Serasa Anak Tiri Di Keluarga Kandungku
Sebelum aku menceritakan kisahku kenalkan namaku Anastasya Latansya namun nenek senang memanggilku dengan panggilan Tata katanya gampang di ucapan dan gampang untuk di ingat
nenek dan kakek Sangat menyayangiku, setiap pagi kakek akan mengajakku ke kebun dengan memboncengku dengan sepeda tuanya
Namun aku sangat bahagia tapi itu tidak berlangsung lama karena kakek pergi meninggalkanku dan nenek untuk selamanya
Kakek menderita sakit sesak nafas waktu itu aku belum mengerti tentang semuanya yang aku tau saat itu kesedihan yang mendalam karena ditinggalkan oleh sang kakek cinta pertamaku
Mengapa aku mengatakan jika kakek adalah cinta pertamaku bukan papaku karena papa dan mamaku tidak pernah menganggapku ada
Sekarang ini usiaku baru delapan tahun dan aku sekarang duduk di kelas 2 Sekolah dasar sama seperti kakak perempuanku kak Aisyah Rani namun aku di sekolahkan di sekolah biasa yang ada di kampung sedangkan ketiga kakakku bersekolah di sekolah favorit yang ada di daerah kami
Kakak pertamaku bernama Alfiansyah dia sekarang duduk di kelas 6 sekolah dasar sedangkan kakak ke-duaku bernama Aldiansyah duduk dikelas 4 sekolah dasar
Ketiga kakakku selalu mendapatkan apa yang mereka inginkan mama dan papa selalu menurutinya sedangkan aku menyentuh mainan mereka saja pasti langsung kena marah
pernah sekali nenek menitipkan aku di rumah papa dan mama karena nenek harus kerumah keluarga yang sedang kemalangan nenek nginap disana
Nenek di rumah keluarganya seminggu lamanya dan seminggu itu juga aku di rumah mereka
"kamu tidur disini " ucap mama membuka sebuah kamar kecil yang serupa dengan gudang
"tapi disini banyak barang-barangnya ma"jawabku
"kalau kamu tidak mau tidur disini kamu pulang saja kerumah nenek dan kamu tinggal di sana sendirian " ucap papa
"tapi kan tata bisa tidur bareng kak Aisyah " jawabku
"enak aja aku nggak mau ma , nanti kamarku bau kalau dia ikut tidur di kamarku" jawab kak Aisyah
"tidak usah banyak membantah kamu bersihkan saja tempat itu"ucap papa berkacak pinggang
Mau tidak mau aku pun membersihkan kamar itu Disana ada ranjang kecil
Dengan susah payah menggeser benda-benda yang ada di dalam kamar itu
"dek sini abang bantu" ucap kakak pertamaku kak Alfian
Aku tersenyum bahagia karena kakakku yang terlihat tidak peduli mau membantuku
"makasih bang" jawabku
"iya cepetan abang mau pergi kerumah teman ini" jawab abangku
Dan kami pun saling bahu membahu menata ruangan itu sampai rapi dan layak di sebut kamar
Di dalam kamar itu ada sebuah lemari dua pintu tapi pintunya sudah rusak sebelahnya
"dek ini pintunya di lepas aja ya takut nanti terlepas dan mengenaimu"ucap bang alfi
"iya bang,tapi apa abang bisa melepaskannya !?" tanyaku
"ya kamu bantu dong" jawabnya ketus
Kami pun melepaskannya dan daun pintu lemari itu bang alfi simpan di belakang lemari karena katanya mama atau papa mencarinya aku tidak perlu repot lagi mencarinya keluar
"alfi apa yang kamu lakukan disini!?" tiba-tiba saja mama datang dan Untung saja semua sudah selesai kami rapikan
"lagi cari mainan alfi ma kata si didot ingin meminjamnya " jawab bang alfi berbohong pada mama
"trus kenapa kamu berkeringat seperti ini!?" tanya mama lagi
"ya berkeringatlah ma kan disini hawanya panas mana tidak ada kipas angin lagi" jawab bang alfi lagi
"jangan-jangan kamu bantu si tata untuk rapikan tempat ini" ucap mama seperti tidak percaya dengan ucapan bang alfi
"ogah banget bantu-bantu dia, emangnya aku nggak punya kerjaan lain?!" jawab bang alfi lagi
Aku hanya menundukkan kepala dan mengucapkan kata terima kasih dalam hati untuk bang alfi
"sudah ah ma alfi mau kerumah didot" ucap bang alfi lalu keluar dari kamarku ini
"eh dengar ya sekarang kamu kedapur buat makan siang ini sudah jam berapa membenahi kamar kecil saja lama banget " ucap mama
"tapi ma tata masih capek" jawab ku
"alah itu alasan kamu saja "ucap mama menoyor kepalaku
Tidak mau mama semakin marah aku segera kedapur dan membuka kulkas dan melihat apa saja yang bisa aku masak
Untung saja aku sering membantu nenek memasak dan saat nenek kekebun aku akan buatkan makan siang dan membawakannya kekebun
Aku memasak apa yang aku tau saja
Kulihat di kulkas ada ikan dan juga sayur kangkung juga sayur tauge
Ku buatkan saja tumis kangkung dan tauge dan ikannya aku goreng saja
Ku buatkan juga sambel terasi untuk pelengkapnya
"emmm aku jadi lapar mencium bau masakanku sendiri " ucapku terkekeh sendiri karena perutku sudah berbunyi tanda sudah diminta untuk segera di isi
"em apa sudah masak semua !?" tanya mama saat masuk kedapur menemuiku
"iya ma" jawabku
"pa ,aish ,aldi alfi ayo makan" teriak mama Dengan suara kencannya
Papa dan ketiga kakakku pun datang kemeja makan mereka mengambil tempat duduk mereka masing-masing
"mau apa kamu!?" tanya mama saat aku menarik kursi untuk duduk
"enggak enggak sana kamu" jawab mama mengusirku
"tapi tata juga lapar ma" ucapku
"kamu makan setelah kami selesai makan" jawab mama
Aku hanya menundukkan kepala lalu berjalan ke kamarku
Ku rebahkan tubuhku yang sangat lelah dan menahan rasa lapar tapi apa boleh buat aku tidak bisa segera makan karena mama melarangnya
"nenek kakek tata kangen,kapan nenek pulang" gumamku
jika saja aku bersama nenek aku tidak akan merasa lapar seperti ini karena jika aku lapar dan nenek tidak ada aku akan masak untuk diriku sendiri atau nenek menyimpankan makanan sebelum dia pergi bekerja di kebun
"mungkin lebih baik aku pel lantai kamar aja ini masih sangat berdebu " ucap ku pada diriku sendiri
Aku pun keluar dari kamar dan berjalan kebelakang kedapur untuk mengambil alat pel yang aku lihat tadi ada di dekat kamar mandi
Aku melewati meja makan dan aku melihat mereka masih makan
"he tata sini bereskan meja makan" ucap mama lalu meninggalkan meja makan di ikuti oleh papa dan ketiga kakakku
Aku pun mendekati meja makan berharap bisa segera makan
Sampai di meja makan aku melihat disana yang tersisa hanya kuah sayur itupun tidak banyak dan juga tulang ikan dan kepalanya
Ada juga sisa sambelnya
Aku menitikkan air mata karena begitu banyaknya makanan yang aku masak namun yang tersisa hanya itu saja
Aku menghapus air mataku lalu mengambil nasi di pemanas
Tidak mungkinkan aku tidak makan
setelah mengambil nasi kutuangkan kuah sayur ke mangkuk sambel lalu mengaduknya lalu menuangkannya kedalam piring nasiku
Kuaduk nasiku agar merata dengan kuah sayur dan sambel
setelah membaca doa ku suapkan makananku,air mataku menetes tanpa permisi
Kulihat piring bekas makan bang alfi ternyata ikannya masih banyak dagingnya yang tersisa juga ada sambelnya
Kutarik piring makan bang alfi dan mulai memakan ikan yang ada di piring bang Alfi
"apa kebiasaan bang alfi jika makan selalu nyisain makanannya !? "tanyaku pada diriku sendiri karena hanya piring bang Alfi yang ada sisa makanannya sedangkan yang lain piringnya bersih yang tersisa hanya tulang ikan saja
"Alhamdulillah ya Allah hari ini masih bisa makan"ucap ku setelah makananku habis di piring
Setelah makan aku membersihkan meja dan mencuci piring bekas makan juga peralatan dapur yang aku pakai tadi
Setelah cuci piring aku segera membersihkan ruangan makan karena di bawah meja makan banyak nasi yang berjatuhan
Setelah menyapu dan mengepel lantainya aku lanjut membawa alat pel ke kamarku dan mulai mengepel lantai kamarku
"lelahnya" ucapku merebahkan tubuhku yang terasa Lelah seharian bekerja membersihkan kamar
"astaghfirullah aku belum sholat dhuhur " aku bergegas bangun dan kekamar mandi yang ada di samping kamarku
Aku membersihkan diri dan berwudhu
Aku menjalankan kewajibanku,nenek tidak akan menerima alasan dan akan marah jika aku lupa kewajibanku
Mampir disini juga ya di karya baru ku
Aku menuangkan semua saat ada ide di kepalaku takutnya hilang begitu saja idenya
Doakan mak othor ya bisa lanjutkan cerita ini sampai tamat🙏🏻🙏🏻
Jangan lupa like komen dan dukungannya ya🥰🥰😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Ulufi Dewi
baru baca dah emosi jiwa emang nya bapak nya diam aja anak tidur dgudang
2024-11-21
1
💞🅒🅗🅐🅝🅣🅘🅚༊⃝𖥯
mampir ka kayaknya seru...
tapi bab pertama saja nyesek & bikin emosi jiwa..
2024-11-13
1
martina melati
kyk gk percaya ortu kadung koq tega dg anakny
2024-08-12
1