WARNING BUKAN UNTUK BOCIL ❤️❤️
YANG DIBAWAH UMUR
MOHON UNTUK JANGAN BACA NOVEL INI!!
KARENA INI NOVEL KHUSUS UNTUK KAUM IYA-IYA 😝
TERIMA KASIH!! SELAMAT MEMBACA!!
ANNABELLA TASYA KUSUMA pegawai di salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang terletak di Jakarta ini sudah mengabdi di perusahaannya selama hampir 4 tahun.
Pekerjaannya lancar dan mengasyikan. Dia sangat mencintai pekerjaannya. Dia orang yang mudah bergaul, itu yang membuat dia sangat akrab dengan rekan-rekan di devisinya, yaitu devisi keuangan.
Tapi semua itu berubah, ketenangan di usik. Dia merasa diawasi, dikekang, dan diperlakukan tidak adil oleh CEO baru di perusahaannya.
Mampukah Tasya bertahan, atau Tasya memilih untuk keluar dari perusahaan nya itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ssyptr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 5 - AWAL
"Ada yang bisa saya bantu tuan?" tanya Alden.
"Bacakan jadwalku!"
"Baik tuan. Pada pukul 9 anda ada rapat intern dengan devisi Pemasaran. Jam istirahat meeting dengan GH Group. Dan pada pukul 3 anda akan berada di peresmian Hotel di Jakarta Selatan."
"Good Alden. Lalu bagaimana dengan saham kita di KS Corp? " Tanya Sean.
"Kita memiliki 47% saham disana. Kemungkinan 73% pemilik saham lain akan berpihak pada kita. Tuan tenang saja. Semua akan berjalan sesuai dengan keinginan tuan!" jawab Alden.
Sean tersenyum puas. Memang di usia yang terbilang cukup muda sebagai seorang CEO berusia 29 tahun. Selain menjadi CEO dia juga memiliki 27 hotel yang tersebar luas di Indonesia.
Tapi itu semua tak mampu membuat Sean puas, menurutnya itu semua masih belum cukup. Dia sangat terobsesi menjadi kaya raya. Baginya uang adalah segalanya. Dan cinta adalah sebuah kebohongan.
Masa lalu lah yang membuat dirinya begini.
---------------------------------------------
DI DEVISI KEUANGAN
"Semuanya, stop dulu ngerjain tugasnya!" seru Dimas pada anak buahnya.
"Iya pak."
"Ada apa pak?"
"Ada yang bisa dibantu pak Dim?"
Itu adalah celoteh mereka semua kepada Kepala Devisinya yang tiba-tiba berteriak di depan mereka berlima.
"Semuanya diam dulu, jadi gini CEO baru kita minta catatan keuangan selama tiga tahun terakhir ini. Mulai dari pengeluaran apa saja yang perusahaan ini keluarkan, sampai pendapatan yang sudah kita dapatkan. Diberi waktu oleh pak Sean hanya 3 hari. Jadi segera kerjakan."
Mendengar itu semua, mereka semua hanya bisa cengo dan diam tanpa membalas ucapan kepala Devisinya itu.
Apa tadi dia bilang? 3 tahun? yang benar saja. Mereka berlima membuat laporan keuangan untuk 1 bulan saja sudah memerlukan waktu 3-1 Minggu. Lah ini 3 tahun!
"Kenapa ja diam gini semua. Dan Bos minta secepatnya sudah harus selesai!" seru pak Dimas melanjutkan.
"Tunggu-tunggu pak. Maksudnya apaan sih? Kok tiba-tiba begini?" tanya Vino
"Tolong dong pak Dim, mana sanggup ngerjain laporan 3, tahun hanya 3 hari!!" seru Tasya menambahkan.
"Iya pak, maaf kita gak bisa kalo seminggu kita gak sanggup." tambah Mela.
"Nah menurutku lebih ba..." ucapan Bagas terpotong oleh seorang pria bertubuh jakun.
"Cepat selesaikan. Atau kalian mau saya pecat!" kata pria itu.
"Maaf pak Sean, tapi benar apa yang mereka semua katakan. Biasanya itu menyelesaikan lap...." ucap Dimas terpotong.
Sean mengisyaratkan Dimas untuk berhenti bicara, wajah Sean kini memerah menahan amarah. "Saya tunggu 3 hari, jika laporan itu tidak ada di meja saya sampai hari ketiga. Maka siap-siap kalian berenam saya pecat."
Setelah mengatakan itu, Sean bersama sang asisten pribadi keluar dari devisi keuangan dengan amarah yang masih menguar.
Sedangkan keenam orang disana langsung melanjutkan pekerjaan mereka sambil menggerutu kesal.
"Udah-udah, ayo semua semangat kita pasti bisa." ucap Bagas.
Akhirnya mereka pun mengerjakan laporan dengan tergesa-gesa. Mereka membagi tugas untuk laporan itu menjadi beberapa bagian, dengan harapan laporan ini akan cepat selesai.
---------------------------------------------
"Tuan, saya sudah mendapatkan informasinya." kata seseorang di seberang sana.
Pria itu berjalan menuju tuannya dengan membawa map berisikan informasi yang dimaksud.
Setelah menerima map dari ajudannya itu, dengan cepat dia membuka map itu. Senyum di bibirnya terukir dengan sempurna.
"Kerja bagus. Ini saatnya pembalasan dendam akan dimulai. Mari kita bersenang-senang little girl!" dengan menyesap wine, pria itu tersenyum licik.
Tangannya sudah mengepal dengan sempurna, ingatan lama itu kembali. Orang yang sudah menghancurkan hidupnya. Dia bersumpah akan membalaskan dendamnya.
---------------------------------------------
SEMOGA SUKA YA SAMA CERITA INI.
DUKUNG CERITA INI DENGAN CARA VOTE+KOMEN+LIKE.