"Kau tidak bisa pergi dariku, mana mungkin aku melepasmu setelah aku bisa merasakan hasratku bangkit, kau tidak bisa hanya datang karena ingin merasakan kepuasan! Selena Agatha." Lirih Bentley Leister.
Selena Bianca Agatha seorang mahasiswi cantik berumur (22 tahun) ia terkejut tat kala orang yang begitu ia kenal dan sudah beristri menanyakan hal dewasa yang belum pernah ia rasakan sebelumnya baik dia maupun pria tersebut.
Di samping itu keanehan terjadi pada pria tampan berkuasa yaitu Bentley Max Leister (32 tahun) dimana hasrat bercintanya malah membara ketika bertemu dengan adik dari sahabatnya sendiri yang seharusnya ia rasakan bersama sang istri.
.
.
Lantas bagaimana hubungan Bentley dan Selena ke depannya? dan apakah Ben mampu menahan gejolak pada dirinya yang ia anggap bermasalah?
SIMAK KISAH LENGKAPNYA>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 10
Kediaman Selena
Malam ini kebetulan Martin ditemani mama Bella pergi karena ada pertemuan penting, Melinda datang sesuai rencana untuk membantu Selena dalam berpenampilan memilih dress mana yang cocok untuk dikenakan.
Selena yang tanpa make up saja wajah cantiknya begitu flawless apalagi sekarang dipoles tipis-tipis membuat Melinda sendiri tak berkedip sama sekali.
"Yang mana dong Mel masa bolak-balik terus, pilih yang cocok." Ucap Selena kesal karena sahabatnya itu terus menyuruhnya mencoba semua dress.
Melinda memijit pusing kening. "Cocok semua ya tuhan gue juga bingung Sel."
"Pilihlah salah satu!."
"Iya-iya, coba diam di situ."
Melinda akhirnya menyuruh Selena mencoba dress marun, dan ya itu tampak begitu perfect melekat ditubuh Selena yang body goals.
Terdapat belahan yang memperlihatkan kaki jenjangnya dari atas paha, belahan dada Selena juga terlihat dan ia sedikit ragu akan hal itu namun ia mencoba untuk terbiasa tampil lebih dewasa.
"Oh my good! so pretty Sel!." Melinda tak habis pikir dengan aura yang dipancarkan sahabatnya itu.
Selena menyadari itu juga namun ia hanya tersenyum sekilas karena tak mau berlebihan. "Sudah Mel ini mau jam 8 malam aku harus segera berangkat."
"Of course baby, ingat jika ada hal yang tak diinginkan cepat hubungi aku!." Melinda mengingatkan.
"Oke."
"Have fun di sana dan nikmati waktunya." Timpal lagi Melinda yang diangguki Selena.
Dua wanita itu keluar dari mansion memasuki mobil masing-masing, Selena berangkat duluan disusul Melinda yang akan pulang juga.
Seorang pria menatap lekat kepergian Selena dari dalam mobil, mobil itu terparkir di tepi jalan dekat mansion Selena. "Mau kemana dia dengan dandanan seperti itu!?."
Ya dia Galang, ia benar-benar tak bisa jika harus mengakhiri hubungannya dengan Selena. Setelah kejadian malam itu Selena menutup semua akses komunikasi dengannya dan tentunya itu mempersulit Galang.
Sampai pada akhirnya Galang memutuskan untuk datang ke rumah, ini yang ketiga kalinya baru bisa bertemu dengan Selena karena sebelumnya tidak ada.
Tentunya Galang tidak akan menyia-nyiakan kesempatan, pria itu menancap gas mobilnya menyusul Selena yang sudah jauh di depan.
Sekitar 15 menit perjalanan, akhirnya Selena sampai di sebuah restoran mewah yang telah disepakati.
Selena mengatur nafasnya agar tetap tenang, ia menarik jas hitam yang menutup kemolekan tubuhnya lalu tersenyum manis dan melangkah menuju ruangan yang dituju.
Sesampainya di sana..
Pemandangan yang indah sangat memanjakan mata.
Di sana sudah ada dua orang bodyguard dengan postur badan tinggi dan kekar. "Selamat malam nyonya." Sapanya sopan sambil membungkuk hormat.
"Selamat malam." Balas Selena, sebisa mungkin ia akan menjadi wanita yang anggun dan elegan.
Selena di persilahkan duduk.
"Apa dia sudah datang?." Tanyanya.
"Dua menitan lagi nyonya." Balas salah satu bodyguard. "Silahkan nikmati waktu anda dan tunggulah tuan kita, kami berjaga di pintu luar."
"Ah okey."
Mereka berdua pun keluar meninggalkan Selena di sana sendirian untuk berjaga di arah pintu masuk.
Selena menatap sekeliling tempat itu, sekilas dalam benaknya teringat bagaimana jika Martin dan Ricky atau mamanya tahu? habis juga pikirnya.
"Ini keputusanku lagian tidak akan melewati batas toh." Ucap wanita cantik itu.
Cklek!
Pintu arah masuk terbuka, Selena merubah posisi duduk dengan minuman di tangan.
"Silahkan tuan." Hormat bodyguard.
Tampak dari depan bayangan pria tinggi dengan postur tubuh sempurna mengangguk, Selena dapat melihat itu dan entah kenapa tiba-tiba ia sedikit gugup juga.
Selena meneguk minumannya kembali agar bisa tenang, terdengar suara langkah kaki mendekatinya.
Karena begitu penasaran dengan sosok itu Selena mengangkat handphonenya, ia ingin melihatnya dari pantulan layar handphone terlebih dahulu.
DEGG!!
"What!!???." Mata indah Selena hampir keluar setelah melihat pria tersebut, ia langsung meletakkan handphone dan memalingkan muka ke samping, menutupi wajah cantiknya dengan rambut.
"Ekhem! permisi." Sapanya sambil mengetuk-ngetuk meja.
"Kenapa om Bentley Mel!??? kenapa!???." Batin Selena menjerit.
Ingin kabur tapi sudah tidak bisa.
"Permisi?." Ulang Ben lagi, karena wanita itu sama sekali tak menoleh kearahnya.
"Iya duduklah." Balas Selena ia merubah bentuk suaranya sehingga tak dapat dikenali.
Bentley mengerutkan kening dengan tingkah wanita itu, ia ingin melihat wajahnya namun wanita itu semakin menghadap samping dan terus saja seperti itu.
Dirasa Ben juga ikut condong miring, Ben tersadar sedang apa juga dia ini?.
Ben kembali duduk dengan tegap dengan satu kaki di angkat.
"Bisa tunjukkan wajahmu?." Tanya Ben.
"Maaf, leher saya sedikit encok."
"Bagaimana Joshua ini? katanya wanita pilihan tapi tubuh sudah reot." Batin Ben yang merasa aneh.
Namun jika dilihat-lihat bentukan wanita itu dari leher ke bawah sangat bagus dan ideal, sexy memanjakan mata dari segala arah.
Sementara itu Selena menggigit bibir bawahnya kakinya tak diam, masih memikirkan cara agar tidak ketahuan.
"Mbak?." Ulang Ben yang ingin kejelasan juga, jangan sampai dia buang-buang waktu untuk hal yang tak jelas.
"Langsung ke obrolan saja om."
"Om?." Bentley mengerutkan kening merasa ada yang aneh, mata tajamnya juga tertuju pada handphone wanita itu dengan casing yang terasa familiar seperti pernah melihat.
Drrrt!! drrrt!!
Dalam waktu bersamaan tiba-tiba Handphone Selena bunyi, Selena semakin panik.
Tampak kontak nama yang menghubunginya dengan nama 'kak Ricky Martin'.
Bentley yang melihat itu seketika menyadari sesuatu, ia seolah tak percaya dan tersenyum sinis penuh maksud.
.
TBC
Sebelum lanjut ingat! tinggalkan jejaknya ya😉🤗
kekurangannya menurutku pemilihan kata2 yg kurang sesuai dengan makna kata itu sendiri. bahasanya juga....😶🌫️
love sekebon deh