat imut.
Elina mengatur mereka untuk berbaris, dengan Xiaoya dkk di depan, sementara Jingga, Black, dan Grey berdiri di belakang. Ia meminta mereka untuk berpose, dan ketika semua sudah siap, ia mengabadikan momen tersebut dengan cekrek kamera. Melihat hasilnya, Elina merasa sangat puas. Tanpa ragu, ia memposting foto tersebut di Instagram, membagikan kebahagiaan dan kreativitasnya kepada para pengikutnya.
...----------------...
hay, maaf jika kecewa dengan sikapnya elina, kemarin ada komentar yang ingin elina cuekin andra, bagus sarannya. Cuman aku tidak ingin cerita ini terlalu rumit dalam hal perasaan, aku ingin cerita ini berfokus pada bertani, dan cerita yang santai tidak terlalu banyak hal emosional. Tapi akan ada ko gula didalamnya, tapi itu untuk nanti... 🫂
Semoga kalian mengerti dan tetap suka pada cerita ini🥰
ilustrasi kira-kira seperti itu gambaran untuk baju si xiaoya dkk, dan abaikan yang lain.
jangan lupa, like, komen dan vote bagi yang mampu aja, bunga juga boleh hihi🫂
Kbyang sgernya syuran,krna aku pcnta sayur.....he....he.....
cba kl ada d dnia nyta,aku mau beli jg syur sm buah yg rsanya lzat ky pnya elina.....😂😂😂