NovelToon NovelToon
Dia Anakku, Bukan Adikku

Dia Anakku, Bukan Adikku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Patahhati
Popularitas:86.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: SHy

Menjadi bahan taruhan untuk dijadikan mainan oleh pria terpopuler di kampusnya membuat Naina terperangkap dalam cinta palsu yang ditawarkan oleh Daniel.

Rasa cinta yang semakin berkembang di hatinya setiap harinya membuat Naina semakin terbuai akan perhatian dan kasih sayang yang pria itu berikan hingga Naina dengan suka rela memberikan kehormatannya pada pria itu.

Nasib buruk pun datang kepada Naina setelah ia mengetahui niat buruk pria itu menjadikannya kekasihnya hanya untuk barang taruhan semata. Karena setelah itu Naina pun dinyatakan hamil. Dan untuk menutupi aib anaknya, orang tua Naina pun beralih untuk megalihkan fakta jika anak Naina adalah anak mereka dan adik dari Naina.

Ikuti cerita lengkapnya di sini, yuk!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CEO akan kembali

Naina mengangguk seraya tersenyum lalu berjalan ke arah Sasa.

"Akhirnya aku punya teman perempuan juga di divisi ini!" Seru Sasa saat Naina sudah berada di dekatnya. Sedangkan Dimas dan Thoriq mendengus bersamaan saat membayangkan ruangan mereka akan penuh dengan suara cempreng dari dua wanita di depan mereka.

"Ayo duduk dulu, Naina. Ini adalah meja kerjamu selama berada di divisi ini." Terang Sasa menunjukkan meja yang ada di belakang meja kerjanya.

"Terimakasih ya, Mbak Sasa." Balas Naina.

Sasa tersenyum. "Kau terlihat masih sangat muda, Naina." Puji Sasa memperhatikan wajah cantik Naina.

"Umurku sudah hampir memasuki dua puluh enam tahun, Mbak Sasa." Ucap Naina yang membuat kedua bola mata Sasa membelalak.

"Apa? Umurmu sudah hampir dua puluh enam tahun?" Sasa menggeleng tak percaya.

Naina mengangguk membenarkan.

"Ternyata kita seumuran. Aku kira kau baru berumur dua puluh dua tahun." Ucap Sasa masih tak percaya. "Kalau begitu kau bisa memanggilku dengan sebutan nama saja agar aku tidak terlihat terlalu tua." Perintah Sasa memegang kedua pipinya.

Naina tersenyum dan mengangguk. Melihat senyuman Naina membuat Thoriq dan Dimas seketika memegang dada mereka masing-masing.

"Manis banget..." Puji mereka tak tertahankan.

"Gila... Cantik bener tuh anak baru..." Bisik Dimas di telinga Thoriq.

Thoriq mengangguk membenarkan. "Incaran baru gue ini!" Ucapnya juga berbisik.

"Sembarangan. Jangan masukkan dia ke dalam list wanita simpananmu. Apa kau tak melihat jika dia wanita baik-baik." Sembur Dimas.

Thoriq tertawa kecil. "Bercanda... Bercanda..." Balasnya tersenyum jenaka.

"Ehem." Deheman Aga yang duduk paling depan diantara mereka membuat mereka menghentikan bercandaan masing-masing.

Thoriq, Dimas dan Sasa pun kembali duduk ke kursi masing-masing.

"Baiklah, Naina. Hari ini aku ditugaskan oleh Mbak Wiwin untuk membimbingmu melakukan tugas apa saja yang harus kau lakukan selama berada di divisi ini." Ucap Sasa saat mereka sudah mulai serius untuk bekerja. Sasa pun mulai mengeluarkan berkas-berkas apa saja yang harus dipelajari Naina setelah sebelumnya mereka sempat bertukar nomer ponsel masing-masing.

Tak terasa jam istirahat siang pun telah tiba. Naina yang masih sibuk mempelajari berkas-berkas di depannya menghentikan kegiatannya saat Sasa mengajaknya untuk makan siang ke kantin.

"Ayo, Naina. Ikut makan bareng di kantin." Ajak Sasa yang sudah berdiri di samping Naina.

Naina menutup berkas-berkasnya. "Baiklah." Ucapnya kemudian berdiri.

Naina, Sasa, Thoriq, Dimas dan Aga pun keluar dari ruangan divisi humas.

"Apa kita akan makan bersama dengan mereka juga, Mbak Sasa?" Tanya Naina.

"Ya. Kita akan makan bersama dengan mereka." Balas Sasa. "Oh iya Naina... Panggil saja aku Sasa." Ucap Sasa lagi mengingatkan perintahnya tadi.

"Agh iya. Sasa..." Balas Naina tersenyum.

"Kantin di perusahaan ini berada di lantai berapa ya, Sasa?" Tanya Naina saat mereka sudah masuk ke dalam lift.

"Ada di lantai 3." Balas Sasa.

Mereka pun keluar dari dalam lift saat pintu sudah terbuka di lantai 3. Suasana kantin pada saat jam makan siang hari itu cukup ramai karena tim divisi Humas itu keluar ruangan cukup lama karena menyelesaikan pekerjaan mereka masing-masing.

"Ayo duduk di sana." Tunjuk Sasa pada meja bulat yang masih kosong berisi enam kursi di sana.

Saat melewati meja karyawan lain sebelum sampai di meja yang Sasa tunjuk, bisik-bisik karyawan pun mulai terdengar saat membicarakan CEO mereka yang baru saja pulang dari liburannya.

"Aku dengar CEO tampan kita sudah pulang dari liburannya hari ini."

"Ya. Kau benar. CEO kita akan kembali bekerja mulai esok hari." Timpal karyawan lainnya.

***

Selamat membaca☺

lanjut??

Mohon beri dukungan untuk karya author dengan cara memberikan like, komen dan votenya☺

Semakin banyak dukungannya... Maka author juga makin semangat upnya, hihi☺☺

1
Wan Diu Diu
alur ceritanya bagus
H.H Store
haji 2 bulan ni
Hilda naning
ini tulisan hiburan hati atw bisa juga untuk pembelajaran hidup dikenyataan knpa harus baper,marah,atw mengejek tokohnya..
Mice Maizarni
Luar biasa
Rusmala Dewi
siapa aga yg sebenarnya
Fitri Fitri
aga dong, masa Daniel asu
Aulelie Aulelie
agaaaaaaaa
Sondry Kaday
Kecewa
Sondry Kaday
Buruk
setetes tinta
agak ngeselin ya , entar nyesal lo
Debbie Winanda
biasalah tokoh utama selalu di gambarkan pintar tp sekaligus dibikin bodoh oleh author
Esti Esti
kasiank deh
Vitriani
Luar biasa
Esti Esti
kudanil kembali
Esti Esti
nyimak
Alfi Wang
Luar biasa
Indriyati Jatisaba
semangat nania
Masitoh Itoh
seperti amara naksir aga
Gusti Ayu Gunadi
pertemukan daniel dan nai dan batalkan pertunangannya dengan quiine
Masitoh Itoh
daniel mengikuti nainani
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!