NovelToon NovelToon
Kisah Kita Belum Usai

Kisah Kita Belum Usai

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:15.2k
Nilai: 5
Nama Author: Puput

"Aku rela melepasmu, asal kamu bahagia bersamanya."

Cinta itu tidak egois, Bagas rela melihat Adara kembali bersama Antares karena dia merasa sudah tidak sanggup membahagiakan Adara. Apakah akhirnya Adara tetap bersama Bagas atau kembali pada Antares?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17

"Ares, Kak Bagas sakit parah."

"Apa?" Antares terkejut mendengar hal itu. "Sakit parah? Maksud kamu?"

Azura menghela napas panjang. "Dia punya tumor otak ganas," katanya pelan. "Sudah berbulan-bulan dia menyembunyikannya dari semua orang. Aku tahu hal itu saat aku dirawat di rumah sakit. Waktu itu aku bertemu Kak Bagas yang juga dirawat di sana. Tidak sengaja aku mendengar pembicaraan dokter bahkan, Ara tidak tahu tentang penyakit ini."

"Tumor otak?" Antares mengusap wajahnya lalu menatap wajah pucat Bagas. "Ara tidak tahu hal ini?"

"Iya. Mungkin Kak Bagas tidak ingin membuat keluarganya khawatir."

Antares merasakan desakan untuk segera menghubungi Adara. Bagaimana mungkin Bagas bisa menyembunyikan sesuatu sebesar ini dari istrinya? "Aku harus hubungi Ara," ucapnya sambil merogoh ponsel dari saku celananya.

Namun, Azura dengan cepat menahan tangan Antares. "Jangan dulu," katanya tegas. "Yang berhak memberitahu Ara tentang ini hanya Kak Bagas sendiri. Ara akan semakin sedih jika tahu kondisi Kak Bagas dari orang lain. Kita bawa Kak Bagas ke rumah sakit dahulu, baru kita ambil tindakan jika Kak Bagas memang belum sadar juga sampai nanti malam."

Beberapa saat kemudian, ambulans datang dan Bagas segera dibawa petugas medis menuju ambulans.

Antares dan Azura mengikuti ambulans itu menuju rumah sakit. Tidak ada pembicaraan di antara mereka selama dalam perjalanan.

Begitu tiba di rumah sakit, Bagas langsung dibawa ke ruang gawat darurat. Antares dan Azura hanya bisa menunggu di luar. Mereka tenggelam dalam pikiran masing-masing.

Setelah beberapa saat, Azura memecah kebisuan. "Apa Kak Bagas datang untuk menyerahkan Ara padamu?" tanyanya pelan.

Antares menganggukkan kepala. "Iya. Ternyata kamu tahu apa yang ada di pikiran Bagas."

Azura tersenyum kecil. "Kak Bagas pernah menyelamatkanku... waktu aku hampir melompat dari jembatan," ucapnya, perlahan.

Antares terkejut mendengar pengakuan itu. Dia kini menatap Azura. "Kamu mau bunuh diri?"

Azura mengangguk, matanya menerawang jauh ke masa lalu. "Iya, setelah Om Sky bilang pada Papa bahwa pertunangan kita batal, aku merasa hancur. Rasanya aku kehilangan segalanya," ucapnya, suaranya sedikit serak. "Aku berdiri di tepi jembatan, berpikir itu mungkin satu-satunya jalan keluar. Tapi Kak Bagas tiba-tiba muncul dan menarikku kembali sebelum aku melompat. Aku kaget, apalagi dia sempat lupa siapa aku untuk beberapa saat. Tapi saat dia bilang dia ingin mengembalikan Ara ke kamu karena dia ingin Ara bahagia..."

Azura berhenti sejenak, menahan air mata yang hampir tumpah. "Kata-kata Kak Bagas membuatku sadar, tidak seharusnya aku bunuh diri. Dia bilang, 'Hidup tidak perlu diakhiri, karena tanpa diakhiri pun, hidup pasti akan berakhir.' Sejak saat itu, aku tahu cinta tidak boleh egois. Cinta sejati adalah tentang memberi, bukan sekadar memiliki. Dan ternyata Kak Bagas memang sakit parah."

Antares menatap Azura dengan senyum miring. "Kamu baru menyadarinya sekarang?"

Azura menghela napas panjang, wajahnya dipenuhi penyesalan. "Iya... aku terlambat menyadari semuanya."

Tanpa menjawab lagi, Antares bangkit dan melangkah menuju dokter yang baru saja keluar dari ruang gawat darurat. "Apa dokter yang menangani Bagas?" tanya Antares.

Dokter itu mengangguk. "Iya, saya yang merawatnya. Anda keluarganya?" tanya dokter, menatap Antares penuh harap. "Akhirnya ada keluarga yang mengetahui kondisinya."

Perkataan itu membuat Antares terdiam sejenak. Bagas tidak punya lagi orang tua, satu-satunya keluarga yang tersisa hanyalah keluarga Adara dan Aran. "Boleh saya tahu lebih banyak tentang penyakitnya?"

Dokter mengisyaratkan Antares untuk mengikutinya ke ruang konsultasi. Mereka duduk berhadapan dan Azura ikut masuk dan duduk di sebelah Antares.

"Sejak kapan Bagas sakit?" tanya Antares.

"Sudah enam bulan," jawab dokter itu. "Pak Bagas rutin menjalani pengobatan, tapi tumor itu terus menyebar. Kami tidak bisa melakukan operasi karena batas antara jaringan sehat dan tumor sangat samar."

"Apakah tidak ada pengobatan lain yang bisa dilakukan?" tanya Antares lagi.

"Ada, terapi Gamma Knife," jawab dokter dengan serius. "Tapi Pak Bagas menolak karena biayanya cukup besar."

"Berapa biayanya?" tanya Antares cepat.

"Kurang lebih dua ratus lima puluh juta," kata dokter.

Antares diam sejenak. Matanya melirik ke arah ponselnya, dan dia segera membuka aplikasi perbankan untuk mengecek saldo yang dimilikinya. "Apakah terapi itu bisa menyembuhkannya?"

"Terapi ini memiliki kemungkinan besar berhasil, karena sinar gamma akan membunuh sel-sel tumor dengan presisi yang tinggi," jelas dokter.

Antares menghela napas panjang. "Jika terapi tidak dilakukan, seberapa buruk kondisinya?"

Dokter terdiam beberapa saat sebelum menjawab, "Jika terapi tidak dilakukan, kondisi Pak Bagas akan semakin memburuk. Ingatannya sudah mulai terganggu, dan kemungkinan dia hanya memiliki waktu sekitar dua bulan lagi."

Keheningan berat kembali menyelimuti ruangan. Antares terdiam beberapa saat lalu memberi keputusan. "Saya akan membayar semua biaya terapi dan pengobatannya. Tapi saya ingin Bagas percaya bahwa dia mendapat program bantuan dari rumah sakit. Jangan bilang kalau saya yang membayarnya."

Dokter mengangguk dan menghargai permintaan Antares. "Baik, kami akan mengaturnya."

Azura menatap Antares dengan tatapan tak percaya. Dia tidak menyangka Antares rela membayar biaya pengobatan sebesar itu untuk Bagas.

Setelah keluar dari ruang dokter, Azura mendekati Antares. "Kenapa kamu membayar biaya pengobatan Kak Bagas? Bukankah kalau Kak Bagas tidak ada, kamu bisa bersama Ara?"

Antares tiba-tiba berhenti melangkah. Dia menoleh dan menatap Azura. "Aku tidak akan memanfaatkan penderitaan orang lain demi keinginanku sendiri, yang bisa membahagiakan Ara adalah Bagas, bukan aku."

Azura terdiam. Dia tidak menyangka dengan jawaban itu. Hatinya tersentuh oleh ketulusan Antares yang selama ini mungkin dia salah pahami.

Tanpa sepatah kata lagi, Antares melanjutkan langkahnya menuju ruang rawat Bagas. Dia ingin memastikan kondisinya lebih lanjut.

Namun, saat sampai di meja perawat, seorang suster datang menghampirinya. "Maaf, Pak Bagas sudah sadarkan diri dan dia memaksa untuk pulang."

"Apa? Pulang?"

1
Yuli Ana
oh... karya baru...
kirain bakal launching kisah Ares..🥰🥰🥰
Salim S
nanti kaya ares mencintai adik sendiri walaupun tidak ada hubungan darah...tapi penasaran juga ok lah mampir....
Dina Yuliana
aaaah aq juga sulit berkata kata thooor 🤣😂😂😂 udah laaah tuh cowok dua duanya mending buat aq boleh ga thoor... limited edition 😭😭😭
fb/Ig: Author Puput: aku gak bakat buat yg sad. 🤭
total 1 replies
Yuli Ana
ya ampun... kk author nya juga Sampek enggak tega sama Bagas. .. aku juga GK tega lo kak... gak rela banget kalau orang sebaik Bagas harus meninggal....😭😭😭😭🤧🤧🤧
beruntung banget Adara dicintai begitu besar....🥰🥰😍
Salim S
gini kan enak ga ada yang tersakiti...ares nanti sama tokoh baru yang bar2 dan slengean/Slight//Slight//Slight/
Risma Waty
Ikuti alur yg sudah ada aja, mbak... 😀
Mrs.Riozelino Fernandez
iya kk,serasa gak sesuai dengan judul nya...
aku pikir Bagas meninggal dan Antares menggantikan Bagas karena amanat Bagas...😆😅
Mrs.Riozelino Fernandez: bisa aja kk Thor 😆
fb/Ig: Author Puput: kisah Bagas dan Ara yg belum usai. 😂
total 2 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
lho kk Thor...kok ganti Ayah???
tadi bukannya manggil papa 😁
fb/Ig: Author Puput: typo. 😂
total 1 replies
Yuli Ana
semangat.... semangat..... semangat....🥰
Mrs.Riozelino Fernandez
kuat ya Bagas...kamu harus semangat...ada Ara dan Aran yang menunggu mu sehat...
M Nurhalimah
kasihan jika bagas mati
dyah EkaPratiwi
semangat bagas
Risma Waty
Semangat Bagas....
Yuli Ana
semangat bagas... GWS ya...
semangat Adara.. .. yang kuat ya..
dyah EkaPratiwi
semangat Bagas pasti bisa sembuh
Salim S
yok bisa yok bagas sembuh kasihan ara sama aran...
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Jossy Jeanette
karyanya bagus..ceritanya menarik disampaikan dgn baik👍
Mrs.Riozelino Fernandez
nyata atau mimpi ini kk Thor???
Mrs.Riozelino Fernandez
dulu Azura terbawa emosi fans nya sehingga mampu memisahkan Ares dan Adara...
mengikuti skenario dari manager mereka..
tapi dilubuk hati Ares nama Adara tetap nomor 1.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!