Namaku Anastasya Latansya tapi nenek senang memanggilku dengan panggilan Tata katanya itu singkatan namaku biar gampang untuk di sebut dan di ingat,aku anak ke empat dari empat bersaudara ya artinya aku bungsu dong
setiap anak bungsu biasanya kan di manjakan tapi tidak denganku
sejak bayi mama dan papaku tidak begitu memperdulikanku
Bahkan sejak bayi nenek yang merawatku,kata nenek mama sering kelelahan merawat ketiga anaknya karena jarakku dengan kakak perempuanku hanya berjarak beberapa bulan saja
entah mengapa seperti itu aku juga tidak mengerti
tapi apakah ini salahku?! aku tidak pernah meminta di lahirkan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 31 Pulang Bareng
Ke esokan harinya
Setelah berpamitan kepada bapak dan mencium punggung tangan bapak
"semangat belajar sayang, semoga harinya menyenangkan "ucap bapak mengusap kepala tata dengan sayang
"iya pak makasih,bapak juga semangat bekerjanya semoga hari ini pekerjaan bapak lancar seperti jalan tol" jawab Tata cekikikan
"aamiin"jawab bapak ikut tertawa mendengar ucapan putrinya itu
"assalamualaikum pak hati-hati di jalan ya ingat jangan ngebut-ngebut " ucap tata turun dari mobil bapak
"waalaikumsalam,iya sayang nanti bapak jemput ya "jawab bapak dan tata hanya mengangkat dua jempol tangannya
"dada bapak" ucap tata melambaikan tangannya pada bapak dan bapak pun membalas lambaian tangan tata
"terima kasih ya Allah karena engkau mengizinkan kami merawat dan menjaga Tata
Berikanlah hamba kesehatan juga keselamatan agar hamba bisa tetap menjaga dan membahagiakan keluarga kecil hamba " doa bapak sebelum menjalankan mobilnya
Senyumannya tak pernah luntur dari bibirnya karena tata selalu memberikan kehangatan dan ke bahagiaan untuknya dan keluarganya
"ternyata begini rasanya punya anak perempuan rasanya sangat bahagia
Melihat tawa cerianya membuat hari-hari semakin semangat " ucap bapak tersenyum senyum sendiri membayangkan tingkah lucu dan polosnya Tata
Bapak menjadi semakin semangat mencari nafkah untuk anak-anaknya juga istrinya tercinta
Disekolah Tata
"Hai Tata " teriak Dhea
"Hai Dhi, udah lama datangnya!? Yang lain mana!?" tanya tata saat sudah berada di dekat Dhea
"baru aja ta, yang lain aku juga belum melihat mereka " jawab Dhea
"oh kalau begitu yuk masuk kedalam kelas, siapa tau aja Ranum dan Karina sudah ada di kelas"ucap tata
"iya ayo" jawab Dhea menggandeng tangan Tata
Mereka berjalan ke kelas mereka sambil bercanda
"assalamualaikum " ucap Tata dan Dhea saat masuk kedalam kelas
"waalaikumsalam " jawab beberapa teman kelas Tata termasuk Ranum dan Karina
"nah kan benar yang ku bilang Mereka berdua sudah ada di dalam kelas " ucap tata pada Dhea sambil meletakkan Tasnya di bangkunya
"emangnya kenapa Ta!?" tanya Ranum karena mendengar ucapan Tata barusan
"oh itu tadi waktu di depan aku tanya ma Dhea kalian berdua udah pada datang bapa belum trus Dhea bilang di juga nggak tau
Makanya aku bilang ma Dhea siapa tau aja kalian sudah ada di dalam kelas ternyata benar " jawab Tata
"oh begitu tak kirain kenapa" jawab Ranum tersenyum pada Tata
Mereka berempat pun ngobrol sambil menunggu guru ataupun kakak kelas mereka datang kedalam kelas mereka
Tak lama kemudian kakak-kakak osis masuk kedalam kelas mereka dan menanyakan perihal tugas yang mereka berikan
Mereka semua mengeluarkan kalung permen dan buket cemilan
Tata menoleh pada Dhea yang terlihat Ragu-ragu mengeluarkan kalung permen dan buket cemilannya dari dalam tasnya
"kamu kenapa Dhe?" tanya Tata
" eng enggak papa Ta" jawab Dhea gugup
Dhea pun mengeluarkan kalung permennya juga buket cemilannya
Karena mereka duduk di depan sekali jadi mudah untuk anggota osis yang ada di kelas mereka melihat kalung permen Dhe dan Tata
"eh kalung permen apa ini ?! nggak modal banget !?" ucap salah seorang anggota osis yang bernama putri
"put kamu apa-apaan sih !?" kenzo menegur temannya itu
"apa sih zo!?" tanya putri
"kamu nggak boleh seperti itu put" jawab kenzo
"eh anak baru kamu masuk sekolah ini pakai jalur beasiswa ya!?" tanya putri yang tidak mengindahkan teguran kenzo si ketua OSIS
"i-ya kak" jawab Dhea gugup
"maaf kak ini punyaku kok "ucap Tata mengambil kalung permen Dhea dari tangan Putri
"tapi ta...." ucapan dhea terputus saat Tata menyenggol kakinya di kaki dhea
Tata menyerahkan Tote bag yang ada di bawah bangku mereka
"oh jadi punya kamu!? Trus ini apa!?" tanya putri melihat kalung permen Tata dan buket ini punya siapa !?" tanya putri
"itu punya aku juga kak" jawab Tata
"Berarti su kismin ini nggak bawa apa-apa dong!?" ucap putri menatap Dhea dengan sinis
"sudah deh put kamu ini apa-apaan sih " ucap kenzo lagi
"ada kok kak tapi tadi dhea hanya gugup aja jadi salah ambil " jawab Tata berani
"trus mana dong kalau memang ada!? Tanya putri melipat kedua tangannya di depan dadanya
"dhe ayo keluarin punya kamu!" ucap Tata pada dhea tapi Dhea bingung dengan ucapan Tata
Tata lagi-lagi menyenggol kaki dhea lalu menyerahkan Tote bag kepangkuan Dhea
Dhea pun membuka Tote bag yang di berikan Tata
Mata Dhea berkaca-kaca karena Tata teman barunya itu sudah menyelamatkan dirinya
"i-ni kak" ucap Dhea gugup lalu meletakkan kalung permen dan buket cemilan mini di atas mejanya
"nama kamu Siapa !?" tanya putri
"Dheandra Sutisna "jawab Dhea
"terus kamu namanya Siapa !?" tanya Putri kini pada Tata
"Anastasya Latansya kak ,biasa di panggil Tata" jawab tata tersenyum memperlihatkan kedua lesung pipinya
"oh begitu ya sudah "ucap putri membalikan badannya lalu bertanya pada yang lainnya
"makasih banyak ya Ta"bisik Dhea memeluk tubuh Tata dari samping
"sama-sama dhe" jawab Tata
Tingkah mereka tak lepas dari perhatian Kenzo
Kenzo tersenyum tipis sampai tidak ada yang tau jika sang ketua OSIS yang terkenal dingin itu tersenyum
"itu pasti punya anak yang menyebut namanya Tata, sungguh baik hati sekali dia" ucap kenzo dalam hatinya
Setelah semua kegiatan selesai kini mereka berempat sudah berada di kantin karena sudah jam istirahat
Kenzo dan teman-temannya duduk di bangku belakang Tata
Karena memang bangku yang tata dan teman-temannya tempati duduk bangku panjang yang menghadap kedalam tembok
" Ta kok kamu kepikiran sih biat Kalung permen dan buket cemilan dua dan itu kamu kasi namanya dhea!?" tanya Ranum
"nggak tau kemarin itu saat buat kalung permen aku liat masih ada permen beberapa bungkus yang di beli ibu belum terbuka
Juga beberapa cemilan juga masih ada jadi aku buat aja empat kalung dan juga buket cemilan dengan nama kita
Rencananya sih aku mau kasi ke kalian sebagai tanda persahabatan kita tapi ternyata Dhea membutuhkannya" jawab tata tersenyum pada teman-temannya
"wah makasih banyak ya ta,kita aja nggak kepikiran kesana " jawab Karina
"iya ta sekali lagi terimakasih banyak ya, karena kamu aku nggak di permalukan oleh kakak kelas" ucap dhea
"iya iya sudah dhe kamu kayak siapa aja,kita kan sahabat !!" jawab tata
"oh iya kamu tadi kan bilang kamu buat untuk kita-kita juga ta !? Trus punya kita di mana !?" tanya Ranum
"ada di kelas Ran" jawab Tata
"yuk kita ke kelas yuk,ini sudah hampir bel masuk berbunyi " ucap Karina mengingatkan ke tiga temannya
"oke ayo tapi kita bayar dulu "ucap Tata
"sudah ayo tadi aku sudah bayar" jawab Karina
"oh gitu ya udah ayo" jawab semuanya
Kenzo yang mendengar cerita ke empat adik kelasnya itu kembali menerbitkan senyumannya
"benar-benar anak yang baik" ucap kenzo dalam hatinya
Sesampainya di kelas tata memberikan peket cemilan untuk ketiga temannya untung saja tata membuat lebih jadi Dhea kembali mendapatkan buket cemilan dari tata
Setelah semua kegiatan di sekolah selesai kini waktunya mereka pulang
Tata yang mendapatkan chat dari bapak jika bapak sedang ada tugas tiba-tiba harus ke luar daerah tidak bisa menjemput Tata
"Ta kamu pulang sama siapa !?"tanya Karina
"belum tau Rin soalnya bapak nggak bisa jemput " jawab tata
"bagaimana kalau kita pulang barengan aja kebetulan mang udin nggak bisa jemput aku karena ikut papa ke kantor "ucap Karina
"trus kita naik apa!? Tanya tata
"kita naik angkot aja" jawab karina
"tapi aku belum pernah naik angkot sendirian " jawab tata
"kan ada dhea, Dhea kan tiap hari naik angkot jadi kita nggak usah khawatir apalagi rumah kita searah " jawab Karina
"oh iya ya, ya sudah ayo kita nunggu angkot " jawab tata
"kalau begitu aku duluan ya soalnya penjemput ku sudah datang ". ucap Ranum
"oke Ran kamu hati-hati ya" jawab tata
"iya makasih ya, kalian juga hati-hati di jalan" ucap Ranum lalu memeluk teman-temannya satu persatu lalu berjalan menuju mobil milik mamanya
Sedangkan Tata,karina dan Dhea juga naik ke angkutan umum yang kebetulan juga berhenti di belakang mobil mamanya Ranum
.ngga pernah brfikir kah kluarga hancur karena ada anak yg tersakiti oleh mereka
..