NovelToon NovelToon
Suami Di Alam Mimpi

Suami Di Alam Mimpi

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Matabatin / Cinta Beda Dunia / Suami Hantu / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: ALNA SELVIATA

Asmara di dua dimensi, ternyata benar adanya.

Bukti nyata yang di alami Widuri. Perempuan berusia 19 tahun itu mengalami rentetan keanehan setiap hari. Widuri kerap kali mendengar bisikan-bisikan masa depan yang tepat sesuai peristiwa yang terjadi di depan mata.

Mimpi berulang kali yang bertemu dengan pria tampan, membawanya ke tempat yang asing namun menenangkan. Widuri asyik dengan kesendiriannya, bahkan ia selalu menanti malam hari untuk segera tidur, agar bertemu dengan sosok pria yang ia anggap kekasihnya itu.

Puncaknya, 6 bulan berturut-turut, kejadian aneh makin menggila. Sang Nenek merasakan jika Widuri sedang tidak baik-baik saja. Wanita berusia lanjut itu membawa cucunya ke dukun, dan ternyata Widuri sudah ...

Ikuti kisah Widuri bersama sosok pria nya ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ALNA SELVIATA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22 Momen Haru

 Ina menangis di depan Widuri. Air mata yang tertahan selama ini tumpah ruah. Dia sangat merindukan kampung halamannya, keluarganya, yang tentu saja hanya menyisakan keturunan karena Ina yakin sanak-saudaranya sebagian telah berpulang.

"Widuri, itu memang kampungku, huhuhu ..Aku merindukan kampung halaman ku," ucapnya seraya tersedu-sedu.

Widuri bernafas lega, sebab cerita Kailash benar adanya. Dia bisa melihat jelas wajah cantik Ina yang amat bersedih mengingat kampung halamannya.

"Kamu tahu Widuri? aku puluhan tahun menderita kerinduan kepada keluargaku, terlebih lagi indo'ku (mamaku). Pasti dia dulu bersedih karena aku hilang tiba-tiba. Dan aku sudah menebak jika Indo'ku pasti sudah tiada, mungkin saudaraku yang lain juga sudah menyusulnya."

Widuri hanya bisa mengangguk dan mendengarkan. Dia membiarkan Ina meluapkan emosinya yang puluhan tahun terpendam.

"Bukan aku tidak bahagia tinggal disini, tapi menahan tidak pulang kembali ke kampung halaman itu berat. Disini, aku bisa hidup ribuan tahun, tapi terasa berat karena aku merasa bersalah kepada keluargaku dulu, huhuhuh .."

"Kak Ina, jangan meratapi penyesalan. Ini sudah takdir Kak Ina."

Ina menggeleng. Dia memegang tangan Widuri, menatap penuh harap istri Kailash itu.

"Berjanjilah Widuri, aku sangat memohon bantuanmu," ucapnya memohon.

"Bantuan apa, Kak?"

"Aku memintamu untuk menemui keluargaku, aku ingin tahu kabar mereka dari mu, karena aku tidak bisa keluar dari sini," jawaban Ina mengagetkan Widuri.

"Kenapa tidak bisa? bukankah jin lain bisa keluar masuk dimensi? seperti suamiku contohnya."

Ina menggeleng lesu. Kini dia sekarang paham, mengapa Kailash masih keluar masuk dimensi untuk menemui Widuri, sebab pria itu takut memberikan pilihan sulit kepada istrinya.

"Yang bisa keluar masuk itu hanya jin sejak lahir, macam aku yang sebenarnya sudah mati di alam manusia, jiwaku akan hidup disini karena ulahku. Aku sebenarnya menderita, tapi aku bertemu dengan mertuamu, dia memungut ku. Jika tidak, aku jadi budak disini, semua manusia pesugihan dijadikan budak oleh tuannya," jelas Ina mengenang nasibnya yang dibarengi penyesalan.

Widuri menundukkan kepala. Dia memikirkan tentang kehidupan Ina yang bisa lagi kembali ke alam manusia.

"Apakah aku juga akan berada di pilihan ini?" tanya Widuri.

Ina membisu. Dia tidak berani menjawab sebab hal ini di luar kewenangannya. Widuri yang langsung paham menghela nafas berat. Ia mengusap perutnya, memandang sedih ke perutnya yang sebentar lagi akan melahirkan buah cinta dengan Kailash.

"Widuri," terdengar suara Areta memanggilnya.

Widuri dan Ina menoleh, disana Areta sudah berdiri dengan Kaluna. Widuri masih mengingat wajah mertuanya yang ia temui ketika berada di pintu dimensi.

"Ibu Kaluna," gumam Ina.

Ina melepaskan tangannya dari Widuri, ia segan bila terlalu dekat dengan Widuri dihadapan Kaluna. Dia merasa hanya seorang pelayan, tidak pantas terlalu dekat dengan istri majikannya.

"Kak Areta," sapa Widuri.

Areta melirik ke Ibunya. Mata Kaluna sesaat memandang wajah Widuri lalu menurun ke perut. Kaluna tersenyum ramah, dia menghampiri menantunya yang masih berada di samping Ina.

"Hai Widuri, kamu apa kabar? saya Kaluna, Ibu Kailash dan Areta," ucapnya.

 Tangannya ia beranikan mengusap kepala Widuri. Wajah teduh Widuri meluluhkan hatinya yang tadinya ingin marah.

"Saya baik-baik saja--" Widuri masih kaku takut melanjutkan kalimatnya.

"Panggil Ibu, Ibu Kaluna."

"Ibu Ka-kaluna, apa kabar?"

Kaluna menarik nafas panjang. Dia melirik ke Areta.

"Sebenarnya terkejut, tapi sekarang baik-baik saja. Bolehkah aku memegang perut mu? aku sangat ingin merasakan kehadiran cucuku didalam sana." Pintanya.

Widuri mengangguk seraya tersenyum. Kaluna mendekat, dia menyentuh perut buncit Widuri dengan perasaan deg-degan. Dia bisa merasakan kehadiran cucu-cucunya di dalam, dengan ilmunya dia bahkan tahu jenis kelamin bayi-bayi itu.

"Oh, luar biasa. Jaga mereka sampai lahir Widuri, mereka penerus hebat di keluarga kami. Tolong, jaga mereka Widuri," ucap Kaluna.

"Tentu saja, Ibu. Mereka anak-anakku, tanpa Ibu minta, aku pasti akan melakukannya sebagai naluriku sebagai Ibunya."

Kaluna tersenyum bahagia, dia mengajak Widuri untuk duduk berdua. Sedangkan Areta mengajak Ina untuk bicara empat mata. Di mengajak pelayan sekaligus yang sudah di anggap kakak itu ke kamar.

"Tadi kamu bicara apa dengan Widuri?"

Ina yang tidak mau berbohong pun menjelaskan semua pembicaraannya dengan Widuri. Mendengar itu Areta menghela nafas.

"Aku sudah menduganya jika Widuri khawatir dengan hal ini," ucapnya.

Ina duduk di kursi. Energinya tadi terkuras karena banyak mengeluarkan tangisan. Areta juga ikut duduk, dia memandangi Iba ke pelayan Ibunya itu.

"Sudahlah, kami juga sudah menganggap mu keluarga, ini sudah jadi takdirmu. Tapi aku boleh memohon satu hal?" tanya Areta.

Ina mengangguk sebagai jawaban pasti.

"Aku mohon jangan menunjukkan kesedihan mu ini kepada Widuri, nanti dia mengira kami keluarga Kailash menyiksa kamu, nanti dia akan menceraikan Kailash," ucap Areta dengan segala pikiran berlebihannya.

Seketika membuat Ina tertawa. Dia menepuk-nepuk pundak Areta yang kini berhasil menghiburnya.

"Areta, kamu memang wanita terbaik, sahabat terbaik, aku harap kamu mendapatkan pasangan yang sangat mencintaimu," ucap Ina.

Areta menggeleng. Dia sudah berjanji pada dirinya sendiri tidak akan menikah. Areta tidak berminat menikahi siapapun di alam jin.

***

Kaluna memandangi menantunya dengan perasaan kagum. Wanita kalangan jin banyak lebih rupawan, tapi entah kenapa wajah Widuri memiliki berbeda. Auranya yang sejuk membuat orang-orang yang memandangnya tidak bosan.

"Kenapa Ibu menatap aku dari tadi? apakah aku jelek? maaf, Ibu mertua. Aku tidak secantik perempuan yang ada disini."

Kaluna tertawa. Dia mengusap kepala Widuri dengan lembut.

"Dulu, aku pikir Kailash itu anak yang suka petualangan saja, atau dia suka memacari perempuan tanpa memberi kejelasan. Ternyata saya tidak mengenal anak laki-laki saya seutuhnya."

"Benarkah Ibu mertua memikirkan hal itu? apa sebabnya?" tanya Widuri yang mulai dihantui curiga.

"Karena Kailash jarang tinggal di rumah, kesehariannya berpetualang. Suamimu itu juga banyak berteman dengan perempuan disini waktu remaja. Tapi ternyata dia tumbuh menjadi pria yang berani memutuskan untuk dirinya sendiri."

Widuri cemburu, tapi dia berusaha menutupinya. Ia menggenggam tangan Kaluna. Kehangatan tangannya dapat Kaluna rasakan.

"Bahkan genggaman mu bagai obat tenang," puji Kaluna.

"Ibu, walaupun aku dan Kailash berbeda, kita berbeda, tapi aku pikir kita tetap sama. Tidak mau jahat dan ingin baik sepanjang hidupnya. Aku memutuskan menikahi Kailash dengan pertimbangan matang. Aku dan Kailash berusaha menjadi suami-istri dengan cara kami sendiri. Kailash pria yang sangat bertanggung jawab, Ibu .."

Kaluna terharu, dia meraih tubuh Widuri untuk dipeluknya. Kedua wanita berbeda generasi itu menangis, larut dalam kesedihan satu sama lain.

"Terima kasih sudah menerima cinta Kailash sekalipun dia berbeda denganmu," ucap Kaluna.

"Aku yang berterima kasih, Ibu. Karena telah melahirkan Kailash lalu menjadi suamiku."

Terdengar suara pria berdehem. Serentak keduanya menoleh, ternyata ada Kailash yang sedang menyilangkan kedua tangannya di dada.

"Apa aku tadi melewatkan sesuatu?" tanyanya.

1
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
mampir kak othor 👋
istiqlal👻👻
bagus ini ceritanya tp aku kurang faham sm bahasannya...jd agk terganggu.😁💪
Sakura 💚🤍
bagus ceritanya luaarrrrr biasa
Sakura 💚🤍
lanjut Thor, jangan jangan author Widuri ya? Krn di ambil dr kisah nyata
Sakura 💚🤍: sini peluk kak🥰 aq menanti kelanjutan cerita nya thor
🌸ALNA SELVIATA🌸: Iya Sakura. Ini kisahku 2009.. Kalau ingat sedih😥 tapi sebagian bumbu cerita aja. Ini aku abadikan karena aku kangen sama dia. Mau dibilang halu tpi aku alami langsung😥demi Allah..
total 2 replies
Ayaaa_roarrr
Luar biasa
Sakura 💚🤍
lanjut Thor 😅
Thor apa di dunia nyata ada cerita seperti ini?
Sakura 💚🤍: AQ tunggu kelanjutan cerita nya ya thor
🌸ALNA SELVIATA🌸: gak kok, dia baik, hanya saja dulu aku sakit2tan karena energi terkuras. Sampai skrg masih nangis kalau ingat😭😭😭😭 kangen banget sama dia
total 4 replies
Emon Joer
bagus ... cerita nyata ... dibumbui dengan imajinasi Author... semangat Author..
Sakura 💚🤍
Thor ini daerah Sulawesi Selatan ya?
🌸ALNA SELVIATA🌸: iya...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!