NovelToon NovelToon
JULIA

JULIA

Status: tamat
Genre:Tamat / ketos
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Nisa saumatgerat

Sinopsi cerita
Gadis cantik yang bernama Julia anita, putri dari seorang pengusaha hebat sanjaya kusuma, diasingkan oleh keluarganya sedari kecil. Ia sedari memasuki dunia pendidikan, kedua orang tuanya, saudara ataupu saudarinya, kakek neneknya bahkan keluarga besarnya tidak mermperdulikan dirinya. Ya, walaupun secara finansial, hidunya juga ditanggung, namun biaya yang diberikan tak sama dengan saudarnnya yang lain. Ia juga tak pernah mendapat kasih sayang dan perhatian dari keluarganya.

karena merasa lelah dengan perlakuan kedua orang tuanya dan keluarganya itu, akhirnya Julia memutuskan untuk menyerah dan fokus pada hidupnya sendiri. ia berhenti mengharapkan kasih sayang keluarganya dan memilih untuk menjauh.

Lalu, bagaimanakah kisah selanjutnya ? di kepoin aja..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisa saumatgerat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19. HP bekas

Julia bukan tipikal orang yang akan mengganti barang-barangnya dengan sesuka hati. Ya mungkin karena efek yang tak pernah dipedulikan dan bahkan juga lebih mirisnya lagi anak yang penuh dengan kekurangan. Tapi karena masalah ini, Julia jadi bisa menghargai hal apapun baik itu barang ataupun makhluk hidup.

"Ck... Kamu menggunakan HP bekas..?? Ya ampun Julia..!!! Kamu berada di keluarga yang begitu kaya.

Tapi untuk handphone saja, kamu hanya mampu membeli yang bekas. Benar-benar keterlaluan.."kesal Malvin lagi. Ia menjambak-jambak rambutnya tidak mengerti. Sementara Julia hanya tersenyum miris mengasihani dirinya sendiri.

"Ya sudah ya sudah... Tidak usah pikirkan lagi.. berikan Kakak nomor telepon mu." Ujar Melvin lagi melunakkan kembali suaranya. Julia pun langsung memberikan nomor telepon kepada sang kakak, dan dengan segera Melvin menyimpan nomor telepon itu.

"Nah.. sebaiknya kita segera kembali. Oh ya kamu naik motor dek..?? Kakak antar kamu pulang terlebih dahulu ya.. ini sudah malam tak baik anak gadis berkeliaran di tengah jalan sendiri.." ujar Melvin padahal waktu masih menunjukkan jam 09.00 malam.

Julia juga bukan tipikal orang yang akan berkeliaran berlarut-larut di luar sana. Ia hanya akan keluar jika di dalam rumah Tak merasa nyaman.

" Memangnya tidak apa-apa..?? Julia bisa sendiri kok Kak.." ujar Julia lagi merasa tidak enak jika harus merepotkan Kakak sepupunya itu.

"Tidak apa-apa. Kakak tidak tenang jika kamu pulang sendiri. Kakak juga bawa motor, dan sebaiknya kita naik motor kamu saja. Karena kakak membawa motor besar. Kakak yakin pasti kamu akan mengomel panjang lebar seperti mama kompleks melihat motor Kakak itu." Ujar Melvin lagi. Memang tidak tahu kalau Julia pasti akan mengomel melihat motor gedenya.

Namun lagi-lagi sebagai seorang yang mempelajari psikologi manusia, dari cara dan tutur kata saja sudah dapat menebak kalau Julia ini pasti akan mengomelinya jika melihat atau menaiki motor gede itu. Julia pun tersenyum mendengar candaan sang kakak.

"Baiklah kalau begitu kak. Maaf Julia merepotkan ya.. lalu kalau kita naik motor Julia, terus siapa yang akan menjaga motor kakak..??" Tanya Julia lagi kepada Melvin.

"Tenang saja.. nanti motor itu akan menyusu kita dari belakang." Ujar Melvin membuat Julia berpikir ambigu.

Dan dengan segera Melvin langsung mengeluarkan hp-nya dan menghubungi seseorang untuk mengendarai motornya. Setelah itu dia langsung kembali mengarahkan pandangannya ke arah Julia.

"Sudah selesai.. ayo kita berangkat.." ujar Melvin lagi langsung menggandeng tangan adiknya. Akhirnya mereka pergi menuju di mana motor Julia terparkir. Dan sambil menunggu orang yang akan menjemput motornya. Setelah itu mereka pun langsung berangkat dan motor Melvin dibawa kembali ke rumahnya dengan perintahnya. Ia Tidak jadi membawa motor itu atau mengikuti motor Julia.

***

Sementara itu. Di keluarga Sanjaya Kusuma, keluarga itu telah lama kembali setelah sedikit Tuan Sanjaya mengeluarkan keluh kesannya di hadapan sang ayah.

Sesampainya mereka di kediaman mereka itu, ternyata mereka belum menemukan keberadaan Julia. Seketika sedikit perasaan khawatir menghinggapi hati Tuan Sanjaya kepada putrinya. Sementara nyonya Sanjaya langsung meninggalkan mobil dan pergi ke pos satpam.

"Pak..!! Apakah putriku Julia sudah kembali..??" Katanya nyonya Sanjaya kepada petugas satpam yang ada di rumahnya itu. Pak loro dan Pak siji yang mendengar penuturan dari semuanya langsung berdiri dan menghadap.

"Maaf nyonya, Nona Julia masih belum kembali." Ucap pak loro menyampaikan hal itu kepada nyonya Sanjaya. Nyonya Sanjaya pun langsung mendadak menjadi cemas.

"Baiklah kalau begitu Pak.. terima kasih ya..." Ujar nyonya Sanjaya kepada Pak satpam itu. Setelah itu langsung bergegas masuk ke dalam rumahnya.

(Julia belum kembali.. di mana dia sekarang. Sebaiknya tunggu di dalam rumah dulu deh.. barangkali yang masih bermain..) ujar maunya

Sanjaya sambil melihat jam di pergelangan tangannya yang masih menunjukkan setengah sembilan malam.

Dan seharusnya mereka juga tidak pulang secepat ini jika tidak ada masalah sedikit di antara keluarga besar itu. Akhirnya nyonya Sanjaya memutuskan untuk menunggu ditemani oleh keluarganya yang lain. Saat mereka sedang duduk menunggu, Raka membuka suaranya.

"Ma.. Apakah mama mempunyai nomor telepon Julia..?? Raka ingin menghubunginya." Ujar Raka bertanya kepada sang mama.

Karena ia sendiri Tak memiliki nomor telepon sang adik, jangankan nomor telepon mereka saja tak mendaftarkannya di grup WhatsApp keluarga mereka. Mendengar penuturan sang anak pertama, nyonya Sanjaya lagi-lagi tertampar dengan hal itu.

Tanpa menjawab, nyonya Sanjaya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya saja pertanda Ia pun tak memiliki nomor telepon anak tengahnya itu.

Mendapati kenyataan yang lain, mereka semua pun saling memandang satu sama lain. Seolah sedang menunggu bahwa salah satu diantara mereka ada yang memiliki nomor teleponnya. Ternyata Tak ada satupun di keluarga mereka yang memilikinya. Raka mengusap wajahnya dengan frustasi Begitu juga dengan kedua orang tua mereka.

"Saking tidak pedulinya kita terhadap Julia ya.. kita saja tak memiliki nomor teleponnya. Padahal itu adalah hal yang paling sepele. Tapi kita tidak mampu melakukannya.. huf..." Ujar Raka dengan wajah frustasinya itu. Mereka benar-benar sudah melangkah terlalu jauh. Saat mereka sedang hening-hamingnya, tiba-tiba suara isakan tangis terdengar.

"Hiks.. lalu bagaimana sekarang..?? Mama pun Tak memilikinya. Ternyata banyak sekali kesalahan kita kepada Julia. Hiks... Maafkan Mama nak..!!" Suasana tiba-tiba menjadi Hening.

Tak ada satupun yang bersuara Begitu juga dengan si kembar yang selalu bersuara nyaring. Mereka semua laki-laki tenggelam dalam pikiran masing-masing. Namun tak lama, suara deru motor pun terdengar dari luar.

Dan dengan cepat keluarga itu keluar dari dalam rumah dan melihat Siapa yang datang.

Di sana Mereka melihat Julia yang datang berboncengan bersama dengan seorang laki-laki. Julia turun dari motornya dan begitu juga dengan laki-laki tersebut. Raka Yang merasa khawatir kepada adik tengahnya itu langsung berjalan menghampiri mereka.

"Julia..!!!" Seru Raka dengan berjalan cepat. Sementara Julia dan lelaki tersebut membuka helm mereka. Dan tak dapat dipungkiri keluarga itu pun terkejut melihat Melvin yang telah mengantar Julia.

"Melvin..' gumam Tuan Sanjaya. Ia pun dengan segera melangkahkan kakinya menyusul Raka yang sudah lebih dulu berjalan mendekati kedua adiknya itu.

"Dari mana kalian..?? Kenapa lama sekali pulangnya..??" Tanya tuan Sanjaya kepada anak dan keponakan nya itu. Mereka bertiga pun langsung mengarahkan pandangan mereka ke arah tuan Sanjaya yang berjalan menghampiri mereka.

Sementara Julia malah menundukkan kepalanya. Ia tak berani menatap mereka semua. Seolah ia merasa bersalah karena pulang terlambat. Seolah ia menganggap dirinya adalah tamu di rumah ini, yang merasa tidak enak jika pulang lambat ketimbang para pemilik rumah.

"Kalian dari mana Lia.. dan Melvin... Kenapa bisa bareng dengan Julia..??" Tanya Raka dengan suara khawatir. Dan perasaan khawatir itu murni tanpa di buat-buat.

"Aku tadi ketemu Julia di pasar malam. Ya daripada jalan sendiri-sendiri mending jalan berdua ya kan.. julia.." jawab Melvin sambil menyenggol lengan Julia yang masih menunduk itu. Raka dan Tuan Sanjaya melihat mereka secara bergantian.

1
Mama lilik Lilik
Yo mas Yo kakak mana yang bener ,kadang paman,kadang om,kadang Tante kadang bibi,banyak banget typo mu Thor,tolong koreksi lagi sebelum di kirim
Mama lilik Lilik
siapa lagi Rizal,bukannya yang tinggal cuman pejal aja, mangkanya Thor kalo kasih nama yang bagusan dikit janan "pejal" aneh kedengarannya,maaf ya
Mama lilik Lilik
siapa Vega??
Luchi Chipoedanz Sihite
Luar biasa
Mama lilik Lilik
tersisa maksudnya bukan berbisa,emang ular berbisa,bisa aja author
𝓨𝓾𝓷𝓲
Luar biasa
Mama lilik Lilik
manggil nya kadang paman kadang om, walaupun maknanya sama,cuma pas bacanya jadi gimana gitu/Smile/
Ida Safitri
jd pgn ikutan
Mama lilik Lilik
tuan, maksudnya bukan tuhan /Chuckle/
Ita Xiaomi
Si Melvin yg sangat diharapkan keluarga dan si Julia yg tdk diharapkan keluarga. Mereka malah bersama 😁
Ita Xiaomi
Pak Dua dan pak Satu 😁
Ita Xiaomi
Maaf mau ketawa pas baca berkedok papa.
Wanita Aries
Nyesekk ehh bacanya 😔
Mama lilik Lilik
julia mungkin maksudnya
Muhamad Ichsan Ichsan
sedih bgt
Anonymous
keren
Yanni Mulyani
Wa'alaikumussalaam 😊
Atie Itachi
mengandung bawang....sampe bengkak mata nagis
Hasanah
gak ad lanjutan ap Thor, bgaimna kabar meta
Lies Atikah
kok aku ga sedih denger nya awas yuly bahaya masih mengancam dari saudara mu terutam a si meta dan mama mu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!