Visual Cast bisa cek Tiktok @Raline_Story94
Disini Aku akan bahas Versi Dewasanya Sean dan Nayya ..
Please jangan lupa Follow, Like, Vote, dan Coment nya ya readers ...
Yang suka Mellow Romance dan keromantisan yok ngumpul baca cerita ini ..
"Aku memang mencintaimu Nayy, tapi Aku juga punya batas kesabaran seorang pria".
"Cukup 10 tahun kita terpisah, Aku tidak mau hal itu terjadi lagi. Apa kau tidak merasa kehilangan selama 3 bulan terakhir ini"? tanya Sean dengan serius.
Kedua insan yang akhirnya bertemu setelah 10 tahun dalam versi Dewasa dan Mapan.
Nayya semasa SMA pernah menjalin kasih dengan Excel, namun harus kandas.
Sebab Excel kembali pada cinta pertamanya yang tak lain sahabatnya Nayya sendiri.
Sean sendiri adalah kakak dari Excel.
Dia lebih mencintai Nayya dan memendam perasaan nya selama 13 tahun lamanya.
Akankah cinta dan perjuangan nya Sean terbalaskan di Season 2 ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raline_Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 31 Awal yang Baru
Malam itu Nayya, Nayla, Sean dan juga Victor kembali merayakan tahun baru diatas bukit wisata yang terkenal di Seoul. Mereka menyalakan begitu banyak kembang api dengan rasa suka cita.
"Kakak awas"! seru Nayya saat menyalakan kembang api yang kesekian kali.
Duaarrrr ... kembang api Victor menggemuruh diatas langit yang gelap itu, dan seketika menjadi terang menderang. Mereka berempat begitu bahagia malam ini, Sean tersenyum saat mendapati wanita cantiknya tertawa lepas seperti ini.
"Sayang, hati-hati tanganmu". teriak Sean.
"Dokter Narra, sambil putar-putar begini lebih seru"! pekik Nayla yang sudah memutar-mutar kembang api miliknya, Victor dan Sean hanya menggelengkan kepala mereka saja, kelakuan Nayya dan Nayla sama persis layaknya bocah atau anak kecil.
"Kakak". rengek Nayya manja, saat melihat kedua tangan kekar sudah melingkar di pinggang kecilnya.
"Kamu kok harum banget sih". modus Sean.
"Please deh Kak, jangan modus"! cibir Nayya.
Sean terkekeh, lalu semakin gencar mengusel ceruk lehernya Nayya. Sehingga membuat Nayya menjadi tidak fokus untuk bermain dengan kembang apinya.
"Kakak". rengek Nayya kembali.
"Kenapa sayang"? tanya Sean lembut.
"Aku mau main kembang api dulu". seloroh Nayya.
Sean tak menghiraukan ucapan nya, dia masih setia memeluk tubuh Nayya dari belakang dengan erat.
"Sayang, Kau tahu papi bukan papi kandungku".
Nayya tersentak, lalu sedikit mendongak ke atas menatap Sean sesaat. Dia paham mengapa pria nya menjadi manja seperti ini, pasti ada kegelisahan didalam hatinya saat ini. Setelah kembang api nya habis, Nayya langsung segera mengelus punggung tangan nya Sean dengan begitu lembut.
"Lanjutkan, Aku siap mendengarnya". jawab Nayya.
Sebelum memulai cerita, Sean menyempatkan mencium puncak kepalanya Nayya.
"Ternyata mami Allissyia adalah tanteku, adik dari ibu kandungku. Setelah mami kandungku meninggal, Aku di titipkan pada mami Allissyia dan papi Samuel mereka sudah lama menikah, tapi tidak kunjung mendapat momongan". ujar Sean mulai sedih.
"Lalu Excel"? tanya Nayya kemudian.
"Setelah mengurus dan mengasuhku, tidak lama mami dan papi memiliki Excel". jawab Sean.
"Mereka begitu menyayangi kakak bukan"?
"Tidak Nayy, Kamu salah". jawabnya cepat.
"Maksud Kakak"? Nayya mulai penasaran.
"Hanya mami Allissyia yang menyayangiku dengan tulus, papi Semuel hanya ingin membuatku jadi boneka nya diatas nama Excel". jawab Sean lagi.
Nayya mulai bingung, lalu tubuhnya berbalik dan langsung menatap Sean dengan lekat-lekat.
"Aku kira papi benar menyayangiku, ternyata semua yang ku dapat itu tidak lebih dari tipu muslihat"!
"Dia menyuruhku agar selalu belajar, duniaku hanya berputar pada pelajaran dan buku saja".
"Bahkan Aku tidak boleh mengikuti kegiatan apapun selain belajar dan belajar". ungkap Sean sedih.
"Sedangkan Excel? Dia pura-pura tidak menyayangi anak kandungnya didepanku dan selalu saja tiap waktu membandingkan Excel dengan ku".
"Itu semata, suatu saat nanti yang hanya bisa ia kendalikan adalah Aku Nayy. Karena Aku tidak pernah bisa menolak dan membantahnya"!
"Dan Excel? Dia bebas melakukan apa saja yang dia inginkan, bahkan dia bisa bebas pergi kemanapun".
"Kak". potong Nayya yang langsung mengelus wajah tampan Sean dengan tatapan iba dan simpati.
"Asal Kau tahu, dari awal papi melarang keras hubungan kalian berdua. Tapi Aku selalu berusaha untuk membujuk papi agar bisa menerima Kamu".
"Segala cara papi lakukan untuk membuat dirimu menjauh dari Excel, termasuk dengan menahan Excel di London saat Cessy sakit. Itu semua atas dasar kerja sama antara papi dan papi nya Cessy".
Nayya kaget bukan main mendengarnya, dia melihat dan mencari kebohongan pada mata Sean namun tak kunjung ia dapati, dan Sean benar-benar jujur.
"Awalnya dia pura-pura setuju saat Aku mendaftar untuk menjadi seorang Dokter, tapi setelah tahun kedua semuanya terbuka Nayy". lirih Sean pilu.
"Dia selalu menyabotase semua kegiatan acaraku saat di New York. Aku selalu dikucilkan saat pelatihan dan praktik, itu semua dia lakukan agar Aku menjadi tidak betah dan kembali ke Belanda untuk melanjutkan bisnisnya". lanjutnya kemudian.
Nayya merasa sesak mendengar semua cerita dari Sean, tidak bukan semuanya. Ini hanya baru separuh kebenaran yang dia dengar malam ini.
Nayya langsung memeluk Sean begitu erat dan mengusap punggung belakang Sean dengan lembut setidaknya itu bisa sedikit membuatnya tenang.
"Jangan dilanjutkan, masih banyak hari esok hmm".
"Aku akan mendengar semua keluh kesah dan cerita pahitmu Kak. Namun tidak malam ini, bisa"?
"Aku ingin mengukir lembaran baru denganmu mulai malam ini Kak, kedepan nya apa pun keadaan nya kita akan hadapi bersama-sama". jelas Nayya.
"Awal yang baru akan kita lalui berdua dengan status dan kepercayaan yang penuh". sambungnya lagi.
Sean tertegun dengan jawaban Nayya malam ini, dia segera mendekap dan memeluk kembali wanita yang berhasil mengisi relung hatinya sedari dulu.