Dave Grohl Mahardika pria berusia 28 tahun yang merupakan mafia yah terkenal kejam dan pembawaan yang sangat dingin.Tak ada wanita yang bisa menaklukkan kulkas dua pintu itu.
Hingga suatu hari kejadian tak terduga membuatnya harus menikahi seorang gadis.Prinsip menikah setelah adiknya menikah itu hancur sudah.
Bagaimana rumah tangganya?, apakah akan ada cinta atau justru berpisah?.Yuk simak kisahnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu
Dave melangkahkan kakinya masuk kedalam perusahaaan dengan langkah tegapnya.Pria yang memiliki wajah tampan dengan sorot mata yang dingin itu tak mempedulikan karyawan yang menatap kearahnya.
Pria itu memasuki lift dan bersamaan itu juga seorang wanita ikut memasuki lift yang sama dengan Dave.Setelah pintu lift tertutup keduanya hanya saling diam.Dave yang peduli dengan wanita itu.Beda akan halnya dengan sang wanita yabg berusaha mencari perhatian Dave.Tapi sayang apa yang ia lakukan tidak sedikitpun dilirik Dave.
Ting
Pintu lift terbuka, wanita itu keluar dengan wajah kesalnya.Ia sudah merencanakan semuanya dari rumah tapi bosnya itu tak memperhatikannya.
Sementara Dave masih di dalam lift yang akan membawanya menuju lantai lantai paling atas.Pria tanpa ekspresi itu langsung keluar saat pintu lift terbuka.
Hans yang sudah menunggu kedatangannya langsung mengikuti pria itu masuk kedalam ruangannya.
"Apakah semuanya sudah siap Hans?", tanya Dave.
"Sudah Pak,Mr.Smith sudah dalam perjalanan menuju tempat yang kita sudah sepakati",jawab Hans.
"Baiklah ayo kita berangkat!",ujar Dave menyambar sebuah berkas diatas mejanya lalu kembali keluar dari ruangannya itu.
Dave dan menuju sebuah restoran dimana pertemuan akan dilangsungkan.
Ting
Theo
[Tuan... seseorang berusaha untuk menggagalkan pengiriman barang kita]
**Siapa**?
Theo
[Saya sudah mencurigai seseorang Tuan tapi saya rasa ini ada hubungannya dengan pria yang bernama Erdogan]
**Selidiki siapa itu Erdogan,aku mau informasinya satu jam lagi**.
Theo
[Kami sedang menyelidikinya Tuan]
Dave mengeram pelan sembari meremas ponselnya."Aku tidak akan mengampuni kalian",batin Dave dengan rahang yang mengetat.
Hans yang menyupiri Dave di depan tampak tegang saat melihat Dave yang begitu menyeramkan baginya.Ini adakah kali pertama ia melihat Dave dengan amarah tertahan seperti itu.
Taka lama mobil mereka sampai disebuah restoran, keduanya turun memasuki restoran itu dan langsung menuju ruangan VIP untuk melakukan pertemuan.
Tanpa Dave sadari seseorang memperhatikan pria itu.Ia menghirup banyak aroma parfum Dave yang tertinggal yang membuatnya merasa tenang.
"Juwita kamu baik baik saja?", tanya pria yang bersamanya.
"Iya Pak",jawab Juwita gugup.
"Fokuslah!",ujar pria itu diangguki Juwita.
Juwita kembali fokus pada pria yang sedang menjelaskan tentang produk yang mereka pasarkan.Ia memang sedang melakukan meeting bersama atasan di restoran ini juga.
Setelah meeting selesai Juwita dan atasannya kembali ke kantor.Namun tiba tiba saja ponsel wanita itu bergetar.
"Maaf Pak,saya ke toilet sebentar",ujar Juwita.
"Iya silahkan,saya tunggu di mobil",angguk pria itu.
"Ya Pak",jawab Juwita langsung berjalan menuju toilet lalu meraih ponselnya yang ada di dalam tas.
Uncle Zavier is calling...
"Hallo Uncle..."
"Juwita... apa kabar?",tanya Zavier berbasa basi.
"Baik Uncle,ada apa ?",tanya Juwita.
"Bisa nanti sore kamu ke rumah.Auntymu ingin bertemu",ujar Zavier tak sepenuhnya berbohong karena istrinya itu ingin sekali bertemu Juwita.
"Tapi--
"Sharelock saja dimana tempat tinggal kamu,nanti sopir yang akan menjemput kamu kesana",ujar Zavier yang tak mau dibantah.
"I-iya Uncle",jawab Juwita.Ia tau Unclenya itu tak bisa di bantah.
"Uncle tunggu",ujar Zavier.
"Ya Uncle...",jawab Juwita.
Tut
Juwita memasukan kembali ponselnya kedalam tas lalu keluar dari toilet dan langsung melangkah keluar dari restoran itu menuju mobil atasannya yang sudah menunggunya.
"Maaf Pak saya sedikit lama",ujar Juwita pada atasannya saatmendaratkan bokongnya di sebelah sopir.
"No problem...",jawab pria itu tanpa menoleh pada Juwita karena sibuk berbalas pesan dengan sang istri tercinta.
"Jalan Surya!",ujar pria itu pada sopir perusahaaan.
"Baik Pak",jawab pria bernama Surya itu.
***
Juwita baru saja pulang dari kantor dikejutkan oleh sebuah mobil yang terparkir di depan kontrakannya.Ia berjalan mengahampiri mobil itu dengan raut wajah bingung.
"Nona Juwita...",ujar seseorang dari belakang.
"Ah..anda siapa?",tanya Juwita.
"Saya Asep Nona,sopir yang di minta Tuan Zavier untuk menjemput Nona",jawab pria itu.
"Oh... sebentar,saya ganti baju dulu",ujar Juwita.
"Iya Nona",jawab Asep manut.
Tetangga kontrakan Juwita tampak saling berbisik melirik tak suka kearah rumah kontrakan Juwita.
Tak lama Juwita keluar dari kontrakan dengan menggunakan sebuah gaun.Ia langsung masuk kedalam mobil setelah Asep membukakan pintu mobil bagian belakang untuknya.
Mobil yang di tumpangi Juwita akhirnya melaju meninggalkan kontrakannya.Wanita itu menghembuskan nafas beratnya.Entah alasan apa yang akan ia berikan nanti kepada Unclenya itu karena kepergiannya meninggalkan mansion Dave.
Zavier tak akan bisa di bohongi apalagi istrinya yang pandai membaca gerak tubuh seseorang.Ia tak pernah berhasil membohongi Fira selama ini.Itulah kenapa saat Auntynya itu minta ingin bertemu ia menolak.
Tak lama mobil yang ditumpangi Juwita memasuki halaman luas milik keluarga Iskandar.Wanita itu turun setelah Asep membukakan pintu untuknya.Ia langsung melangkah menuju pintu utama kediaman Iskandar.
Pelayan yang memang sudah mengenali Juwita langsung membukakan pintu untuk wanita itu bisa masuk.
"Assalamualaikum...",ucap Juwita.
"Waalaikum salam.Juwi?", pekik Kinar berjalan menghampiri wanita itu lalu memeluknya.
"Kamu kemana saja?",ujar Kinar mengurai pelukannya.
"Pergi menenangkan diri aja Kak",jawab Juwita.
"Ayo...kamu sudah ditunggu Bunda sama gan lainnya",ujar Kinar membawa Juwita ke ruang tengah.
"Iya Kak...", Juwita.
"Bagaimana keadaan sikembar Kak?", tanya Juwita.
"Lagi aktif aktifnya Juwi, apalagi si Queen dia sangat hyper aktf sekali dibandingkan Arsa yang sifatnya lebih kayak Kakak kamu, banyak diamnya",jawab Kinar tersenyum lebar menceritakan tumbuh kembang kedua anaknya itu.
"Bunda...nih yang ditunggu tunggu datang juga",ujar Kinar pada sang mertua..
"Juwita,ya ampun sayang Aunty sangat mencemaskan kamu",ujar Fira berjalan mengahampiri Juwita dan memeluknya.
"Maaf Aunty... sudah membuat Aunty cemas",jawab Juwita.
"Hai Kak Juwita...",ujar Daveena.
"Daveena...kamu disini?", tanya Juwita.
"Iya Kak...lusa aku balik ke New York",jawab Daveena.
"Oh..."
"Ayo duduk dulu, Uncle sama Zaki belum pulang.Mungkin sebentar lagi", ujar Fira.
"Iya Aunty",jawab Juwita tersenyum tipis.
"Maan sikembar Kak?",tanya Juwita pada Kinar.
"Lagi tidur, belum bangun kayaknya",jawab Kinar.
"Oh..."
Tak lama Zavier pun pulang dan di susul Zaki setelahnya.Kedua pria itu masuk kekamar masing masing untuk berganti pakaian.
"Sudah lama Juwi?",tanya Zavier yang baru keluar dari kamarnya.
"Gak juga Uncle",jawab Juwita.
"Dave...kamu datang",ujar Zavier pada Dave yang terlihat baru datang.
Juwita yang duduk membelakangi Dave tampak menegang.Ia meremas kedua tangannya diatas kedua pahanya.
Menyadari Juwita yang gugup, Daveena mengenggam tangan wanita itu menyalurkan energi positif.
Juwita menoleh pada Daveena yang tersenyum padanya sembari mengangguk pelan.
"Ya Uncle...",jawab Dave duduk disebelah Zavier dan berhadapan langsung dengan Juwita.
Deg
...****************...