"Caranya dapatin Zahra gimana sih?"tanya seorang pemuda bernama Xavier pada seorang gadis yang saat itu sedang membaca sebuah buku
"Mudah aja,kamu cukup belajar ilmu agama yang sekarang ini Zahra pelajari."balas Gadis itu acuh tanpa menoleh pada pemuda yang tadi berucap
"Kalau aku beneran ngelakuin kamu beneran bakalan trima aku?"tanya pemuda itu dengan suara pelan.Kalimat tersebut berhasil membuat gadis itu menoleh
"Jalanin aja dulu aku pengen liat sebesar apa perjuangan kamu tapi aku juga mau minta sesuatu bisa?"tanya gadis bernama Zahra itu
"Apa?"
"Kamu belajarnya Because off Allah yah.Jangan karna niat cuman mau dapatin apa yang kamu mau, niati karna Allah."ujar Zahra membuat pemuda itu tersenyum tipis
Xavier benar benar melakukan apa yang di perintahkan Zahra ia bahkan sudah bisa melampaui gadis itu.
Sampai pada Saatnya Zahra mendapat pinangan dari seorang gus akankah Zahra menerima pinangan itu atau terus menunggu Xavier yang malah tidak memiliki kabar lagi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CallMe_Nurul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 30
"Why"
"Tanpa aku jelaskan, kamu pasti tau apa alasannya."
ujar Zahra mulai mendongak dan memperlihatkan embun di matanya.
Ia berdiri dan berjalan mendekat kearah si pemuda. Jarak mereka mungkin sekitar 1 meter Zahra mengulurkan kedua tangannya.
"Bawa aku pergi dari kehidupannya. Sembunyikan aku sampai pada saatnya aku lelah dan akhirnya ingin berhenti."cicit Zahra menintikkan air matanya.
"Ingat bayi yanģ ada di dalam kandunganmu. Apakah kamu mau bayi itu tid-"
"Lantas apa dia mikirin perasaan aku sebelum berbohong?"tanya Zahra semakin deras menintikkan air matanya.
"..."Pemuda itu terdiam. Niatnya membawa Zahra adalah membuat Xavier merasa takut dan kapok. Ia tidak berharap Zahra akan meminta itu padanya
"Ada banyak yang pengen aku tau! Tapi apa, aku bela belain diam karna aku gak mau buat mas Xavi tertekan dan terganggu. Sampai sekarang aku masih yakin dia gak mungkin bakalan ngelakuin hal di luar fikiran aku."
"Tapi pada dasarnya aku capek terus terusan dapatin dia bohong. Kamu gak akan faham sesakit apa aku saat ini hikss rasanya benar benar menyakitkan ehheh hiks."
"Aku tau, dan aku bahkan tau apapun yang menyangkut kamu dan adikku."ujar pemuda itu membuat Zahra tiba tiba berhenti menangis.
"A-adikmu. Maksud kamu?"tanya Zahra
Zzzz..
Zzzz..
Zzzz..
Suara deringan telefon berasal dari ponsel pemuda tadi. Segera pemuda itu merogoh ponselnya dan tersenyum smirk di balik maskernya.
"Kamu lihat? Suamimu pasti ketakutan sekarang." ujar nya memperlihatkan layar ponselnya pada Zahra memperlihatkan nama Xavier di sana.
"..." Zahra kini terdiam. Cukup lama ia menunggu akhirnya Xavier mencari dirinya.
Pemuda itu mulai menarik icon hijau di ponselnya dan mulai mendengar suara suara panik dari Xavier.
Ia sengaja mengeraskan volumenya, agar Zahra dapat mendengar suara panik serta khawatir yang besar dalam sosok Xavier
"Halo, katakan padaku apa yang kamu lakukan pada istriku!"
"Di mana dia! Kamu membawanya! Kamu dengar aku ngomong gak!"
"HEI BASTARD! KATAKAN DIMANA KAMU BAWA ISTRIKU!"
"Percayalah aku akan membuatmu menyes-"belum selesai Xavier berteriak Pemuda yang bersama Zahra tadi segera memutuskan nya.
"Dia sangat tidak tau diri. Di mana jiwa seorang suaminya, istrinya hilang sejak tadi tapi baru berusaha sekarang"ujar si pemuda menatap Zahra yang terlihat diam sekarang.
"Fuhh, habiskan makananmu. Aku akan kembali dan memberitahukanmu sesuatu hal yang gak pernah kamu tau."
Jika aku kembali dan makanan itu belum habis, maka jangan harap aku akan menjawab semua pertanyaan mu."Lanjutnya mulai keluar, meninggalkan Zahra yang terlihat diam mematung.
***
***
"HALO! HALOOO! AKH! SIALAN!"emosi Xavier
Ia kembali menghubungi nomor tadi namun nihil nomor yang tadi ia hubungi sudah tidak aktif lagi.
Xavier berjongkok sembari meremas rambutnya frustasi. Ia belum tau betul kabar, serta di mana keberadaan istrinya sekarang.
Ting(suara pesan masuk kedalam ponselnya)
Kamu tau, istrimu sedang berada di dekatku. Kupastikan dia tidak akan kembali lagi padamu.xxxx
Xavier berlari keluar, ia mulai berjalan kearah mobilnya. Membelah jalan dan pergi mencari cari keberadaan Zahra. Dia bahkan kebingungan di mana ia akan pergi, ketakutan semakin besar dalam dirinya.
Xavier menintikkan air matanya. Ia menangis sesegukan, sangat jelas terlihat dirinya benar benar takut. Bagaimana sekarang ia biasa mencari keberadaan istrinya di mana.
Sampai pada akhirnya Xavier hilang kendali dan mobilnya menabrak tiang pembatas jalan.
Brukkk
Xavier samar samar mendengar suara orang orang berteriak. Namun yang ada di fikirannya sekarang hanyalah Zahra ia bahkan mengungkapkan keinginannya ingin bertahan hanya untuk berusaha mencari keberadaan istrinya.
"Berikan hamba celah dan waktu. Jika engkau membuat hamba seperti ini, bagaimana hamba akan mencarinya."cicit Xavier dengan suara lirih. Ia menintikkan air matanya dan akhirnya menutup mata tak sadarkan diri.
...ΩΩΩΩΩΩ...