Kaisar tak terima diputuskan oleh Elvina, hanya karena alasan bosan dan tidak ada waktu. Kaisar bahkan menomorduakan urusan Battalion demi mengantar Elvina belanja. Namun hubungan pacaran yg baru terjalin 3 bulan harus kandas.
Kaisar yang masih belom move on, berusaha mengejar Elvina dan mengajaknya balikan. Namun kenyataan pahit yang harus diterima Kaisar seminggu setelah putus, Elvina justru malah jadian dengan Andrew, rivalnya sejak di SMA.
Kaisar yang kecewa berniat membalas rasa sakit nya kepada Elvina dan membuat kembali Elvina mengemis kembali cintanya. Kaisar mendapatkan ide untuk membalas rasa sakit hatinya dengan memaksa Mahika menjadi pacar pura-pura nya, Mahika yg selalu di bully oleh Kaisar terpaksa menerima ajakan Kaisar. Mereka harus pura pura berpacaran dengan syarat Kaisar berhenti mengganggu dan membully Mahika
Seiring kebersaman yg terjalin, timbul rasa nyaman diantaranya, Namun ketika Kaisar berniat meresmikan hubungan dengan Mahika, justru Mahika malah menghind
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ༺༻𝐷𝑒𝑤 ༺༻, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kaisar Kesepian
"Mahika bener-bener suka Mom, bahkan suka sekali," Mahika mengangkat kedua jarinya membentuk huruf V untuk meyakinkan Mommy Bisma jika dia menyukai design kamar tersebut.
"Jangan boong Hika, jika ga suka kamu bilang aja. Mommy akan mengganti desainnya sesuai dengan keinginan Mahika," ucap Mommy Bisma sambil mengelus rambut Mahika
"Mahika ga boong mom."
"Tapi kenapa dari tadi kamu hanya diam pas mommy tanya suka atau nggak?" mommy Bisma masih tidak percaya dengan ucapan Mahika
"Mmmm sebenarnya Mahika bingung harus berkata apa Mom, kamar ini terlalu indah. Apalagi design kamar ini seperti kamar Mahika waktu dulu, Mahika bener-bener sangat menyukainya Mom," ucap Mahika sendu, tak terasa air matanya menetes
" Ya sudah kalo memang Mahika suka, ayo masuk dong." Mommy Bisma menggandeng tangan Mahika dan membawanya masuk kedalam kamar.
Mommy Bisma mengajak Mahika untuk duduk di atas ranjang. Mahika masih saja sibuk melihat-lihat sekeliling kamarnya.
"Sini sayang, sambil duduk." Mommy Bisma menarik salah satu tangan Mahika.
Mahika pun menurutinya untuk duduk samping Mommy Bisma
Nyes..
Begitu pantatnya menduduki ranjang tersebut, terasa begitu nyaman seperti duduk di sofa. Bahkan tanpa sadar Mahika menggoyangkan badannya merasakan seberapa empuk kasur tersebut. Mommy Mahika terkekeh melihat tingkah lucu Mahika. Hingga akhirnya Mahika sadar jika dirinya tengah diperhatikan oleh Mommy Bisma.
"Hehehee.. empuk Mommy." Mahika terkekeh sambil menggaruk leher belakangnya.
"Ya sudah, sekarang lebih baik kamu istirahat dulu ya sayang, mommy tinggal ga papa??"
" Ia mom, ga papa kok," jawab Mahika
"Nanti untuk barang-barangnya biar Bisma yang bawa masuk, jika nanti kamu ingin berganti pakaian, di lemari sudah ada beberapa potong pakaian. Cobalah, Mommy harap kamu menyukai nya."
Mahika memeluk tubuh Mommy Bisma dengan erat.
"Terima kasih Mom. Mahika ga tau harus membalas semua kebaikan mommy dengan apa lagi," ucap Mahika
"Cukup menjadi anak mommy yang manis dan penurut sayang." Mommy Bisma membalas pelukannya, " Mommy keluar dulu ya, ingat istirahat dan turuti semua perintah Mommy." Mommy Bisma mengingatkan
"Siap Mommy," jawab Mahika dengan semangat.
.
.
Mendadak Elvina dijemput oleh supir ayahnya, katanya Elvina di ajak oleh mamahnya pergi ke Singapura untuk menengok adik mamahnya yang baru saja melahirkan. Sehingga saat ini Kaisar masih berada di kelasnya bersama beberapa teman De Battalion walaupun jam pulang telah selesai setengah jam yang lalu.
Beberapa diantara mereka sedang mabar atau main bareng sebuah game online.
"Ehhh.. lo jangan kesitu.. nanti disergap mati lo," ucap Aiden
"Bacot lo, justru gue mw ngeprank dia disini. Makanya lo sini..jangan di tengah mulu. Cepetan musuh udah mau ngelord," balas Nizam yang tengah sibuk dengan layar handphonenya
Kaisar ternyata sedang bertukar pesan dengan Elvina yang mengabarkan jika sebentar lagi pesawatnya akan take off. Kaisar menghela napas panjang dan menghembuskan nya perlahan, sepi itulah yang tengah dirasakan oleh dirinya.
"Kabar Bisma gimana ya, kok dia ga bales chat gue semalam ya," guman Kaisar
"Apa gue datengin aja ke rumahnya, tapi apa dia udah pulang dari rumah sakit belum ya?" Kaisar berkutat dengan pikirannya sendiri
"You kill an enemy."
Suara dari sebuah game online terdengar hampir ke seluruh ruangan kelas
"Anjaaayyy.. badas..keren kie nge kill na," teriak Aiden.
Sahabat -sahabat Kaisar malah asyik bermain bareng tanpa memperhatikan Kaisar yang tengah melamun memikirkan sahabat terbaiknya.
"Victory"
"Horreeeee!!" Sorak sorai terdengar karena tim mereka berhasil memenangkan permainan.
Nizam, Galan dan kedua teman lainnya langsung menutup aplikasi game tersebut. Cukup bermain satu kali putaran sebagai refreshing otak setelah lelah berkuliah seharian.
Nizam dan Galan saling berpandangan lihat Kaisar sedang bertopang dagu melamun dengan tatapan yang kosong. Mereka tak berbicara namun saling berkode dengan menggunakan tatapan mata.
Karena penasaran dan takut Kaisar kenapa-kenapa, akhirnya Galan mendekati Kaisar. Digoyangkannya tangan Galan di depan wajah Kaisar namun tak mendapatkan respon apa apa. Galan mengkode Nizam namun dia hanya membalasnya dengan mengangkat bahunya tanda tak tau apa-apa.
"Kai... Kai.. Kaisar..lo baik-baik aja?" tAanya Galan sambil sedikit menepuk bahu Kaisar.
Tapi percuma karena Kaisar tidak merespon apa-apa bahkan matanya masih terlihat kosong. Tak ingin terjadi sesuatu yang buruk dengan temannya akhirnya Galan terpaksa menggunakan cara terakhir.
"Kebakaran.... Kebakaran... kebakaran... Tolong... Tolong," teriak Galan
Kaisar akhirnya tersadar setelah mendengar teriakan Galan. Dengan linglung Kaisar bangkit dari kursinya dan bergegas membawa tas nya.
"Wooii hayu buru kaluar, aya kebakaran... Buruan," ucap Kaisar panik.
Galan dan Nizam tertawa hingga terpingkal-pingkal melihat tingkah laku konyol Kaisar. Sedangkan Kaisar hanya memandang aneh Galan dan Nizam yang justru malah tertawa.
"Ari maraneh gelo, lainna geura keluar kalakah sisirian," ajak Kaisar yang belum sadar jika dirinya dikerjai oleh kedua temannya. (Kalian gila, bukannya segera keluar malah ketawa.)
"Duuhhh Kai.. kabakaran dimana??" tanya Nizam sambil menahan tawanya
"Eh pan tadi aya gogoakan cenah, aya kebakaran," heran Kaisar. (bukannya tadi ada teriakan, ada kebakaran.)
"Dimana ahhh, euweuh.. sugan ngimpi meureun," jawab Galan.
Kaisar yang kebingungan hanya menggaruk-garuk kepalanya, melihat di sekitar kelasnya masih tenang tidak ada siswa yang panik atau berlarian.
"Kai... Matakna tong loba ngalamun, kunaon atuh cicing wae tatadi," Nizam menghampiri Kaisar. (Kai, makanya jangan banyak melamun, kenapa diem saja dari tadi.)
"Ahhh.. ga tau, asa sepi we. Kangen si Bisma," ucap Kaisar sambil mengela nafas.
"Alah baru juga sehari lo ditinggalin si Bisma masa udah kangen, " ledek Nizam
"Eh beneran sumpah, sepi nggak ada yang ngajak bercanda atau ngobrol," jawab Kaisar
"Ah bohong lu mah, tadi aja istirahat bareng pacar baru lupa sama kita-kita ya nggak?" Ucap Nizam
"Yoyoi... Lo asyik banget dah sama pacar baru. Mesra banget pegangan tangan kemanapun. Serasa dunia milik berdua.. yang lain ngontrak cuy," ledek Galan
"Ya abis gimana, dia yang megang masa gue nolak sih," jawab Kaisar.
"Iya..iya.. beda lah kalo yang lagi kasmaran mah, bawaannya pengen berduaan terus. Makan suap-suapan, minum satu gelas. Irit atau romantis boss," sindir Galan
"Ehhh sialan lo ya.. mata-mata in gue lo nya... Iri?" balas Kaisar
"Iri?? Nggak lepel layau.... Ga sengaja keliatan pas di kantin. Masa iya gue harus pura-pura ga ngeliat," balas Galan
"Ehhh serius dah gue nanya, kabar Bisma gimana? Semalem gue telepon ga diangkat, di WA sampai sekarang dibales enggak dibaca juga enggak," tanya Kaisar
"Bisma dah balik dari rumah sakit, sekarang Mahika ada di rumahnya, dibawa balik sama nyokapnya." Jawaban Galan membuat Kaisar kecewa. Kenapa Bisma tidak membalas pesannya justru mengabari Galan bukan dirinya.
