NovelToon NovelToon
Perjalanan Cinta Dokter Zonya

Perjalanan Cinta Dokter Zonya

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Paksaan Terbalik / Menikah Karena Anak / 续弦
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.5
Nama Author: Ratu jagad 02

9

Pernikahan adalah cita-cita semua orang, termasuk Dokter Zonya. Namun apakah pernikahan masih akan menjadi cita-cita saat pernikahan itu sendiri terjadi karena sebuah permintaan. Ya, Dokter Zonya terpaksa menikah dengan laki-laki yang merupakan mantan Kakak Iparnya atas permintaan keluarganya, hanya agar keponakannya tidak kekurangan kasih sayang seorang Ibu. Alasan lain keluarganya memintanya untuk menggantikan posisi sang Kakak adalah karena tidak ingin cucu mereka diasuh oleh orang asing, selain keluarga.

Lalu bagaimana kehidupan Dokter Zonya selanjutnya. Ia yang sebelumnya belum pernah menikah dan memiliki anak, justru dituntut untuk mengurus seorang bayi yang merupakan keponakannya sendiri. Akankah Dokter Zonya sanggup mengasuh keponakannya tersebut dan hidup bersama mantan Kakak Iparnya yang kini malah berganti status menjadi suaminya? Ikuti kisahnya

Ig : Ratu_Jagad_02

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratu jagad 02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

Mobil Zonya kembali tiba di pelataran rumah. Ia membuka pintu mobil, diikuti Mbok Ijah yang menggendong Naina yang sudah terlelap. Seketika dahi Zonya mengernyit saat melihat ada mobil asing di sana

"Mobil siapa, Mbok?" tanya Zonya, berpikir bahwa Mbok Ijah tahu, sebab wanita itu sudah lama bekerja di keluarga Sean

"Sepertinya, ini mobil Nyonya Sinta, Nya"

"Mamanya Mas Sean?"

"Iya Nya"

"Kalau begitu, Mbok tolong langsung bawa Nai ke kamar ya, Mbok"

"Siap Nya"

Zonya langsung melangkah masuk. Begitu masuk, dapat ia lihat keberadaan Nyonya Sinta di ruang tamu yang tengah bersedekap dada meneliti penampilannya dari atas sampai bawah, membuat Zonya juga ikut memperhatikan dirinya, takut kalau ada yang salah dari penampilannya

"Pulang sore, dandanan seperti gadis ABG, anak diurus orang" cibir Nyonya Sinta "Kau lupa bahwa sudah menikah? Ini bukan lagi waktunya untukmu berpakaian mewah seperti gadis-gadis ABG" cecarnya

Zonya menghela napas kasar dan ikut bergabung bersama Nyonya Sinta "Mbak... Tolong bawakan minum untuk tamu kita" seru Zonya

"Aku ini mertuamu, bukan tamu"

"Tapi ini rumah Mas Sean, suamiku. Dan kau datang ke mari hanya sebagai tamu, jadi mohon jaga batasanmu, Nyonya Sinta. Lagipula, apa tadi, mertua? Hahaha... Kau tahu, aku bahkan merasa bukan sedang menamukan mertua, tapi nenek sihir" ucap Zonya sarkas

"Kau!" emosi Nyonya Sinta sudah memuncak mendengar Zonya mengatainya nenek sihir

"Kenapa, tidak terima aku katakan nenek sihir? Ahhh iya, kau memang cukup pantas disebut nenek lampir, atau suketi, atau mungkin nyi jantur, atau..."

"Tutup mulutmu!" Nyonya Sinta sudah bangkit dari duduknya dengan jari telunjuk yang ia acungkan pada Zonya "Dengar, kalau sampai Sean tahu kelakuanmu padaku, maka aku yakin dia tidak akan mengampunimu"

"Dan kalau Mas Sean tahu kelakuan Ibunya pada istri tercintanya dulu, Kak Nasila. Maka aku yakin, dia akan marah besar, atau bahkan tidak mau menganggapmu ibunya lagi. Bagaimana, ancaman siapa yang lebih mematikan?" tantang Zonya

Wajah Nyonya Sinta sudah memerah menahan amarah. Ia menurunkan jari telunjuknya dan langsung mengambil tas jinjingnya, lalu pergi dari sana dengan menghentak-hentakkan kedua kakinya kesal

Zonya tersenyum tipis saat melihat Nyonya Sinta melangkah menuju pintu utama "Oke, pertunjukan selanjutnya akan segera dimulai. Satu... Dua... Ti..."

"Mama!"

Deg

Nyonya Sinta menghentikan langkahnya saat melihat wajah dingin putranya berangsur masuk dan mendekat padanya. Meski belum berucap, tapi nada suara sang putra sudah terdengar bahwa laki-laki yang ia lahirkan dua puluh sembilan tahun yang lalu itu tidak menyimpan nada bersahabat untuknya

"Se-Sean..."

"Jelaskan padaku, kenapa Zoe selalu mengait-ngaitkan kematian Nasila dengan Mama. Ada apa ini sebenarnya Ma?"

Nyonya Sinta berbalik dan kembali melihat Zonya. Wajahnya kembali geram saat melihat wajah menantu mudanya tampak menunjukkan senyum mengejek. Ia bersumpah demi langit dan bumi, bahwa manusia yang paling ia benci di muka bumi ini adalah Zonya Putri Nugroho, tidak ada yang lain

"Jelaskan padaku, Ma"

"Sean... Kau percaya pada Mama 'kan?"

"Jelaskan Ma"

Nyonya Sinta meneguk ludahnya kasar. Bagaimanapun, ia tahu seperti apa putranya jika marah. Karena selama puluhan tahun ia telah hidup bersama suaminya, Tuan Boris. Dimana semua tingkah Tuan Boris benar-benar menurun pada putra mereka. Jujur, Nyonya Sinta tidak bisa membayangkan akan terjadi seperti apa jika ia menjelaskan semuanya

"Kenapa Tante, bukankah tadi Tante ingin mengadukanku pada Mas Sean, maka katakanlah sekarang" Zonya berangsur mendekat dan berdiri disamping Sean, berhadapan dengan Nyonya Sinta "Apakah perlu aku yang menjelaskan bahwa Tante adalah orang yang sangat memaksa agar Kak Nasila hamil, padahal Tante sendiri tahu bahwa penyakit gagal ginjal adalah salah satu penyakit yang paling tidak disarankan untuk hamil"

"Benar itu Ma?" tanya Sean lirih, tapi sarat akan ancaman

"Tidak... Sean dengarkan Mama dulu"

"Kau telah menghancurkan hidup putramu secara nyata Tante. Kau membunuh cintanya, kau pula yang membuat anaknya menderita karena karena harus tumbuh tanpa kasih sayang Mamanya. Kau menghancurkan rumah tangga putra yang paling kau sayangi tanpa sisa" ucap Zonya, seakan ia benar-benar bahagia melihat wajah Nyonya Sinta yang sudah berderai air mata

"Sean..." Mama Sinta melangkah perlahan mendekati putranya. Sungguh, ia tidak akan sanggup menanggung kemarahan putranya, ia tidak akan sanggup

"Aku sangat menyayangi Mama" ucap Sean lirih dengan kepala tertunduk. Lalu kemudian ia mengangkat pandangannya dengan wajah yang sudah memerah "Tapi kenapa Ma, kenapa Mama tega menghancurkan hidupku? Aku sudah katakan sejak awal bahwa aku tidak mengharapkan anak dalam rumah tanggaku. Cukup aku dan Sila-ku, aku sudah cukup hanya dengan kami berdua saja Ma. Aku lebih baik dianggap sebagai laki-laki tidak sempurna karena tidak memiliki keturunan, asalkan istriku bisa bertahan di sisiku" teriak Sean

"Sean..."

"Aku tidak pernah menduga kalau Mama yang paling aku cintai, paling aku hormati, dengan tega menghancurkan kebahagiaanku"

"Tidak Sean..."

"Mama bukan hanya menghancurkanku, tapi juga putriku. Berbulan-bulan aku memusuhinya karena berpikir kehadirannya adalah petaka yang membuat istriku tiada. Tapi ternyata, kehadirannya sendiri 'pun atas perbuatan Mama. Dia tidak bersalah Ma, anakku tidak bersalah"

"Dengarkan Mama dulu Sean, Mama mohon"

"Pergi Ma!"

"Sean..."

"Pergi!"

Nyonya Sinta melangkah pergi dengan air mata yang membanjiri pipinya. Sedangkan Sean, laki-laki itu langsung bergegas masuk ke kamarnya dan membanting pintu dengan begitu keras. Seolah mewakili perasaannya yang begitu amat sakit dan malu. Sakit karena tahu bahwa Mamanya adalah penyebab kematian istrinya, malu karena ia pernah memusuhi anaknya sendiri, bayi suci yang tidak berdosa harus menanggung kebencian darinya selama enam bulan lamanya

"Papa mohon maafkan Papa Nai" lirihnya

Sedangkan di sisi lain, Zonya menatap kepergian Sean dengan tatapan nanar. Ia melirik ke belakang, melihat mobil Nyonya Sinta yang berangsur keluar dari halaman rumahnya, lalu kembali berbalik dan melihat pintu kamar Sean yang tertutup rapat

"Aku tidak ingin menepatkan kalian dalam posisi ini. Aku tidak ingin lebih banyak orang yang merasakan kekecewaan terhadap keluarganya sendiri seperti apa yang aku rasakan. Tapi tindak kejahatan, memang selalu harus mendapat ganjaran" ucap Zonya. Ia menghela napas dalam "Nyatanya, menunggu azab Tuhan turun itu membutuhkan waktu, dan aku bukan orang yang sabar. Maafkan aku karena menghancurkan hubungan kalian"

"Nyonya..."

Zonya menatap Mbok Ijah "Iya Mbok?"

"Terima kasih sudah meluruskan kesalahpahaman Tuan pada Non Nai"

"Sama-sama, Mbok. Lagipula aku tidak mungkin membiarkan keponakanku merasakan sakit yang aku rasakan. Aku tahu rasanya tidak diinginkan, dan itu sangat sakit. Meskipun sekarang Nai masih belum merasakan sakitnya karena dia masih kecil, tapi kekurangan kasih sayang akan berdampak pada pribadinya suatu saat nanti"

1
Gina Safitri
Luar biasa
Mutiara Syarifatul amanah
bagus zonya jangan hiraukan si sendok
Mutiara Syarifatul amanah
adakah seorang ayah yang tidak mengharapkan kehadiran seorang anak...? sungguh tidak masuk akal alasan Sean jika memang dia mencintai istrinya....
Mei Mei
Luar biasa
Wayan Suryani
katanya dokter msk dak tau kalo anaknya panastdk msk akal
Diah Ayu Mufitasari: Cowok di sampul itu nama aslinya siapa sih?
total 1 replies
ayu eka2169
Luar biasa
aca
katanya dokter tp kek gk punya ilmu
𝐵💞𝓇𝒶𝒽𝒶𝑒🎀
di novel liat bayangan orang mati apalagi orang terdekat biasanya b aja cenderung seneng klu di dunia nyata jangankan seneng menetap ditempat aja blm tentu kerna udh pasti lari duluan😭😭
𝐵💞𝓇𝒶𝒽𝒶𝑒🎀: kan😭😭😭🤣
Queenaa: Iya ya kak.
Kalo di dunia nyata mah ngga bakal bisa bergerak dari satu tempat, bahkan buat napas aja susah😀
total 2 replies
Aini 1997
tinggal anggep seperti ank kandung knapa lo zoy biarpun blum pnya ank jg
Ati Rohayati
Luar biasa
Yukeu Nadhira
wah wah ada yang kongkalikong nih
Yukeu Nadhira
kurang lebih mirip
abcdefg
Lumayan
Blurr
suasana romantis hilang seketika 😭😭
Queenaa: wkwk/Chuckle/
total 1 replies
Blurr
zonya kan dokter yaa. tapi kanapa dalam cerita ini tidak menunjukkan karakter seorang dokter yg tenang dan tau apa yg harus dilakukan saat keadaan darurat.
Yayi Maryati: iya bingung diktor kovawam ma orang sakit ,spa cmn gelar aja yah
Blurr: cemangat 💪
total 4 replies
tuti sriyono
Luar biasa
Mamak QiaLea
Buruk
Mamak QiaLea
Biasa
Queenaa
Hai semuanya, aku udah update karya baru yang berjudul Kisah Manis Seorang Penulis. Jangan lupa baca dan tinggalkan dukungannya ya. Terima kasih.
Khotinah Busro
ini crita ga nyambung banget katanya zonya dr tpi ga tau spa"katanya yang punya rumah sakit tpi di tanya keluarganya aneh deh
Queenaa: Simpelnya, orang yang teman saya kenal, belum tentu saya juga kenal.
Queenaa: Kan dokter yang naganin Zonya ngga krnal sama Amir. Amir 'kan pengusaha, bukan dokter seperti mereka. Lagian wajar dokter itu nanya apakah ada hubungan kekerabatan antara Zoe dan Amir, karena dokter itu tidak mengetahui semua anggota keluarga Zoe. Mohon dipahami lagi deh kak.
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!