Antara Cinta Dan Cita-cita

Agung hanya mengangguk dan berdiri berjalan ke arah Angga yang sejak tadi bengong karena belum bisa mempercayai kejadian yang ada di hadapan matanya.

dia tidak menyangka Agung pacarnya Dila adalah GM area tempat dia bekerja dan tentunya dia juga kali ini kerjaannya akan terancam.

"baiklah Kamu sudah tahu siapa aku, aku adalah GM di area di perusahaan Cemerlang Jaya dan atasan kamu langsung sekaligus kepercayaannya Paman Hendrik.

namun sikapmu yang begitu sombong dan suka menindas membuatku harus memutuskan mulai besok kamu tidak usah lagi datang ke kantor, karena kamu telah dipecat"

"oh ya paman, kami harus pulang jadi kami permisi dulu terima kasih karena paman dan rekan bertiga telah mampir menemui saya"

"hahaha... nak Agung terlalu sungkan, oh ya nak Agung kalau nak Agung tidak keberatan sebaiknya nak Agung sebaiknya bergabung dengan kami, karena sebentar lagi ada pertemuan dengan beberapa orang penting jadi karena nak Agung adalah GM di perusahaan Cemerlang Jaya sebaiknya nak ikut dalam pertemuan itu"

"tapi Paman saya datang dengan Dila"

"tidak masalah nak dila juga boleh ikut"

"tidak usah paman, saya akan pulang bareng Tasya dan dan bang Dani "

Setelah berpikir sejenak, Agung berjalan ke arah Dani.

"oh ya bang Dani , maaf Abang kemari naik apa?"

Dani menundukkan kepalanya sambil menjawab pelan.

"kami kemari naik taksi"

"Abang bisa nyetir?"

Dani menganggukkan kepalanya.

"Oke kalau gitu tolong antarkan Dila dan sekalian besok bawa mobil ini ke kantor"

Agung meletakkan kunci ferrarinya di atas meja, sebagian dari teman-teman Dila yang pernah melihat logo Ferrari ternganga ketika melihat kunci mobil yang diletakkan Agung di atas meja, karena mereka mengenal logo Ferrari dikunci mobil tersebut.

"kenapa bang Abang bisa nyetir mobil kan?"

"iya tapi ini mobil mahal, ini mobil Ferrari Saya takut nanti tergores, saya tidak bisa menggantinya"

" nanti kau tergores suruh aja dilem bayar hahaha"

Dila hanya tersenyum melihat candaan Agung, namun dia merasa senang dengan apa yang Agung lakukan pada Tasya dan tunangannya malam ini, Dila tahu Agung melakukan semua ini untuk dia.

"terima kasih pak Agung yang telah membantu saya dan Dani semoga kedepannya kami bisa membalasnya"

Tasya membungkukkan badannya tiga kali kearah Agung dia benar-benar tulus melakukannya karena dia tahu sejak hari ini hidupnya akan berubah.

semuanya karena bantuan Agung namun dia tahu Agung membantunya adalah karena Dila, sehingga dia memutuskan sejak saat ini dia akan terus menganggap Dila sebagai saudaranya.

"baiklah kami pergi dulu hati-hati di jalan"

ucap Agung sambil mengajak Tuan Henry dan yang lainnya meninggalkan ruangan.

setelah Agung pergi teman-teman Dila yang sebelumnya memandang sebelah mata pada Dila dan Tasya dan terlalu mendewakan Sarah terlihat mulai bergeser dan berjalan ke arah Dila.

"lu benar-benar hebat Dila, ternyata pacar lu adalah GM di perusahaan Cemerlang Jaya kenapa lu nggak bilang-bilang"

" Dila kalau kami tahu pacar lu adalah GM pasti kami akan memperlakukan lu dengan lebih baik"

"oh ya Dila adikku belum kerja, bisa nggak minta tolong sama pacar lu biar diterima kerja di perusahaan Cemerlang Jaya.

semua teman-temannya mulai mengerumuni Dila dan berharap Dila akan membantu mereka karena Agung adalah GM di perusahaan besar

"ya tanya aja langsung sama Agung, aku nggak berani nanya sama dia, soalnya dia orangnya idealis, kalau nggak suruh aja melamar ke perusahaan, kalau memang berkualitas pasti diterima, ayo kami duluan pulang"

Dila mengajak Tasya dan Dani meninggalkan ruangan dan tentunya dengan senang hati sambil berjalan sedikit angkuh Tasya mengikuti Dila, kemudian di belakang dani berjalan menyusul mereka.

teman-teman mereka juga ingin meninggalkan ruangan, karena menganggap reuninya sudah selesai

namun sebelum mereka keluar dari pintu seseorang manajer dan beberapa pelayan serta penjaga keamanan memasuki ruangan.

"maaf karena tuan Hendrik tidak jadi membayar hidangan mewah yang telah kalian makan, jadi kami mau tanya siapa yang akan membayar tagihannya? Dan maaf siapapun tidak diperkenankan meninggalkan ruangan ini sebelum tagihannya dibayar"

semua orang yang berada di dalam ruangan tentunya terkejut mendengar ucapan manajer hotel, tentunya mereka tidak akan rela jika disuruh membayar lagian makan mewah yang telah habis mereka makan, karena mereka tahu harganya pasti sangat mahal.

"lu bayar dong Sarah kan lu yang nyuruh kami makan, lagi pula pacar lu kan orang kaya"

Sarah yang sejak tadi terdiam menatap Angga

"gimana bang Angga?"

"bayar apaan, saya nggak mau bayar dan kau Sarah sejak saat ini kita putus, kau hanya bikin sial saja, oh iya pak semuanya ada 200 juta jadi saya akan bayar 20 juta sisanya suruh mereka yang bayar tolong nomor rekeningnya biar saya transfer"

ucap Angga yang terlihat begitu marah karena dia tidak menyangka karirnya hancur malam ini hanya gara-gara sebuah reuni.

dan semuanya adalah kesalahan Sarah yang begitu sombong dan ingin menjatuhkan Dila, dan Angga memutuskan akan mengakhiri hubungannya dengan Sarah yang dianggapnya pembawa sial.

semua orang yang ada di dalam ruangan akhirnya tidak bisa berkata apa-apa dan harus membayar sisa tagihan dengan cara patungan.

setelah membayar tagihan mereka keluar dari ruangan dengan sumpah serapah pada Sarah karena gara-gara Sarah mereka harus mengeluarkan uang.

kalau mereka tahu akan mengeluarkan uang sebegitu banyak mereka tidak akan datang ke reuni ini dan mereka berjanji tahun depan tidak akan ikut reuni lagi.

sementara itu Dila dan Tasya serta Dani telah berada di dalam mobil menuju pulang

"hebat lu ya Dil sejak kapan lu pacaran sama Agung"

Dila hanya menarik nafas dan dia tidak mungkin berbohong pada Tasya.

"sebenarnya kami hanya teman bukan pacar, lu kan tahu dia itu belum mau pacaran, kan aku udah pernah cerita dia masih ingin mengejar cita-citanya"

"tapi kan sekarang sudah sukses, dia sudah banyak uang punya mobil Ferrari punya usaha dan juga jabatannya lumayan GM"

"entahlah sya, aku juga nggak ngerti tapi dia bilang setidaknya dua atau tiga tahun lagi dia tidak akan mikir untuk menikah, dia akan fokus pada cita-citanya, dan Dia juga bilang GM itu bukan cita-citanya, karena cita-citanya adalah jadi orang kaya jadi dia harus berjuang membuka usaha sendiri dan sekarang dia buka bimbel dan aku yang jadi manajernya"

"aneh juga tuh si Agung padahal udah sukses kayak gitu masih belum puas, emangnya harus jadi konglo?"

"mungkin saja, aku kan udah pernah cerita ke elo, otaknya jenius dan multi talent, namun dia lahir dari sebuah keluarga yang sangat sederhana, ibunya sekarang adalah single parent dan adik-adiknya masih sekolah, jadi sejak dulu dia ingin merubah takdirnya untuk menjadi orang kaya'

"entahlah aku pusing mikirin orang kayak gitu, ya udah kalau menurut aku mending lu cari aja yang lain, lu kan cantik pasti banyak yang naksir"

Dila hanya diam tentunya dia juga pernah mikir untuk mencari cowok lain, namun berkali-kali dia mencoba tetap dia tidak tertarik dengan siapapun