NovelToon NovelToon
ALLETHA

ALLETHA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Playboy / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Lembayung Senjaku

Alettha gadis 16 tahun yang kini duduk di bangku kelas 2 SMA itu nampak diam termenung, wajah cantiknya masih terlihat kesedihan yang mendalam.

Kehilangan Ayahnya membuat gadis itu begitu frustasi dan begitu sedih, belum lagi semua aset kekayaan ayahnya kini sudah di ambil alih oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab.

Alettha Kinaya Ayu, harus meneruskan hidup nya berapa dengan ibu tiri dan kakak tiri nya yang kurang menyukai nya itu, entah apa yang akan terjadi pada gadis malang itu.

Yuk mampir di cerita pertama ku semoga kalian suka❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lembayung Senjaku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terjebak Hujan

Gemuruh air begitu kencang terdengar oleh indra pendengaran Alettha.

" Air terjun dan sungai?." Seru Alettha dengan bersemangat.

" Hemz." Arsya hanya berdehem untuk menjawab ucapan Alettha.

Tak lama nampak air terjun yang cukup besar dengan sungai yang mengalir indah memanjakan mata.

Alettha mengganga dengan mata berbinar membuat Arsya merasa geli melihat tingkah konyol gadis itu, dengan cepat Alettha melewati Arsya dan berjalan di depan nya menuju aliran air yang mengalir begitu jernih.

" Kira kira sudah berapa tahun aku tidak melihat pemandangan seindah ini, bagaimana bisa tuan muda mengetahui tempat seperti ini yang tersembunyi di antara pepohonan rindang?." Seru Alettha dengan senyuman yang tak pernah pudar di wajah nya.

" Tempat ini banyak kenangan nya, kau tahu kamu orang kedua yang ku bawa ke sini." Gumam Arsya memilih sebuah batu besar untuk dia duduki.

" Setelah Caramel ." Batinya diam .

Alettha segera menarik tinggal lengan baju dan celana nya agar tidak basah saat gadis itu mencelupkan kakinya di dalam air, gadis itu benar benar bahagia melihat air terjun dan air sungai yang mengalir deras .

Sedangkan Arsya hanya diam di atas batu menatap Alettha yang bahagia . Pemuda itu mengeluarkan rokok nya dan sebuah ponsel dari saku celana nya.

Arsya diam diam mengambil foto Alettha yang sedang bermain air dan tersenyum begitu indah dan bahagia. Sebuah senyuman terukir di wajah pemuda dingin itu tanpa permisi .

Setelah beberapa kali megambil foto Alettha tanpa sepengetahuan gadis itu Arsya kemudian meletakkan ponselnya dan mulai mengambil sebatang rokok dan menyelakah nya dengan cepat.

Kepalanya yang berdenyut seketika hilang melihat kebahagiaan gadis remaja berusia 16 tahun itu.

" Seandainya itu kamu Caramel, mungkin aku akan menghampiri mu memeluk dari belakang dan membisikkan kata kata cinta seperti dulu." Batin Arsya mengingat masa lalu nya.

Ingatan Lama

" Kamu kok tahu kalau di sini ada air terjun nya?." Tanya Caramel tanpa melihat keberadaan Arsya yang tersenyum lebar melihat nya.

Arsya berjalan pelan mendekati gadis itu yang sedang bermain air.

" Karena setiap kali aku melihat tempat seindah apapun maka aku otomatis akan teringat akan mu, maka nya kamu orang pertama yang bawak kesini dan melihat langsung indah surga tersembunyi ini." Gumam Arsya memeluk tubuh Caramel dari belakang dengan mesra.

Arsya mengirup dalam aroma bayi dari tubuh gadis yang begitu dia cintai itu, mengelamkan kepalanya di antara ceruk leher mulus Caramel dengan rambut sebahunya yang melambai tertiup angin.

" Bagaimana jika nanti kamu membawa gadis lain kesini, bisa saja kamu dan aku.."

" Tidak akan ." Potong Arsya seketika sebelum Caramel melanjutkan ucapannya.

Arsya membalik tubuh gadis itu menatap nya dalam menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah cantik itu dengan pelan, mengelus lembut pipi mulus Caramel membuat gadis itu tersenyum menatapnya.

" Aku berharap cuman kamu yang tahu tempat ini, cuman kamu yang aku bawa kesini bukan orang lain ."

" Jangan bicara seperti itu Arsya, jalan takdir seseorang terkadang tak lah semulus saat dia bicarakan bukan?."

Hening Arsya dan Caramel hanya saling menatap menikmati angin dan deburan air yang bergejolak di diantara kaki mereka.

" Aku mencintaimu..." Gumam Arsya.

Arsya menatap bibir mungil merah muda Caramel mendekati nya perlahan dan mengecup nya dengan lembut, menyepa mengabsen semua isi mulut gadis itu dengan lembut dan penuh kasih.

Arsya menahan tengkuk gadis itu untuk memperdalam ciuman mereka. Dua sejoli yang sedang di mabuk cinta namun sayang suara perpisahan yang menyakiti kan terjadi dan membuat mereka menjauh dan terlihat begitu asing.

" Tuan muda.." Pekik Alettha melihat Arsya yang melamun diam memperhatikan dirinya.

Arsya menghisap rokoknya dan tidak begitu mempedulikan panggilan Alettha pada nya. Sedangkan Alettha sibuk sendiri dengan beberapa ikan kecil yang berusaha di tangkap dengan tangan kosong.

" Susah banget sih, kenapa kalian gak mau aku tangkap yah." Gumam gadis itu sibuk dengan dirinya sendiri.

Air sungai itu bener bener jernih dan dingin membuat semua orang merasa nyaman berada di sana. Belum lagi angin yang menerpa tubuh dengan lembut dan sejuk.

" Dah lah.." Gadis itu nampak mulai kesal melihat ikan ikan yang sudah di tangkap dengan tangan kosong itu.

Arsya hanya diam memerhatikan Alettha hingga rokoknya tandas tak tersisa, setelah lelah Alettha duduk tak jauh dengan Arsya yang langsung mengalihkan pandangannya.

" merokok itu tidak baik loh, bisa membuat anda cepat menuju illahi." Celetuk Alettha tanpa di pikir.

" Apa kau bilang?." Suara Arsya seketika membuat Alettha sadar dan gugup.

Gadis itu hanya nyengir kuda merasa tak bersalah dengan ucapan nya barusan.

" Jangan marah marah terus tuan muda, nanti anda cepat tua loh. Maksud ku jika terlalu sering menghisap rokok tidak baik juga untuk kesehatan tuan muda kan?."

" Gak usah sok bijak." Ucapan singkat langsung bisa menutup mulut siapa saja yang mendengar nya dengan kesadaran penuh.

Akhirnya Alettha memilih diam dan menikmati suasana di hutan itu dari pada harus berdebat dengan Arsya dan segala tingkah absurt nya yang kadang kelewatan itu.

Waktu berlalu begitu saja tanpa mereka sadari.

" Apa tidak lebih baik jika kita pulang tuan muda, hari kian sore langit kian menghitam loh?." Gumam Alettha melihat Arsya yang menutup mata nya tidur terlentang diatas batu.

" Jika kau ingin pulang saja sendiri, kepala ku bisa meledak jika berada di rumah terus." Seru Arsya.

" Tapi tuan muda, pekerjaan saya bagaimana. Kasihan yang menggantikan nya lagi pula saya di sini bersenang senang tapi mereka sibuk bekerja dan mengganti kan posisi ku."

Hening Arsya hanya diam tanpa niatan membalas ucapan Alettha yang memikirkan tentang pekerjaan nya dan siapa yang akan menanggung pekerjaan itu di rumah. Arsya tidak peduli dengan urusan nya atau pekerjaan nya itu sekalipun.

Alettha tidak bisa berbuat apapun dia sendiri tidak mengenal jalanan baru di hutan itu, jika dia tidak menurut perkataan Arsya bisa saja pemuda itu melakukan hal gila pada nya dan teman nya yang lain.

Pada akhirnya Alettha diam menuruti ucapan Arsya dan menatap sekilas pemuda itu yang nampak sedang tidur di atas batu yang cukup besar didepannya, Alettha yang bingung kemudian mengikuti jejak Arsya untuk tidur di atas batu yang sedang dia duduki itu.

1
La Otaku Llorona <33
Menyentuh hati ❤️
run away.┲﹊
Jangan berhenti menulis, thor! Suka banget sama style kamu!
Lembayung Senja: Masya Allah makasih kak💪❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!