NovelToon NovelToon
Baby Genius Tuan Muda Arogan

Baby Genius Tuan Muda Arogan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Lari Saat Hamil / Berbaikan / Single Mom / Anak Genius / Anak Kembar
Popularitas:46.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ika Dw

"Usir dia dari rumahku! Aku tidak ingin melihatnya ada di sini!"

"Tidak, jangan usir aku, aku mohon!"

Agatha menangis saat tangannya ditarik keras oleh dua orang bodyguard yang bekerja pada Louis Fernando, seorang pengusaha kaya yang berpengaruh di kotanya.

Agatha difitnah oleh mertuanya telah berselingkuh dengan pria lain yang tak lain teman dari Louis sendiri.

Setelah keluar dari kediaman suaminya, Agatha hidup terlunta-lunta di luar dengan keadaannya yang tengah berbadan dua. Hidupnya sangat miris tanpa ada keluarga yang mempedulikannya, pada dasarnya Agatha memang dibesarkan di panti asuhan, dia tidak pernah mengetahui siapa orang tua kandungnya.

Lima tahun kemudian, Agatha kembali dengan keadaan yang berbeda, dia memiliki dua anak kembar yang sangat pintar dan sangat menyayanginya.

Mungkinkah Agatha akan menyembunyikan identitas si kembar dari suaminya?

Atau mungkin dia akan kembali setelah si kembar mengetahui bahwa Louis adalah Ayah kandungnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Dw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26. Apakah itu Aku?

Hampir setengah hari penuh, Louis membawa di kembar menghabiskan waktunya di luar.

Dia juga banyak membelikan pakaian dan juga mainan buat mereka.

Sejak mendengar banyak cerita dari kehidupan mereka yang serba pas-pasan, membuat hati Louis teriris dan berniat untuk membantu mengurangi beban penderitaannya.

"Akhirnya kita sampai di rumah, kayaknya mami udah pulang itu lampunya udah menyala."

Mereka berdua keluar dari dalam mobil diikuti oleh Luis dengan membawa barang-barang yang sudah dibelinya.

Saat sampai di depan pintu mereka dihadang oleh seorang wanita dengan tatapan melotot dan tangannya berkacak pinggang.

"Astaga, mommy marah."

Kedua bocah kembar itu langsung bersembunyi di belakang Louis mereka takut dimarahi oleh ibunya karena kepergiannya tidak pamit.

Louis sudah tahu apa yang akan terjadi saat tiba di rumah Agatha, pasti wanita itu akan mengomelinya habis-habisan.

"Dari mana saja kalian! Kenapa kalian keluar dari sekolah sebelum jam pelajaran selesai? Jangan bersembunyi di belakang, Ayo keluar! Mommy ingin bicara sama kalian."

Si kembar saling bertatapan dengan raut wajahnya ketakutan.

Mereka mengakui kesalahannya karena tanpa seizin dari ibunya pergi begitu saja dengan orang yang dianggapnya sudah baik dan banyak memberikan perhatian padanya.

Mereka memberanikan diri untuk keluar dari persembunyiannnya di belakang Louis. Mereka langsung meminta maaf pada Agatha tentang apa yang sudah dilakukannya.

"Mommy, kami minta maaf, kami mengakui kesalahan. Tapi mom, kami sudah pamitan sama bu guru, dan sama bu guru diizinkan untuk ikut sama Om," jawab mereka bersahutan.

Di situ Louis masih diam tidak ikut campur urusan mereka, tapi dia tidak akan diam jika Agatha sampai keterlaluan memarahi mereka, karena jelas-jelas dia yang bersalah sudah menjemput si kembar di saat jam pelajaran belum berakhir, dan dia juga memaksa mengajaknya keluar untuk menghabiskan waktu bersama.

"Yang kasih izin Bu guru, tapi mommy tidak pernah mengizinkan kalian keluar tanpa mommy kan? Kenapa kalian melanggar peraturan mommy? Apa kalian tidak berpikir, bagaimana kalau sampai kalian diculik oleh orang jahat? Mommy mau mencari ke mana?"

Agatha geram, menghubungi Louis tidak ditanggapi, bahkan ia tidak dipamiti saat menjemput anak-anaknya di sekolah. Kalau saja wali kelas si kembar tak menghubunginya, dia juga tidak pernah tahu anaknya dibawa pergi oleh seseorang.

Si kembar diam saja saat mendapatkan teguran dari ibunya. Mereka tak berani menjawab, karena merasa bersalah.

"Ck, udahlah. Nggak usah marahi mereka. Mereka tidak bersalah. Kalau mau marah, marahi saja aku, jangan mereka."

Louis tak suka dengan sikap keras Agatha saat memarahi anak-anaknya.

Memang pada dasarnya ia yang sudah bersalah membuat Agatha gelisah memikirkan anak-anaknya seharian penuh tidak berada di rumah.

"Ya, emang kamu yang salah. Ngapain kamu bawa-bawa Anakku pergi tanpa seizinku? Kau sudah salah, bahkan aku bisa menuduhmu sebagai penculik, karena sudah membawa anak-anakku tanpa minta izin dariku, tapi percuma, walaupun kau meminta izin padaku, Aku tidak akan pernah mengijinkanmu untuk membawa mereka."

Louis sudah menebak, bakalan panjang urusannya karena sudah lancang mengganggu kedamaian macan betina yang sedang tidur.

Emosi Agatha terlalu besar dan sangat sulit untuk diluluhkan, tapi ia akan buat wanita itu bertekuk lutut padanya.

"Kenapa aku tidak boleh membawa mereka? Aku bahkan tidak bersikap buruk pada mereka. Mereka baik-baik saja saat bersamaku."

Bukannya ingin memisahkan antara Louis dan anak-anaknya, tapi rasa sakit yang ditorehkan Louis dan keluarganya terlalu dalam. Ia masih belum bisa memaafkan mereka, apalagi mereka susah membuat hidupnya terlunta-lunta di luar.

"Memangnya kau itu siapanya mereka? Kau hanya mengenali mereka tapi kau tidak pernah merawat mereka atau bahkan menemani mereka di saat mereka susah, saat mereka sakit, dan saat mereka dilahirkan. Kau tidak punya hak apa-apa untuk mempertahankan mereka, jadi jangan berharap kau bisa seenaknya sendiri mendekati anak-anakku, aku tidak rela."

Si kembar menutup kedua telinganya rapat-rapat, karena suara Agatha begitu melengking di telinganya.

Baru kali ini ibunya bertengkar hebat dengan orang lain. Selama ini mereka mengenali Agatha sebagai ibu yang baik hati dan penyayang, tapi melihat kemurkaan ibunya saat ini membuatnya agak takut.

"Mommy udah, nggak usah marahin om terus. Om nggak salah mommy, om udah baik sama kita. Ini kita dibeliin baju sama mainan. Om juga ajak kita makan di restoran dan dibeliin jajan juga. Mommy nggak boleh menuduh om terlalu buruk. Mommy nggak boleh jadi orang jahat."

Walaupun takut, mereka tetap melakukan pembelaan terhadap Louis. Bagi mereka Louis tidak ada celanya, bahkan Louis sangat baik dan memperhatikan mereka.

Louis merasa tersanjung karena si kembar lebih membelanya dibandingkan membela ibunya.

Si kembar yang seharusnya dibenci karena sudah menjadi pengacau dalam kehidupannya, tapi ia malah sebaliknya, begitu mempedulikannya dan ingin selalu bersamanya.

"Diam kalian! Kalian itu masih kecil dan nggak tahu apa-apa, nggak usah ikut-ikutan masalahnya orang dewasa. Kalian hanya mengenali dia sebagai laki-laki yang baik dan peduli, tapi kalian nggak tahu yang sebenarnya. Lebih baik kalian masuk kamar!"

Si kembar menatap kecewa pada ibunya yang keras kepala dan selalu ingin menyudutkan Louis.

Mereka bahkan gagal tidak bisa membujuk ibunya untuk memaafkan Louis atas tindakannya yang ceroboh.

"Tapi mom~~

"Diam! Ayo lekas masuk kamar!"

Kembali Agatha menyela bantahan anak-anaknya. Ia tak ingin si kembar lebih mempedulikan Louis dibandingkan dengan dirinya yang selalu ada buat mereka, bahkan selama ini ia sudah berjuang sendirian tanpa adanya kepedulian dari Louis.

Dengan berjalan lemas si kembar masuk ke dalam kamarnya. Ia sebenarnya tak tega melihat Louis diperlakukan cukup kasar oleh Agatha.

Mereka memasuki kamarnya dengan menggerutu. Sesekali tatapannya dialihkan pada Louis sebelum menutup pintunya.

"Semoga saja om bisa pulang dengan selamat ya? Kalau sampai mommy memangsanya gimana? Aku tak yakin om bakalan menang lawan mommy."

Kenzo menghenyakkan panggulnya di tempat tidur. Pikirannya benar-benar tak nyaman, ingin keluar dan meminta Louis untuk pergi dari rumahnya.

"Ck, kau itu ngaco! Bagaimana mungkin mommy akan memangsa Om. Yang benar saja Zo! Mommy itu manusia, bukan siluman buaya yang bisa memangsa manusia. Doakan saja yang terbaik buat Om, semoga dia nggak pipis di celana gara-gara diomeli sama mommy."

Celotehan kedua bocah kembar itu cukup menjengkelkan, tapi hati mereka sangat baik dan mudah peduli pada orang lain.

"Agatha, jujur saja aku pergi bersama si kembar karena ada hal yang ingin aku tanyakan sama mereka, dan aku yakin mereka tidak memiliki inisiatif untuk membohongiku."

Agatha mendelik dan menatapnya tak suka. Louis diam-diam ingin mengetahui banyak hal dari anak-anaknya, dia tak akan bisa diam.

"Apa yang sudah kau tanyakan pada mereka. Mereka tidak tau apa-apa, mereka masih belum mengerti."

Degub jantung Agatha tak beraturan saat Louis semakin mendekati. "Iya, mereka memang belum sepenuhnya mengerti, tapi ada satu hal yang bisa kutangkap dari mereka. Mereka bilang, kau hanya mencintai Ayah mereka saja, bahkan dihatimu tak pernah ada pria lain. Siapa ..., siapa yang dimaksud mereka? Apakah itu aku?"

1
Yurniati
tetap update terus thorr
Yurniati
boleh juga kepercayaan diri nada tuan Lois, semangat terus
ardiana dili
lanjut
Nur Adam
lnju
Sunarti Narti
terlalu lama up
Erna Risky
bagus alur ceritanya
Erna Risky
wajahnya saja mereka mirip kok gak ngerasa sich lois , JD CEO kok bodoh banget ,punya duit punya asisten kok gak minta nyelidiki dulu klau penasaran. trs itu rahasia ibukny kok gak terbongkar2
nadira ST
noh dadimu masih hidup goblok lagi
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
Yurniati
di hujat anak sendiri apa rasanya lois,sebagai bapak masih menyangkal itu anak sendir seorang pria dewasa,tak merasakan jiwa kebapak,an
Jengendah Aja Dech
❤️
ardiana dili
lanjut
Melia Gusnetty
cerita nya sm dgn yg d sebelah..cuma beda nama saja..dn anak nya kembar cewek cowok...
Al^Grizzly🐨: yang di fitnah ibu tirinya..dan kedapatan photo itu hasil editan.
total 1 replies
Hendro 212
louis tolol
Allisa Khorunnanda
Kecewa
Nadyne
jahat sekali si Louis.....
ih ih ih...... bakalan nyesel sampai ke ubun2 kalau tau si kembar anaknya dan Agatha ngak bersalah .
ardiana dili
lanjut
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
Yurniati
apa yang akan terjadi selanjutnya dengan si kembar,,,,,🤭👍💪
Sunarti Narti
kpn sambungnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!