NovelToon NovelToon
Aku Bisa Tanpamu

Aku Bisa Tanpamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Lari Saat Hamil / Persahabatan
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Minatrigan Gan

Nadira remaja yang baru lulus sekolah SMA dikotanya terpaksa menikah dengan anak juragan sawit untuk meluaskan hutang orang tuanya.
pernikahan tanpa cinta terlaksana agar orang tua bebas dari jeratan hukum.fathir suami kutub tidak pernah memperhatikan atau memperlakukan Dira seperti istri.
disaat Fatir sudah mulai melirik Dira diam diam,di saat itu juga cinta pertama Fatir kembali.
merasa kehadiran nya tidak dibutuhkan lagi dira pergi, kepergian dira awalnya tidak menjadi masalah besar bagi Fathir ada lily disampingnya.
sikap lily berubah saat keluarga Fathir mengalami kesulitan ekonomi.sebagian barang berharga dibawa kabur oleh Lily.
saat mencari perempuan itu Fathir malah bertemu lagi dengan Dira.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Minatrigan Gan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 10.tidak akan ada perpisahan

kini pernikahan mereka memasuki bulan keenam, waktu nya mereka mencari alasan agar dira bisa keluar dari tempat ini sesuai harapan Fathir.

"Non,non dira lihat tuan Fatir,"mbak sri terlihat berlari kearahnya.

"non den Fathir kecelakaan sekarang dirumah sakit cepat non sudah dijemput itu."

Dira panik juga,meski suami kutub nya itu tidak pernah menganggap dirinya seperti istri pada umumnya tapi bisa selalu diperlakukan sangat baik.matanya selalu mengeluarkan air bening sepanjang jalan menuju rumah sakit.

Melihat suaminya terbaring lemah dengan kaki diperban kepala dan sikut nya lecet,Dira bingung harus ngapain,apa lagi di sana ada kedua mertuanya.

"Mi bagaimana keadaannya?"

"Patah kaki ra."fathir merintih dira mendekat,

"bang kamu butuh sesuatu."

"Aku haus, Dira mengambil air di meja dan memberi pada Fathir,"tapi lelaki itu menolak.

"kamu mau apa?'

"Aku mau jus jeruk."

"Bentar aku Carikan,'Dira keluar dan beli sesuai pesan Fathir.saat kembali mertuanya sudah tidak ada lagi.

Tiga hari di rumah sakit Fathir selalu membuat dira menangis,Dira dibentak, dibilang tidak becus semua pesanan yang Fathir minta selalu tidak sesuai dengan keinginan dia.tapi dira selalu bersabar dan selalu menguatkan hatinya.

Dirumah juga begitu, saat mertuanya pergi dia akan jadi sasaran amukannya.dira tidak tahan lagi,toh juga waktu mereka bersama juga hampir selesai.

"hehh jangan kamu pikir aku takut padamu.jika kamu tidak mau makan ya sudah.kamu pilih dan ambil yang mana kamu suka."sambil menyiramnya dengan segelas air.

"Apa yang kamu lakukan pada putraku,"sial Bu aida melihat kelakuan dira yang baru saat ini dia lakukan tapi kelakuan putranya pada dira selama ini tidak dia ketahui.tubuh Dira didorong keras dan terhempas beruntung kearah kasur, seandainya Kedinding pasti dira akan merasakan sakit.

"Kurang ajar kamu ya,apa begini kelakuan mu selama ini pada putraku,kurang baik apa aku pada keluarga mu, semuanya kami lakukan agar ekonomi keluarga mu membaik,"sumpah serapah keluar dari mulut perempuan itu.dira sungguh merasa sangat sedih saat ini,apa lagi Bu aida menganggap dirinya seperti kacang lupa kulit.

mengeringkan tubuh anaknya dan mengganti pakaian bersih, memanggil art membersihkan air dilantai.membiarkan Dira dipojok sendiri.

Setelah membantu Fathir berbaring,Bu AIDA mengarahkan telunjuk kearah Dira,

'kamu akan menyesal melakukan hal itu,aku tidak mau melihat kamu saat aku masuk kemari."

setelah bu aida keluar,dira menuju teras kamar dan duduk disana,tapi saat melihat Fathir berusaha kekamar mandi Dira membantu tanpa bicara sepatah katapun.membantunya dalam segala hal mulai dari mandi berpakaian menyuap makan tapi saat Bu aida datang dira akan keluar keteras, seperti ucapan perempuan itu aku tidak mau melihat wajah mu lagi saat itu.

Dira juga tidak pernah turun, makannya diantar saat mbak sri mengambil bekas makan Fathir, terkadang Dira malah tidak makan.

Saat Dira tidur, Fathir ingin kekamar mandi tapi terjatuh,dira membantu suaminya berjalan seperti biasanya.

Tapi tubuhnya yang kurang mendapat asupan hari ini rebah kekasur ditimpa tubuh Fathir yang kekar, tidak ada tenaga untuk mendorong tubuh lelaki itu, wajah mereka sangat dekat, Fathir ingin mencium bibir dira tapi gadis itu memalingkan wajahnya.

"Tolong bergeser lah,aku tidak bisa bernafas."

dira bangkit dan kembali ke sopa dan rebah di sana, Fathir mengira dira tidur dan membiarkan dia tidur disana.

Pagi sekali mbak Sri datang membawakan sarapan buat fathir.mbak bangun kan dira saya mau ke kamar mandi.

"Den badan non dira panas banget ini,"mbak sri panik.fathir mencoba mendekat tapi kakinya ngilu.tapi tetap berusaha mendekat.

"Mi,sini bentar mi."

"Ada apa nak kamu butuh sesuatu."

"Mi Dira sakit mi, panggil dokter."

"Biar saja deh,sri panggil manto katakan padanya antar dira kerumah sakit atau kerumah orang tuanya sekalian."

"mi kok gitu sih."

"Ia juragan."manto datang.

"Antar dira kerumah sakit dan urus semua keperluan nya."

"Mi,yang benar saja istriku digendong supir."fathir protes.

"terus mau kamu apa,mami yang angkat gak bisa mami kalo mau angkat saja sendiri."

Dokter datang sri membantu Dira berpindah kekasur mereka.

"Tidak apa-apa,dia hanya lemah, capek dan kekurangan nutrisi.selebihnya tidak ada."

"tidak ada tanda-tanda hamil kah dokter?" pertanyaan Bu aida membuat Fathir menghela nafas dalam.

"Belum ada juragan sabar ya."

"kamu makan sedikit ya, Fathir mengambil nasi di meja dekat ranjang mereka."karena memang lapar Dira mau makan dia juga tidak mau mati konyol, teringat keluarga nya di sana dia tidak boleh lemah dia harus kuat, waktu dia disini hanya tinggal beberapa Minggu lagi dan sekarang juga sudah tertanam rasa benci dihati Bu aida jadi tinggal mencari alasan untuk mereka berpisah.

Setelah menelan beberapa macam obat yang diberikan dokter dira kembali tidur.merasakan ada tangan diperut nya Dira terkejut dan terduduk melihat Fathir tidur disampingnya dengan dengkuran halus.

Matanya tidak bisa lagi terpejam, perut nya sangat lapar, sedangkan tidak ada makanan di sini,mau turun kebawah dia takut,bukan hantu atau mahluk gaib yang dia takut kan tapi juragan perempuan yang selalu menghina dirinya setiap bertemu.melihat di piring masih ada nasi sisa Fathir, Dira menghabiskan nasi yang masih tersisa dengan airmata, Fathir tidak sengaja melihat itu.tapi tatap berpura-pura tidur tapi hatinya sungguh pilu melihat istrinya makan nasi sisanya.

dira membuka lemarinya dan mengambil ponselnya.sudah lama dia tidak memegang benda itu.aku rindu kalian.kapan ya kita bisa bertemu Lagi, kalian pasti sibuk belajar ya,aku sungguh bangga bisa berteman dengan dengan calon orang sukses seperti kalian.

Jangan lupa janji kalian mengundang aku saat kalian memakai baju toga ya.

mendengar Fathir meringis,dira mendekat 'kamu butuh sesuatu.'

"Ya,aku lapar.bisa ambilkan."

"Aku,,,,bilang sama mbak sri saja biar dia yang bawa kemari."

"Kamu kan istri ku bukan Sri."

"Bentar lagi kan tidak.perjanjian kita hampir berakhir."

"Tapi sekarang kamu masih istriku yang sah jadi kamu harus mematuhi perintah ku."Dira menarik napas dalam dan turun mengambil apa mau suaminya.

teh manis hangat dan roti.

"Katanya kurang asupan kok bisa ya, sedangkan dirumah ini dia bisa makan sepuasnya,"disaat orang tidur dia juga bebas makan tidak masuk akal.

"Mi ini buat Fathir."

"Asalkan kamu tau, Fathir itu tidak pernah makan tengah malam begini."

"Kalo tidak percaya,mami saja yang bawakan."

"OOO kamu berani sekali memerintah saya."

"Maaf mi,ini Fathir yang minta.dira naik mi sebelum dia menghina Dira untuk kesekian kalinya."Bu aida tercenung mendengar penuturan dira.Apa maksudnya?tapi tidak bertanya.karena dia tidak pernah melihat keduanya bicara, mengobrol, tertawa bersama apalagi bermesraan.

"Kamu mau sini,"dira menggeleng walau sebenarnya sangat menginginkan,

"aku tau kamu lapar duduk sini.sini.kali ini suaranya seperti memaksa.temani aku makan."

Dira duduk didepan pria dingin itu, menyuap seperti sore tadi tapi kini diiringi airmata.

"maafin aku ya,aku sering kali membuat kamu bersedih,"menghapus bulir bening itu.

"bantu aku kekamar mandi,"dira menurut.

Fathir memeluk dira sebelum berbaring dan mengecup ubun ubun Dira."aku sayang kamu ucap nya."

Dira diam,dia tidak menyangka pria kutub itu mengucapkan kata kata seperti itu.

"Tidak usah mengada ngada, perpisahan kita tinggal beberapa minggu lagi."

"Tidak akan ada perpisahan,aku akan pertahankan pernikahan kita.tidur lah sudah malam, disini saja."malam ini mereka tidur bersama untuk pertama kalinya.

"kita turun yuk,aku bosan di sini terus."dira memapah Fathir kebelakang, Fathir duduk sambil memainkan ponsel sedangkan dira memetik cabe dan tomat untuk diantar kewarung orang tuanya.karena buah nya banyak sri ikut membantu sambil tertawa berdua.

"Tumben di sini.'

"Ia mi, lihat itu menantu mami rajin ya."

"Dia memang rajin, tapi tetap kelakuannya mami tidak suka.mami saja tidak pernah melakukan hal seperti itu pada kalian."

"Semua itu bukan salah Dira mi."

"mami tidak mau dengar."sambil mendekat kearah dira.ini mau diapain?

"Diantar ketempat ayah ya mi."

"Ini semua hasil kebun ku,jadi ini semuanya milikku, tidak ada yang boleh membawanya keluar dari rumah tanpa seijin ku.paham.''dira kembali mengangguk dan menghentikan aktifitas mereka.

"Sudahlah lah mbak biar saja deh,toh juga tidak boleh dibawa."dira duduk melihat cabe yang sudah dipetik sambil menangis.

kan sayang ini sudah dipetik,, salah aku apa sih kok gini amat.sambil menyeka airmata,dia lupa bawa dia baru memetik cabe,mata dan wajah nya sudah panas dan memerah.

1
Ester Hadasa Ruru
Luar biasa
Minatrigan Gan: terimakasih Kaka
total 1 replies
ChopSuey
Makin penasaran sama kelanjutan ceritanya, semangat terus thor 👍
Minatrigan Gan: terimakasih kk
total 1 replies
not
Nggak sabar nunggu kelanjutannya.
LOLA SANCHEZ
Nggak bisa move on. 😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!