Yan Kai seorang pemuda sebatangkara sekarat karena menolong temannya saat pulang setelah membeli sebuah ponsel.
Disaat sedang koma dia dikirim ke dunia lain, menghapi pedang dan sihir dan musuh yang kuat untuk menyelesaikan misinya di dunia itu agar bisa menebus kehidupannya kembali.
Dengan wajah tampan dan kekuatan dia mendominasi dunia itu, dia mampu untuk meningkatkan kekuatan orang lain yang dia inginkan.
Lalu dia bertemu dengan seorang gadis yang tanpa dia sadari adalah seorang putri raja, mereka saling jatuh cinta namun hubungan mereka tidak direstui raja karena perbedaan status, dia direndahkan dan dipaksa meninggalkan putri, karena itulah dia bersumpah akan membuat semua raja bertekuk lutut di kakinya.
Ikuti petualangan Yan Kai di PENDEKAR PEDANG KABUT
by: Rendy_Tbr
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendy_Tbr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENJARAH CINCIN RUANG
Kini Yan Kai maju beberapa langkah untuk menghadapi pangeran Suo.
"Sekarang giliran mu untuk maju" ujar Yan Kai
"Akan aku buat kau menyesal telah dilahirkan ke dunia ini"
Pangeran Suo langsung mengeluarkan pedangnya tapi ada yang aneh dengan pedang itu, pedang pangeran Suo seperti lahar panas yang meleleh, tanpa basa basi pedang itu di ayunkan ke arah Yan Kai.
"Yan Kai! Hati-hati dengan pedang itu, dia akan membakar semua yang disentuhnya" kata Rui
Ketika pedang itu diayunkan, pedang itu seolah membesar dan memanjang, Yan Kai langsung menghindar dan tanah bekas tebasan pedang itu langsung terbelah dan terbakar seperti lahar.
"Pedang biasa tidak akan bisa menahan pedang itu, apakah pedang kabut bisa menahannya? Pedang kabut bisa aku kendalikan dengan pikiran, apakan bisa juga berubah bentuk seperti yang aku inginkan?" pikir Yan Kai
"Yan Kai! Pedang itu sangat berbahaya, aku akan membantumu" kata Rui
"Tidak perlu, aku bisa menghadapinya"
Serangan tebasan pedang pangeran Suo kembali datang, tapi Yan Kai tidak menghindarinya, dengan cepat dia mengeluarkan pedang kabut lalu mencoba merubah bentuk pedang kabut sesuai keinginannya"
"Matilah kau bocah! Kau tidak punya cara untuk menghadapi pedang laharku" teriak pangeran Suo
"Yan Kai, awas!" teriak Rui dan Xiao Chen
Ketika pedang lahar pangeran Suo semakin dekat, tiba-tiba kabut berbentuk piringan berputar menahan pedang itu, semakin lama kabut itu berputar semakin pedang pangeran Suo terkikis seperti akan terpotong.
"Pedang ku terkikis? Senjata bocah ini merusak pedang ku" ujar pangeran Suo dalam hati
"Aku benar-benar bisa merubah bentuk pedang kabut sesuai keinginanku tapi itu menghabiskan banyak tenaga" ucap Ya Kai dalam hati
Pangeran Suo menarik pedangnya lalu memperhatikannya, seperempat pedang itu terkikis oleh pedang kabut, seakan tak peduli dengan kerusakan pedangnya, pangeran Suo kembali menyerang.
"Kalau begitu akan aku potong pedang itu" guna Yan Kai
Serangan pedang lahar yang membara kembali datang dan Yan Kai menahan pedang itu dekat hulunya dengan niat memotong pedang itu. Ketika pangeran mengangkat pedangnya, pedang kabut langsung mengekang pedang itu seperti cincin yang terus berputar.
"Sialan! Pedang berhargaku" gumam pangeran Suo
Karena pangeran Suo tak bisa melepaskan pedangnya dari lilitan pedang kabut, akhirnya pedang lahar putus dan jatuh ke tanah.
"Dasar kau bajingan, sekarang aku tidak akan membiarkanmu hidup lebih lama lagi" ujar pangeran Suo
Pangeran Suo mengeluarkan sebuah jimat lalu mengoleskan darahnya untuk mengaktifkannya, sebuah pola sihir muncul di depannya dan pola itu mengeluarkan tangan dan kepala yang sangat besar yang tubuhnya memanjang menyerang Yan Kai.
"Sekarang kau akan benar-benar mati, serangan mu tidak akan dapat melawan jimat malaikat kematian milikku" kata pangeran Suo
"Yan Kai! Serangan fisik tidak akan mempan padanya" ujar Rui
"Kalau begitu akan ku gunakan auman nagaku" gumam Yan Kai
"tangan dan kepala besar berwarna hitam itu semakin dekat, begitu tepat di depan wajahnya, Yan Kai langsung berteriak dengan kuat.
"Aaaaaaaaaa!" teriak Yan Kai
Sebuah gelombang energi yang besar keluar dari mulut Yan Kai menghantam sosok hitam besar itu hingga tersapu dan hancur yang sekaligus juga memberikan serangan balik pada pengguna jimat hingga muntah darah.
"Apa kau menyerah sekarang?" tanya Yan Kai sambil menghampirinya
"Apa kau berani membunuhku? Lakukanlah jika kau ingin akademi Douluo diratakan" ujar pangeran Suo
"Mati akan terlalu enak untukmu, aku ingin kau setiap detik mengingat kejadian ini yang akan membuatmu tidak bisa hidup tenang" ujar yang Yan Kai sambil jongkok di dekat pangeran Suo
"Apa yang akan kau lakukan?"
"Sebelumnya kau merebut manik-manik api milik Rui, sekarang kembalikan!" kata Yan Kai
"Bermimpilah tentang itu!"
Kemudian Yan Kai memukul wajah pangeran Suo beberapa kali hingga babak belur lalu memegang pergelangan tangan pangeran Suo dan mengambil cincin ruangnya.
"Karena kau tidak memu memberikannya maka akan aku ambil semuanya" kata Yan Kai
"Bukankah kau hanya menginginkan manik-manik api saja? Kembalikan yang lainnya" oceh pangeran Suo
"Inilah akibatnya kalau kau tidak patuh? Lain kali kalau kau masih menggangguku, aku akan menghajar mu lagi"
"Aku pasti akan membalasmu dengan menyiksa mu sampai kau memohon untuk mati"
Setelah mengambil semua harta pangeran Suo, kemudian mereka langsung pergi dari sana menuju gerbang pintu keluar medan perang kuno.
"Rui! Manik-manik api ini untukmu" ujar Yan Kai
"Terima kasih! Aku memang sangat membutuhkan ini"
"Xiao Chen! Kristal inti iblis ini untukmu, agar kekuatanmu meningkat lagi"
"Kalau begitu aku tidak akan sungkan lagi meski kau memberikan semuanya"
"Kalau begitu semua musuhku akan aku berikan padamu" kata Yan Kai
"Sialan kau!"
Setelah berjalan cukup jauh kemudian mereka berhenti sejenak untuk istirahat hingga tengah hari lalu melanjutkan perjalanan kembali, begitu sampai di gerbang pintu keluar ternyata ada yang sedang bertarung.
"Yan Kai! Itu Yan Lang dan yang lainnya sedang bertarung dengan murid akademi lain" ujar Xiao Chen
"Kalau kalian tidak menyerahkan cincin ruang kalian, kami akan mengambilnya dengan paksa" kata murid akademi lain
"Kami tidak akan pernah melakukan itu" jawab Yan Lang
"Saudara Lang! Kita kalah jumlah dari mereka, teman-teman kita dari akademi Douluo belum datang" kata yang lain
"Kita akan bertarung dengan mereka" jawab Yan Lang
Karena mereka tak mau menyerahkan cincin ruang pertarungan pun terjadi, Yan Lang dan yang lainnya kalah jumlah dan akhirnya terdesak, ketika sebuah pedang akan menebas tangan Yan Lang tiba-tiba pedang itu terpental karena serangan lain.
"Kalian menindas orang dengan jumlah" ujar Yan Kai
"Siapa kau berani ikut campur?" tanya mereka
"Aku murid akademi Douluo, apa kalian paham kenapa aku ikut campur?" kata Ya Kai
"Kalau begitu sekalian saja kami menghajar mu"
Para murid itu kini menyerang Yan kai bersama-sama, dengan dibantu Xia Rui melawan mereka, Yan Kai menggunakan jurus pedang angin menghadapi mereka, dalam waktu singkat mereka terkapar di tanah.
"Sekarang serahkan cincin ruang kalian!" ujar Yan Kai
"Kau berani melakukan itu pada murid akademi bintang? Kalian akan menyesal nantinya" oceh salah satu dari mereka
Kemudian Yan Kai menginjak pergelangan tangan mereka satu persatu untuk mengambil cincin ruang mereka.
"Jangan merasa bangga! Karena aku tidak meminta bantuanmu" kata Ya Lang pada Yan Kai
"Aku melakukan ini bukan untukmu, tapi untuk akademi Douluo, akan jadi bahan tertawan mereka nantinya jika murid akademi Douluo diperlakukan seperti semut"
Beberapa saat kemudian beberapa orang datang lalu bertanya.
"Siapa yang melakukan ini pada murid akademi bintang?"
"Siapa orang ini?" ucap Yan Kai
"Dia putra raja dari ras iblis, pangeran Dulo, dia murid dari akademi bintang" jawab Xia Rui
"Kak Dulo, dia yang melakukan ini pada kami, dia juga mengambil cincin ruang kami" kata salah satu murid akademi bintang sambil menunjuk Yan Kai