NovelToon NovelToon
Love Is You

Love Is You

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Diam-Diam Cinta / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: neng_86

Arga Bimantara yang menyukai Aisya Yuna teman semasa putih abu-abu. Cinta yang terpaksa ia pendam hingga akhirnya mereka dipisahkan oleh jarak dan waktu.

Arga kembali bertemu dengan Yuna setelah 10 tahun berlalu. Namun ia harus menelan patah hati karena ternyata Yuna sudah bertunangan dengan pria lain yang merupakan anak dari sahabat ayah Arga.

Tapi Arga tidak menyerah begitu saja. Sebelum janur kuning melengkung, ia masih bisa mendapatkan Yuna.

Berhasilkah Arga atau ia harus gigit jari dan hadir sebagai tamu undangan...???

Yuk simak kisah mereka....😍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon neng_86, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sebuah siasat

Alarm ponsel Arga terus-menerus berdering. Harusnya pria itu bangun satu jam yang lalu untuk memulai aktivitasnya dipagi hari. Tapi hingga tiga kali alarm itu berbunyi, tetap si pemilik ponsel masih bergelung dalam selimut bersama kekasih hatinya.

Entah pukul berapa dua sejoli itu tidur tadi malam. Selesai sesi pertama, Arga mengambil jeda sela satu jam sebelum menggempur Yuna dalam babak kedua dan ketiganya.

Bahkan saat ayam berkokok dini hari saja, pria itu baru selesai dengan olah raga malamnya.

Yuna melenguh. Ia mengucek matanya.

"Ga.. Alarmnya matiin. Berisik, aku nggak bisa tidur..." lirih Yuna dengan suara serak khas bengun tidurnya.

Arga menggeliat dan mengulurkan tangan menjangkau ponselnya bermaksud mematikan namun saat ia melihat jam yang tertera dilayar sudah menunjukkan pukul 7 pagi, ia langsung menegakkan tubuhnya.

"Sial... Aku ketiduran..." ujarnya.

Yuna membuka mata karena pergerakkan tiba-tiba pria itu.

"Jam berapa sekarang?"

"Sudah pukul 7 pagi, aku lupa jika pukul 9 ada rapat bersama klien. Kamu tidur saja lagi, tidak usah ketoko. Pasti rasanya tidak nyaman bukan....?" ujar Arga meringis.

"Salah siapa yang meminta hingga tiga kali. Aku benar-benar kelelahan akibat ulahmu..." kesal Yuna menatap sinis suaminya.

Arga menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Ya... Mau bagaimana sayang. Aku juga baru pertama kali merasakannya. Dan kamu juga enak banget, jadi nagih deh... Maaf ya... kamu tidur lagi aja... Aku mau siap-siap. Nggak usah buat sarapan, nanti aku minta Bismo yang belikan dikantor..." ujar Arga yang langsung berlari ke kamar mandi dengan hanya mengenakan boxernya saja.

"Dia apa nggak ada capeknya..." lirih Yuna yang kembali bergulung dalam selimut. Tubuhnya sangat lelah dan terasa pegal.

Arga selesai dengan ritualnya. Ia melirik Yuna yang masih tidur. Senyum tersungging dibibirnya mengingat kejadian tadi malam hingga dini hari.

Ada rasa kasihan pada wanita yang sedang memasuki alam mimpi tersebut namun disatu sisi, ia juga bahagia karena memiliki Yuna seutuhnya meski ia tak tahu bagaimana perasaan wanita itu terhadapnya.

Tapi satu hal yang paling penting bagi Arga, Yuna adalah miliknya, istrinya dan kesayangannya dan akan selamanya seperti itu.

"Tidur yang nyenyak sayang... Aku kerja dulu...." Arga mengecup kening Yuna agak lama sebelum ia pergi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Selamat pagi pak, sarapan anda sudah tersaji di meja" sambut Bismo saat melihat Arga keluar dari lift.

Arga hanya mengangguk kecil dan langsung masuk kedalam ruangannya.

"Pukul berapa kliennya datang?" tanya Arga yang langsung membuka kotak styrofoam makanannya.

Bismo melirik jam tangannya "Tadi saya dikabari oleh asistennya, jika klien kita sedang dalam perjalanan menuju perusahaan kita pak...." ujar Bismo.

Arga buru-buru menghabiskan sarapan yang sudah sangat terlambat ini hingga tandas.

Bismo meringis melihat pria yang sudah menjadi bosnya selama bertahun-tahun makan dengan sangat tergesa-gesa. Bukan seperti Arga Bimantara yang biasanya.

"Pak... Apa bapak dari perjalanan jauh hingga terlihat seperti orang yang belum makan selama tiga hari...?" tanya Bismo tak bermaksud apa-apa. Ia hanya bertanya karena heran.

Arga merapikan jasnya. "Saya baru saja selasai mengerjakan misi paling penting dalam hidup dan masa depan saya. Kenapa memangnya?"tanya Arga balik.

"Eh... Bukan apa-apa pak. Hanya saja, tidak seperti anda yang biasanya. Bahkan ini pertama kali saya melihat anda sarapan di kantor. Padahal kan bapak sudah punya istri. Apa nona Yuna tidak membuat sarapan anda pagi ini. Apa kalian bertengkar?" tanya Bismo yang lebih cerewet dari biasanya.

Arga bukannya menjawab, pria itu justru tersenyum-senyum sendiri hingga membuat Bismo merinding ngeri. Takut bosnya yang terkenal dingin dan cuek menjadi aneh pasca menikah.

"Pak... Anda baik-baik saja?" tanya Bismo memastikan.

"Ck... Saya baik-baik saja. Memangnya kamu pikir saya kenapa hah...? Asisten durjana kamu" kesal Arga dengan reaksi Bismo.

"Kenapa saya yang salah.." bisik Bismo.

"Saya dengar ya..!" ujar Arga melirik kesal pria yang masih berdiri didepan meja kerjannya.

Terdengar ketukan pintu dari luar.

"Maaf pak, klien kita sudah sampai dan sudah menunggu di ruang rapat" ucap sekretaris Arga.

Huft...

Bismo menghela nafas kasar. Ia selamat dari amukan Arga.

"Kami akan segera menyusul. Via.. Kamu temani mereka sebentar" ujar Arga yang tengah bersiap-siap menyambut klien baru mereka.

"Ayo cepat. Simpan rasa penasaran mu itu... Nanti kalau sudah menikah baru kamu tahu sendiri..." ujar Arga yang masih sinis pada asistennya.

Bismo menggaruk pelipisnya. Ia menyesal karena telah bertanya pada Arga. Pria itu tidak akan pernah membagi masalah pribadinya pada siapapun.

Rapat berlangsung cukup lama dari dari yang dijadwalkan. Berkali-kali Arga melirik jam tangannya. Ia harus menghubungi istrinya dan mengirim makan siang pada wanita itu.

"Saya senang bisa bekerja sama dengan anda pak Arga. Kapan-kapan kita bisa pergi bersama, ya hangout barangkali atau sekedar mendengarkan musik agar saraf kita tidak tegang. Saya banyak kenalan wanita-wanita cantik yang bisa menamani anda... " ujar bos dari klien baru Arga.

Arga sedikit jengkel dengan ajakan pria yang seumuran dengan Dewa ini.

Sedangkan Bismo, ia sudah keringat dingin takut Arga mengamuk dan membatalkan kerja sama mereka yang bernilai triliunan rupiah ini.

"Maaf pak Andi, saya sudah menikah dan sedang menikmati hubungan yang manis bersama istri saya. Dan saya tidak ingin dan tidak berniat untuk menyakitinya karena demi mendapatkan istri saya, saya harus menunggu hingga sepuluh tahun. Jadi terima kasih tawaran anda. Asisten saya mungkin butuh, dia jomblo akut dan belum pernah pacaran sekalipun.. Benarkan Bismo..." ujar Arfa menumbalkan asistennya.

Bismo tak menyangka jika Arga akan mengumpankan dirinya.

"Maaf pak, saya tidak tertarik... Terima kasih..." tolak Bismo sopan.

"Wah sayang sekali. Padahal saya punya kenalan seorang model yang sudah menyukai anda sejak lama pak Arga. Tapi tak apa, jika nanti anda berubah pikiran, bisa kabari saya. Baik kalau begitu saya pamit. Terima kasih atas kepercayaan anda pada perushaaan kami. Saya permisi..." pamit klien Arga meninggalkan ruang rapat.

Arga bergegas keluar dari ruang rapat dan menuju lift khusus pimpinan.

"Pak.. Anda mau kemana? Sebentar lagi ketua mau datang dan ingin bicara pada anda.." panggil Bismo mencegah Arga pergi.

"Kosongkan jadwal saya hingga selesai makan siang. Saya ada urusan yang jauh lebih penting dibandingkan mendengar ocehan dari papa... Saya pergi sebentar..." ujar Arga yang langsung menutup pintu lift.

Bertepan dengan Arga pergi, Gunawan Bimantara tiba bersama istrinya.

Bismo meringis melihat tatapan tak bersahabat nyonya Bimantara itu yang juga menjabat sebagai direktur keuangan diperusahaan tersebut.

"Arga kemana?" tanya Gunawan.

"Maaf pak Gunawan. Pak Arga sedang ada keperluan diluar hingga selesai makan siang nanti. Jika ada yang mau disampaikan, bisa melalui saya saja pak..." sahut Bismo kembali pasang badan untuk bosnya.

"Kamu sama saja dengan bos mu itu. Kalian anak muda tidak bisa menghargai orang tua" kesal Gunawan yang langsung meninggalkan Bismo.

Gunawan mamasuki lift yang tadi dipakai oleh Arga. Pria tua itu gagal menemui putranya. Rencana yang sudah ia susun rapi jadi berantakan karena Arga tidak ada ditempat.

Gunawan tidak ingin ke apartemen Arga. Terakhir saat ia kesana, ia justru diusir oleh pihak security atas permintaan Arga pastinya yang sempat membuat ia malu karena ada segelintir orang yang memvideokan dirinya dan berakhir ia bertengkar dengan Renita, mantan istrinya.

"Bagaimana kita mau mengatur pertemuan ini jika Arga susah sekali kita temui dan dihubungi. Mas, apa nggak ada cara lain? Misalnya kita temui wanita yang jadi istri Arga barangkali... Aku punya alamat tokonya..."tanya Rosma pada suaminya.

Gunawan terlihat berfikir keras. " Baiklah, besok kita kesana dan bicara oada wanita kampung itu agar menceraikan Arga. Putraku terlalu berharga untuk jadi pelarian wanita itu... "sahut Gunawan setuju usul istrinya.

Rosma tersenyum penuh arti. Rencana yang ia susun dikepalnya akan lebih mudah jika melibatkan Gunawan. Sebuah siasat licik akan ia kerjakan demi menjatuhkan Arga, putra tirinya.

bersambung.....

1
Rian Moontero
lanjooot🤩
Lies azzah
hadiiiiiir thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!