Di dunia yang memadukan sihir kuno dengan teknologi modern, seorang prajurit muda bernama Shaka bermimpi besar untuk menjadi Raja Ksatria. Demi mencapai tujuannya, Shaka mendirikan guild bernama Red Wings, tempat berkumpulnya para petualang pemberani dan unik. Setiap anggota Red Wings memiliki keterampilan dan tujuan yang berbeda-beda, namun semuanya berjuang demi mimpi Shaka yang ambisius: membangun era baru bagi para ksatria.
Impian Shaka untuk menjadi Raja Ksatria tak lepas dari pengaruh legenda Jovan Ardent, seorang ksatria pertama di dunia ini yang hidup seribu tahun lalu. Jovan tidak hanya menjadi tokoh legendaris; ia dianggap sebagai pendiri tatanan ksatria yang memengaruhi seluruh dunia hingga hari ini. Selama hidupnya, Jovan membawa kehormatan dan kekuatan yang mendefinisikan para ksatria sejati dan meninggalkan jejak sejarah yang memicu munculnya banyak pahlawan, termasuk Shaka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zyura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
identitas orang tua shaka
Onyx lahir di Negeri Teratai Biru, ayahnya bernama Soraichi Kobajuro, dan ibunya berasal dari negara Sandgem bernama Layla. Nama "Onyx" diberikan oleh ibunya, setelah Onyx lahir di Negeri Teratai Biru Kobajuro memutuskan untuk pindah ke Negeri Sandgem, negeri istrinya.
Saat Onyx berusia 5 tahun, dia diajarkan pedang oleh ayahnya dan diberikan warisan pedang bernama "Entei," yang memiliki hiasan api. Namun, hingga saat ini, Onyx belum mengambil pedang tersebut di rumahnya. Kobajuro mendapatkan pesan dari temannya, Ryuki, bahwa Negeri Teratai Biru diserang oleh seseorang yang sangat kuat.
Kobajuro memutuskan untuk pergi dan berperang, melarang Layla ikut karena terlalu berbahaya. Setelah tiba di Negeri Teratai Biru, Kobajuro mengetahui bahwa yang ia lawan adalah Cadou, si raja reptil.
Beberapa hari kemudian, sebuah koran menunjukkan berita bahwa Negeri Teratai Kuno sedang dijajah oleh Cadou, dan para samurai di negeri tersebut telah gagal perang. Berita ini membuat Layla sedih, berharap Kobajuro masih hidup.
Mendengar berita ini, Onyx bertekad untuk menjadi seorang ksatria agar bisa membebaskan Negeri Teratai Kuno. Dia melatih teknik pedangnya secara terus menerus. Saat berusia 17 tahun, dia memutuskan untuk tidak membawa pedang Entei, warisan dari ayahnya. Sebagai gantinya, dia membeli sebuah pedang bernama Sento di toko terdekat, yang kebetulan pemiliknya juga berasal dari Negeri Teratai Biru.
Saat ini tim Shaka memutuskan untuk keluar dari Negeri ohara dan mulai menjelajah dunia. Onyx dan Shaka berdebat sampai membuat kegaduhan.
"Hey, sudah kukatakan kita belum bisa pergi keluar negeri Clover tanpa seizin Mage Knight!" ucap Onyx dengan nada marah.
Shaka membalas perkataan Onyx dengan marah, "Hah?! Kau pikir aku peduli dengan pemerintah seperti itu?!"
Anggota lain hanya bisa melihat mereka berdebat tanpa henti, sementara Rouge sibuk memasak di dapur. Panda berkata kepada Ney, "Haruskah kita hentikan mereka?" Ney menjawab, "Tidak perlu, nanti mereka akan berhenti sendiri."
Tidak lama kemudian, seluruh anggota guild merasakan energi sihir yang sangat kuat, membuat mereka merinding. Shaka membuka jendela dan melihat ke belakang, ternyata ada sebuah kapal terbang yang mengejarnya. Itu adalah kapal terbang milik Kong si Pahlawan.
Kong mengangkat tangannya dengan marah, "Kau pikir kau akan pergi ke mana, dasar bocah?!" Onyx dan Shaka memasang wajah merinding, "Itu Kong?!" Mereka meminta Brock untuk melaju lebih cepat.
Terjadilah balapan di antara keduanya. Rouge keluar dari dapur dan membersihkan tangannya, lalu berkata, "Ada apa ini?" Shaka menjawab, "Seseorang yang mengerikan baru saja datang?!" Shaka dan Onyx berlari memutar-mutar ruangan karena panik.
Onyx berkata, "Sudah kukatakan jangan pergi keluar negeri!"
Kong tertawa lalu melompat dari kapalnya. "Dasar anak nakal?!" Kong menjatuhkan pesawat Mighty Eagle dengan mudah, membuat mighty eagle harus mengalami pendaratan darurat dan mengalami kerusakan di bagian mesin dan sayapnya.
Brock sangat terkejut, "Sialan?! Ini baru saja kubenarkan selama berhari-hari!" Shaka meminta yang lainnya untuk bersiap untuk berperang. Kong dan Rogard muncul dari langit, dan kini tim Shaka berjumlah 8 orang, termasuk Shaka, melawan Rogard dan Kong.
Kong menyeringai, "Jika kau terus ke arah sana, kau akan pergi dari negeri ini!" Shaka menjawab, "Aku tahu itu!" Kong menggerakkan tangannya dan berkata dengan marah, "Kau tidak tahu, dasar bocah!"
Kong menyuruh pasukannya untuk mendarat dan memperbaiki pesawat Mighty Eagle. Para pasukannya serentak bertanya, "Lalu kenapa kau menghancurkannya?!" Kong menjawab, "Agar terlihat keren." Para pasukannya menolak memperbaiki Mighty Eagle, tapi Kong memaksa mereka untuk melakukannya atau sesuatu akan terjadi pada mereka.
Para pasukan Kong pun mulai memperbaiki Mighty Eagle. Kong menyuruh Shaka dan yang lainnya duduk, lalu dengan santai berkata, "Aku adalah kakekmu, Shaka." Shaka memasang wajah terkejut dan semua anggota nya berteriak, "APA?!"
Kong menjelaskan semuanya dari awal hingga semuanya dipahami oleh Shaka. Di tengah penjelasan, Rouge berbisik kepada Onyx, "Si monster ini adalah kakeknya?" Onyx menjawab dengan berbisik, "Kita dengar saja penjelasannya."
Rogard yang mendengar pembicaraan Rouge dan Onyx berkata, "Sepertinya ada kata-kata yang tidak mengenakkan di sini ya?" Onyx dan Rouge pun merasa terancam karena Rogard.
Setelah semuanya jelas, Shaka berkata, "Ini sulit dipercaya. Kau benar-benar kakekku?" Lalu Kong menundukkan badannya dan berkata, "Maafkan aku karena telah merahasiakan ini kepadamu. Aku merasa malu karena telah menjadi kakek yang gagal."
Shaka masih tidak percaya bahwa Kong adalah benar-benar Kakeknya, dan ia juga tidak mengerti mengapa Kong merahasiakan hal ini darinya. Lalu Shaka bertanya kepada Kong, "Lalu siapa nama orang tuaku? Aku ingin mengetahuinya."
Kong menjawab, "Nama ayahmu adalah Leonard dan ibumu adalah Serena. Ayahmu adalah pemimpin Guild Heart Wing, yang memiliki rank zero." Semua orang di lokasi tersebut benar-benar dihebohkan oleh nama-nama itu dan berteriak, "APA!!! YANG BENAR SAJA!!"
Shaka hanya terdiam dan mengeluarkan air mata karena setelah sekian lama ia akhirnya tahu nama orang tuanya. Lalu Kong berkata, "Ya, kau juga memiliki seorang kakak perempuan yang memiliki teknik yang sama seperti mu, namanya Reina."
Salah satu pasukan Kong berkata, "Reina?! Dia adalah orang terkuat nomor 2 di guild itu!!"
Shaka tersenyum dan berkata, "Hahaha, akhirnya aku bisa tahu tentang mereka." Air matanya keluar dari matanya lalu Rouge berkata, "Hei, apa yang terjadi?! Shaka adalah anak dari Leonard?" Yaso bergemetar dan berkata, "Ini sulit dipercaya?! Seorang kapten dari Guild Heart Wing memiliki seorang anak?!"
Kong berdiri lalu berkata, "Poster ksatriamu seharusnya sudah tersebar di seluruh dunia, seharusnya mereka juga sudah melihatnya." Shaka mengeluarkan air matanya sambil tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Lalu Rogard memakai topi bundarnya dan berkata, "Tuan, Anda tidak boleh menyebutkan nama itu seenaknya, Anda juga harus melihat situasinya."
Kong melihat ke sekelilingnya lalu berkata, "Oh ya, seharusnya aku melihat situasinya terlebih dahulu." Kini semua orang sedang dalam keadaan yang sangat terkejut, termasuk teman-teman Shaka.
Kong menyuruh anak buahnya memperbaiki Mighty Eagle dengan cepat, lalu Shaka berkata kepada Kong, "Aku akan membuat sebuah guild, sekarang juga." Lalu Kong berbalik dan menatap Shaka, "Apakah kau siap menjadi seorang kapten?" Shaka menganggukkan kepalanya lalu berkata, "Nama guildku adalah Red Wings!" sambil menunjuk ke arah langit.
Kong tertawa dan berkata, "Baiklah, aku akan menjadi saksi di mana kau sekarang resmi membuat sebuah guild. Aku akan memberitahukan hal ini kepada petinggi Mage Knight."
Saat hari hampir sore, Mighty Eagle sudah benar kembali dan Shaka dan Kong mengucapkan salam perpisahan. Hari ini benar-benar hari yang sangat merepotkan dan mengejutkan.
Shaka kini resmi menjadi kapten dan juga telah membentuk guild Red Wings yang kini dia telah diizinkan untuk keluar dari Negeri ohara. Di pulau bernama Verity, markas dari Guild Heart Wing yang tidak diketahui oleh siapapun, ada seorang perempuan yang mengambil sebuah koran di meja lalu membacanya.
Saat sedang membuka lembaran koran, tiba-tiba suatu poster jatuh, dan poster itu adalah milik Shaka. Perempuan itu langsung tersenyum dan berkata, "Ayah, ibu, dia berhasil!" Perempuan itu adalah Reina, kakak perempuan Shaka.
-BERSAMBUNG-
