"Siapa sangka di balik tirai kehidupan rumah tangga yang tampak sempurna, ada kisah yang tak terduga?
Dalam "Rediscovering Love: A Tale of Relationships" Sebastian Dwiantara dan Luna Aurora adalah pasangan yang tampaknya memiliki segalanya.
Namun, apa yang terjadi ketika hubungan mereka diuji oleh tantangan besar?
Dari pertengkaran yang memanas hingga godaan dari luar, kisah ini memperlihatkan sisi lain dari pernikahan yang penuh lika-liku.
Jadi, siapakah yang akan bertahan, dan bagaimana mereka menghidupkan kembali cinta di antara semua rintangan?
Baca kisah yang penuh emosi ini dan temukan jawabannya!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mibrenebon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dibuat percaya
Sebastian yang sedang duduk di samping Sarah, melihat ponselnya bergetar. Dia meraih ponselnya dan melihat pesan dari Luna. Dengan hati-hati agar tidak membangunkan Sarah, dia berjalan keluar kamar hotel menuju balkon untuk menelepon Luna.
"Hey, sayang. Ada apa?" Sebastian membuka percakapan dengan suara lembut, mencoba menjaga ketenangan.
Luna mengambil napas dalam sebelum menjawab, "Bas, aku tadi menerima foto dari nomor tidak dikenal. Foto itu menunjukkan kamu dengan seorang perempuan. Aku hanya ingin tahu apa yang terjadi."
Sebastian terdiam sejenak, menyadari betapa cemasnya Luna. "Aku paham kenapa kamu khawatir. Perempuan itu adalah rekan kerjaku, namanya Sarah. Dia membutuhkan tumpangan karena mobilnya sedang di bengkel. Tidak ada apa-apa di antara kami."
Luna mendengarkan penjelasan Sebastian dengan seksama, tetapi masih merasa sedikit tidak tenang. "Kenapa ada orang yang mengirimkan foto itu padaku? Dan dari nomor yang tidak dikenal?"
"Ini mungkin ulah seseorang yang tidak suka padaku atau ingin membuat masalah," jawab Sebastian, mencoba menenangkan Luna. "Tidak ada yang perlu kamu khawatirkan. Aku bisa jelaskan lebih lanjut saat aku pulang nanti."
Luna menghela napas, merasa sedikit lega mendengar penjelasan Sebastian. "Baiklah, Bas. Aku hanya khawatir karena aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi."
"Aku mengerti, sayang. Aku akan segera pulang setelah menyelesaikan urusan di sini, dan kita bisa bicarakan ini lebih lanjut besok di rumah, ya," kata Sebastian dengan suara penuh kasih.
Luna merasa tenang mendengar suara Sebastian yang tulus. "Iya, aku tunggu kamu di rumah. Bas."
"Makasih udah mau percaya sama aku, Luna. Aku akan segera kembali besok. Sampai nanti," ucap Sebastian sebelum menutup telepon.
Setelah itu, Sebastian kembali ke kamar, memastikan Sarah masih tertidur nyenyak. Dia duduk di kursi di sebelah tempat tidur, merenungkan kejadian yang baru saja terjadi.
Di rumah, Luna duduk kembali di sofa, merasa lebih tenang setelah mendengar penjelasan Sebastian. Meskipun masih ada sedikit kekhawatiran di hatinya, dia memutuskan untuk menunggu hingga Sebastian pulang dan mereka bisa bicara lebih lanjut secara langsung. Untuk sementara, dia mencoba menikmati hari ini dengan berbelanja dan jalan-jalan.
...****************...
Luna bersiap-siap dengan memakai blus putih lengan panjang dengan potongan sederhana juga celana jeans skinny berwarna biru tua yang pas di tubuhnya. Dipadukan dengan sepasang sepatu flat berwarna cokelat muda dan tas selempang kecil berwarna krem yang senada dengan sepatunya, untuk membawa barang-barang penting seperti ponsel, dompet, dan kunci. Penampilannya terlihat santai namun tetap elegan. Ia berangkat menuju pusat perbelanjaan favoritnya.
Di sana, Luna berkeliling toko-toko, melihat-lihat pakaian dan aksesoris. Dia mencoba beberapa pakaian baru dan akhirnya membeli beberapa baju dan sepasang sepatu yang sudah lama diinginkannya. Berbelanja membuatnya merasa lebih baik, sejenak melupakan kekhawatirannya.
Setelah puas berbelanja, Luna pergi ke salon langganannya untuk melakukan perawatan. Di salon, dia menikmati pijatan kepala yang menenangkan, diikuti dengan perawatan wajah dan manikur. Semua perawatan ini membuatnya merasa lebih segar dan rileks.
Keluar dari salon dengan perasaan lebih baik, Luna memutuskan untuk berjalan-jalan santai di taman dekat rumahnya. Taman itu selalu menjadi tempat favoritnya untuk merenung dan menikmati ketenangan. Dia duduk di bangku taman, melihat anak-anak bermain dan mendengarkan suara burung yang berkicau.
Dia menyadari bahwa meskipun ada kekhawatiran dan ketidakpastian, dia harus percaya pada Sebastian dan hubungan mereka. Lagipula, Sebastian selalu terbuka dan jujur padanya selama ini.
Setelah beberapa jam menikmati suasana taman, Luna merasa lapar dan memutuskan untuk makan siang di kafe kecil di dekat taman. Dia memesan salad segar dan teh hijau, menikmati makanan sambil membaca buku yang baru dibelinya.
Hari itu berlalu dengan tenang dan menyenangkan bagi Luna. Dia merasa lebih siap untuk berbicara dengan Sebastian dan mencari kejelasan tanpa emosi yang berlebihan. Ketenangan dan kepercayaan mulai tumbuh kembali dalam dirinya.
............................
...Sampai jumpa di part selanjutnya guys 😋...