NovelToon NovelToon
Married With Bad Boy

Married With Bad Boy

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda
Popularitas:11.6M
Nilai: 4.5
Nama Author: Puput

Karena jebakan dari sahabatnya membuat Naya dituduh telah tidur dengan Arsen, seorang bad boy dan ketua geng motor. Karena hal itu Naya yang merupakan anak dari walikota harus mendapat hukuman, begitu juga dengan Arsen yang merupakan anak konglomerat.

Kedua orang tua mereka memutuskan untuk menikahkan mereka dan diusir dari rumah. Akhirnya mereka hidup berdua di sebuah rumah sederhana. Mereka yang masih SMA kelas dua belas semester dua harus bisa bertahan hidup dengan usaha mereka sendiri.

Mereka yang sangat berbeda karakter, Naya seorang murid teladan dan pintar harus hidup bersama dengan Arsen seorang bad boy. Setiap hari mereka selalu bertengkar. Mereka juga mati-matian menyembunyikan status mereka dari semua orang.

Apakah akhirnya mereka bisa jatuh cinta dan Naya bisa mengubah hidup Arsen menjadi pribadi yang baik atau justru hidup mereka akan hancur karena kerasnya kehidupan rumah tangga di usia dini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 19

"Naya!" Seketika Arsen berdiri dan menahan tangan Naya yang akan pergi. "Naya jangan pergi lagi."

Naya menarik tangannya kasar hingga terlepas. "Kenapa sih gue ketemu lo di sini. Dunia ini sempit banget." Kemudian Naya melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Arsen.

"Nay." Arsen akan mengejar Naya tapi perutnya terasa sangat perih hingga dia kembali terduduk sambil menekan perutnya. "Naya gue minta maaf! Naya jangan pergi, gue gak bisa kejar lo!"

"Makanya lo itu makan dulu. Menghadapi kenyataan pahit itu juga butuh makanan." Virza menarik tubuh Arsen agar dia tidak terlalu membungkuk.

"Kenapa lo gak bilang kalau Naya ada di tempat lo!"

"Ya mana gue tahu kalau dia istri lo. Lagian lo punya istri gak dijagain malah lo usir. Gue emang temen lo tapi kalau lo salah, gue gak akan belain lo." kata Virza.

Arsen kini berdiri dan berjalan membungkuk. "Gue mau ketemu Naya. Dimana dia?"

"Biarin dia sendiri dulu. Dia pasti trauma semalam habis dikejar preman. Untung dia ketemu gue, kalau gak pasti dia udah habis disikat sama preman-preman itu."

Mendengar pernyataan Virza, tubuh Arsen semakin lemas. Dia tidak bisa membayangkan jika hal itu benar-benar terjadi pada Naya. "Terus apa yang harus gue lakuin? Iya gue emang salah." Dia kini terduduk di lantai. "Harusnya gue gak duluin emosi gue. Gue gak bisa bayangin apa yang terjadi kalau Naya gak ketemu lo."

Virza masih saja tertawa. Baru kali ini dia melihat sahabatnya itu galau karena perempuan. "Ceraiin aja, biar gue ambil."

"Eh, shits lo! Bikin hati gue makin kacau aja."

Virza semakin tertawa lalu menepuk bahu Arsen. "Makanya lo belajar bersikap dewasa. Selama lo gak bisa berpikir jernih, ya hidup lo bakal terus kacau kayak gini. Tekan emosi lo. Gak semua masalah bisa lo selesaikan dengan emosi."

"Lo emang benar, tapi gue gak bisa lihat Naya dipeluk mantannya gitu aja."

"Kenapa? Lo cinta sama dia? Kalau lo cinta bilang sama dia kalau lo itu cinta."

Arsen berdiri sambil berpegangan tiang karena dia semakin tidak ada tenaga. "Gue masih belum bisa."

"Ya udah lo makan dulu aja. Nanti aja gue antar ke tempat Naya."

Arsen masih saja terdiam. Dia justru memikirkan perasaannya.

Beberapa saat kemudian ada yang menarik tangannya dan menuntunnya duduk. "Mau sampai kapan gak mau makan? Keras kepala banget!" kata Naya. Diam-diam dia mendengar semua pembicaraan Arsen dan Virza.

Arsen menatap Naya yang kini duduk di sampingnya sambil membuka bungkusan nasi itu.

"Nyesek banget gue. Gue kira bertemu bidadari tapi ternyata istri teman. Udahlah, kalian baikan aja. Jangan sia-siakan kesempatan yang ada." Kemudian Virza meninggalkan mereka berdua.

"Makan dulu. Wajah lo sampai pucat gini. Gue tahu lo itu gak bisa telat makan." Naya kini menyuapi Arsen. "Jadi lo marah sama gue karena lo tahu gue dipeluk Rangga?"

Arsen menganggukkan kepalanya sambil menerima suapan dari Naya.

"Lo tuh kayak anak kecil banget. Kan lo bisa tanya ke gue gak asal marah kayak gitu. Asal lo tahu, gue masih sakit hati dengan usiran lo semalam." Naya terus berbicara sambil menyuapi Arsen.

Arsen menelan makanannya terlebih dahulu sebelum bicara dengan Naya. "Iya, gue minta maaf. Gue salah. Gue semalam langsung susul lo tapi yang gue temuin hanya koper lo."

"Jadi lo nemuin koper gue? Untunglah, gue pikir hilang." kata Naya. Dia terus menyuapi Arsen hingga nasi itu habis.

"Apa lo balikan sama Rangga?" tanya Arsen lagi.

Naya hanya tersenyum miring. "Lo tahu sendiri kan status gue apa sekarang. Mana mungkin gue balikan sama Rangga. Gue kemarin cuma sedih aja saat Rangga cerita alasan dia putusin gue. Ternyata semua itu ada campur tangan Papa." Naya menghela napas panjang. Tapi mengapa dia jadi curhat dengan Arsen.

"Iya, harusnya gue kemarin gak langsung marah sama lo. Jadi lo udah maafin gue kan?"

Naya menggelengkan kepalanya. "Gue belum bisa maafin lo." Kemudian Naya berdiri. "Gue udah kos sendiri, lo pulang aja sendiri."

"Nay, pulang sama gue." Arsen menahan tangan Naya dan berdiri. Dia justru bergelayut di lengan Naya agar Naya tidak pergi. "Pulang sama gue ya. Ayo, gue mohon."

"Gue gak mau lo mabuk lagi kayak kemarin."

"Iya, gue janji gak mabuk lagi."

"Apalagi marahin gue kayak kemarin."

"Iya, gue janji gak marah lagi kayak kemarin. Gue udah nyesel banget. Rasanya gue hampir mati cari lo semalaman sampai sore."

Naya menarik tangannya kasar hingga terlepas dari Arsen. "Lebay!"

"Nay, pulang sama gue. Mau kemana?" Arsen masih saja menyusul langkah Naya.

"Iya, ambil tas gue dulu!"

Seketika senyum Arsen mengembang. Dia menepuk pundak Virza yang sedang memperbaiki motor di depan bengkel. "Thanks bro, akhirnya Naya mau pulang. Hari ini gue izin gak masuk kerja dulu."

"Iya, iya, udah sana. Bikin iri gue aja. Awas, kalau lo sampai usir Naya atau kasar sama dia, gue siap menerima."

Satu tepukan dari tangan Arsen berubah menjadi dorongan. "Enak aja."

Arsen kini menyusul Naya yang menyeberang jalan. Dia juga tahu itu memang tempat kos milik keluarga Virza. "Tahu gitu semalam gue langsung ke sini aja gak perlu susah-susah keliling cari lo."

Naya melirik Arsen yang kini berdiri diambang pintu. "Ya biar lo ada usahanya." Naya mengecek barang yang ada di tas selempangnya lalu memakainya. "Bayar dulu ke Kak Virza, gue udah nginep semalam."

"Gak usah. Cuma semalam aja gak berkurang tuh kamar." Arsen berjalan di samping Naya dan merengkuh bahu Naya tapi Naya menyingkirkan tangan Arsen.

"Tetap gak boleh sentuh."

"Ya udah, kita jalan-jalan yuk. Lo hari ini gak usah kerja." ajak Arsen sambil berjalan menyeberangi jalan bersama Naya.

"Kapan-kapan aja. Gue hari ini capek. Mau istirahat di kamar."

"Ya udah, gue temani di kamar." kata Arsen sambil tersenyum penuh arti.

Naya melebarkan matanya dan mengancam Arsen dengan tatapan.

Sedangkan Virza kini berdiri dan melihat sepasang suami istri yang sudah baikan itu.

"Balik dulu bro. Makasih udah nolong istri gue." kata Arsen yang kini mengendarai motornya.

Naya mencibir mendengar omongan Arsen. Sok manis sekali.

"Kak Virza makasih ya. Nanti kalau aku butuh tempat kos, aku ke sini lagi."

"Ngapain ngekos?" sahut Arsen. "Gue gak akan biarin lo kos sendiri. Apalagi di sini. Ini sarang buaya."

"Iya Nay, tempat kos aku selalu terbuka untuk kamu. Apalagi pintu hati aku, siap menerima kamu." goda Virza. Lebih tepatnya dia ingin membuat kesal Arsen yang sekarang menjadi budak cinta itu.

"Udah Nay, cepat naik. Jangan lama-lama di sini. Nanti dimakan buaya."

"Sabar, ih!" Naya akhirnya naik ke boncengan Arsen. Beberapa saat kemudian motor Arsen melaju meninggalkan bengkel Virza.

Virza hanya melipat tangannya melihat kepergian mereka. "Dasar Arsen! Bad boy bucin!"

💕💕💕

.

Like dan komen ya...

1
Eko Nur Yanto
Luar biasa
park omonim
Duh bocah... /Facepalm/
park omonim
Kl mw malam pertama mending cek kesehatan dulu. Soalnya jajan d luar ngga higenis. Kasian aja kl naya dapat penyakit.
Btw salut buat Arsen krn dah berani jujur.
park omonim
owalah... jadi ini alasannya
Yani Agustyawati
Luar biasa
park omonim
kan... iya kan... emang bener kan perasaan aku kl Rangga itu anak mafia
Wah....
park omonim
Bau2nya Rangga anak mafia nih...
park omonim
Luar biasa
park omonim
cowok emang gitu.
park omonim
udah mens kan? bearti buka PMS dong/Casual/
park omonim
Chie.. Chie.. ada yg belom nyadar kl lg cemburu nih/Facepalm/
Niwa
astaghfirullah Arsen 😂😂😂
Dian Ariestya
Luar biasa
Yani Chyni
Kecewa
Lya Le
bikin cerita tentang Rangga sama Rani kek nya seru thorr🤩
tiaraa triwardanii
Buruk
tiaraa triwardanii
Luar biasa
nuna
iyaa,, udaahhh
Yani Chyni
lucu jga ya 😀😀
duoNaNa
dunia novel mah pada ga kenal KB 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!