NovelToon NovelToon
Kisah Kimeera

Kisah Kimeera

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Gibran Atharrazka

Hari-hari Kimeera di kampus yang bertemu Juan si tengil yang selalu punya seribu macam cara untuk membuat Kimeera merasa kesal dan marah padanya.

Apa akan berunjung cinta atau malah sebaliknya.

ikuti kisah Kimeera disini yah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gibran Atharrazka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31

Juan fokus menatap layar laptopnya,ia pindah ke kota kecil itu hanya demi melupakan Kim seorang.Walaupun sempat di larang oleh Luciana sang mama,namun Juan tetap teguh.

Luciana bingung kenapa seorang Alexander harus bersusah payah seperti itu,padahal Juan bisa menduduki posisi apapun di kantor sang papa tapi malah pergi bekerja di perusahan kecil di luar kota dengan alasan ingin memulai karirnya dari bawah.

"Juan,di panggil pak Karim diruangannya"kata salah satu rekan kerjanya membuat Juan menoleh.

"Oh Ok,sebentar.Aku simpan dulu file kerjaanku"kata Juan dengan nada santai.Setelah merampungkan kerjaannya Juan segera beranjak dari kursinya menuju ruangan pak Karim berada.

"Maaf pak,bapak memanggil saya?"tanya Juan dengan sikap formal.

"Ah benar,saya ada perlu denganmu"kata Karim dengan nada santai.

"Silakan duduk"kata Karim yang segera di lakukan oleh Juan.

"Begini Juan,saya mau bertanya soal identitas kamu.Dari yang saya lihat kamu bukan orang biasa.Maksud saya adalah kenapa kamu mau pindah dan kerja di kota ini sementara di tempat asalmu kamu anak pemilik perusahaan besar.Kamu tidak punya maksud lain bukan?"ucap Karim terdengar curiga.

Juan tersenyum,jelas saja wajar jika Karim menaruh curiga padanya.Mengingat statusnya sebagai putra seorang Felix Alexander tentu saja hal seperti ini cukup aneh bagi orang lain.

"Saya minta maaf jika kehadiran saya di kantor ini membuat bapak was-was.Hanya saja saya tidak punya niat apapun selain mencari pengalaman.Agar nanti jika suatu saat saya mengganti posisi papa saya,saya bisa lebih simpati terhadap perasaan karyawan saya"ujar Juan dengan sikap tenang.

Karim tersenyum,di lihat dari manapun juga Juan sedang tidak berbohong.Tidak ada sikapnya yang mencurigakan sejak pertama kali ia datang.Bahkan Juan dengan sikap sederhananya mau tinggal di mess karyawan.

"Oh saya minta maaf atas sikap saya Juan.Tapi saya percaya padamu.Saya senang jika kamu mau mencari pengalaman di kantor saya,siapa tahu suatu saat saya bisa bekerja sama dengan perusahaan keluargamu"kata Karim ramah,Juan hanya tersenyum tak mau menanggapi hal itu terlalu jauh.

"Ya sudah kamu boleh kembali ke meja kerjamu"kata Karim lagi.

"Terima kasih pak"ucap Juan lantas pamit pergi.

Karim tersenyum penuh arti,selera Aluna memang tepat sasaran.Setidaknya Karim tidak akan ragu merestui jika keduanya bisa menjalin kasih.

"Sasaran yang bagus"gumamnya lirih sambil tetap tersenyum.

"Ada apa Juan,kenapa kamu di panggil pak bos tadi,perasaan kamu tidak bikin masalah"kata si rekan kerjanya heran.

"Hanya bertanya saja sedikit tentang ku,sudah ku jawab dan selesai urusan"kata Juan datar membuat si rekan mencebik.Agak susah memang untuk mengorek informasi dari Juan karena lelaki itu jarang sekali berbicara kalau bukan hal penting.

Juan berubah sedingin itu dari yang pecicilan dan selalu berbuat ulah menjadi Juan yang serius dan selalu berwajah datar.

"Kirain mau di jodohkan dengan anaknya bos yang cantik itu tapi sayang terkadang judesnya minta ampun"kata si rekan membuat Juan berdecak pelan.

"Cantik sih relatif bro,balik lagi ke selera"jawab Juan datar membuat si rekan tersenyum cengengesan.

"Kamu sudah lihat belum anaknya pak bos.Tadi sih dia datang,cantik tahu tapi susah buat di dekati"kata si rekan lagi malah sibuk menggosip.

"Belum,tapi bukan urusanku sih"jawab Juan datar.

"Eh jangan salah kamu Juan,kamu belum lihat saja secantik apa anak pak bos.Nanti pas lihat awas saja jatuh cinta ya"kata si rekan.

"Aku tidak akan jatuh cinta.Kamu pikir di kotaku kekurangan cewek cantik apa.Dari yang lokal sampai mancanegara pun ada.Mau yang kelas atas atau kelas bayaran juga ada kamu tinggal pilih mau yang mana,yang cantik alami ataupun hasil permak juga ada,mau yang masih ori atau sudah bekas juga ada.Ada juga yang cewek ori atau cewek KW pun ada kamu mau yang mana?"ujar Juan panjang lebar membuat si rekan merasa sulit bernapas.

"Ah kamu ini malah jadi seperti orang promosi saja"gerutu si rekan masam.

"Makanya jangan bawel,kamu mengganggu waktuku saja.Sana kembali ke meja mu sendiri.Aku masih mau jadi pria tulen bukan tulang lunak yang suka menggosip"balas Juan membuat si rekan berlalu dengan wajah masam.

Hari berikutnya

Aluna kembali muncul di kantor,membuat Karim sampai geleng-geleng.

"Kamu suka ya sama dia?"tanya Karim pada Aluna membuat gadis itu menunduk malu.

"Ayah,kenapa bertanya seperti itu"rengek Aluna dengan wajah merona malu.

"Ya memang tidak salah,dia anak baik dan tentunya seorang pewaris"kata Karim membuat Aluna jadi semakin bersemangat.

"Pewaris ayah?kenapa dia mau kerja di sini kalau memang dia pewaris ayah?"tanya Aluna heran.

"Hanya ingin mengasah kemampuannya saja,setelah itu dia tetap akan kembali ke kota asalnya"jawab Karim.

"Benarkah,kalau begitu ayah boleh dong saya mendekati dia?"tanya Aluna pelan,seolah takut ada yang mendengar.

"Iya,tapi jangan bersikap seperti perempuan murahan"kata Karim tegas membuat Aluna tersenyum senang mendapat dukungan dari sang ayah.

"Tentu ayah,saya akan bersikap layaknya putri seorang bos bukan perempuan jalanan"jawab Aluna mantap.

Dengan tekad yang kuat Aluna memutuskan untuk ikut bekerja di kantor sang ayah demi memuluskan rencananya mendekati Juan.

****

Hari minggu dengan cuaca yang cerah membuat Aurora memutuskan untuk bersepeda mengelilingi perkampungan.Ia mengayuh sepedanya dengan santai sambil menikmati pemandangan yang masih asri dan terjaga.Maklum mereka berada di pinggir kota.

"Enak banget udara pagi gini,coba saja Kak Kim tinggal disini,pastinya lebih seru bisa jalan bareng.Sayangnya kak Aluna malas di ajak begini herannya adalah dia tetap langsing walaupun makan sebanyak apapun.Memang sudah setelan pabriknya begitu kali"pikir Aurora sedikit melamun hingga tak menyadari ada yang melintas di depannya.

Detik berikutnya Aurora sudah jatuh dari sepeda sementara yang di tabrak juga jatuh tak jauh dari dirinya.

Aurora meringis kesakitan.Sikunya tampak terluka.Saking kagetnya Aurora bahkan tak sempat berteriak.

"Kamu tidak apa-apa?"tanya seseorang mengalihkan perhatian Aurora yang sedang memperhatikan lukanya.

"Nih luka,kalau nyawa ya masih ada di tempat"sahut Aurora dengan nada kesal.

"Maaf,sini aku bantu"tawarnya dengan nada lembut.

"Tidak perlu,saya bisa sendiri.Kakiku masih berfungsi dengan baik"jawab Aurora lantas buru-buru berdiri.

Orang itu segera membantu menegakkan sepeda milik Aurora,mendorongnya kehadapan gadis itu.

"Ini sepedanya"katanya lagi membuat Aurora sepenuhnya menatap sosok tersebut dengan seksama.

"Terima kasih,kamu sendiri tidak apa-apa?"tanya Aurora sedikit lembut dari awal tadi ia berkata.

"Tidak apa-apa,aku Juan.Mari aku bantu,dimana rumahmu biar aku antar.Kalau tidak kita ke klinik untuk mengobati lukamu itu"kata Juan dengan nada kuatir.

"Eh tidak perlu,saya bisa sendiri.Lebay sekali hanya luka lecet begini harus di bawa ke klinik segala.Sudahlah santai saja,saya balik dulu ya,bye terima kasih"kata Aurora lantas naik ke atas sepedanya siap pergi.

"Oh bye the way,saya Aurora.Terima kasih tidak marah padaku,padahal saya yang salah tidak melihat kamu di depan,sampai jumpa kembali Juan"kata Aurora lantas mengayuh sepedanya menjauh dari sana.

Juan hanya tersenyum tipis,menggeleng pelan sambil bergumam

"Cewek unik".

1
Gibran Atharrazka
Thanks to Rowan👍
Rowan
Wah, ini baru karya yang bikin aku ngerasa terngiang-ngiang, keren banget thor!
Mắm tôm
Cerita ini begitu menghanyutkan!
Donny Chandra
Ingin membaca lagi dan lagi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!