Serasa Anak Tiri Di Keluarga Kandungku

Serasa Anak Tiri Di Keluarga Kandungku

Episode 1 Bagai Anak tiri

Sebelum aku menceritakan kisahku kenalkan namaku Anastasya Latansya namun nenek senang memanggilku dengan panggilan Tata katanya gampang di ucapan dan gampang untuk di ingat

nenek dan kakek Sangat menyayangiku, setiap pagi kakek akan mengajakku ke kebun dengan memboncengku dengan sepeda tuanya

Namun aku sangat bahagia tapi itu tidak berlangsung lama karena kakek pergi meninggalkanku dan nenek untuk selamanya

Kakek menderita sakit sesak nafas waktu itu aku belum mengerti tentang semuanya yang aku tau saat itu kesedihan yang mendalam karena ditinggalkan oleh sang kakek cinta pertamaku

Mengapa aku mengatakan jika kakek adalah cinta pertamaku bukan papaku karena papa dan mamaku tidak pernah menganggapku ada

Sekarang ini usiaku baru delapan tahun dan aku sekarang duduk di kelas 2 Sekolah dasar sama seperti kakak perempuanku kak Aisyah Rani namun aku di sekolahkan di sekolah biasa yang ada di kampung sedangkan ketiga kakakku bersekolah di sekolah favorit yang ada di daerah kami

Kakak pertamaku bernama Alfiansyah dia sekarang duduk di kelas 6 sekolah dasar sedangkan kakak ke-duaku bernama Aldiansyah duduk dikelas 4 sekolah dasar

Ketiga kakakku selalu mendapatkan apa yang mereka inginkan mama dan papa selalu menurutinya sedangkan aku menyentuh mainan mereka saja pasti langsung kena marah

pernah sekali nenek menitipkan aku di rumah papa dan mama karena nenek harus kerumah keluarga yang sedang kemalangan nenek nginap disana

Nenek di rumah keluarganya seminggu lamanya dan seminggu itu juga aku di rumah mereka

"kamu tidur disini " ucap mama membuka sebuah kamar kecil yang serupa dengan gudang

"tapi disini banyak barang-barangnya ma"jawabku

"kalau kamu tidak mau tidur disini kamu pulang saja kerumah nenek dan kamu tinggal di sana sendirian " ucap papa

"tapi kan tata bisa tidur bareng kak Aisyah " jawabku

"enak aja aku nggak mau ma , nanti kamarku bau kalau dia ikut tidur di kamarku" jawab kak Aisyah

"tidak usah banyak membantah kamu bersihkan saja tempat itu"ucap papa berkacak pinggang

Mau tidak mau aku pun membersihkan kamar itu Disana ada ranjang kecil

Dengan susah payah menggeser benda-benda yang ada di dalam kamar itu

"dek sini abang bantu" ucap kakak pertamaku kak Alfian

Aku tersenyum bahagia karena kakakku yang terlihat tidak peduli mau membantuku

"makasih bang" jawabku

"iya cepetan abang mau pergi kerumah teman ini" jawab abangku

Dan kami pun saling bahu membahu menata ruangan itu sampai rapi dan layak di sebut kamar

Di dalam kamar itu ada sebuah lemari dua pintu tapi pintunya sudah rusak sebelahnya

"dek ini pintunya di lepas aja ya takut nanti terlepas dan mengenaimu"ucap bang alfi

"iya bang,tapi apa abang bisa melepaskannya !?" tanyaku

"ya kamu bantu dong" jawabnya ketus

Kami pun melepaskannya dan daun pintu lemari itu bang alfi simpan di belakang lemari karena katanya mama atau papa mencarinya aku tidak perlu repot lagi mencarinya keluar

"alfi apa yang kamu lakukan disini!?" tiba-tiba saja mama datang dan Untung saja semua sudah selesai kami rapikan

"lagi cari mainan alfi ma kata si didot ingin meminjamnya " jawab bang alfi berbohong pada mama

"trus kenapa kamu berkeringat seperti ini!?" tanya mama lagi

"ya berkeringatlah ma kan disini hawanya panas mana tidak ada kipas angin lagi" jawab bang alfi lagi

"jangan-jangan kamu bantu si tata untuk rapikan tempat ini" ucap mama seperti tidak percaya dengan ucapan bang alfi

"ogah banget bantu-bantu dia, emangnya aku nggak punya kerjaan lain?!" jawab bang alfi lagi

Aku hanya menundukkan kepala dan mengucapkan kata terima kasih dalam hati untuk bang alfi

"sudah ah ma alfi mau kerumah didot" ucap bang alfi lalu keluar dari kamarku ini

"eh dengar ya sekarang kamu kedapur buat makan siang ini sudah jam berapa membenahi kamar kecil saja lama banget " ucap mama

"tapi ma tata masih capek" jawab ku

"alah itu alasan kamu saja "ucap mama menoyor kepalaku

Tidak mau mama semakin marah aku segera kedapur dan membuka kulkas dan melihat apa saja yang bisa aku masak

Untung saja aku sering membantu nenek memasak dan saat nenek kekebun aku akan buatkan makan siang dan membawakannya kekebun

Aku memasak apa yang aku tau saja

Kulihat di kulkas ada ikan dan juga sayur kangkung juga sayur tauge

Ku buatkan saja tumis kangkung dan tauge dan ikannya aku goreng saja

Ku buatkan juga sambel terasi untuk pelengkapnya

"emmm aku jadi lapar mencium bau masakanku sendiri " ucapku terkekeh sendiri karena perutku sudah berbunyi tanda sudah diminta untuk segera di isi

"em apa sudah masak semua !?" tanya mama saat masuk kedapur menemuiku

"iya ma" jawabku

"pa ,aish ,aldi alfi ayo makan" teriak mama Dengan suara kencannya

Papa dan ketiga kakakku pun datang kemeja makan mereka mengambil tempat duduk mereka masing-masing

"mau apa kamu!?" tanya mama saat aku menarik kursi untuk duduk

"enggak enggak sana kamu" jawab mama mengusirku

"tapi tata juga lapar ma" ucapku

"kamu makan setelah kami selesai makan" jawab mama

Aku hanya menundukkan kepala lalu berjalan ke kamarku

Ku rebahkan tubuhku yang sangat lelah dan menahan rasa lapar tapi apa boleh buat aku tidak bisa segera makan karena mama melarangnya

"nenek kakek tata kangen,kapan nenek pulang" gumamku

jika saja aku bersama nenek aku tidak akan merasa lapar seperti ini karena jika aku lapar dan nenek tidak ada aku akan masak untuk diriku sendiri atau nenek menyimpankan makanan sebelum dia pergi bekerja di kebun

"mungkin lebih baik aku pel lantai kamar aja ini masih sangat berdebu " ucap ku pada diriku sendiri

Aku pun keluar dari kamar dan berjalan kebelakang kedapur untuk mengambil alat pel yang aku lihat tadi ada di dekat kamar mandi

Aku melewati meja makan dan aku melihat mereka masih makan

"he tata sini bereskan meja makan" ucap mama lalu meninggalkan meja makan di ikuti oleh papa dan ketiga kakakku

Aku pun mendekati meja makan berharap bisa segera makan

Sampai di meja makan aku melihat disana yang tersisa hanya kuah sayur itupun tidak banyak dan juga tulang ikan dan kepalanya

Ada juga sisa sambelnya

Aku menitikkan air mata karena begitu banyaknya makanan yang aku masak namun yang tersisa hanya itu saja

Aku menghapus air mataku lalu mengambil nasi di pemanas

Tidak mungkinkan aku tidak makan

setelah mengambil nasi kutuangkan kuah sayur ke mangkuk sambel lalu mengaduknya lalu menuangkannya kedalam piring nasiku

Kuaduk nasiku agar merata dengan kuah sayur dan sambel

setelah membaca doa ku suapkan makananku,air mataku menetes tanpa permisi

Kulihat piring bekas makan bang alfi ternyata ikannya masih banyak dagingnya yang tersisa juga ada sambelnya

Kutarik piring makan bang alfi dan mulai memakan ikan yang ada di piring bang Alfi

"apa kebiasaan bang alfi jika makan selalu nyisain makanannya !? "tanyaku pada diriku sendiri karena hanya piring bang Alfi yang ada sisa makanannya sedangkan yang lain piringnya bersih yang tersisa hanya tulang ikan saja

"Alhamdulillah ya Allah hari ini masih bisa makan"ucap ku setelah makananku habis di piring

Setelah makan aku membersihkan meja dan mencuci piring bekas makan juga peralatan dapur yang aku pakai tadi

Setelah cuci piring aku segera membersihkan ruangan makan karena di bawah meja makan banyak nasi yang berjatuhan

Setelah menyapu dan mengepel lantainya aku lanjut membawa alat pel ke kamarku dan mulai mengepel lantai kamarku

"lelahnya" ucapku merebahkan tubuhku yang terasa Lelah seharian bekerja membersihkan kamar

"astaghfirullah aku belum sholat dhuhur " aku bergegas bangun dan kekamar mandi yang ada di samping kamarku

Aku membersihkan diri dan berwudhu

Aku menjalankan kewajibanku,nenek tidak akan menerima alasan dan akan marah jika aku lupa kewajibanku

Mampir disini juga ya di karya baru ku

Aku menuangkan semua saat ada ide di kepalaku takutnya hilang begitu saja idenya

Doakan mak othor ya bisa lanjutkan cerita ini sampai tamat🙏🏻🙏🏻

Jangan lupa like komen dan dukungannya ya🥰🥰😘😘

Terpopuler

Comments

Ulufi Dewi

Ulufi Dewi

baru baca dah emosi jiwa emang nya bapak nya diam aja anak tidur dgudang

2024-11-21

1

💞🅒🅗🅐🅝🅣🅘🅚༊⃝𖥯

💞🅒🅗🅐🅝🅣🅘🅚༊⃝𖥯

mampir ka kayaknya seru...
tapi bab pertama saja nyesek & bikin emosi jiwa..

2024-11-13

1

martina melati

martina melati

kyk gk percaya ortu kadung koq tega dg anakny

2024-08-12

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Bagai Anak tiri
2 Episode 2 aku juga anak mama kan?
3 episode 3 Kabar kematian nenek
4 Episode 4 Tangisan pilu Tata
5 Episode 5 berkemas
6 Episode 6 Ditinggalkan
7 Episode 7 Rezeki Anak Sholehah
8 Episode 8 Tata bukan pembantu
9 Episode 9 Tidur di kebun
10 Episode 10 Sebenarnya Tata anak siapa?
11 Episode 11 Baju bekas
12 Episode 12 Tata Demam
13 Episode 13 Tata demam 2
14 Episode 14 Tata dirawat
15 Episode 15 Terbuat dari apa hati mereka
16 Episode 16 Tata pulang
17 Episode 17 kenapa kalian taga
18 Episode 18 Tata sang juara
19 Episode 19 kado istimewa dari Alfi
20 Episode 20 kebahagiaan Tata
21 Episode 21 Menjadi orang asing
22 Episode 22 Tata nggak sengaja
23 Episode 23 Tata kecewa lagi
24 Episode 24 Rencana pindah
25 Episode 25 pindah
26 Episode 26 Rumah baru
27 Episode 27 Bahagia itu sederhana
28 Episode 28 keluarga satu-satunya
29 Episode 29 Hari pertama sekolah
30 Episode 30 Cerita Tata
31 Episode 31 Pulang Bareng
32 Episode 32 Aisyah bikin ulah
33 Episode 33 Bertemu Mantan
34 Episode 34 Papa Berubah
35 Episode 35 Mama rima curiga
36 Episode 36 Kemarahan Alfian
37 Episode 37 Rina keguguran
38 Episode 38 Kenyataan yang pedih
39 Episode 39 jangan bangunkan macan betina
40 Episode 40
41 episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 episode 48 Jika ada kesempatan
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54 Kita kan BESTie !!
55 Episode 55 Gagal di culik
56 Episode 56
57 Episode 56
58 Episode 58 Lamaran
59 Episode 59 Menikah
60 Episode 60Bulan Madu
61 Episode 61
62 episode 62 di usir
63 Episode 63 Pergi
64 Episode64 Tempat tinggal baru
65 Episode 65 teringat masa lalu
66 Episode 66 mulai jualan
67 Episode 67
68 episode 68
69 Episode 69
70 episode 70
71 Episode 71 Aditya dan Raditya
72 Episode 72 Bertemu mama Rima
73 Episode 73 Radit di rawat
74 Episode 74 Siapa Raditya?
75 Episode 75 membujuk Raditya
76 Episode 76 keputusan mama rima
77 Episode 77 ke kota X
78 Episode 78 Bahagia itu sederhana
79 Episode 79 Ngidam bakso
80 Episode 80 Panik
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Episode 1 Bagai Anak tiri
2
Episode 2 aku juga anak mama kan?
3
episode 3 Kabar kematian nenek
4
Episode 4 Tangisan pilu Tata
5
Episode 5 berkemas
6
Episode 6 Ditinggalkan
7
Episode 7 Rezeki Anak Sholehah
8
Episode 8 Tata bukan pembantu
9
Episode 9 Tidur di kebun
10
Episode 10 Sebenarnya Tata anak siapa?
11
Episode 11 Baju bekas
12
Episode 12 Tata Demam
13
Episode 13 Tata demam 2
14
Episode 14 Tata dirawat
15
Episode 15 Terbuat dari apa hati mereka
16
Episode 16 Tata pulang
17
Episode 17 kenapa kalian taga
18
Episode 18 Tata sang juara
19
Episode 19 kado istimewa dari Alfi
20
Episode 20 kebahagiaan Tata
21
Episode 21 Menjadi orang asing
22
Episode 22 Tata nggak sengaja
23
Episode 23 Tata kecewa lagi
24
Episode 24 Rencana pindah
25
Episode 25 pindah
26
Episode 26 Rumah baru
27
Episode 27 Bahagia itu sederhana
28
Episode 28 keluarga satu-satunya
29
Episode 29 Hari pertama sekolah
30
Episode 30 Cerita Tata
31
Episode 31 Pulang Bareng
32
Episode 32 Aisyah bikin ulah
33
Episode 33 Bertemu Mantan
34
Episode 34 Papa Berubah
35
Episode 35 Mama rima curiga
36
Episode 36 Kemarahan Alfian
37
Episode 37 Rina keguguran
38
Episode 38 Kenyataan yang pedih
39
Episode 39 jangan bangunkan macan betina
40
Episode 40
41
episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
episode 48 Jika ada kesempatan
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54 Kita kan BESTie !!
55
Episode 55 Gagal di culik
56
Episode 56
57
Episode 56
58
Episode 58 Lamaran
59
Episode 59 Menikah
60
Episode 60Bulan Madu
61
Episode 61
62
episode 62 di usir
63
Episode 63 Pergi
64
Episode64 Tempat tinggal baru
65
Episode 65 teringat masa lalu
66
Episode 66 mulai jualan
67
Episode 67
68
episode 68
69
Episode 69
70
episode 70
71
Episode 71 Aditya dan Raditya
72
Episode 72 Bertemu mama Rima
73
Episode 73 Radit di rawat
74
Episode 74 Siapa Raditya?
75
Episode 75 membujuk Raditya
76
Episode 76 keputusan mama rima
77
Episode 77 ke kota X
78
Episode 78 Bahagia itu sederhana
79
Episode 79 Ngidam bakso
80
Episode 80 Panik

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!