NovelToon NovelToon
Istri Barbar Tuan Muda

Istri Barbar Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / CEO / Cinta Paksa / Romansa
Popularitas:28.3k
Nilai: 5
Nama Author: Arsy Humaira

Gadis cantik bernama Alina Humaira, dinikahi Tuan muda tampan, bernama Jonathan Arya untuk memberikan seorang keturunan anak laki-laki dari keluarga konglomerat itu. Dia rela menjadi istri ketiga demi menyelamatkan ayahnya yang sedang sekarat.

Meski berat, gadis itu harus berani menghadapi segala resiko yang akan ia hadapi setelah terjadi pernikahan itu, termasuk meninggalkan calon suaminya yang sedang bekerja di luar negri.

Mampukan ia menjalani takdir, yang tak pernah terbayang sebelumnya? Apakah ia akan menjalani kehidupan seperti surga? Ataukah kehidupan seperti di neraka setelah kakinya menginjak rumah mewah bak istana itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arsy Humaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 23

"Ngomong-ngomong mama mertuaku, haus pujian juga ya?" kekeh Alina. Lalu dia mengirimkan nomor Boneng sahabatnya kepada Arya, setelah sebelumnya, dia memintanya lewat akun media sosialnya.

Ting

Pesan pun masuk ke ponsel Arya. Pria itu hanya menyungging senyum, saat mendapat pesan dari sang istri.

"Oke, nanti saya hubungi teman kamu itu, dan kamu jangan lupa nanti makan lagi, minum obat yang teratur, biar kamu cepat sembuh!"

Send. Arya mengirim pesan balasan kepada Alina.

Ting

Pesan balasan dari Alina masuk lagi.

"Siap bos!"

Arya hanya mengernyitkan dahinya, karena hanya itu balasan dari sang istri.

"Kirain mau panjang, eh cuma secuil?" gumamnya, lalu pria itu mengirimkan pesan lagi.

"Kenapa hanya itu saja, pesan kamu?"

Send. Pesan Arya terkirim.

Ting

Alina langsung membalasnya lagi.

"Iya, Tuan Muda yang ganteng, yang baik, yang seksi, aku akan makan, minum, istirahat yang cukup, juga minum obat teratur, tapi Tuan muda jangan lupa, hubungi Boneng ya!"

Arya mengangkat alisnya sebelah saat membaca pesan dari Alina.

"Wah, dia memuji saya, atau sedang menyogok saya? Ini saya lama-lama, bakal jadi aneh beneran! Alina, Alina!" pria itu geleng-geleng kepala. Dan tanpa dia sadari sekarang Gilang sedang melihatnya sembari terheran-heran.

"Gilang! Sedang apa kamu disitu?" tanya Arya saat melihat sang ajudan yang sedang, memperhatikannya.

"Tidak Tuan Muda, justru saya yang mau tanya, Tuan Muda kenapa? Kayak happy banget, hari ini?" Gilang malah balik nanya.

"Ah, tidak saya tidak apa-apa, ah iya saya ada tugas buat kamu!" jawab Arya.

"Siap Tuan Muda, tugas apa?"

"Ini, nomor hp seorang gadis! Namanya Boneng!"

"Boneng?" Gilang agak terkekeh.

"Ya. Namanya Boneng, memang saya juga baru dengar, ada gadis yang dipanggil Boneng, tapi lupakan saja. Gadis ini adalah sahabatnya istri saya, kamu hubungi dia, dan jemput dia, katanya dia ingin melamar kerja jadi pengasuh kedua putri saya! Setelah kamu jemput dia, bawa dia menghadap saya!" jelas Arya, lalu mengirimkan nomor kontak Boneng kepada Gilang.

"Maaf Tuan Muda, kalau boleh tau, istri yang mana?" Gilang garuk-garuk kepala.

"Hadeehh… istri ketiga saya!" jawab Arya.

"Maaf Tuan, habis Tuan Muda, istrinya banyak, hehe…" Gilang tak henti terkekeh.

"Kampret kamu, terus ejek saya!" Arya melempar file di mejanya kepada Gilang.

"Sorry Tuan, hahaha…. !" Gilang pergi sembari tertawa.

Gilang pun sekarang menghubungi nomor yang bosnya kasih.

Dreeet dreeet

Sambungan telepon Gilang pun tersambung ke telepon Boneng.

"Halo… siapa ya?"

Terdengar suara cempreng, seorang gadis di seberang sana. Gilang agak menjauhkan ponsel dari telinganya saat ini.

"Halo juga, apa betul dengan Bu Boneng?" Gilang bertanya sembari tak kuat menahan tawa.

"Kupret… lo panggil gue Ibu, emang gue ini emak lo? Eh, gue masih gadis, lagian siapa sih lo, telpon-telpon gue, panggil gue Bu Boneng. Nama gue Nengsih Siti Maemunah. Tapi iya sih gue di panggil Boneng,"

Cerocos gadis itu, tidak ada titik koma, dengan suara cemprengnya.

"Oh, iya. Maaf Bu. Eh, Mbak Boneng, kenalkan nama saya Gilang. Saya ditugaskan, tuan muda suami sahabat Mbak Boneng, yaitu non Alina. Untuk menjemput Mbak Boneng, jadi kita ketemu dimana ya?"

Ucap Gilang di sambungan teleponnya.

"Hah… kamu serius Pak? Oalah… jadi juga aku, kerja di rumah gedongan. Bisa-bisa Pak, nanti aku sherlock alamatnya!"

Jawab Boneng di seberang sana. Gilang dan Boneng sepakat bertemu setelah, agak lama bicara.

Tut

Gilang menutup sambungan teleponnya.

Ting

Pesan lokasi dari Boneng pun masuk.

"Pak, nanti aku pakai baju merah. Rambutku dikuncir kuda, dan aku pakai sepatu putih, celana jeans hitam ya! Satu lagi aku, pakai kacamata hitam!"

Gilang buru-buru pergi, ke lokasi itu untuk menemui Boneng. Setelah membaca pesan itu.

Pria itu melesatkan mobilnya membelah ibu kota Jakarta. Sampai di lokasi, Gilang celingukan mencari keberadaan Boneng.

"Cewek itu mana? Yang pakai baju merahkan banyak?" gumamnya, kebingungan.

"Ini Pak Gilang ya?" ucap seorang gadis, tiba-tiba muncul dan ciri-cirinya sama, seperti yang dikatakan Boneng dalam pesannya.

"Ou, jadi ini cewek yang namanya Boneng. Tidak buruk ternyata, cantik juga!" Gilang membatin.

"Pak, kok malah bengong? Paaaakkk…. " suara cempreng Boneng seketika mengejutkan Gilang.

"Ah iya, saya Gilang!" jawabnya spontan.

"Kamu kenapa terpesona melihatku, Nengsih Siti Maemunah, putri babeh haji Roja'i, paling jago di kampung *****, pokoknya orang betawi pasti tahu babeh aku!" cerocos Boneng tak ada titik koma.

"Babeh kamu jago, silat?" tanya Gilang.

"Iya. Memangnya kenapa?"

"Gak, hanya tanya saja! Ya sudah, mari ikut saya!"

Gilang dan Boneng, lalu naik mobil, kemudian pergi dari tempat itu.

"Pak Gilang, kita mau kemana sekarang? Apa aku langsung dibawa ke rumah besar itu, dan bertemu sahabatku Alina?" tanya Boneng.

"Tidak, kita kan bertemu dulu, dengan tuan muda!" jawab Gilang sembari fokus menyetir.

Mulut gadis itu seakan mau terbuka, seperti hendak mengatakan sesuatu lagi. Namun dia urungkan. Dan rupanya hal itu tak sengaja terlihat oleh Gilang.

"Mbak Bon, kamu mau bicara apa? Kok gak jadi?" tanya Gilang, seraya melirik ke arah Boneng.

"Namaku bukan Bon! tapi Nengsih Siti Maemunah, kesanya namaku kaya bon belanjaan, bon kasbon!" potong gadis itu, agak tersinggung.

Gilang terkekeh, mendengarnya. "Coba katakan saya harus panggil apa?" tanyanya.

"Mei aja… biar agak beken gitu." jawab Boneng terkekeh.

"Mei? Nama itu asalnya darimana?" tanya Gilang agak mikir.

"Kan, namaku Nengsing Siti Maemunah. Boneng itu panggilan Alina. Nah kalau babeh manggil aku Mae, kadang Siti, kadang juga Boneng sih! Tapi nanti Pak Gilang panggil aku Mei aja. Plesetin dari nama Mae, hehe…" jawab Boneng nyengir.

"Gimana ya. Mei itu bukan namamu kan? Namamu Mae. Yaudah saya panggil namamu Mae saja." kata Gilang, yang terus anteng menyetir.

"Ya udah deh, apa aja. Asal jangan panggil aku Bon, nanti dikira Bon belanjaan, lagi." jawab Boneng, kini gadis itu pun diam. Sampai mereka kini berada di kantor Arya.

"Ayo Mbak Mei, mari ikut saya!" Gilang berjalan di depan lalu di ekori gadis itu di belakangnya.

"Wah, Pak Gilang panggil aku Mei?" ucap gadis itu begitu senang. Sementara Gilang hanya tersenyum.

Tak lama mereka sampai di ruangan Arya, Gilang kemudian masuk ke dalam ruangan itu.

1
Siti Khoyimah
😂😂😂 hnya demi ank laki" punya istri 3 menyakitkn
Nuraeny
lanjut
strawberry milk
ini yg bikin ketawa trs pasangan gesrek si Joni sama Boneng 🤣🤣
Nuraeny
lanjut
Nuraeny
lanjut thor 💪🏼💪🏼
harwanti unyil
manis sekali kata" mu menantu mama
Nuraeny
lanjut thor 💪🏼💪🏼
strawberry milk
hadeuh gak anaknya ga emaknya egois bukannya sadar diri.
jiee💚
heran dah kenapa Arya gak tegas sama mamanya padahal kan laki"harusnya jgn mau di perbudak meskipun dalih orang tua
Giselle Bustamante
Gak nyangka bisa ketawa terbahak-bahak saat baca ini😂
Yue Sid
Cerita ini bagus banget, aku sangat penasaran dengan kelanjutannya.
Arasyi: Maaciw kak🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!