NovelToon NovelToon
Kampung Pesugihan

Kampung Pesugihan

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Iblis / Dunia Lain / Mata Batin / Kumpulan Cerita Horror / Suami Tak Berguna
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: mermaidku

Sumin terpaksa menikah dengan setyo akibat hamil duluan, hal itu mengakibatkan sumin mau tidak mau harus berpindah ke desa suaminya karena orang tuanya tidak mau menanggung malu atas perbuatan putrinya.

"Gak gak! Jangan tinggal di sini, kena sial aku punya anak kayak kamu. Bisa bisanya malah meteng disek, kalau prianya sugeh gak papa. La ini? Udahlah min minggaten ae seko kene, setres aku punya anak kayak kamu!" Maki mak jum sambil berkacak pinggang.

*****

"Silahkan dipilih! Mau pesugihan yang bagaimana? Menyusui tuyul? Babi ngepet? Kawin sama buaya? Uang balen? Kandang bubrah Atau pesugihan ikan bandeng dengan cara mengorbankan anak kesayanganmu? Dijamin! Kamu akan kaya mendadak dalam hitungan hari!"

selengkapnya>>>>>

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mermaidku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 17 uang halal dan haram

Setelah melihat uang uang haram itu berterbangan, kedua wanita cantik itu mencari keberadaan jasad ular yang meledak, namun tak ada jejak atau potongan tubuh ular tersebut.

"hii mati... Habis ini pasti pemiliknya akan sakit sakitan!" ucap siti puas.

"heh ngapain kalian?" tanya pak rt dari arah belakang.

"eh pak rt, enggak kok kita mau ke masjid ini," jawab siti gelagapan, sedangkan sumin hanya diam menyimak.

"ini uang siapa? Banyak banget ti.... Ambil lah ayo," pak rt dengan semangat empat-lima langsung memunguti uang uang tersebut, bahkan yang terbang ke sawah pun ia ambil.

"ihh jangan pak, siapa tau ini uang haram pesugihan. Ngerinya kalau yang makan uang ini di buat tumbal loh..." cegah siti, walaupun ia tau jika itu memang uang pesugihan.

"haram haram.... Mana? Emang ada tulisannya haram atau halal? Sudahlah kamu kan juga miskin, tinggal ambil saja repot. Kalau gak mau biar aku ambil semua saja,"

"sudah ayo tinggal saja," ajak sumin sambil menarik narik tangan siti.

"aku sudah bilang loh pak, kalau ada apa apa aku gak mau tau. Jangan bawa bawa aku pokoknya...!"

"iyo iyo, sudah sana pergi,"

Siti pergi dengan perasaan campur aduk, ia juga khawatir atas perbuatan yang baru saja ia lakukan, "min kamu jangan bilang siapa siapa ya kalau aku habis membunuh ular pesugihan itu,"

"memangnya kenapa?" tanya sumin penasaran, ia belum pernah tau tentang cerita pesugihan ular semacam ini.

"pemilik ular itu pasti akan sakit sakitan, dan junjungannya akan murka karena anak buahnya mati. Pasti pemiliknya akan mencari tahu siapa yang membunuh.... Jika sudah ketemu, aku pasti akan di tumbalkan,"

"kamu juga kenapa berani banget sih! Lain kali jangan urusin orang lain siti.... Aku kan tadi sudah peringatkan, kalau sampai ada orang lain yang lihat bagaimana?" tanya sumin sambil emosi, ia takut jika terbawa bawa karena ia juga ada di tkp.

"makannya kamu diem aja, kalau pun akhirnya aku tertangkap.... Tolong ngaji buat aku ya min,"

"sudah sudah jangan di bahas, aku takut,"

......................

Sumin baru saja memarkirkan motornya di depan warung aris pukul satu siang, "lah tiba tiba mendung, padahal tadi di jalan panas banget deh," gumam sumin saat melihat ke arah langit.

"kenapa?" tanya aris heran.

"enggak mas, kok tiba tiba mendung banget,"

"sudah ayo masuk saja, ada anak baru namanya ranum,"

Sumin lekas masuk ke dalam untuk melihat ranum, "ehh ini ranum ya....? Kenalkan aku sumin..."

"iya mbak, salam kenal ya mbak.... Mohon bimbingannya selama bekerja di sini agar ranum tidak membuat kesalahan," ranum tersenyum ramah melihat sumin.

"min.... Ikut aku kebelakang bentar ayo," panggil aris dari pintu belakang.

"aku kesana dulu ya, kamu jaga di sini.... Hujan kok pasti jarang ada yang kewarung jadi gak perlu khawatir,"

"iya mbak, jangan lama lama ya... Aku takut,"

"takut opo?" tanya sumin tak suka, 'modelan mas aris nih bikin aku ikut ikutan takut begini'

"gak tau sih tapi yang penting jangan lama lama ya mbak,"

"iya," sumin lekas menuju ke pintu belakang, ternyata di sana adalah dapur sederhana dan ada satu kamar yang katanya sering di gunakan oleh santi, "ada apa mas?"

"kata santi tadi, kamu pindah rumah ya?"

"iya mas, di suruh emak,"

"sama setyo?"

"sendiri mas, mas setyo sepertinya sudah tak ingin bersama aku lagi mas semenjak dia melakoni pesugihan itu. Denger denger sih katanya nanti junjungannya marah kalau dia tidur denganku," jelas sumin sedih, bagaimanapun ia tetap mencintai setyo. Setyo memang tampan dan tinggi gagah, juga pekerja keras yang membuat sumin klepek klepek.

"apa tidak jadi omongan warga kalau begitu, lagipula rumah yang kamu tinggali itu masih satu rt kan dengan mak yem?"

"iya mas.... Tapi aku harus manut sama emak dan mas setyo kalau mau aman. Kalau aku menolak atau memilih pergi ke kota sudah pasti kedua orang tuaku akan di guna guna mas,"

"gila banget! Stres aku kalau sudah berurusan dengan mak yem," maki aris sambil mengaduk kopi buatannya.

"mas aku boleh pinjam uang gak? Uang yang tidak ada kaitannya dengan mbak santi?" tanya sumin takut, walaupun aris selalu terbuka dan mendekatinya. Namun ada rasa tak enak untuk merepotkan pria yang masih berstatus iparnya itu.

"berapa?"

"satu juta saja mas," pinta sumin.

Aris lekas mengambil dompetnya, ia mengambil beberapa lembar uang berwarna merah untuk di berikan pada sumin, "minta saja padaku kalau ada apa apa tidak perlu sungkan,"

"makasih mas,"

......................

Pukul 9 malam sumin dan aris pulang dengan motor masing masing menuju rumah mak yem, sumin ingin mengambil beberapa barang barangnya yang masih ada di sana.

"assalamualaikum,"

"eh min, sini masuk.... Ada yang ketinggalan?" tanya santi yang sedang duduk di ruang tamu.

"iya mbak, mas setyo di kamar?"

"enggak, di kamar atas dia,"

Aris masuk ke dalam melewati santi begitu saja, ia malas berbasa basi dan ingin segera mandi dan tidur, "astaghfirullah capek sekali,"

"mas mandi dulu sana nanti aku pijitin," ucap santi mengekor di belakang suaminya.

"kamu dapet ranum darimana sih?" tanya aris tanpa melihat santi, ia lekas masuk ke dalam kamar.

"dari kota mas, waktu kemarin berbelanja itu dia lagi butuh kerjaan jadi aku tawari dia. Eh mau.... Jadi aku bawa saja,"

"terus dia tidur dimana?"

"aku sewakan kontrakan di seberang jalan raya mas," jelas santi, "mas ayo kita bikin anak,"

Aris langsung merasa takut dan jijik, "tiba tiba saja, kenapa? Nanti kamu tumbalin lagi,"

"enggak mas aku janji.... Aku gak akan menumbalkan anak kita lagi mas, aku minta maaf...."

"tidak perlu, aku juga tidak mau punya anak. Ribet," tolak aris 'ribet kalau kamu yang jadi ibunya, lebih baik tidak punya anak sekalian daripada kamu yang jadi ibunya. Gak rela aku jika anakku keluar dari rahim yang sudah sering di jamah gendruwo'

"mas aku pengen, kita kan sudah lama tidak berhubungan,"

"iya, kita sudah tidak tapi kamu dengan gendruwo itu sudah sering kan. Seminggu 3 kali..... Apa kema^luan mu itu masih berbentuk?" tanya aris tanpa perasaan.

"mas.... Kamu tau?"

"iya, jadi jangan sesekali mencoba untuk menyentuh aku lagi. Kalau kamu berusaha menyentuh tubuhku.... Aku akan pastikan jika berita ini akan menyebar satu desa," ancam aris.

"jangan mas, aku mohon.... Jangan sampai ada yang tau," santi jadi panik sendiri karena ternyata ritual menjijikan yang ia lakoni sudah di ketahui orang lain.

1
Riadatul Jannah
lnjut tbor update terusss
Riadatul Jannah
ceritanya bagus bngt thor. cepet dong updatenya thor please
Anonymous
ayo Riis sing wani ngono lhooo
Martin Karnarukma
Luar biasa
Riadatul Jannah
ceritanya bagus. semoga authotnya bisa up smpe END
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!