perjalanan seorang pria taat agama dan sholeh yang selalu saja ada ujian yang menerpa dirinya,segala ujian hidup ia lalui dengan keikhlasan dan penuh kesabaran sampai tiba di mana kebahagiaan datang kepadanya, dengan air mata kebahagiaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda sri ana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB.31
Setelah makan malam Al berniat pulang ke kontrakan di mana Al tinggal selama ini.
”Pah,mah,Al pulang dulu ya." pamit Al pada kedua orang tuanya setelah selesai makan malam.
”Nak kamu gak mau tinggal di sini aja,dari pada di sana." ujar mama Dira yang melarang Al untuk pergi,apa lagi baru saja mama Dira berjupa dengan Al hari ini,dan belum puas.
”Mah izinkan Al tinggal di mana sebelumnya tinggal ya, insya Allah al bakal sering nginep di sini karena orang-orang tidak tahu kalau al anak seorang pengusaha. yang mereka tahu al adalah perantau dari Jawa kan nggak mungkin al ngasih tiba tiba tahu kalau al ini anak seorang anak pengusaha ternama di kota ini."
”Karna Al ingin berinteraksi dengan orang biasa dan Al ingin ngerasain bagaimana susahnya mencari uang sendiri di luar sana, bukan tinggal duduk di depan komputer menandatangani berkas. al tidak ingin seperti itu, karena Al pengen ngerasain apa yang merasa kalah rasakan juga merintis dari bawah bukan langsung di atas." lanjut Al pada kedua orangtuanya seraya tersenyum ramah.
”Hiks hiks hiks,mama bangga banget mempunyai anak seperti kamu nak, walaupun kamu anak seorang kaya namun kamu tidak ingin menggunakan nama besar keluarga untuk mencari keuntungan atau kepopuler." ungkap mama Dira dengan memeluk tubuh, yang sekarang sangat berubah lebih sholeh,paham agama dan sangat dewasa.
Papa Wisnu yang melihatinteraksi antara anak dan istrinya. walaupun begitu papa Wisnu mengakui kalau anaknya sekarang sangat berubah lebih baik dari pada sebelumnya,mungkin dengan kejadian ini mereka juga paham kalau harta yang selama ini mereka cari tidak selamanya abadi dan akan tidak dibawa hingga mati, karna yang kita cari di dunia ini selama hidup adalah amal ibadah kita salat kita sedekah dan Jangan pernah sombong dengan apa yang kita miliki karena suatu waktu-waktu bisa saja Allah mengambil itu kembali kalau kita tidak bisa mempergunakannya dengan baik.
”Mah, Al janji bakal terus main ke sini atau kalau perlu mama yang ke kontrakan buat main ya. tolong restuin Al ya mah, kalau ingin mendapatkan teman yang baik yang tulus mau bermain dengan Al karna orang berada." sambil berjongkok di hadapan sang mama yang sudah menangis,untuk menahan kepergian nya.
”Yaudah tapi janji ya kamu bakal sering-sering menginap di sini apalagi nanti kalau kedua adik sama pulang ke sini,dan kedua adik kamu pasti kangen banget sama kamu."
” Iya mah insya Allah Al janji bakal sering-sering ke sini apalagi Al juga kan baru ketemu mama kan nggak mungkin bakal terus berjauhan sama mama dan papa. apalagi di tempat tinggal Al yang baru, Al juga memiliki tugas sebagai seorang guru mengaji buat mengajarkan anak-anak mereka supaya lebih mengenal agama bisa membaca Alquran untuk mengantarkan kedua orang tuanya ke surga kelak. sama seperti hal yang ingin memberikan mahkota untuk mama dan papa, dengan menjadi anak yang berbakti soleh." tutur Al dengan mencium punggung tangan Mama Dira dan juga papa Wisnu secara bergantian.
Dan setelah berpamitan dengan kedua orang tuanya Al pun langsung pergi dari rumah itu untuk kembali ke kontrakannya dan memulai hari-harinya Dengan orang biasa bukan dengan Al yang mempunyai kedudukan tinggi dan harta yang berlimpah.
Dengan menggunakan motor yang diberikan oleh papa Wisnu, walau bukan motor sport ataupun motor yang bagus namun hanya motor Supra keluaran lama yang sebenarnya milik satpam yang papa Wisnu beli untuk digunakan oleh Al untuk berangkat kerja dan pulang kerja.walupun papa Wisnu dan Mama dira sudah membujuk Al agar beli motor baru dengan uang mereka,namun Al menolak dengan halus keinginan kedua orang tuanya.
*
Walaupun sudah 5 tahun berlalu Al Sudah lama tidak melewati jalanan ibukota namun ia masih ingat sebelumnya Walaupun ada yang sedikit perubahan, namanya juga sudah bertahun-tahun ia tidak pernah ke kota jadinya selalu ada rombakan di setiap sisinya.
Jarak antara rumah kedua orang tuanya dan kontrakannya memakan waktu sekitar 1 jam menggunakan motor,akhirnya ia pun sampai di depan kontrakan sekitar pukul 09.00 malam.dan suasana di luar kontrakan juga lumayan sepi karena orang sudah masuk ke dalam kontrakannya masing-masing ataupun sudah beristirahat lebih dulu.
” Assalamualaikum Nak Farhan." ujar seseorang mengagetkan farhan ketika mau membuka pintu.
” Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh." jawab farhan, lalu membalikan badan guna melihat siapa orang tersebut, ternyata tidak lain tidak bukan adalah Pak Somat orang yang sangat baik kepada dirinya dan mau mempekerjakan dirinya sebagai marketing masjid sebelum ia mendapatkan pekerjaan di kantor sang papa sebagai cleaning service
” Pak Somat bapak dari mana malam-malam begini." Tanya Farhan sambil mencium punggung tangan pria paruh baya tersebut.
” Oh tadi bapak dari depan, beli gula terus tidak sengaja lihat kamu baru tiba, kok tumben jam segini baru sampai biasanya jam 06.00 sore udah pulang." tanya pak Somat.
” Iya Pak tadi lembur di kantor karena ada acara makanya saya baru pulang jam segini." ucap Farhan dengan berbohong,karena tidak mungkin Farhan berkata jujur kalau ia baru saja pulang dari rumah orang tuanya,karna baru ingat setelah semuanya setelah mengalami amnesia.
”Oh begitu toh, Ya udah kalau nak Farhan mau istirahat nggak papa,kalau gitu bapak pulang dulu ya Assalamualaikum."
” Iya Pak Waalaikumsalam." balas Farhan sembari tersenyum.
” Maafkan saya pak sudah berbohong kepada bapak tentang siapa saya." batin Al dengan menatap pak Somat yang sudah hilang di balik tembok.
Dan setelah itu Farhan pun melanjutkan masuk ke dalam rumah sambil mendorong motor masuk ke dalamLalu setelah itu mengunci pintu. lalu membersihkan tubuhnya dan melaksanakan sholat isya, karena belum iya kerjakan sewaktu pulang menuju kontrakan.