Halima Hartono itulah namaku.
Umur 21 tahun
Status janda anak 1
Dengan berat hati aku menerima perceraian dari suamiku, dan saat itu juga aku keluar dari rumah Besar mantan suamiku bersama Putri semata wayang ku.
Pulang ke rumah ke orangtua aku malu, karena aku yang mau nikah muda.
Dengan uang seadanya aku tinggal di sebuah kota kecil, sengaja aku cari dekat pasar, karena pikirku di pasar gampang cari uang.
Aku dapat sebuah kios yang cukup luas, ukuran 4x6, harganya setahun 30 juta, aku ambil dengan bayar 6 bulan.
Disinilah aku berada, di pasar Rakyat Sukamaju, karena sudah lama kios tidak disewa jadinya kotor
Saat membersihkan ruangan itu aku menemukan sebuah Cincin yang akan merubah kehidupan ku, bagaimana kisah-kisah hidupku silahkan ikuti ceritanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jhon Dhoe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab, 31. Perubahan Martina
Halimah membangunkan kedua anaknya, tapi ternyata Martina sudah bangun dan telah siap berganti pakaian, Halimah sedih melihat seragam Putrinya yang sudah lusuh, dan setelah di tanya, dia menjawab, bahwa seragam baru yang diberikan sekolah, diambil kepala Panti dan di berikan kepada keponakan nya yang juga sekolah ditempat Martina dan Kenziro.
"Nanti ibu belikan yang baru, jangan sedih, putri Bunda harus memiliki mental yang kuat, ingat sekarang, Martina punya adik laki-laki, ucap Halimah.
"Baik Bu, jawab Martina dan kembali tersenyum.
"Ya sudah ayo turun, ibu harus mengurus adikmu, ucap Halimah.
Setelah sarapan pagi, Halimah memberikan bekal dan uang jajan, serta kati ATM kepada Martina.
Martina bingung, lu bertanya ke Halimah.
"Ibu ATM ini untuk apa, kan sudah ada uang jajan, ini saja kebanyakan 100 ribu, ucap Martina.
"Pegang saja, ini dompet buat mu, didalam nya juga ada uang, pakailah saat keadaan darurat, di handphone kamu juga sudah anda aplikasi buat transfer, jika kamu butuh uang lebih,, ucap Halimah.
Kenziro hanya cuek saja, baginya kakaknya belum terbiasa, namun dia senang melihat Halimah yang tak ingin membeda-bedakan dirinya dengan sang kakak.
"Baiklah ibu, Martina tidak akan boros, lagian ini juga sudah ada makanan, ucap Martina.
"Ibu tidak mau dengar kamu kelapangan, jika lapar makanlah, karena ibu akan marah, jika kamu kelaparan, ucap Halimah.
"Ia Bu, terimakasih, ucap Martina.
"Nah sekarang, teteskan darahmu di cincin ini, baru kamu bisa memaknainya, lihat di jari adikmu, Cincin ini lambang kalau kalian bersaudara, ucap Halimah dan membantu Martina menusuk jarinya.
Martina terkejut saat melihat Cincin itu bercahaya dan melayang serta melingkar di jari tengah tangan kanannya, dan seketika dia merasa hangat.
"Putriku, Cincin ini, namanya cincin Dimensi, kamu bisa masuk kedalam Cincin Dimensi ini, waktunya berbeda dengan dunia nyata, yaitu 1 hari disini, tapi dalam Cincin nya, adalah 7 hari.
Tapi ingat , jangan sampai siapapun tahu tentang kelebihan Cincin Dimensi ini, karena, hanya kita bertiga yang memiliki Cincin Dimensi seperti ini, lama-lama kamu akan terbiasa.
Dan ini Cincin biasa, pakailah di jari tengah tangan kirimu, Cincin ini harganya sangat mahal, asal orang pintar dan berpengalaman menilai batu Permata.
Kelebihan Cincin ini adalah, adalah Cincin seumur hidup, artinya, Cincin ini akan mengikuti Umurmu, dan mengikuti perkembangan jarimu, apa sudah paham? Ucap Halimah.
"Sudah Bu, lalu bagaimana menggunakan Cincin Dimensi ini, tanya Martina.
"Kalau kamu ingin memasukkan sesuatu, maka tinggal pikirkan benda itu, maka benda itu akan masuk dengan sendirinya, begitu juga jika kamu ingin mengeluarkan barang, sedangkan jika kamu ingin masuk kedalamnya, kamu tinggal pikirkan kaya masuk, sebaliknya jika kamu sudah bisa. berada di dalam, kamu tinggal bilang Keluar dalam pikiran mu, maka kamu akan pindah ketempat semula, ucap Halimah.
Setelah beberapa kali Mencoba, akhirnya Martina Paham, dia bahkan terkejut, kalau didalam Cincin Dimensi, terdapat Istana.
Halimah menunjukkan semua tempat dan menjelaskannya.
"Martina, ini adalah tiang hartamu, bukalah pintunya dana lihat isinya, perintah Halimah.
"Astaga Bu, apa ini beneran, Emas sebanyak ini buat Martina, dan apakah ini yang disebut Berlian? tanya Martins saat melihat Ribuan Berlian dari berbagai jenis, tersusun begitu rapi.
"Ia semuanya buat Martina, tapi ibu tidak mau melihat Martina jadi anak yang sombong dan serakah, ucap Halimah menasehati Martina.
" Martina tidak mau ini kecewa, jadi Martina hidup seperti biasa saja, dan oh ya Bu, di kelas ada gantian yang bayar di Kantin sekolah, kemarin adik yang traktir, dan ajfo ini, adalah Letia Kelas.
Jadi Apakah boleh membayar makanan dengan. Uang di dompet? atau bagaimana? tanya Martina.
Halimah menjelaskan kepada Martina dan saat itu juga dia Paham, banyak yang kaget melihat perubahan Martina, di lehernya tergantung Handphone senilai belasan juta, sedangkan dalam tasnya, ada Z Fold 5.
Sebelum beranjak, Halimah sudah memberikan Pill pengetahuan, hingga Martina terasa nyaman.
Tiba di kelas, semua melihat perubahan Martina, kulitnya semakin cerah, apalagi sepatunya merk Nike original.
Teman sekelas mereka, tidak lagi bertanya, lagian guru juga sudah masuk.
Halimah sendiri sedang berada di ruang Kepala Sekolah, dan membicarakan soal status Martina, Kepala Sekolah menyambut baik ucapan Halimah, dan justru senang, itu berarti Murid seceria Martina akan memiliki masa depan yang cerah.
Selesai berbicara dengan Kepala sekolah, Halimah ke rumah administrasi, dan membeli pakaian Seragam, untuk seragam Senin Selasa, 3 pasang, untuk Pemuka 2 pasang beserta kaos kaki, pakaian olah raga 2 pasang, kemudian seragam khas sekolah 2 pasang terakhir baju Bernuansa batik, 2 pasang.
Kemudian membeli beberapa lusin buku tulis sudah termasuk untuk Kenziro, selanjutnya membayar aplikasi sekolah.
Halimah juga berbicara status Beasiswa Martina, dan ternyata, tidak bisa di batalkan, karena seluruh biaya sekolah Martina, sudah selesai.
Karena hal demikian, Halimah menyumbang untuk Pembangunan senilai 100 juta, setelah itu dia kembali kerumahnya dan seperti biasa, dia melihat dulu pesanan, dan langsung mengerjakannya, dia menanam buah delima, karena menurut Martina, dia sangat ingin makan buah delima.
Berbeda dengan Mencuri, dia paling hobi mangga, duku dan durian Montong, serta lengkeng.
Kalau ikan, Martina paling suka mujair dan lele, karena itu yang paling sering di makan di Panti.
Makanya pagi sarapan, dia kaget makan Sandwich dan juga sosis, serta minumnya susu.
Sebelum bekerja, Halimah, sudah memberitahukan kepada pelayan di rumahnya, soal status Martina dan mereka wajib memanggilnya Nona Muda.
Halimah memberikan baju seragam Martina yang baru agar segera di cuci dan di gosok.
Di kantin sekolah, banyak murid juga terkejut dengan penampilan Martina, di jarinya tersemat Cincin yang Cantik dan jam tangan mahal, tas sekolah Nike dan yang terpenting adalah kulit dan wajahnya Martina tampak lebih lebih segar.
Hanya saja Seragam nya saja yang sudah kelihatan krem karena kebanyakan di cuci.
Keponakan Kepala Panti juga tak kalah terkejut dengan perubahan Martina.
"Hay anak Yatim Piatu, kamu dapat darimana barang-barang mewah ini, ucap Anak itu.
"Ini dari ibu angkatku, sejak kemarin aku sudah tidak di Panti Asuhan lagi, tanya saja sama bibimu, jawab Martina.
"Saya sudah tahu tadi pagi, karena biasanya kamu numpang mobil kami, tapi kata Ibuku, kami sudah di ambil orang.
Dsn hanya orang bodoh, yang mengadopsi kamu, ucap gadis itu.
"Rubby, kamu boleh menghinakan saya, tapi jangan menghina ibu angkatku, sekali lagi kamu mengatai ibuk angkatku, ku laporkan kamu ke pihak sekolah, ucap Martina dengan wajah yang sudah merah menahan emosinya.
"
numpang nanya nih... kan sempat panji taruhan dg sepupuny hingga nikah dg halimah dan punya anak. apa si jessy ini y?
ingat, jika dmasa datang jangan dcari y...(aplg kalo butuh bantuan)
sukses selalu