Kehidupan Luar Biasa Seorang Penyembuh

Meskipun kami bisa menghindarinya berkat dia, jika kami selangkah lebih lambat, nyawa kami akan berada dalam bahaya. Di depanku ada monster mirip kadal seukuran pria dewasa, berdiri dengan dua kaki, dengan cakar panjang dan tajam di masing-masing tangannya.

Kalau hanya seperti itu, ia hanya terlihat seperti kadal besar, namun di ekornya terdapat wajah ular dan menimbulkan penderitaan.

Dia menatapku dan mengeluarkan suara mengancam. Bahkan di antara monster, aku melihat bentuk aneh yang menyimpang dari bentuk makhluk biasa, dan aku yakin itu adalah spesies abnormal.

Saya yakin.

"Balapan! Aku akan menariknya, jadi evakuasi dia ke tempat yang aman!"

"Oke! Aku akan segera kembali!"

Saya menyerahkan tempat ini kepada Tuan Dart dan mundur. Di saat yang sama, serangkaian tatapan tajam mengenai sesuatu, dan dampaknya sampai padaku.

"Orang ini... dia mengambil terlalu banyak langkah! Tolong cepat!"

Aku mengkhawatirkannya, tapi aku tidak bisa bertarung dalam keadaan seperti ini. Lihatlah sekeliling dan temukan tempat yang aman.

"Aku ingin tahu apakah tidak apa-apa jika kita berada sejauh ini..."

Saya mencarinya, tetapi tidak ada tempat yang aman untuk bersembunyi, jadi saya dengan lembut menurunkan pasien ke tempat yang jauh dari spesies abnormal dan segera kembali ke Tuan Dart dan berdiri di belakangnya dengan tongkat panjang.

"Halo!"

"Maaf, tapi sekarang tidak apa-apa."

Tuan Dart memotong ruang terbuka dengan jari-jarinya yang bersinar dan menciptakan toko tak kasat mata untuk mencegah serangan.

Ada. Tetap saja, sepertinya ia melakukan yang terbaik karena ia menyerang dengan cakar di kedua tangan dan ular di ekornya, jadi saat ini hanya pertarungan bertahan.

Saya senang saya berhasil tiba tepat waktu.

"Hei... bolehkah aku membiarkanmu memimpin barisan depan?" "Ya, aku mengerti."

Dia melangkah mundur dan aku melangkah maju, mengisi tongkatku dengan kekuatan magis dan menciptakan penghalang untuk memblokir serangan itu.

Meleleh.

Pada saat yang sama, guncangan kuat bergema di penghalang, dan dia sering mengalami guncangan seperti itu. Tuan Dart membuka ruang penyimpanan di belakangnya, mengeluarkan sesuatu, dan memancarkan cahaya.

"Bei akan menariknya dengan mantra, jadi aku akan memintamu memberiku waktu sampai saat itu." "Apakah kamu mengulur waktu? Apakah kamu punya ide?"

“Percayalah… Akan kutunjukkan asal muasal lumpur beku.”

Saat aku mengatakan itu, dia muncul di sampingku, memegang tongkat pendek, dan melantunkan mantra.

``Mata kegilaan yang gila, hati yang penuh kebencian dan kebencian, musuhmu berada dalam jangkauanmu jika kamu menyentuhnya, balas dendam dengan pedang di tanganmu. Aku akan menusuk hatimu dengan kutukan. Aku akan memaafkanmu.' ' Lakukan."

Staf pendek bersinar merah dan hitam... Ini adalah mantra yang jarang digunakan orang di antara teknik gangguan mental.

Ini pertama kalinya aku melihatnya, dan dikatakan sebagai kota penjahat yang memaksakan tindakan mereka dengan mengganggu pikiran orang lain dan mengutuk mereka.

Lumpur......Kupikir itu berarti sesuatu seperti mewujudkan emosi negatif seseorang, tapi saat aku melihat monster itu menyerangnya seolah-olah dia sudah kehilangan akal sehatnya dan menjadi gila, aku terkejut memahami arti namanya.

"Sekarang! Lakukan!" "Ya!"

Pergi ke belakang monster itu dan dorong tongkat panjangmu ke arahnya dari belakang, berikan kekuatanmu sendiri ke monster itu.

dan menampilkan struktur biologis sebagai gambar di otak.

Setelah menentukan lokasi jantungnya, dia mengarahkan tongkat panjang ke sana dan memanipulasi sihir untuk menghentikan aktivitasnya.

Gerakan monster itu perlahan melambat dan berhenti.

“Hah… apakah kamu melakukannya?”

Seolah-olah serangan sebelumnya hanyalah sebuah kebohongan, dia pingsan dengan tenang, tapi kemudian dia mengalami beberapa kejang dan menghentikan fungsi vitalnya.

Aku merasa sesuatu telah terjadi dan semuanya berakhir begitu cepat...

Aku benar-benar bertanya-tanya apakah ini adalah akhirnya.

"Hei, ada apa dengan ular di ekor monster ini?"

"Wow, ekorku telah berubah sebelum aku menyadarinya..."

Kata "tanpa ekor" memberiku firasat buruk dan aku menjadi waspada terhadap lingkungan sekitarku.

Lebih baik setidaknya ada satu orang yang bisa segera bertindak jika terjadi sesuatu.

"Tuan Dart! Di belakang!"

......Pada saat itu, seekor ular berekor melompat ke belakang Tuan Dart dan menyerangnya.

Aku segera mencoba untuk berada di depannya dan melindunginya, tapi aku tidak tahu apakah aku bisa tiba tepat waktu. Saya merasa bisa memahami mengapa spesies abnormal disebut spesies abnormal karena vitalitasnya, yang tetap hidup bahkan setelah tubuh utamanya mati.