Dunia Selina tiba-tiba berubah sejak kecelakaan yang Merenggut nyawa Mama nya. Ia bahkan mengalami buta mata setelah kejadian itu. Tidak sampai di sana. Sang Papa menyalahkan nya karena dia lah sang Mama meninggal.
Selina di jual pada seorang Pria. Ibu tiri yang jahat berada di belakang semua itu. Namun tanpa di sadari, ia malah jatuh cinta pada seorang Pria ke-jam yang sudah banyak Merenggut nyawa manusia.
Bagaimana kisah Selina selanjutnya? Semua ada di novel ini. Selamat membaca semua nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uul Dheaven, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Bukan hanya Wira dan Visia. Akan tetapi semua tamu juga merasakan hal yang tidak biasa. Ternyata istri nya Damian bukan lah wanita sembarangan.
Visia dan Wira berlutut di hadapan nya sambil memohon agar Selina meloloskan proposal mereka.
"Aduh, aku sedikit haus. Kerongkongan ku kering sayang."
Tidak berapa lama kemudian, seseorang membawa minuman. Minuman itu ada di tangan Selina saat ini.
Wira dan juga Visia yang sedang memohon, terpaksa mengulang kembali perkataan mereka berulang-ulang kali.
"Nyonya Selina, tolong maafkan semua kesalahan kami dan juga tolong loloskan proposal kami untuk bekerja sama dengan anda dan juga Tuan Damian."
"Suara kalian sangat kecil. Aku tidak bisa mendengarnya. Coba diulangi sekali lagi."
"Tapi Nyonya, kami sudah mengulangi kata-kata ini bahkan berkali-kali. Apakah anda benar-benar tidak berniat untuk menyetujui proposal kami?"
Saat itu, Selina sedang berjongkok di hadapan mereka berdua. Namun entah bagaimana ceritanya tiba-tiba saja minuman yang ada di tangan Selina jatuh dan mengenai gaunnya.
Visia yang tidak sabar tiba-tiba saja tangannya meraih tangan Selina. dan hal itu pun sangat cepat terjadi.
Selina mengambil kesempatan dengan melemahkan tangannya dan akhirnya, minuman itu pun tumpah.
Plak..
Selina langsung menampar kedua pipi Visia saat itu juga. Visia yang ingin melawan langsung ditenangkan oleh Wira.
"Sudahlah kalian yang memohon, kalian juga yang protes. Sayang, aku sangat kesal. Lihatlah bajuku sudah kotor."
"Penggal kepala wanita itu. Ia sudah sangat berani mengotori baju istriku."
Visia langsung bergetar ketakutan ketika Damian mengatakan hal tersebut. Kakinya bahkan sudah sangat lemas dan ia tidak mampu bergerak.
"Sayang, aku tidak mau gara-gara aku kamu memenggal kepala wanita malang itu. Biarkanlah saja mereka. Aku tidak ingin menjadi wanita ke-jam."
"Baiklah istriku tercinta. Mereka akan aku lepaskan. Akan tetapi, kerjasama kita dengan mereka malam ini gagal. Dan kalian berdua, silakan tinggalkan tempat ini sekarang juga."
"Baik, terima kasih Tuan Damian. Kami akan segera pergi dari sini."
"Eh tunggu dulu. Nyawa kalian aku ampuni Karena istriku. Tapi mengapa kalian tidak berterima kasih padanya dan berlutut kembali."
Wira dan juga Visia terpaksa melakukan hal itu walaupun di dalam hati mereka, saat itu mereka sangat ingin mencabik-cabik Selina.
Jika saja saat itu Selina tidak ditolong oleh Damian, bisa saja Selina tidak akan selamat dari cengkeraman Wira dan juga Visia.
Sesaat setelah mereka melangkahkan kaki di bawah panggung. Tiba-tiba saja Selina mengumumkan jika seluruh perusahaan yang akan bekerja sama dengan Damian malam itu diterima.
Semakin kesal pulalah Visia dan juga Wira. Karena hanya mereka saja yang tidak diterima kerjasamanya oleh Tuan Damian.
Mereka juga yakin. Jika saat ini Damian dan juga Selina pasti sedang mempermainkan mereka berdua. Bukan hanya itu, Wira juga merasa sangat dipermalukan di depan musuh-musuh perusahaannya.
Ia tidak menyangka. Padahal beberapa perusahaan yang saat ini ada di sana, merupakan perusahaan saingannya yang sudah bertahun-tahun yang lalu selalu kalah darinya.
Tapi malam itu, Selina malah mendukung perusahaan musuh keluarganya.
"Breng-sek! Ku-rang ajar. Anak sia-lan. Selinaaa,, akan ku bu-nuh kau dan kucabik-cabik tu-buhmu dan kuberikan pada anjing." Ucap Visia sambil memukulkan tangannya ke mobil.
Saat ini mereka berdua sedang berada di suatu tempat. Visia dan Wira melampiaskan amarah mereka di sana.
Mereka benar-benar sangat kesal dan marah pada Selina di saat yang bersamaan. Namun apa yang hendak dikata. Selina saat ini adalah wanitanya Tuan Damian.
"Bukankah kau mengatakan jika kau telah menjualnya? Mengapa saat ini ia malah berada di sana."
"Aku yakin sekali aku menjualnya di tempat penjualan wanita. Bahkan selama ini ia hidup bersama banyak pria di sana. Aku tidak yakin jika Damian bisa mencintainya jika mengetahui hal itu."
"Kau hanya berandai-andai Visia. Tapi buktinya, lihatlah saat ini. Ia adalah wanita yang sangat dicintai oleh Damian. Apa mungkin Damian berpura-pura? Itu sungguh konyol. Dia adalah mafia yang paling ditakuti oleh semua orang yang ada di kota ini."
"Sudah diamlah Wira! Aku sedang berpikir."
Visia mengambil ponselnya lalu menghubungi Tuan James. Hanya Tuan James yang tahu kemana perginya Selina.
"Halo,"
"aku Visia, Tuan James."
"Ada apa?"
"Gadis buta tempo hari yang aku jual kepada anda, ke mana dia sekarang?"
"Oh gadis itu? Apakah kau tidak tahu? Dia memenangkan hati Tuan Damian. Aku sangat beruntung karena kali ini barang yang ada di toko milikku lah yang dilirik oleh nya."
"Apa? Tapi bagaimana bisa?"
"Kau tanyakanlah saja pada Tuan Damian. Aku mana tahu seleranya."
"Tapi maksudku. Bukankah selama ini Tuan Damian tidak menyukai wanita-wanita yang kau kirimkan? Apalagi saat ini gadis itu buta."
"Aku kurang tahu. Mungkin karena gadis itu adalah gadis yang tangguh. Ah entahlah. Udah dulu Visia. Aku saat ini sedang berada di kediaman Tuan Damian."
Panggilan pun berakhir....
"Breng-sek. Kenapa anak mu bisa seberuntung itu? Aku kira dia sudah ma-ti."
"Kau salah kali ini, Visia. Selina sudah ada di atas kita. Dan siap-siap setelah ini kita yang akan menjadi target Tuan Damian."
Wira memijit kepala nya yang sakit. Tidak pernah ia sesusah ini. Apalagi saat ini ia tidak memiliki siapapun di belakang nya.
Jika memang seperti ini ceritanya, ia harus meminta bantuan pada musuh nya Damian. Hanya itu satu-satunya cara agar ia bisa selamat dari cengkeraman Damian.
Sementara itu di pesta pernikahan nya, Selina mendapatkan hadiah dua pulau pribadi dan juga saham milik perusahaan nya Damian.
Kini, semua harta Damian adalah milik Selina. Namun, itu hanya sementara. Jika Selina berhasil melahirkan keturunan Damian, maka seluruh harta benda milik Damian, akan di sah kan menjadi milik Selina.
"Selamat Tuan dan Nyonya Damian. Semoga bahagia dan cepat memiliki penerus." Ucap salah satu tamu yang hadir.
Dari kejauhan, mata Selina mulai bisa melihat seorang Pria paruh baya yang selama ini ia rindukan setelah Mama nya .
"Paman."
"Selina."
Selina pun berlari untuk menghampiri Paman nya itu. Namun, saat ia hampir tiba, mata nya tiba-tiba kembali buram.
Ia mengucek mata nya berkali-kali dan tetap saja buram.
"Selina, apa yang terjadi dengan mu?"
"Paman, akhirnya Paman datang. Aku takut sekali Paman. Mereka akan menjual ku waktu itu. Aku di permalukan. Aku di siksa. Wira jahat. Ia dan Visia membu-nuh Mama."
Selina terus saja menangis di pelukan Paman nya. Hal itu membuat Damian cemburu.
"Kalau kamu takut, ayo kita tinggal dengan Paman. Ayo pulang bersama Paman, Selina."
awas Damian muali sekarang pengawalan Selina harus lebih Keta karna dia akan menjadi target musuh mu
pasti kaget dong tuh bokapna Selina sukurin jadi bokap ko jahat bgt,
koplak2 jan2 ngakak di akhir.. kuuuapok mu kapn damian
supaya harum mewangi sepanjag hari
dan damian akan menjadikan mu wanita kuat.. ayo kk thor
masuk kk rhor
smg nasib baik menyertai mu selin
jdikan dia wanita kuat kk thor krn berdampinhan dgn seorang mafia
buat matanya norma lagi dan bisa main senja dan bela diri