cerita ini mengisahkan tentang menderitanya seorang perempuan yang menjadi korban salah sasaran yang di lakukan oleh seorang presdir yang terkenal kejam dan dingin. wanita itu harus rela hidup sendiri dan berjuang menghidupi kelima anaknya karena dia di usir dari rumahnya ketika mengetahui dia hamil
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cuzythree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21
"anak anak jangan berisik ya lihat daddy dan uncle sedang bekerja" emeli yang melihat edric dan josh sedang sibuk dengan laptop masing masing membuat emeli menegur anaknya karena jika tidak mereka tidak akan bisa diam
"baik mom" sahut mereka patuh
Anak anak kembali memainkan mainan mereka dengan suara pelan bahkan mereka tidak berlarian kesana kemari karena ada daddy dan hal itu membuat emeli heran karena biasanya biarpun sudah di tegur berkali kali mereka akan tetap berlarian
"mentang mentang ada daddy nya mereka jadi patuh sekali" gumam emeli dengan lirih sambil berlalu ke arah dapur
"anak anak kalian mau camilan apa ada sosis dan jagung " tanya emeli pada mereka semua
"sosis mom" sahut mereka kompak
"baiklah"sahut emeli lagi sambil menyiapkan apa yang di inginkan anaknya
" wah el gambar bungamu bagus sekali"puji clau pada adiknya itu membuat yang lain ikut melihatnya
"iya bagus sekali tanganmu seperti tangan ibu yang sangat pandai menggambar pakaian" devan ikut memuji adik bungsunya
Elisa tersipu malu karena kakak kakaknya memuji dirinya hingga membuat mereka gemas sendiri dengan gadis bulat itu hingga adrian meremas kaki berdaging itu hingga sang empunya tertawa geli
"mommy" rengek el pada mommy nya dengan mata berkaca kaca
"kenapa sayang apa ada yang tidak nyaman" sahut emeli dengan nada khawatir
el pun menggelengkan kepalanya sambil menunjuk pensil warnanya"ini sudah tidak bagus lagi buat mewarnai apa el boleh minta yang baru mom"
emeli tersenyum"tentu saja sayang besok kan libur sekolah kita akan membeli perlengkapan sekolah kalian lagi"
El dan yang lainnya tersenyum lebar karena mereka akan di berikan peralatan sekolah yang baru"terima kasih mom"ucap mereka kompak lalu mencium pipi mommy nya satu persatu
"sekarang cuci tangan dan ambil alat makan masing masing sosisnya sudah siap" ucap emeli lagi
"baik mom" kelima anak itu langsung berlari untuk membereskan mainan mereka tadi dan di simpan sesuai tempat yang sudah di siapkan
Setelah selesai membereskan mainan mereka segera mencuci tangan dan mengambil alat makan mereka dan segera duduk dengan patuh menunggu makanan dari mommy nya
"lihatlah josh anakku sungguh sangat menggemaskan bagaimana bisa anak sekecil itu sudah mau membereskan makanan mereka sendiri jika mereka hidup denganku pasti semua di layani oleh para pelayan emeli sangat hebat mendidik mereka" baru juga sehari bersama mereka edric sudah di buat kagum dengan cara didik emeli pada anaknya
"benar bos nona emeli luar biasa dia menjaga anak anak dengan sangat baik bahkan mendidik mereka menjadi mandiri sejak dini" josh pun tak kalah kagum akan apa yang emeli lakukan
"terima kasih mom" ucap mereka serempak ketika di piring mereka sudah di beri sosis oleh emeli
"sama sama sayang jangan lupa di habiskan" sahut emeli sambil berlalu ke dapur lagi
Emeli membawa nampan yang berisi dua cangkir kopi dan cake ke hadapan Edric dan juga josh
"istirahatlah barang sebentar aku rasa tidak akan menjadikanmu miskin walau sehari tidak bekerja" ucap emeli dengan ketus
"aku harus mencari banyak uang emeli untuk pergi berlibur dan membelikan apa yang mereka inginkan" kekeh edric
"kalau ke sini hanya untuk bekerja lebih baik pulang saja anakku jadi tidak leluasa bermain" ketus emeli lagi
Edric dan josh langsung menutup laptop masing masing mereka baru menyadari kalau sudah terlalu lama bekerja hingga melupakan anak anak
"ah iya maaf aku terlalu larut dalam bekerja hingga abai pada kalian" edric langsung menghentikan pekerjaannya dia takut emeli marah dan tidak mengijinkan bertemu anaknya lagi
emeli tidak menyahuti perkataan edric dia pergi untuk melihat anaknya yang sedang memakan camilan yang sudah dia siapkan
emeli sangat senang melihat anaknya makan dengan lahap sebagai seorang ibu dia sangat mengerti bagaimana pusingnya jika sang anak tidak mau makan
"mommy apa boleh kita main ke pantai lagi kan besok libur sekolah" el sangat senang jika mereka bermain di pantai dan berlarian kesana kemari
"tentu anak mommy yang cantik kalian bisa main sepuasnya" sahut emeli
Anak anak emeli tampak berbinar senang karena selama ini mereka hanya bermain di pantai saja karena emeli tidak pernah membawa mereka bepergian kemanapun selain karena keuangan emeli merasa tidak sanggup menjaga lima orang anak sekaligus ketika berada di di tempat umum makanya emeli hanya membawa mereka bermain di pantai saja selama ini
"mom apa boleh daddy ikut dengan kita" tanya devan penuh harap
"kalian tanya sendiri saja apa daddy mau ikut" sahut emeli sambil membereskan meja makan
Kelima anak emeli langsung berlari ke arah daddy membuat edric terkejut
"ada apa sayang kenapa berlari lari bagaimana nanti kalau terjatuh" tegur edric dengan lembut
bulu kuduk josh merinding mendengar kata kata lembut keluar dari mulut bosnya karena edric tidak pernah bersikap lembut pada siapapun bahkan ibu dan adik perempuannya walaupun josh tahu kalau edric sangat menyayangi mereka
"apa daddy mau ikut kami pergi ke pantai kita akan bermain di sana sampai puas karena besok libur sekolah tadi mommy sudah mengijinkan" claudia menjelaskan tentang apa yang mereka inginkan
"dengan senang hati daddy akan bermain dengan kalian semua" sahut edric sambil tersenyum
"hore sayang daddy banyak banyak" teriak e sambil mencium pipi daddy nya di ikuti kedua saudaranya sedangkan untuk adrian dan betrand jangan harap akan mencium orang lain
Edric hatinya meleleh mendapatkan banyak ciuman dari anak anaknya bahkan rasanya seperti sedang mandi di kolam madu rasanya sangat manis
"boy kalian tidak ikut mencium daddy juga" tanya edric dengan cemberut karena dia kesal dengan kedua putranya yang bermuka tembok seperti dirinya
"tidak penting" sahut adrian lalu melengos pergi keluar rumah di ikuti betrand
"daddy mereka tidak pernah mau di cium apalagi kalau suruh mencium mereka berdua sangat pelit" ucap el sambil terkikik geli melihat kelakuan kedua kakaknya itu
"huh pelit sekali" dengus edric
Emeli pun tertawa kecil karena dia pun sudah tahu perangai kedua anaknya itu jangankan edric dia saja tidak pernah mencium mereka jangankan di cium pipinya di cubit saja mereka berdua akan marah
"jangan salahkan mereka tapi salahkan dirimu sendiri yang menurunkan sifat angkuhmu itu"ledek josh pada edric
" sialan kau josh mau aku potong gajimu hah"ucap edric penuh penekanan
"daddy jangan mengumpat" teriak claudia dengan suara cemprengnya yang nyaring
"tidak sayang tadi uncle josh nakal sama daddy" elak edric karena melihat putrinya sudah berkacak pinggang
"kenapa jadi aku yang di salahkan dasar bos kurang ajar" rutuk josh dalam hatinya
"ayo kita segera berangkat nanti keburu sore" lerai emeli karena jengah melihat perdebatan mereka
semuanya segera keluar dari rumah menuju pantai untuk bermain bersama